Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PENDAHULUAN

Pancasila sebagai sistem filsafat artinya bahan renungan yang menggunggah


kesadarn para pendiri negara. Sitem filsafat itu sendiri adalah suatu proses yang
berlangsung secara kontinu sehingga perenungan awal yang dicetuskan para pendiri
negara adalah bahan standar yg bisa serta akan terus merangsang pemikiran para
pemikir.

PEMBAHASAN

A. Menelusui Konsep serta Urgensi Pancasila menjadi Sistem Filsafat

a. Konsep Pancasila menjadi Sistem Filsafat

1. Apa yang dimaksud dengan sistem filsafat

Pengertian filsafat berdasarkan watak dan manfaatnya sebagaimana yg


dikemukakan Titus, Smith dan Nolan sebagai berikut.

 Filsafat merupakan sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap


kehidupan dan alamn yg umumnya diterima secara tidak kritis.
 Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap agama serta
perilaku yang sangat dijunjung tinggi.
 Filsafat merupakan perjuangan buat mendapatkan ilustrasi keseluruhan.
 Filsafat merupakan analisa logis asal bahasa serta penjelasan tentang arti
kata serta konsep.
 Filsafat ialah sekumpulan problematik yang eksklusif mendapat perhatian
insan serta dicarikan jawabannya sang alih-alih filsafat.
2. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Insan memerlukan filsafat karena beberapa alasan:

 insan sudah memperoleh kekuatan baru yg akbar dalam sains dan


teknologi
 Filsafat melalui kerjasama menggunakan disiplin ilmu lain memainkan
peran yang sangat penting buat membimbing insan kepada harapan-virtual
dan aspirasi mereka.

Faedah filsafat sebagai berikut.

 Menjajagi kemungkinan adanya pemecahan-pemecahan terhadap masalah


kehidupan manusia.
 Suatu bagian berasal keyakinan keyakinan yang menjadi dasar perbuatan
manusia.
 Filsafat ialah kemampuan buat memperluas bidang-bidang pencerahan
manusia agar mampu menjadi lebih hayati, lebih dapat membedakan, lebih
kritis, serta lebih pintar.

B. Menanya Alasan diperlukan Kajian Pancasila menjadi Sistem Filsafat

a. Filsafat Pancasila menjadi Genetivus Objectivus dan Genetivus Subjectivus

Pancasila sebagai genetivus-objectivus, adalah nilai-nilai Pancasila dijadikan


menjadi objek yg dicari landasan filosofisnya sinkron sistem-sistem serta cabang-
cabang filsafat yang berkembang pada Barat. Pancasila menjadi genetivus-
subjectivus, artinya nilai-nilai Pancasila digunakan untuk mengkritis berbagai
sirkulasi filsafat yang berkembang, baik buat menemukan hal-hal yang sinkron
dengan nilai-nilai Pancasila maupun untuk melihat nilai-nilai yg tidak sinkron
memakai nilai-nilai Pancasila.

b. Landasan Ontologis Filsafat Pancasila

Pancasila sebagai Genetivus Subjectivus memerlukan landasan pijak filosofis


yang bertenaga yg meliputi 3 dimensi, yaitu landasan ontologis, landasan
epistermologis, dan landasan aksiologis.Ontologi menurut Aritoteles merupakan
cabang filsafat yangmembahas tentang hakikat segala yang ada secara umum menjadi
akibatnya bisa dibedakan menggunakan disiplin ilmu-ilmu yg membahas secara
khusus.

c. Landasan Epistermologis Filsafat Pancasila

Epistermologi artinya cabang filsafat pengetahuan yg membahas perihal sifat


dasar pengetahuan, kemungkinan, lingkup, dan dasar awam pengetahuan (Bahm,
1995: 5). Littlejohn and Foss mengemukakan beberapa masalah paling umum dalam
epistermologi menjadi berikut.

 di strata apa pengetahuan dapat timbul sebelum pengalaman?

dilema pertama wacana cara mengetahui itu terdapat 2 pendapat yg


berkembang dan saling berseberangan dalam perihal epistemologi,
yaiturasionalisme dan empirisisme. Kaum rasionalis berpandangan
bahwa akal ialah satu-satunya wahana serta asal pada memperoleh
pengetahuan sebagai akibatnya pengetahuan bersifat a priori. Empirisisme
berpandangan bahwa pengalaman inderawi (empiris) adalah sarana serta
asal pengetahuan sebagai akibatnya pengetahuan bersifat a posteriori.

