Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Perkembangan masyarakat dunia yang semakin cepat secara langsung atatupun tidak
langsung mengakibatkan perubahan besar pada berbagai bangsa di dunia.Gelombang besar
kekuatan internasional melalui globalisasi telah mengancam ,bahkan mengasai eksistensi
Negara-Negara kebangsaan ,termasuk indonesia.Akibatnya yang langsung terlihatadalah
terjadinya pergeseran nilai-nilaidalam kehidupan bangsa karena adanya perbentukan
kepentingan antara nasionalisme dan internasionalisme.Permasalahan kebangsaan dan
kenegaraan di Indonesia menjadi semakin kompleks dan rumit manakala ancaman
internasional yanb terjadi di satu sisi,pada sisi yang lain muncul masalah internal ,yaitu
maraknya tuntunan rakyat,yang secara objektif mengalami suatu kesejaterahan dan keadilan
sosial.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah di uraikan di atas,maka dapat


dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:Bagaimana Kontribusi tentang
nilai-nilai dasar ideologi negara terhadap sikap nasionalisme mahasiswa UNIVERSITAS
NAHDLATUL ULAMA 2021 Jurusan PANCASILA.

C.TUJUAN FILSAFAT PANCASILA

Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Allah yang Maha
Kuasa .Menjadi Bangsa yang menjaga keadilan baik secara sosial maupun ekonomi .Untuk
menjadi Bangsa yang menghormati Hak Asasi Manusia,untuk dapat berada dalam kaitannya
HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara kita.
BAB II

PEMBAHASAN

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam
kehidupan bangsa dan negara Indonesia.Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-
sungguh untuk mencari kebenaran.Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam
tentang pendidikan berdasarkan filsafat.Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem
pendidikan diti njau dari filsafat pendidikan,maka Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.

A.Pengertian Filsafat Pancasila

Menurut Sutrisno (2006),”Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau


Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar
negara Indonesia yang kemudian merdeka.”Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat
sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua
aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan


bahwa“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Metode yang di gunakan untuk menyusun artikal ini adalah studi kepustakaan.studi
kepustakaan,yaitu menelah sumber-sumber,baik itu buku,artikel,refrensi-refrensi yang
berkaitan dengan filsafat pancasila dalam pendidikan manusia di Indonesia untuk
membentuk bangsa yang berkarakter.Telah penelitian sejenis juga di lakukan agar mendapat
simpulan yang valid dan akurat.

B.Filsafat pancasila dan hakikat Filsafat Pancasila

Filsafat dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau
phelainyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau bijaksana.secara
epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan(wisdom)
(sutrino2006).pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan
acuan intelektual kognitif bagi cara berfikir bangsa,yang dalam usaha-usaha kalimuan
dapat terbangun kedalam sistem Jurnal Filsafat Indonesia.

Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis,
maupun aksiologis tersendiri yang membedakan dengan sistem filsafat lain.secara
ontologis,kajian pancasila sebagai filsafat di maksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat
dasar dari sila-sila pancasila.Notonagoro(daklam ganeswara,2007) menyatakan bahwa hakikat
dasar ontologis pancasila adalah manusia sebab ,manusia merupakan subjek hukum pokok dari
pancasila.

Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat
Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007) terdapat tiga
persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu: (1) tentang sumber pengetahuan manusia; (2)
tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan (3) tentang watak pengetahuan manusia.
Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-
nilai luhur bangsa Indonesia sendiri serta dirumuskan secara bersama-sama oleh “The Founding
Fathers” kita.

A. Prinsip-Prinsip filsafat Pancasila

Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal
ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
B. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
1. ke-Tuhanan,yaitu sebagaikausa prima;
2. kemanusiaan,yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
3. kesatuan,yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya
C. Nilai-Nilai Pancasila

Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal yang
penting dalam hidupnya. Nilai dapat berada di dua kawasan: kognitif dan afektif.
untuk mensinkronkan dasar filosofis-ideologi menjadi wujud jati diri bangsa yang nyata dan
konsekuen secara aksiologikal bangsa dan negara Indonesia berkehendak untuk mengerti,
menghayati, membudayakan dan melaksanakan Pancasila.

D. Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia

Pendidikan berdasarkan terminologi merupakan terjemahan dari istilah Pedagogi. Istilah ini
berasal dari bahasa Yunani, yaitu Paidos dan Agoo. Paidos artinya budak dan Agoo artinya
membimbing. Pedagogi dapat diartikan sebagai budak yang mengantarkan anak majikan untuk
belajar.

Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:

1. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;


2. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
3. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik,
baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa
berkembang dengan segala tantangannya.

E. Filsafat Pancasila Dalam Membangun Bangsa karakter

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa,
kepribadian, budipekerti,perilaku,personalitas,sifat,tabiat,temperamen,watakan.
Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan
konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya,
hirarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung. Dasar ontologis Pancasila
sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga
negara.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.

1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
yakni mengakui manusia seutuhnya. Manusia diakui sebagai suatu keutuhan jiwa dan
raga, keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Kedua hal itu
sebenarnya adalah dua sisi dari satu realitas tentang manusia. Hakekat manusia yang
seperti inilah yang merupakan hakekat subjek didik.
2. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas
manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti
liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
3. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat
manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
Religius menunjukan kecendrungan dasar dan potensi itu. Pancasila mengakui Tuhan
sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat
sebagai yang bermakna. Kebebasan agama adalah satu hak yang paling asasi diantara
hak-hak asas

BAB III

KESIMPULAN

A.landasan Otonologis Pancasila

Secara ontonologis ,peyelidikan pancasila sebagai filsafat


dimaksudkandenganmengetahui hakikat dasar dari sila-sila pancasila.

B.Landasan Epistimologis Pancasila

Epistimologis adalah ilmu tentang ilmu atau teor iterjadinya ilmu atau science of
science .Dasar epistimologis pancasila pada hakikatnya tidak dapat di pisahkan
dengan dasar outologis

C.Landasan aksiologis Pancasila

Aksiologis adalah twori nilai,yaitu suatu yang di inginkan,disukai atau yang baik.Istilah
Aksiologis berasal dari kata Yunani AXIOS yang artinya nilai,manfaat,dan lagos yang
artinya pemikiran ilmu atau teor
DAFTAR PUSTAKA

Darmaputera,Eka,Ph.D.,1997,Pancasila:Identitas dan Modernasi;


tinjauan etis dan budaya,PT BPK Gunung Mulia,jakarta.

Hasan,Iqbal,M.,MM.,2002,Pokok-pokok Materi Pendidikan


Pancasila,PT Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Lechte,John,2001 ,50F Filsuf Kontemporer,alih bahasa :A Gunawan


Admiranto,Pemerbit Kanisius,Yogyakarta.

Santoso,Listiyono;Santoso,Heri,Soedarso,2003 (de) Kontruksi


Ideologi Negara,Penerbit Ningrat,Yogyakarta.

Syam, Mohammad Noor, Dr., 1999,Pancasila Dasar Negara


Indonesia : wawasan sosiokultural filosofi dan konstituasional
,Penerbit laboritorium Pancasila IKIP Malang , Malang

Suhadi, Drs., 1986,Intisari Pancasila Yuridis Kenegaraan,Fak.


Filsafat UGM,Yogyakarta.

Soekarno,Ir.,1964, Tjamkan Pancasila Dasar Falsafah Negara,editor:


H. Amin Arjoso, SH., Panitia Nasional Peringatan lahirnya
Pancasila 1 Juni 1945-!1 Juni 1964,Jakarta.

Pelly,Usman,Prof.Dr.,dan Asih Menanti,Dra.,MS.,1994, Teori-teori


Sosial Budaya,Dirjen Dikti Depdukbud,Jakarta.

Drijarkara,N. 1959,Pantjasila and Religion, Ministry of Information Republic of


Indonesia,Jakarta.
MAKALAH

Pancasila Sebagai Filsafat

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah Pancasila Semester 1
Ganjil Tahun Akademik 2021/2022

Dosen: BAMBANG APRIYANTIO

DISUSUN OLEH:

1.ANITA AMALIYAH GUSTI RIYANI(2185201095)

2.VICKY APRILIA KURNIA NURYANTI(2185201022)

3.EVI SEPTIANINGRUM(2185201018)

4.BAYU ADI IRAWAN(2185201029 )

5.TAUFIQ FAJRI FADHLIURROHMAN(

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

LAMPUNG
TAHUN 2021

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

B.RUMUSAN MASALAH

C.TUJUAN PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

BAB II PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

B.

Anda mungkin juga menyukai