Anda di halaman 1dari 4

SOAL DAN JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Nama : Wawa Risa Anjani


NIM : 221270032
PRODI : BKPI A
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen Pengampu : Drs. Tubagus Syihabudin,M.Pd.

SOAL:
1. Jelaskan Pancasila Memilih Syarat Ilmiah Sebagai Ilmu
a. Berobjek, Bermetode, Bersistem, Universal
b. Makna dan Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara
JAWABAN:
a. Berobjek: Suatu objek dari ilmu pengetahuan terbagi dua yakni objek material dan
objek formal. Objek material berarti memiliki sasaran yang dikaji, disebut juga pokok soal
(subject matter) merupakan sesuatu yang dituju atau dijadikan bahan untuk diselidiki. Obyek
material Pancasila adalah suatu obyek yang merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian
Pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empiris. Bangsa Indonesia sebagai kausa
material (asal mula nilai-nilai Pancasila), maka obyek material pembahasan Pancasila adalah
bangsa Indonesia dengan segala aspek budaya dalam bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Obyek material empiris berupa lembaran sejarah, bukti-bukti sejarah, benda-benda sejarah
dan budaya, Lembaran Negara, naskah-naskah kenegaraan, dll. Obyek material non empiris
meliputi nilai-nilai budaya, nilai-nilai moral, nilai-nilai religius yang tercermin dalam
kepribadian, sifat, karakter dan pola-pola budaya. Sedangkan, objek formal adalah titik
perhatian tertentu (focus of interest, point of view) merupakan titik pusat perhatian pada segi-
segi tertentu sesuai dengan ilmu yang bersangkutan. Obyek formal Pancasila adalah suatu
sudut pandang tertentu dalam pembahasan Pancasila. Pancasila dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang misalnya : Moral (moral Pancasila), Ekonomi (ekonomi Pancasila), Pers(Pers
Pancasila), Filsafat (filsafat Pancasila), dll
Bermetode: Setiap pengetahuan ilmiah harus memiliki metode yaitu seperangkat
cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan Pancasila untuk mendapatkan
kebenaran yang bersifat objektif. Metode dalam pembahasan Pancasila sangat tergantung
pada karakteristik objek formal dan objek material Pancasila. Salah satu metode dalam
pembahasan Pancasila adalah metode analitic syntetic yaitu perpaduan metode analisi dan
sistematis. karena objek Pancasila banyak berkaitan dengan hasil-hasil budaya dan objek
sejarah, maka lajim digunakan metode heremeneutika yaitu metode yang bertujuan untuk
menemukan makna dibalik objek, demikian juga metode 'koherensi historis' metode
pemahaman, metode penafsiran dan interprestasi. Metode-metode tersebut senantiasa
didasarkan atas hukum-hukum logika dalam suatu penarikan kesimpulan.
Bersistem:Secara ilmiah Pancasila Bersistem suatu pengetahuan dikatakan
ilmiah harus merupakan sesuatu yang bersifat bulat dan utuh. bagian-bagian dari
pengetahuan itu harus merupakan suatu kesatuan antara bagian-bagian itu saling
berhubungan, baik berupa hubungan enterelasi (saling hubungan) maupun interdefendensi
(saling ketergantungan). Pembahasan Pancasila secara ilmiah merupakan suatu kesatuan
yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Pancasila secara ilmiah berarti Pancasila itu
sendiri ada dalam dirinya sendiri yaitu merupakan suatu kesatuan dan keutuhan majemuk
tunggal kelima sila baik rumusannya, inti dari sila-sila Pancasila itu adalah merupakan suatu
kesatuan dan kebulatan yang utuh. Pembahasan Pancasila secara ilmiah merupakan suatu
sistem yaitu pada Pancasila itu sendiri sebagai objek pembahasan ilmiah senantiasa
bersifat koheren (runtut), tanpa adanya pertentangan didalamnya sehingga sila-sila Pancasila
itu merupakan suatu kesatuan yang bulat utuh, dan sistematik.
Universal: Bersifat universal berarti kesesuaian hidup yang dicapai dan rumusan
sila-sila Pancasila haruslah bersifat umum yakni tidak terbatas oleh ruang dan waktu, di mana
dan kapan saja tetap berlaku. Jika dipersoalkan apakah Pancasila itu bersifat universal atau
tidak, misalnya sila Persatuan Indonesia, karena jelas ada ke-Indonesiaannya, demikan juga
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, apakah ini universal. Notonagoro membuat
uraian yang dapat dirangkum, bahwa sifat universalnya terletak pada istilah inti atau pokok
masing-masing sila, berturut-turut sila pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima.
b. Makna dan Fungsi pancasila sebagai dasar negara
Secara luas, makna Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila digunakan
sebagai dasar oleh negara dalam mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara.
Selain itu, arti Pancasila sebagai dasar negara juga dapat dimaknai dengan dijadikannya
Pancasila sebagai pedoman dan prinsip dasar dalam kehidupan.
KBBI mendefinisikan Pancasila sebagai dasar negara serta falsafah bangsa dan
negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila, yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa,
(2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan (5) Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Fungsi Pancasila sebagai dasar negara dapat ditinjau dari berbagai aspek, yakni
aspek historis, kultural, yuridis, dan filosofis.
Secara historis, Pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dipakai sebagai dasar
negara Indonesia Merdeka. Dalam prosesnya, segala perumusan Pancasila sebagai dasar
negara ini digali dan didasarkan dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia dan
dituangkan menjadi kesatuan sebagai pandangan hidup bangsa.
Secara kultural, Pancasila sebagai dasar negara merupakan sebuah hasil budaya
bangsa. Oleh karenanya, Pancasila haruslah diwariskan kepada generasi muda melalui
pendidikan. Jika tidak diwariskan, negara dan bangsa akan kehilangan kultur yang penting.
Penting untuk diingat bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki kepedulian
kepada pewarisan budaya luhur bangsanya.
Secara yuridis, Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD
1945. Sehubungan dengan itu, Pancasila memiliki kekuatan yang mengikat. Seluruh tatanan
hidup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila dinyatakan tidak berlaku dan harus
dicabut.
Secara filosofis, nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Tatanan nilai ini tidak lain merupakan ajaran tentang berbagai bidang kehidupan
yang dipengaruhi oleh potensi, kondisi bangsa, alam, dan cita-cita masyarakat. Lebih lanjut,
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila diakui sebagai filsafat hidup yang
berkembang dalam sosial budaya Indonesia.

2. Jelaskan hubungan pancasila dengan filsafat, mengapa negara kita dasar negaranya
pancasila, apakah negara kita berdiri karena dasar negaranya pancasila, mengapa
pancasila dikatakan sakti.
JAWABAN:
a.Hubungan pancasila dengan filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk
satu tujuan tertentu tanpa bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya berkaitan dan saling
bekerja sama kita sebagai Indonesia harus mencintai persatuan dan kesatuan bangsa seperti
dalam peribahasa bersatu kita teguh bercerai kita runtuh saling bekerja sama yang mana
dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia pada umumnya yang disebut bergotong-royong
sebagian orang mengatakan filsafat itu datang sesudah atau sebelum ilmu tapi yang pasti Ilmu
Filsafat itu adalah setelah manusia ada filsafat ini mempelajari segala sesuatu yang diciptakan
Tuhan dan meyakini penciptanya.
b. Mengapa negara kita dasar negaranya pancasila.
Karena Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi Indonesia yang berperan
sebagai dasa kehidupan serta pedoman hidup bersama bagi seluruh warga Indonesia karena
Pancasila merupakan perwujudan cita-cita luhur serta tujuan utama bangsa Indonesia.
Pancasila awalnya dirumuskan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada rapat BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945 mengenai rumusan dasar negara dan akhirnya diberi nama Pancasila dan
sila-silanya direvisi serta pada tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.
Pancasila sendiri dalam bahasa Sansekerta berasal dari kata ‘Panca’ dan ‘Sila’, kata ‘Panca’
memiliki arti lima dan ‘Sila’ memiliki arti dasar atau tingkah laku yang baik.
c. Apakah negara kita berdiri karena dasar negaranya pancasila
Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa indonesia. Sehingga tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara.Pancasila sebagai dasar negara
menunjukkan jika Pancasila memegang peranan penting dalam berdirinya negara Indonesia.
Pancasila juga menjadi dasar bagi masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan
berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya, serta lainnya.
Apabila Indonesia tidak memiliki Pancasila sebagai dasar negara, dikhawatirkan negara ini
akan kacau dan kesulitan dalam menyelenggarakan pemerintahan.
d. Mengapa pancasila dikatakan sakti.
Makna sakti dalam Kesaktian Pancasila adalah dipahami sebagai suatu sikap,
pandangan yang menegaskan jika hanya Pancasila saja ideologi negara yang mampu
membuat utuh kesatuan bangsa karena memiliki potensi yang kuat sebagai basis pemersatu
masyarakat Indonesia yang majemuk.

Anda mungkin juga menyukai