NIM : 221270019
PRODI : BKPI A
SOAL:
JAWABAN:
a. Berobjek: Suatu objek dari ilmu pengetahuan terbagi dua yakni objek material dan objek
formal. Objek material berarti memiliki sasaran yang dikaji, disebut juga pokok soal (subject
matter) merupakan sesuatu yang dituju atau dijadikan bahan untuk diselidiki. Obyek
material Pancasila adalah suatu obyek yang merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian
Pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empiris. Bangsa Indonesia sebagai kausa
material (asal mula nilai-nilai Pancasila), maka obyek material pembahasan Pancasila adalah
bangsa Indonesia dengan segala aspek budaya dalam bermayarakat, berbangsa dan
bernegara. Obyek material empiris berupa lembaran sejarah, bukti-bukti sejarah, benda-
benda sejarah dan budaya, Lembaran Negara, naskah-naskah kenegaraan, dll. Obyek
material non empiris meliputi nilai-nilai budaya, nilai-nilai moral, nilai-nilai religius yang
tercermin dalam kepribadian, sifat, karakter dan pola-pola budaya. Sedangkan, objek formal
adalah titik perhatian tertentu (focus of interest, point of view) merupakan titik pusat
perhatian pada segi- segi tertentu sesuai dengan ilmu yang bersangkutan. Obyek formal
Pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan Pancasila. Pancasila dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang misalnya : Moral (moral Pancasila), Ekonomi (ekonomi
Pancasila), Pers(Pers Pancasila), Filsafat (filsafat Pancasila), dll.
Bermetode: Setiap pengetahuan ilmiah harus memiliki metode yaitu seperangkat cara atau
sistem pendekatan dalam rangka pembahasan Pancasila untuk mendapatkan kebenaran yang
bersifat objektif. Metode dalam pembahasan Pancasila sangat tergantung pada karakteristik
objek formal dan objek material Pancasila. Salah satu metode dalam pembahasan Pancasila
adalah metode analitic syntetic yaitu perpaduan metode analisi dan sistematis. karena objek
Pancasila banyak berkaitan dengan hasil-hasil budaya dan objek sejarah, maka lajim
digunakan metode heremeneutika yaitu metode yang bertujuan untuk menemukan makna
dibalik objek, demikian juga metode 'koherensi historis' metode pemahaman, metode
penafsiran dan interprestasi. Metode-metode tersebut senantiasa didasarkan atas hukum-
hukum logika dalam suatu penarikan kesimpulan.
Bersistem:Secara ilmiah Pancasila Bersistem suatu pengetahuan dikatakan ilmiah harus
merupakan sesuatu yang bersifat bulat dan utuh. bagian-bagian dari pengetahuan itu harus
merupakan suatu kesatuan antara bagian-bagian itu saling berhubungan, baik berupa
hubungan enterelasi (saling hubungan) maupun interdefendensi (saling ketergantungan).
Pembahasan Pancasila secara ilmiah merupakan suatu kesatuan yang utuh dan tidak dapat
dipisah-pisahkan. Pancasila secara ilmiah berarti Pancasila itu sendiri ada dalam dirinya
sendiri yaitu merupakan suatu kesatuan dan keutuhan majemuk tunggal kelima sila baik
rumusannya, inti dari sila-sila Pancasila itu adalah merupakan suatu kesatuan dan kebulatan
yang utuh. Pembahasan Pancasila secara ilmiah merupakan suatu sistem yaitu pada
Pancasila itu sendiri sebagai objek pembahasan ilmiah senantiasa bersifat koheren (runtut),
tanpa adanya pertentangan didalamnya sehingga sila-sila Pancasila itu merupakan suatu
kesatuan yang bulat utuh, dan sistematik.
Universal: Bersifat universal berarti kesesuaian hidup yang dicapai dan rumusan sila-sila
Pancasila haruslah bersifat umum yakni tidak terbatas oleh ruang dan waktu, di mana dan
kapan saja tetap berlaku. Jika dipersoalkan apakah Pancasila itu bersifat universal atau tidak,
misalnya sila Persatuan Indonesia, karena jelas ada ke-Indonesiaannya, demikan juga
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, apakah ini universal. Notonagoro membuat
uraian yang dapat dirangkum, bahwa sifat universalnya terletak pada istilah inti atau pokok
masing-masing sila, berturut-turut sila pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima.
2. Jelaskan hubungan pancasila dengan filsafat, mengapa negara kita dasar negaranya
pancasila, apakah negara kita berdiri karena dasar negaranya pancasila, mengapa
pancasila dikatakan sakti.
JAWABAN:
a. Hubungan pancasila dengan filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu
tujuan tertentu tanpa bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya berkaitan dan saling
bekerja sama kita sebagai Indonesia harus mencintai persatuan dan kesatuan bangsa
seperti dalam peribahasa bersatu kita teguh bercerai kita runtuh saling bekerja sama yang
mana dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia pada umumnya yang disebut
bergotong-royong sebagian orang mengatakan filsafat itu datang sesudah atau sebelum
ilmu tapi yang pasti Ilmu Filsafat itu adalah setelah manusia ada filsafat ini mempelajari
segala sesuatu yang diciptakan Tuhan dan meyakini penciptanya.