1. Mengapa Pendidikan Pancasila diberikan di perguruan tinggi?
Mahasiswa diajarkan untuk menjadi lebih demokratis, lebih kritis terhadap masalah-masalah yang sedang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Tidak hanya teori saja yang diberikan, namun juga memberikan sentuhan moral dan sikap sosial. Menyaring budaya dari luar agar sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yaitu pancasila. Menjadi salah satu upaya untuk membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda, khususnya mahasiswa dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan semangat bela negara. Tujuannya adalah untuk memupuk kesadaran cinta tanah air, mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, pendidikan pancasila perlu diajarkan diperguruan tinggi untuk dapat menjadi motivasi dan dapat meningkatkan pengetahuan lebih tentang nilai-nilai pancasila, dan warga negara juga perlu lebih mengetahui tentang nilai-nilai pancasila. 2. Mengapa Pendidikan Pancasila disebut sebagai pengemban pendidikan moral dan pengembangan kepribadian? Pendidikan kewarganegaraan dapat membantu mahasiswa-mahasiswi menjadi warga negara yang baik sekaligus paham antara hak dan kewajiban, dapat hidup berdemokrasi, nasionalis, dengan dibekali nilai-nilai moral, norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. 3. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai Filsafat Ontologi? Secara ontologis, Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila terdiri atas lima sila memiliki satu kesatuan dasar ontologis maksudnya setiap sila bukan merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri. 4. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai Filsafat Epistemologi? Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas ilmu pengetahuan. 5. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai Filsafat Aksiologi? Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila. 6. Jelaskan rumusan sejarah pancasila Sejarah Perumusan Pancasila berawal dari janji yang diberikan oleh Perdana Menteri Jepang mengenai kemerdekaan Indonesia. Setelah itu, Jepang kemudian membentuk BPUPKI yang memiliki kepanjangan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Kemerdekaan Indonesia. Pada siding pertama, dirumuskanlah falsafah Negara yang kemudian pada saat itu ada tiga tokoh yang mengeluarkan pendapatnya mengenai dasar Negara Indonesia. Ketiga tokoh tersebut ialah Muhammad Yamin, Dr. Soepomo serta Ir. Soekarno. Ketiga tokoh tersebut masing-masing mengemukakan asas yang hampir sama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan seluruh rakyat mulai dari aspek religius, kemanusiaa, persatuan, hingga keadilan yang menjadi hak bagi seluruh bangsa. Pada akhir pidato Ir. Soekarno, beliau menambahkan bahwa kelima asas yang disampaikannya disebut dengan PANCASILA yang kemudian diterima dengan baik oleh peserta sidang. Maka, pada tanggal 1 Juni 1945 bertepatan dengan hari terakhir sidang pertama BPUPKI sebagai hari lahirnya PANCASILA. Perumusan PANCASILA memiliki sejarah yang panjang karena merupakan dasar Negara yang harus benar-benar diperhitungkan dengan baik. Beberapa sumber mengatakan bahwa ada beberapa rumusan Pancasila yanang telah ataupun pernah muncul. Ada yang mengatakan bahwa dari rumusan-rumusan tersebut ada yang memiliki kesamaan serta ada pula yang berbeda. PANCASILA juga pernah mengalami perubahan pada sila pertama sebelum akhirnya disahkan pada sidang PPKI I pada tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan dengan rancangan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 sebagai dasar Negara Indonesia. 7. Mengapa Pancasila disebut sebagai Landasan Ideologi Bangsa? Alasan mengapa pancasila disebut sebagai ideologi negara karena Pancasila memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia dalam pandangan hidup dan budaya bangsa, selain itu pancasila memiliki derajat tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan mencakup tujuan hidup, pandangan hidup, serta pedoman hidup. Secara yuridis ketatanegaraan, Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Lahirnya Pancasila sendiri berasal dari sejarah yang tidak mudah dan singkat, sehingga akhirnya dijadikanlah Pancasila sebagai landasan Ideologi bangsa Indonesia. Dijadikannya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, karena pancasila memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia dalam pandangan hidup dan budaya bangsa, selain itu pancasila memiliki derajat tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan mencakup tujuan hidup, pandangan hidup, serta pedoman hidup. 8. Apakah yang dimaksud dengan Konsistensi Pancasila? Sertakan contoh! Yang dimaksud dengan konsistensi pancasila adalah satu sila harus merupakan kesatuan yang terpadu. Contohnya adalah Sila ke-1 pancasila mempunyai hubungan logis dengan pasal 29 UUD 1945 tentang Agama dan sila ke-2 (kemanusiaan yang adil dan beradab) dengan kemerdekaan. 9. Apakah yang dimaksud dengan Koherensi Pancasila? Sertakan contoh! Yang dimaksud dengan koherensi pancasila adalah sila satu dengan sila lainnya harus saling berkaitan. Bila salah satu saja yang kita pilih dan meninggalkan yang lain, ini dapat disebut dengan inkoheren. Suatu proposisi benar jika proposisi itu berhubungan (koheren) dengan proposisi-proposisi lain yang benar atau pernyataan tersebut bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contoh : Sukarno adalah ayahanda Megawati. Sukarno mempunyai puteri. Megawati adalah puteri Sukarno. 10. Apakah yang dimaksud dengan Korespondensi Pancasila? Sebutkan contoh! Yang dimaksud dengan korespondensi pancasila adalah adanya kecocokan antara praktek dan teori pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan adanya kecocokan antara kenyataan dengan ideology pancasila. Contoh : seorang pancasilais tidak bisa menjadi seorang pembunuh karena tidak sesuai dengan kemanusiaan.