 pada tingkatan apa pengetahuan mampu menjadi sesuatu yang sempurna?

persoalan ke 2 tentang di tingkatan apa pengetahuan bisa menjadi sesuatu


yang absolut berkembang menjadi 2 pandangan, yaitu pengetahuan yg
absolut serta pengetahuan yang relatif. Pancasila dapat dikatakan menjadi
pengetahuan yang mutlak sebab sifat universal yg terkandung pada hakikat
sila-silanya, yaitu tuhan, manusia, satu (solidaritas, nasionalisme), warga,
dan adil bisa berlaku pada mana saja serta bagi siapa saja. Notonagoro
menamakannya menggunakan kata Pancasila tidak berbentuk-umum
universal.

d. Landasan Aksiologis Pancasila

Littlejohn and Foss mengatakan bahwa aksiologi adalah cabang filosofi yang
berafiliasi menggunakan penelitian ihwal nilai-nilai. Landasan aksiologis Pancasila
merupakan nilai atau kualitas yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Sila pertama
mengandung kualitas monoteis, spiritual, kekudusan, serta sakral. Sila humanisme
mengandung nilai martabat, harga diri, kebebasan, dan tanggung jawab. Sila
persatuan mengandung nilai solidaritas serta kesetiakawanan. Sila keempat
mengandung nilai demokrasi, musyawarah, konsensus, serta berjiwa besar . Sila
keadilan mengandung nilai kepedulian dan gotong royong.

C. Menggali asal Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila menjadi Sistem


Filsafat
a. sumber Historis Pancasila sebagai Sistem Filsafat

1. Sila Ketuhanan yg Maha Esa

semenjak zaman purbakala hingga pintu gerbang kemerdekaan negara


Indonesia, rakyat Nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh agama-
kepercayaan lokal, yaitu kurang lebih 14 abad efek Hindu dan Buddha, 7
abad pengaruh Islam, serta 4 abad imbas Kristen.

2. Sila kemanusiaan yang Adil serta mudun

Nilai-nilai humanisme pada rakyat Indonesia dilahirkan asal gugusan


pengalaman bangsa Indonesia dalam menyejarah.

3. Sila Persatuan Indonesia

Kebangsaan Indonesia merefleksikan suatu kesatuan di keragaman dan


kebaruan dan kesilaman. Indonesia adalah bangsa majemuk paripurna yang
menakjubkan karena kemajemukan sosial, kultural, serta teritorial mampu
menyatu di suatu komunitas politik kebangsaan Indonesia.

4. Sila Kerakyatan yg Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan.

Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan asal warga , oleh rakyat, dan buat
rakyat memang adalah kenyataan baru di Indonesia, yg ada sebagai ikutan
gugusan negara republik Indonesia merdeka.

5. Keadilan Sosial bagi seluruh warga Indonesia.

rakyat adil dan makmur adalah impian kebahagian yg sudah berkobar ratusan
tahun lamanya di dada keyakinan bangsa Indonesia.

b. asal Sosiologis menjadi Sistem Filsafat

sumber sosiologis Pancasila menjadi sistem filsafat dapat diklasifikasikan ke


di 2 gerombolan .gerombolan pertama, rakyat awam yang memahami
Pancasila menjadi sistem filsafat yg sudah dikenal warga Indonesia pada
bentuk etos, Way of life yg terdapat pada agama , adat adat, dan budaya
berbagai suku bangsa di Indonesia. gerombolan ke 2, rakyat ilmiah-akademis
yg tahu Pancasila menjadi sistem filsafat menggunakan teori-teori yg bersifat
akademis.

c. Asal Politis Pancasila menjadi Sistem Filsafat

tentang politis ihwal Pancasila menjadi sistem filsafat mengemuka ketika


Soekarno melontarkan konsep Philosofische Grondslag, dasar filsafat negara.
adalah, kedudukan Pancasila diletakkan sebagai dasar kerohanian bagi
penyelenggaran kehidupan bernegara di Indonesia. Soekarno dalam kuliah
umum pada Istana Negara di 22 Mei 1958 menegaskan ihwal kedudukan
Pancasila sebagai Weltanschauung bisa mempersatukan bangsa Indonesia
serta menyelamatkan negara Indonesia dari disintegrasi bangsa (Soekarno,
2001: 65).

D. menghasilkan Argumen perihal Dinamika dan Tantangan Pancasila menjadi


Sistem Filsafat.

a. Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila menjadi sistem filsafat mengalami dinamika sebagai berikut. di era


pemerintahan Soekarno, Pancasila menjadi sistem filsafat dikenal menggunakan kata
“Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut ialah perenungan filosofis Soekarno atas
rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka.

Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila menjadi sistem filsafat berkembang


ke arah yang lebih praktis (di hal ini istilah yang lebih tepat merupakan
weltanschauung). ialah, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran
dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman biologi sehari-hari. Atas
dasar inilah, Soeharto menyebarkan sistem filsafat Pancasila menjadi penataran P-4.

Pada era reformasi, Pancasila menjadi sistem filsafat kurang terdengar


resonansinya. namun, Pancasila menjadi sistem filsafat bergema pada wacana
akademik, termasuk kritik serta renungan yang dilontarkan oleh Habibie di pidato 1
Juni 2011.

b. Tantangan Pancasila menjadi Sistem Filsafat


1. Kapitalisme, yaitu aliran yg meyakini bahwa kebebasan individual pemilik
kapital buat menyebarkan usahanya di rangka meraih laba sebanyak-
besarnya ialah upaya buat menyejahterakan warga .
2. Komunisme, yaitu sebuah paham yg ada menjadi reaksi atas
perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal.

E. menggambarkan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

a. Esensi (hakikat) Pancasila menjadi Sistem Filsafat

 Hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa


tuhan menjadi prinsip primer pada kehidupan semua makhluk.
 Hakikat sila kemanusiaan merupakan manusia monopluralis, yg terdiri atas
3 monodualis, yaitu susunan kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat (makhluk
individu, sosial), kedudukan kodrat (makhluk eksklusif yang otonom dan
makhluk yang kuasa) (Notonagoro).
 Hakikat sila persatuan terkait dengan semangat kebangsaan. Rasa
kebangsaan terwujud pada bentuk cinta tanah air, yang dibedakan ke pada
tiga jenis, yaitu tanah air real, tanah air formal, serta tanah air mental.
 Hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah.
 Hakikat sila keadilan terwujud pada 3 aspek, yaitu keadilan distributif,
legal, serta komutatif.

b. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

 Meletakkan Pancasila sebagai sistem filsafat bisa memulihkan harga diri


bangsa Indonesia menjadi bangsa yg merdeka di politik, yuridis, dan jua
merdeka pada mengemukakan ilham pemikirannya untuk kemajuan
bangsa.
 Pancasila menjadi sistem filsafat membentuk alam pemikiran yang berakar
asal nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri menjadi akibatnya mampu
dalam menghadapi aneka macam ideologi dunia.
 Pancasila sebagai sistem filsafat bisa sebagai dasar pijakan buat
menghadapi tantangan globalisasi
 Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi way of life sekaligus way
of thinking bangsa Indonesia buat menjaga ekuilibrium dan konstensi
antara tindakan serta pemikiran.

KESIMPULAN

Filsafat Pancasila artinya istilah yg mengemuka pada global akademis.


terdapat dua pendekatan yg berkembang pada pengertian filsafat Pancasila, yaitu
Pancasila sebagai genetivus objectivus serta Pancasila sebagai genetivus subjectivus.
ke 2 pendekatan tadi saling melengkapi karena yg pertama meletakkan Pancasila
sebagai aliran atau objek yang dikaji sang sirkulasi-aliran filsafat lainnya, sedangkan
yg ke 2 meletakkan Pancasila menjadi subjek yang mengkaji aliran-peredaran filsafat
lainnya. Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar mampu diberikan
pertanggungjawaban rasional serta mendasar mengenai sila-sila pada Pancasila
sebagai prinsip-prinsip politik; agar mampu dijabarkan lebih lanjut sebagai akibatnya
menjadi operasional pada penyelenggaraan negara; agar bisa membuka obrolan
menggunakan aneka macam perspektif baru pada kehidupan berbangsa serta
bernegara; serta agar dapat sebagai kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yg
bersangkut paut menggunakan kehidupan bernegara, berbangsa, serta bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai