Anda di halaman 1dari 50

BAB. V.

MENGAPA PANCASILA MERUPAKAN


SISTEM FILSAFAT

• Sistem filsafat merupakan proses yg berlangsung secara kontinue,


sbg perenungan awal yg dicetuskan para pendiri negara.
• Notonagoro, Soerjanto Poepowardoyo, Sastrapratedja adalah
segelintir yg menaruh perhatian thd Pancasila sbg sistem filsafat.
• Mengapa mhs perlu memahami Pancasila secra filosifis ?. Sebab
mata kuliah Pancasila pd tk PT menuntut mhs utk berpikir terbuka,
kritis, sistematis, komprehensif dan mendasar sebagaimana xiri2
pemeikiran filsafat.
• Diharapkan mhs bersifat toleran, gotong royong dlm keragaman
agama dan budaya, mengembangkan karakter Pancasila yg
teraktualisasi dlm sikap jujur, disiplin, tanggung . Peduli, santun,
cinta damai seta memahami hakekat sila-sila yg berprilaku dalam
tata kehidupan Indonesia.
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pansila Sbg
Sistem Filsafat

1. Konsep Pancila Sebagai Sistem Filsafat


- Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan thd kehidupan
dan alam yg biasanya diterima secara kritis (arti informal).
- Filsafat adalah suatu proses kristik atau pemikiran thd kepercayaan
dan sikap yg sangat dijunjung tinggi (arti formal).
- Filsafat adalah usaha utk mendapatkan gambaran keseluruhan
(arti komprehensif).
- Filsafat adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan ttg arti
kata dan konsep (arti analisis linguistik).
- Filsafat adalah sekumpulan problematik yg langsung mendapat
perhatian manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli2 filsafat (arti
aktual – fundamentl).
• Pancasila sbg sistem filsafat merupakan hasil perenungan yg mendalam dri
para tokoh kenegaraan Indonesia.
• Beberapa ciri berfikir filsafat meliputi :
1. Sistem filsafat bersifat koheren, artinya berhubungan satu sama lain, tidak
saling bertentangan, meskipun berbeda bahkan saling melengkapi, tiap2
bagian memunyai fungsi dan kedudukan yg sama
2. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal
dan gejala yg terdapat dlm kehidupan manusia.
3. Sistem filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan
mendalam yg sampai ke inti mutlak permasalahan shg menemukan aspek
yg fundamental.
4. Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah pikir hasil perenungan sbg
pra anggapan yg menjadi titik awal pola dasar berdasarkan penalaran
logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu.
2. Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Mengapa manusia memerlukan filsafat ? Jawabannya .
a. Manusia telah memberikan kekuatan yg baru dlm sains
teknologi,telah mengembangkan bermacam teknik utk memperoleh
ketentraman (security) dan kenikmatan (comfort).
b. Filsafat melalui keja sama dgn disiplin ilmu lain, memainkan peran
yg sangat penting utk membimbing manusia kepada keinginan2
dan aspirasi mereka.
c. Dengan demikian, manusia dapat memahami pentingnya peran
filsafat dalam kehidupan bernasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat.

1. Filsafat Pancasila Sbg Genetivus Objectivus dan Genetivus


Subjectivus
- Pancasila sbg genetivus objectivus, artinya nilai2 Pancasila
dijadikan sbg objek yg landasan filosofisnya berdasarkan sistem2
dan cabang2 filsafat yg berkembang di Barat.Misalnya, Notonagoro
menganalisis nilai2 Pancasila berdasarkan pendekatan
substansialistik yg terdapat dlm karyanya “Pancasila Ilmiah
Populer”. Juga Drijikara menyoroti nilai2 Pancasila dgn pendekatan
eksistensialisme religious yg diungkapkannya dlm tulisan berjudul
Pancasila dan Religi.
- Pancasila sbg genetivus-subjectivus, artinya nilai2 Pancasila utk
mengkritisi aliran sesat yg berkembang, utk menemukan hal2 yg
sesuai maupun yg tidak dgn nilai2 Pancasila.Shg Pansaila dpt
dijadikan dasar utk pembuatan peraturan per-undang2an.
2. Landasan Ontologis Filsafat
- Ontologi menurut Aristoteles merupakan cabang filsafat yg
membahas ttg hakikat segala yg ada secara umum shg dpt
dibedakan dgn disiplin ilmu2 yg membahas secara khusus.
- Ontologis membahas ttg hakekat yg paling dlm dari sesuatu yg ada
yaitu unsur yg paling umum dan bersifat abstrak.
- Ontologi menurut Bakker adalah ilmu yg paling universal karena
objeknya meliputin segalanya menurut bagiannya (ekstensif) dan
aspeknya (intenssif), lebih lanjut mengaitkan nya ontologi ke dlam
Pancasila adalah : Manusia sbg makhluk invidu sekaligus sosial
(monodualisme), yg berlaku juga hubungan manusia dgn Tuhan.
- Kelima sila Pancasila menurut Baker menunjukkan kemandirian
masing2 tetapi dgn menekankan kesatuannya yg mendasar.
- Sila 2 Pancasila merupakan suatu hirarki yg berhubungan satu
sama lain, khususnya pada Tuhan.
Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu :
a. Determinisme yg menyatakan bahwa perilaku manusia disebabkan
oleh banyak kondisi sebelumnya shg manusia pd dasarnya bersifat
reaktif dan pasif. Pancasila sbg sistem filsafat lahir sbg reaksi atas
penjajahan yg melanggar Hak Asasi Manusia.
b. Pragmatisme yg menyatakan bahwa manusia merencanakan
perilakunya utk mencapai tujuan masa depan shg dpt mengambil
keputusan dgn mempengaruhi nasibnya.
c. Kompromis yg menyatakan bahwa manusia membuat pilihan dlm
jangkauan yg terbatas atau perilaku yg telah ditentukan sedangkan
perilaku lain dilakukan secara bebas.
Landasan ontologis Pancasila artinya sebuah pemikiran filosofis atas
hakikat dari sila-sila pancasila sbg dasar filosofis negara Indonesia.
Karena itu pemahaman atas hakikat sila-sila Pancasila diperlukan
sebagai bentuk pengakuan atas eksistensi bangsa Indonesia.
3. Landasan Epistemologis Filsafat pancasila
- Epistomologi adalah cabang filsafat yg membahas ttg sifat dasar
pengetahuan, kemungkinan, lingkup dan dasar umum pengetahuan.
- Epistomologi merupakan cabang filosofi yg mempelajari bagaimana
orang2 dpt mengetahui ttg sesuatu atau apa 2 yg mereka ketahui.
- Mereka mengemukakan beberapa persoalan paling umum dlm
epistemologi yaitu : (1) pd tingkatan apa pengetahuan dpt muncul
sebelum pengalaman, (2) pd tingkatan apa pengetahuan dpt
menjadi sesuatu yg pasti.
- Problem pertama ttg cara mengetahui itu ada dua pendapat yg
berkembang dan saling berseberangan dlm wacana epistemilogi,
yaitu rasionalisme dan empirisisme. Kaum rasionalisme
berpendapat bahwa akal merupakan satu2nya sarana dan sumber
dlm memperoleh pengetahuan shg pengetahuan bersifat a priori.
Kaum empirisisme berpendapat bahwa pengalaman inderawi
(empiris) merupakan sarana dan sumber pengetahuan shg
pengetahuan bersifat a pasteriori.
• Pancasila yg sering diktakan Soekarno, merupakan pengetahuan
yg sudah tertanam dlm pengalaman kehidupan rakyat Indonesia shg
Soekarno hanya menggali dari bumi pertiwi Indonesia.
• Namun, pengetahuan dpt muncul sebelum pengalaman, yakni
ketika menetapkan pancasila sbg dasar negara utk mengatasi
pluralitas etnis, religi dan budaya. Pancasila diyakini mampu
mengatasi keberagaman shg mencerminkan pengetahuan a priori.
• Proble kedua ttg tingkat pengetahuan dpt menjadi sesuatu yg pasti,
berkembang menjadi dua pandangan yaitu pengetahuan yg mutlak
dan pengetahuan yg relatif.
• Pancasila sbg pengetahuan yg mutlak karena sifat universal yg
terkandung dlm hakekat sila2nya yaitu, Tuhan, manusia, satu
(solidaritas, nasionalisme), rakyat dan adil berlaku dimana saja.
• Pancasila sbg pengetahuan relatif adalah Pancasila sbg bentuk
pengalaman kehidupan rakyat Indonesia memungkinkan
pemahaman yg beragam, meskipun roh atau semangat
universalitasnya tetap ada.
• Landasan epistemologis Pancasila artinya nilai2 nya digali dari
pengalaman bangsa Indonesia, kemudian disintesiskan menjadi
pandangan yg komprehensif ttg kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
• Penjabaran sila2 Pancasila secara epistemologis dijabarkan sbb :
• Sila Ketuhanan YME digali dari pengalaman kehidupan beragama
sejak dulu sampai skr. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
digali dari pengalaman atas kesadaran masyarakat yg ditindas oleh
penjajahan selama ber-abad2.Sila Persatuan Indonesia digali dari
pengalaman atas kesadaran bahwa keterpecahbelahan yg dilakukan
penjajah kolonialisme Belanda melalui politik Devide et Impera yg
menimbulkan konflik antar masyarakat Indonesia.Sila Kerakyatan yg
Dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dlm
Permusyawaraytan/Perwakilan digali dari budya bangsa Indonesia
yg dlm pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah utk
mufakat. Sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia digali
dari prinsip2 yg berkembang dlm masyarakat Indonesia dlm sikap
gotong royong.
4. Landasan Aksiologis Pancasila
- Aksiologis terkait dgn mslh nilai (value). Frondizi (2007)
menegaskan bahwa nilai itu merupakan kualitas yg tidak real, krn
tidak utk dirinya sendiri , ia membutuhkan pengemban utk ada.
- Littlejohn & Foss mengatakan, aksiologis merupakan cabang filosofi
yg berhubungan dgn penelitian ttg nilai-nilai. Salah satu mslh dlm
aksiologis adalah dapatkah teori bebas dari nilai.
- Pancasila justru merupakan sumber nilai yg memberi aspirasi bagi
rakyat Indonesia utk memahami hidup berbangsa dan bernegara
secara utuh.
- Pancasila sbg sumber nilai bagi bangsa seharusnya dikembangkan
tidak hanya dlm kehidupan bernegara,tetapi juga dlm bidang
akademis. Dunia akedemis tidak berkembang dlm ruang hampa.
- Landasan aksiologis Pancasila artinya nilai yg terkandung dlm sila2
Pancasila. Sila 1 mengandung kualitas monoteis, spritual dan
sakral. Sila kemanusiaan mengandung nilai martabat, harga diri,
kebebasan & tanggung jawab. Sila persatuan mengandung nilai
solidaritas & kesetiakawanan. Sila 4 mengandung nilai demokrasi,
musyawarah, mufakat.Sila 5 menganung kepeduliaan&gotong royog
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis ttg
Pancasila sbg Sistem Filsahat.
1. Sumber Historis Pancasila sbg Sistem Filsafat
a. Sila Ketuhanana Yang Maha Esa.
-Sejak zaman purbakala hingga kemerdekaan Indonesia, masyarakat
nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh agama2 lokal,
sekitar 14 abad pengaruh Hindu & Budha, 7 abad pengaruh Islam
dan 4 abad pengaruh Kristen. Tuhan telah menyejarah dlm ruang
Nusantara.
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
-Nilai kemanusiaan dl masyarakat Indonesia dilahirkan dari perpaduan
pengalaman bangsa Indonesia dlm menyejarah. Bangsa Indonesia
sejak daulu dikenal sbg negara maritim telah menjelajah kepenjuru
Nusantara, bahkan dunia. Hasil pengembaraan itu membentuk
karakter bangsa Indonesia yg oleh Soekarno disebut dgn istilah
Internasionalisme atau Perikemanusiaan . Kemanjuran konsepsi
yg berwawasan kemanusiaan yg adil dan beradab.
c. Sila Persatuan Indonesia
- Indonesia merefleksikan kesatuan dlm keragaman, Indonesia
adalah bangsa majemuk yg menakjubkan krn kemajemukan sosial,
kultural dan teritoril dpt menyatu dlm komunitas politik kebangsaan
Indonesia. Indonesia sebuah bangsa besar yg mewadahi warisan
peradaban Nusantara dan kerajaan 2 bahari terbesar dimuka bumi.
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
- Demokrasi sbg bentuk pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat & untuk
rakyat. Sejara menunjukkan bahwa kerajaan2 pra-Indonesa adalah
kerajaan feodal yg dikuasai oleh raja2 autoktrat. Namun, nilai2
demokrasi dlm taraf tertentu berkembang dlm budaya Nusantara.
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
- Masyarakat yg adil dan makmur adalah impian yg berkobar ratusan
tahun dlm dada bangsa Indonesia. Impian itu terpahat dlm ungkapan
“Gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja”. Demi impian
masyarakat yg adil dan makmur.
2. Sumber Sosiologis sebagai Sistem Filsafat
- Sumber sosilogis Pancasila sbg sistem filsafat diklasifikasikan 2
kelompok. Yaitu kel pertama, masyarakat awam memahami
Pancasila sbg sistem filsafat yg dikenal masyarakat Indonesia dlm
bentuk pandangan hidup, Way of life yg ada dlm agama, adat
istiadat dan budaya berbagai suku di Indonesia. Kelompok kedua,
masyarakat ilimiah-akademis yg memahami pancasila sbg sistem
filsafat dgn teori2 bersifat akademis.
- Pancasila sbg sistem filsafat, menurut Notonegoro merupakan satu
kesatuan utuh yg tidak dpt dipisah-pisahkan. Artinya, sila2 Pancasila
merupakan suatu kesatuan utuh yg saling terkait dan saling
berhubungan koheren.
- Notonegoro menggambarkan kesatuan dan hubungan sila-sila itu
dlm bentuk kesatuan dan hubungan hierarkis piramidal dan
kesatuan hubungan yg saling mengisi atau saling mengkualisi.
3. Sumber Politis Pancasila sebagai
- Sumber politis Pancasila sbg sistem filsafat diklasifikasikan ke dlm 2
kelompok. Kelompok pertama, meliputi wacana politis ttg Pancasila
sbg sistem filsafat pd sidang BPUPKI, sidang PPKI dan kuliah
umum Soekarno thn 1958 dan 1959, ttg pembahasan sila2
Pancasila secara filosofis. Kelompok kedua, mencakup berbagai
arumen politis ttg pancasila sbg sistem filsafat yg disuarakan di era
reformasi dlm pidato pilitik Habibie 1 Juni 2011.
- Pd kelompok pertama, Soekarno dlm kuliah umum di Istana Negara
22 Mei 1958 menegaskan ttg kedudukan Pancasila sbg
Weltanschauung dpt mempersatukan bangsa Indonesia dan
menyelamatkan negara Indonesia dari disintegrasi bangsa.
- Kuliah umum di Istana Negara 26 Juni 1958, Soekarno membahas
sila-sila Pancasila yg pd intinya manusia Indonesia itu percaya
kepada Tuhan, sebagaimana yg dikenal oleh penganut agama
masing2. dan selanjutnya masing2 sila2 itu dibahasnya satu
persatu.
- Kelompok kedua, diwakili Habibie dlm pidatonya 1 Juni 2011 yg
menyuarakan kembali pentingnya Pancasila bagi kehidupan bangsa
Indonesia setelah dilupakan dlm waktu yg cukup panjang sekitar
satu dasawarsa pd eforia poloitik di awal reformasi, yg mengatakan
sbb : “ Selama 60 thn perjalana bangsa, Pancasila telah mengalami
berbagai ujian dan dinamika sejarah sistem politik, sejak zaman
demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, era Orde Baru hingga
demokrasi multipartai di era reformasi saat ini. Di setia zaman,
Pancasila harus melewati alur dialektika peradaban yg menguju
ketangguhannya sbg dasar filosofis bangsa Indonesia yg terus
berkembang dan tidak pernah berhenti”.
- Sumber politis pancasila sbg sistem filsafat berlaku juga atas
kesepakatan penggunaan simbol dlm kehidupan bernegara.
- Garuda pancasila merupakan salah satu simbol dlm kehidupan
bernegara. Bendera Negara Indonesia adalah sang merah putih,
dan Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia.
- Burung Garuda dgn “Semboyan Bhineka Tunggal Ika”
D. Membangun Argumen ttg Dinamika dan
Tantangan Pancasila sbg Sitem Filsafat
1. Dinamika Pancasila Sebagai Sitem Filsafat.
- Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sbg sistem filsafat
dikenal dgn istilah “Philosofische Grondslag”, gagasan ini
merupakan perenugan filosofi Soekarno atas rencana berdirinya
negara Indonesia merdeka.
- Ide ini sbg dasar kerohanian bagi penyelenggaraan negara
kehidupan bernegara, yg dituangkan dlm sidang BPUPKI pertama,
pd 1 Juni 1945. Menekankan bahwa Pancasila merupakan filsafat
asli Indonesia dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.
- Pd era Soeharto, Pancasila sbg sistem filsafat berkembang ke arah
yg prkatis, artinya filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari
kebenaran & kebijaksanaan, tetapi sbg pedoman hidup se-hari2.
- Era reformasi, Pancasila sbg sistem filsafat kurang terdengar
resonansinya, hanya bergema dlm wacana akademik.
2. Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
- Pertama, Kapitalisme, bahwa kebebasan individual pemilik modal
utk mengembangkan usahanya dlm meraih keuntungan se-
besar2nya berupaya utk mensejahterakan masyarakat.namun
menimbulkan dampak negatif seperti monopoli, gaya hidup
konsumerisme dll
- Kedua, Komunisme adalah paham yg muncul sbg reaksi atas
perkembangan kapitalisme sbg produk liberal. Komunisme
merupakan aliran bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh negara
utk kemakmuran rakyat. Salah satu tantangan kumunisme thd
Pancasila sbg sistem filsafat adalah dominasi negara yg berlebihan
sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan
bernegara.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila
sebagai Sistem Filsafat

1. Esensi (hakikat) Pancasila sebagai Sistem Filsafat


a. Hakikat sila ketuhanan terletak pd keyakinan bangsa Indonesia
bahwa Tuhan sbg prinsip utama dlm kehidupan semua makhluk.
b. Sila Kemanusiaan adalah manusia monopluralis yg terdiri atas
susunan kodrat (jiwa,raga), sifat kodrat (mkhluk individu, sosial)
dan kedudukan kodrat (makhluk pribadi & mkhluk Tuhan).
c. Sila persatuan, terkait dgn semangat kebangsaan dan cinta tanah
air Indonesia.
d. Sila kerakyatan terletak pd prinsip musyawarah. Artinya keputusan
diambil didasarkan semangat musyawarah utk mufakat.
e. Sila keadilan terwujud dlm 3 aspek yaitu keadilan distributif, legal
dan komutatif.
2. Urgensi Pancasila sebagai Sitem Filsafat
a. Meletakkan Pancasila sbg sistem filsafat dpt memulihkan harga diri
bangsa Indonesia sbg bangsa yg merdeka dlm politik, yuridis dan
juga merdeka dlm mengemukakan ide pemikirannya utk kemajuan
bangsa baik secara materiil maupun spritual.
b. Membangun alam pemikiran yg berakar dari nilai2 budaya bangsa
shg mampu dlm menghadapi berbagai ideologi dunia.
c. Menjadi dasar utk menghadapi tantangan globalisasi yg dpt
melunturkan semangat bangsa Indonesia dan melemahkan sendii2
perekonomian yg berorientasi utk kesejahteraan rakyat.
d. Menjadi way of thinking bangsa Indonesia utk menjaga
keseimbangan dan konsistensi antara tindakan dan pemikiran.
Bahaya yg ditimbulkan saat ini adalah ketidakseimbangan antara
cara bertindak dan cara berpikir shg menimbulkan kerusakan
lingkungan dan mental dari suatu negara.
F. Rangkuman ttg Pengertian dan Pentingnya
Pancasila sbg Sistem Filsafat

• Pancasila sbg sistem filsafat dikenal sejak para pendiri negara


membicarakan mslh dasar filosofis negara (Philosofische Grondlag)
dan pandangan hidup bangsa (Weltanschuung), dimana secara
akademis memerlukan perenungan lebih mendalam. Kedua
pendekatan tsb saling melengkapi sebab yg pertama meletakkan
Pancasila sbg aliran atau objek yg dikaji aliran2 filsafat lainnya,
sedangkan yg kedua meletakkan Pancasila sbg subjek yg juga
mengkaji aliran2 filsafat lainnya.
• Pentingnya Pancasila sbg sistem filsafat agar dapat diberikan
pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dlm
Pancasila sbg prinsip2 politik. Sehingga dpt dijabarkan menjadi
operasional dlm penyelenggaraan negara, dan dpt menjadi evaluasi
terhadap segala kegiatan yg berhubungan dgn kehidupan
bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.
BAB. VI. BAGAIMANA PANCASILA MENJADI
SISTEM ETIKA ?

• Pancasila sbg sistem etika disamping merupakan way of life bangsa


Indonesia, juga merupakan struktur pemikiran yg disusun sbg
tuntunan kepada setiap warga negara dlm bersikap dan bertingkah
laku.
• Juga utk mengembangkan moralitas dlm diri setiap individu shg
memiliki sikap spiritualitas dlm kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
• Mahasiswa sbg peserta didik termasuk anggota masyarakat ilmiah-
akademik yg memerlukan sistem etika yg orisinal dan komprehensif
agar dpt mewarnai setiap keputusan yg diambilnya dlm profesi
ilmiah.
• Pancasila sbg sistem etika merupakan moral guidance yg dapat
diaktualisasikan ke dlm tindakan kongkrityg melibatkan berbagai
aspek kehidupan
• Karena itu sila-sila Pancasila perlu diaktualisasikan
kedalam setiap tindakan shg mampu mencerminkan
pribadi yg saleh, utuh dan berwawasan moral akademis.
• Mahasiswa dapat mengembangkan karakter yg
Pancasilais melalui berbagai sikap yang positif, seperti
jujur, disiplin, tanggung jawab, mandiri dll.
• Mahasiswa sbg insan akademis yg bermoral Pancasila
juga harus terlibat dan berkontribusi langsung dlm
kehidupan berbangsa dan bernegara sbg perwujudan
sikap dan tanggung jawab warga negara
• Diperlukan penguasaan pengetahuan ttg etika, aliran
etika dan pemahaman Pancasila sbg sistem etika
sehngga mahasiswa memiliki menganalisis persoalan2
korupsi dan dekadensi moral dlm kehidupan bangsa.
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi
Pancasila sbg Sistem Etika
1. Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika
a. Pengerian Etika
- Etika berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” artinya tempat tinggal yg
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan,
sikap dan cara berpikir.
- Secara etimologis, etika berarti sesuatu yg biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan. Ini etika berkaitan dgn kebiasaan
hidup yg baik secara individu maupun masyarakat. Kebiasaan
hidup yg baik ini dianut dari satu generasi ke genarasi lainnya.
- Etika sama maknanya dgn moral. Etika dlm arti luas adalah
membahas ttg kriteria baik dan buruk.
- Etika selalu terkait dgn masalah nilai, shg berbicara ttg etika pada
umumnya membicarakan ttg masalah nilai.
b. Aliran-aliran Etika
Ada beberapa aliran etika dlm bidang filsafat yaitu etika keutamaan,
teleologis dan deontologis.
-. Etika keutamaan (kebajikan) artinya mempelajari perbuatan manusia
itu baik atau buruk. Etika ini perhatiannya keberadaan manusia,
menekankan “saya harus menjadi orang yg bagaimana”?. Watak yg
terkandung dlam nilai keutamaan adalah baik hati, belas kasih, terus
terang, percaya diri, bersahabat , toleran dll.
- Etika teleologis bahwa tindakan moral menentukan nilai kebenaran
dan dilawankan dgn kewajiban. Seseorang mungkin berniat baik
tetapi hasil tindakan itu berbahaya atau jelek.
- Etika deontologis adalah teori etis yg bersangkutan dgn kewajiban
moral sbg hal yg benar dan bukannya membicarakan tujuan atau
akibat.
c. Etika Pancasila
- Etika adalah cabang filsafat yg dijabarkan dari sila2
Pancasila utk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Karenanya
dlm etika Pancasila terkandungnilai2 ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
Kelima nilai tsb membentuk perilaku manusia dlm semua
aspek kehidupannya.
- Etika Pancasila lebih dekat dgn pengertian etika
keutamaan atau etika kebajikan, meskipun corak kedua
mainstream yg lain, deontologis dan teleologis termuat
pula di dlmnya.
2. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
a. Banyaknya kasus korupsi shg dpt melemahkan sendi2 kehidupan
berbangsa dan bernegara.
b. Masih terjadinya aksi terorisme yg mengatasnamakan agama shg
dpt merusak semangat toleransi antar ummat beragama dan
mengancam persatuan atau disintegrasi bangsa.
c. Masih terjadinya pelanggaran HAM dlm kehidupan bernegara.
d. Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih
menandai kehidupan masyarakat Indonesia.
e. Ketidakadilan hukum yg msih mewarnai proses peradilan di
Indonesia.
f. Banyaknya orang kaya yg tidak bersedia membayar pajak dgn benar,
misal penggelapan pajak, mengurangi pembayaran pajak.
Kesemuanya memperlihatkan pentingnya dan mendesaknya peran dan
kedudukan Pancasila sbg sistem etika, menjadikan tuntunan atau
Leading Principle bagi WN berprilaku sesuai dgn nilai2 Pancasila.
B. Menanya Alasan Diperlukannya Pancasila
sebagai Sistem Etika

a. Dekadensi moral yg melanda kehidupan masyarakat, terutama


generasi muda shg membahayakan kelangsungan hidup
bernegara. Ini terjadi ketika pengaruh globalisasi tidak sejalan dgn
nilai2 Pancasila, justru nilai2 dari yg dominan. Contohnya, narkoba,
kebebasan tanpa batas, menipisnya kejujuran, tawuran dll.
b. Korupsi merajarela, penyelenggara negara tidak memiliki rambu2
normatif dlm menjalankan tugasnya.Tidak dpt membedakan mana
yg boleh dan tidak.
c. Kurangnya rasa berkontribusi dlm pembangunan dgn membayar
pajak, kepatuhan bayar pajak masih rendah.
d. Pelanggaran HAM dlm kehidupan bernegara, melemahnya
penghargaan thp pihak lain.
e. Kerusakan lingkungan, berdampak thd aspek kehidupan, misal
kesehatan, kelancaran penerbangan, perubahan cuaca dll.
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis ttg
Pancasila sebagai Sistem Etika

1. Sumber historis
- Zaman Orla Pancasila sbg sistem etika masih berbentuk
Philosofische Gronddslag, artinya nilai2 Pancasila belum
ditegaskan dlm sistem etika, tapi nilai2 moral terdapat pandangan
hidup masyarakat,kemandirian bangsa oleh Soekarno disebut dgn
istilah berdikari (berdiri diatas kaki sendiri).
- Zaman Orba Pancasila disoialisasikan melalui penataran P-4 dgn
menerapkan pemahaman butir2 yg ada dlm Pancasila.
- Era Reformasi Pancasila sbg sistem etika tenggelam dlm hiruk
pikuk perebutan kekuasaan yg menjurus pd pelanggaran etika
politik, misalnya abuse of power baik oleh penyelenggara di
eksekutif, legislatif maupu yudikatif.Penyalahgunaan kekuasaan
inilah menciptakan korupsi diberbagai penyelenggara negara.
2. Sumber Sosiologis
- Ditemukan dlm kehidupan kehidupan masyarakat berbagai etnik di
Indonesia. Mis, orang Minangkabau dlm bermusyawarah memakai
prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Masih
banyak lagi mutiata kearifan lokal yg ada di Indonesia shg perlu ada
penelitian yg mendalam.
3. Sumber Politis
- Terdapat dlm norma2 dasar (Grundnorm) sbg sumber penyusunan
berbagai per-undang2an di Indonesia.
- Hans Kelsen mengatakan bahwa teori hukum itu suatu norma yg
berbentuk piramida. Semakin tinggi norma, akan semakin abstrak
sifatnya dan sebaliknya, semakin rendah kedudukannya, akan
semakin kongkrit norma tsb.
- Etika politik mengatur mslh perilaku politikus, berhubungan dgn
praktik institusi sosial, hukum, komunitas, struktur sosial, politik
ekonomi dll.
- Tindakan politik akan rasional bila pelaku mempunyai orientasi dan
paham setiap permasalahan.
D. Membangun Argumen ttg Dinamika dan
Tantangan Pancasila sbg Sitem Etika
1. Argumen ttg Dinamika Pancasila sbg Sitem Etika
a. Zaman Orla, pemilu diselenggarakan dgn semangat demokrasi yg
diikuti banyak partai politik, tetapi dimenangkan 4 partai yaitu PNI,
PARMUSI, PNU dan PKI. Ada tudingan dari ORBA bahwa pemilu
zaman ORLA dianggap liberal krn pemerintahan Soekarno
menganut sistem demokrasi terpimpin, yg cenderung otoriter.
b. Zaman Orba, sistem etika Pancasila diletakkan dlm bentuk
penataran P-4. Muncul konsep manusia Indonesia seutuhnya sbg
cerminan manusia yg berprilaku dan berakhlak mulia sesuai dgn
nilai2 Pancasila.
c. Era Reformasi, sistem etika Pancasila tenggelam dlm eforia
demokrasi. Dlm perjalan waktu, bahwa demokrasi tanpa dilandasi
sistem etika akan menjurus pd penyalalahgunaan kekuasaan serta
marchialisme (menghilangkan segala cara utk mencapai tujuan).
2. Argumentasi ttg Tantangan Pancasila sbg Sistem Etika
a. Tantangan thd sistem etika Pancasila pada zaman Orla berupa
sikap otoriter pemerintah sebagaimana tercermin dlm
penyelenggaraan negara yg menerapkan sistem demokrasi
terpimpin. Tidak sesuai dgn sistem etika Pancasila yg menonjolkan
semangat musyawarah utk mufakat.
b. Pada zaman Orba terkait dgn masalah NKK yg merugikan
penyelenggaraan negara. Hal tsb tidak sesuai dgn keadilan sosial
sebab NKK hanya menguntungkan segelentir orang atau kelompok
tertentu.
c. Pada era Reformasi berupa eforia kebebasan berpolitik sehingga
mengabaikan norma2 moral. Misal, munculnya anarkis yg
memaksakan kehendak dgn mengatasnamakan kebebasan
berdemokrasi.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila
sebagai Sistem Etika

1. Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika


a. Hakikat sila Ketuhanan terletak keyakinan bangsa Indonesia
bahwa Tuhan sbg penjamin prinsip2 moral, artinya setiap perilaku
WN harus didasarkan atas nilai2 moral yg bersumber pada Agama.
b. Hakikat sila kemanusiaan terletak pd actus humanus yaitu tindakan
kemanusiaan yg mengandung implikasi moral yg dibedakan dgn
actus homini, yaitu tindakan manusia yg biasa, dgn cara sikap yg
adil dan beradab.
c. Hakikat sila persatuan yg terletak pd kesediaan utk hidup bersama
yg mementingkan bangsa diatas kepentingan individu/kelompok.
d. Hakikat sila kerakyatan pd prinsip musyawarah utk mufakat.
e. Hakikat sila keadilan sosial, merupakan perwujudan menekanlkan
pd kewajiban semata atau menekankan pd tujuan belaka.
2. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
a. Berarti menempakan Pancasila sbg sumber moral dan sistem etika
dan inspirasi bagi peneliti sikap, tindakan dan keputusan yg diambil
sbg warga negara.
b. Memberi guidance bagi WN shg memiliki orientasi yg jelas dlm tata
pergaulan baik lokal, nasional, regional maupun internasional.
c. Menjadi dasar analisis berbagai kebijakan yg dibuat oleh
penyelenggara negara shg tidak keluar dari semangat kebangsaan
yg berjiwa Pancasilais.
d. Pancasila sbg sistem etika dpt menjadi Pancasila dpt menjadi flter
utk menyaring pluralitas nilai yg berkembang dalam kehidupan
masyarakat sbg dampak globalisasi yg mempengaruhi pemikiran
warga negara.
F. Rangkuman ttg Pengertian dan Pentingnya
Pancasila sebagai Sistem Etika

• Pancasila sbg sistem etika adalah cabang filsafat yg


dijabarkan dari sila2 Pancasila utk mengatur kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu terkandung nilai2
ketuhanan,kemanusiaan,persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima tsb membentuk perilaku manusia
Indonesia dlm semua aspek kehidupannya.
• Pentingnya Pancasila sbg sistem etika bagi bangsa
Indonesia adalah menjadi rambu normatif utk mengatur
perilaku kehidupan bermasyarakat. Shg pelanggaran
dlm kehidupan bernegara seperti korupsi
(penyalahgunaan kekuasaan) dpt diminimalkan.
BAB VII. Mengapa Pancasila Menjadi Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu
• Pengembangan iptek tidak terlepas dari situasi yg melingkupinya,
artinya iptek selalu berkembang dlm suatu ruang budaya.
• Iptek pd gilirannya bersentuhan dgn nilai budaya dan agama shg
dibutuhkan semangat objektifitas, dan mempertimbangkan nilai
budaya dan agama tidak mrugikan ummat manusi.
• Kuntowijoyo, mengemukakan bahwa kebanyakan orang sering
mencampuradukkan antara kebenaran dan kemajuan shg
pandangan seseorang ttg kebenaan terpengaruh oleh kemajuan.
• Kebenaran itu bersifat non-comulative (tidak bertambah) sebab
kebenaran itu tidak makin berkembang dari waktu ke waktu.
• Kemajuan bersufat cumulative (bertambah), artinya selalu
berkembang dari waktu ke waktu. Agama, filsafat dan kesenian
termasuk non-cumulative, sedangkan fisika, teknologi, kedokteran
termasuk dlm kategori cumulative.
A. Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu

1. Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu


a. Setiap iptek yg dikembangkan haruslah tidak bertentangan dgn
nilai2 yg terkandung dalam Pancasila.
b. Setiap iptek harus menyertakan nilai2 Pancasila sbg faktor internal
pengembangan iptek itu sendiri.
c. Nilai2 Pancasila berperan sbg rambu normatf bagi pengembangan
iptek di Indonesia artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak
keluar dari cara berpikir dan bertindak bangsa Indonesia.
d. Setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan
ideologi bangsa Indonesia yg dikenal dgn istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).
2. Urgensi Pancasila sebagai dasar Nilai Pengembangan Ilmu
a. Pluralitas nilai yg berkembang dlm kehidupan bangsa Indonesia
seiring dgn kemajuan iptek, menimbulkan perubahan cara pandang
manusia ttg kehidupan.Hal ini membutuhkan renungan yg
mendalam agar BI tidak terjerumus dlm penentuan keputusan nilai
yg tidak sesuai dgn kepribadian bangsa.
b. Dampak negatif, yg ditimbulkan kemajuan iptek thd lingkungan
hidup yg membahayakan eksistensi hidup manusia dimasa
yad.karenanya diperlukan moral bagi ilmuawan dlm
pengembangan iptek di Indonesia.
c. Pengembangan iptek yg didominasi negara2 Barat dgn politik
global ikut mengancam nilai khas kehidupan bangsa seperti,
spritual, gotong royong, solidaritas, musyawarah dan cita rasa
keadilan. Karena itu perlu orientasi yg jelas utk menangkal
pengaruh nilai2 global yg tidak sesuai dgn nilai2 kepribadian
bangsa Indonesia.
B. Menanya Alasan Diperlukannya Pancasila
sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

a. Kerusakan lingkungan akibat iptek, baik dgn dalih percepatan


pembangunan daerah tertinggal maupun upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat.Mis, penggalian tambang, minyak, emas
dll.dgn menggunakan teknologi canggih mempercepat kerusakan
lingkungan. Jika dibiarkan maka generasi yad akan menerima
resiko kehidupan yg rawan bencana mis.longsor, banjir dll.
b. Sila2 Pancasila sbg dasar nilai pengembangan iptek dpt dijadikan
kontrol utk kemajuan iptek yg berpengaruh cara berpikir dan
bertindak masyarakat yg cenderung pragmatis.
c. Nilai2 kearifan lokal yg menjadi simbol kehidupan diberbagai
daerah mulai digantikan dgn gaya global seperti, budaya gotong
royong digantikan dgn individualis yg tidak patuh membayar pajak,
sikap hidup ber-mewah2, konsumerisme, musyawarah utk mufakat
digantikan dgn voting dsb.
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis ttg
Pancasila sbg Nilai Pengembangan Ilmu.
1. Sumber Historis
- Ada dl pembukaan UUD 1945, pd alenia ke empat.salah satunya
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini mengacu pd
pengembangan iptek melalui pendidikan.
- Penjajahan tidak hanya menguras SDA, tetapi juga menjadikan
rakyat Indonesia berada dlm kemiskinan dan kebodohan.
- Prof. Notonagoro, mengemukakan bahwa pancasila merupakan
pegangan dan pedoman dlm ilmu pengetahuan utk dipergunakan
sbg asas dan pendirian hidup.
- Daoed Joesoef, dlm artikel ilmiahnya menyatakan bahwa Pancasila
adalah gagasan vital yg berasal dari kebudayaan Indonesia, artinya
nilai2 yg benar2 diramu dari sistem nilai bangsa Indonesia.. Karena
itu Pancasila memiliki metode tertentu dlm memandang dan menilai
shg menuntunnya utk membuat setiap pertimbangan yg diambil.
- Koentowijoyo dlm artikelnya “Pancasila sbg Orientasi
Pengembangan Humaniora di Indonesia” bahwa manusia hidup di-
tengah tiga lingkungan yaitu :
- Lingkungan material ; terkait dgn lingkungan buatan manusia mis.
Rumah, jembatan, peralatan dsb. Lingkungan sosial yaitu organisasi
sosial, stratifikasi, gaya hidup, sosialisasi dsb. Lingkungan simbolik
yaitu segala sesuatu yg meliputi makna dan komunikasi seperti
bahasa, nyayian, seni, tingkah laku dsb.
- Prof.Dr. Muladi menegaskan bahwa kedudukan Pancasila sbg
common denominator values, artinya nilai yg mempersatukan
seluruh potensi kemanusiaan melalui counter values and counter
culture. Pancasila merupakan reflekasi penderitaan bangsa2 di dunia
secara riil shg mengandung nilai2 agama yg bersendikan Ketuhanan
YME dan nilai2 universal HAM.
- Prof.Dr.M.Satrapratedja menegaskan ada dua peran Pancasila dlm
pengembangan Iptek yaitu pertama Pancasila sbg landasan dari
iptek dan kedua Pancasila sbg landasan dari etika iptek. Dan salah
satu yg disorotinya adalah bidang Ekonomi.
- Prof.Emil Salim memperkenalkan ekonomi Pancasila, yg bukunya
diterbitkan utk Lemhanas, bahwa ilmu ekonomi itu bersifat universal.
Dan tidak pernah menolak kehadiran ekonomi neo-klasik. Kalaupun
tidak sesuai antara teori dan praktek, maka kekeliruannya terletak
pada praktek. Ia tidak menyusun teori baru krn ilmu ekonomi tidak
keliru hanya penerapannya saja.
- Prof.Mubyarto dari UGM mengemukakan bahwa ilmu ekonomi
mainstrstream (neo-klasik) tidak dapat diterapkan di Indonesia. Ia
menegaskan teori neo-klasik tidak mampu mendistribusikan
ekonomi secara merata, dan tidak mendukung thd gagasan keadilan
sosial.
- Pemikiran Mubyarto ttg ekonomi Pancasila, terutama terletak pd
kata kunci keadilan sosial, sebab yg dapat merasakan ketimpangan
tsb adalah masyarakat luas. Kesenjangan antara kelompok elit (The
have) dan kelompok awam, wong alit (The have not) tercermin dlm
kehidupan masyarakat.
• Mubyarto menjelaskan ada lima ciri ekonomi Pancasila yaitu :
1. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, soasial
dan moral.
2. Kehendak kuat dari seluruh rakyat kearah kemerataan sosial
3. Prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekoniman
nasional yg tangguh, nasionalisme menjiwai kebijakan ekonomi
4. Koperasi merupakan guru perekonomian dan bentuk paling
kongkret dari usaha bersama.
5. Adanya imbangan yg jelas dan tegas antara perencanaan di
tingkat nasional dan desentralisasi pelaksanaan kegiatan ekonomi
utk menjamin keadilan sosial. Jadi diketahui bahwa, meletakkan
nilai Pancasila sbg pengembangan ilmu ekonomi merupakan cara
ut memberi landasan moral thd sistem ekonomi yg diterapkan dlm
kehidupan bernegara.
2. Sumber Sosiologis
- Dapat ditemukan pd sikap masyarakat yg sangat memperhatikan
dimensi ketuhanan dan kemanusiaan shg jika iptek tidak sejalan dgn
nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan.misal
penolakan masyarakat rencana pembangunan PLTN.
- Masyarakat menyadari perannya sbg makhluk hidup yg dikaruniai
akal sehat dan moral shg bersikap resisten thd kemungkinan buruk yg
terjadi dibalik pengembangan iptek.
- Masyarakat lebih peka thd isu kemanusiaan dibalik pembangunan
iptek karena dampak negatifnya, seperti limbah industri yg merusak
lingkungan, secara langsung mengusuk kenyamanan hidup
masyarakat.
3. Sumber Politis
- Dapat dirunut dalam berbagai kebijakan yg dilkukan para
penyelenggara negara.
- Dokumen pd Orla yg meletakkan Pancasila sbg dasar nilai orientasi
ilmu misalnya pidato Soekarno di UGM yaitu :
- Bagi saya, ilmu pengetahuan hanyalah berharga jika dipergunakan
utk mengabdi kepada praktek hidup manusia.
- Pancasila sbg dasar nilai pengembangan ilmu pd zaman Orla belum
secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno dikaitkan
langsung dgn dimensi kemanusiaan dan hub antara ilmu dan amal.
- Selanjutnya dikemukakannya di Akademi Pembangunan Nasional
Yogyakarta, ilmu pengetahuan adalah suatu syarat mutlak, lebih
mendasar dan yg lebih penting adalah karakter.
- Zaman Orba, Presiden Soeharto dlm sambutannya di Konggres
Pengetahuan Nasional Jakarta, bahwa Iptek harus diabdikan
kepada manusia dan kemanusiaan, harus dapat memberi jalan bagi
peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan.
- Era Reformasi Presiden SBY dlm sambutannya di Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia bahwa, Setiap negara mempunyai inovasi
nasional dgn corak yg berbeda dan khas, sesuai dgn kebutuhan dan
kondisinya masing2. Kemitraan antara pemerintah, komunitas
ilmuwan, swasta dan berkobalorasi dgn dunia internasional.
D. Membangun Argumen ttg Dinamika dan Tantangan
Pancasila sbg dasar Nilai Pengembangan Ilmu
1. Argumen ttg Dinamika Pancasila sbg dasar Pengembangan Ilmu
- Pancasila sbg pengembangan iptek belum dibicarakan secara
eksplisit oleh para penyelenggara negara sejak Orla sampai era
Reformasi.
- Para penyelenggara negara hanya menyinggung mslh pentingnya
hub antara pengembangan ilmu dan dimensi kemanusiaan.
- Kajian ttg pancasila sbg dasar nilai pengembangan ilmu baru dapat
perhatian yg khusus dan eksplisit oleh kaum intelektual di beberapa
perguruan tinggi, khusunya UGM yg menyelenggarakan Seminar
Nasional ttg Pancasila sbg pengembangan Ilmu thn 1987, dan
Simposium dan Sarasehan Nasional ttg Pancasila sbg Paradigma
Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Nasional thn 2006.
2. Argumen ttg Tantangan Pancasila sbg Dasar Pengembangan Ilmu :
a. Kapitalisme sbg dasar menguasai perekonomian, akibatnya ruan
bagi penerapan nilai2 Pancasila sbg dasar pengembangan ilmu
menjadi terbatas.
b. Globalisasi yg mnyebabkan lemahnya daya saing bangsa dlm
pengembangan iptek shg Indonesia lebih sbg konsumen daripada
produsen dibandingkan dgn negara2 lain.
c. Konsumerisme menyebabkan Indonesia menjadi pasar bagi produk
teknologi negara lain yg lebi maju ipteknya.Pancasila sbg
pengembangan ilmu baru pd taraf wacana yg belum berada pd
tingkat aplikasi kebijakan negara.
d. Pragmatisme yg berorientasi pada tiga ciri yaitu : workability
(keberhasilan), satisfaction (kepuasan) dan result (hasil). (Titus,
dkk, 1984). Yg mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar
masyarakat Indonesia.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sbg
Dasar Nilai Pengembangan Ilmu utk Masa Depan
1. Esensi Pancasila sbg Dasar Nilai Pengembangan Ilmu :
- Sila pertama, memberikan kesadaran bahwa manusia hidup di dunia
ibarat sedang menempuh ujian dan hasil ujian akan menentukan
kehidupannya yg abadi di akhirat nanti. Jadi harus berbuat baik.
- Sila kedua, memberikan arahan, baik bersifat universal maupun
khas. Asas kemanusiaan menghendaki agar perlakuannya sesuai
dgn kodratnya, yaitu memiliki keinginan yg cukup, berperan nyata.
- Sila ketuga, Menjunjung tinggi asas persatuan dlm tugas profesional
nya.Kerja sama yg sinergis antar individu dgn kelompok.
- Sila keempat, pembentukan negara RI ini adalah oleh dan utk
semua rakyat Indonesia. Setiap WN mempunyai hak dan kewajiban
yg sama terhadap negara.
- Sila kelima, agar diusahakan tidak tejadi jurang (gap) kesejahteraan
diantara bangsa (rakyat) Indonesia.
2. Urgensi Pancasila sbg Dasar Nilai Pengembangan Ilmu :
a. Perkembangan iptek di Indonesia dewasa ini tidak
berakar pd nilai2 budaya bangsa Indonesia sendiri
sehingga pengetahuan yg dikembangkan di Indonesia
juga berorientasi pd Barat.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia lebih
berorientasi pd kebutuhan pasar shg prodi2 yg “laku
keras” di perguruan tinggi Indonesia adalah prodi2 yg
terserap oleh pasar (dunia industri)
c. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Indonesia belum melibatkan masyarakat luas sehingga
hanya mensejahterakan kelompok elite yang
mengembangkan ilmu (scientist oriented)
F. Rangkuman ttg Pengertian dan Pentingnya Pancasila
sbg Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

• Pancasila sbg dasar nilai pengembangan ilmu, artinya sila


Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dlm pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Beberapa terminologi dikemukakan para pakar utk menggambarkan
peran Pancasila sbg rujukan bagi pengembangan iptek al :
Pancasila sbg intellectual bastion (Sofian Effendi), Pancasila sbg
common denominator values (Muladi); Pancasila sbg paradigma
ilmu.
• Pentingnya Pancasila sbg dasar nilai pengembangan ilmu bagi
mahasiswa adalah utk memperlihatkan peran Pancasila sebagai
rambu2 normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia Hrus
berakar pd budaya bangsa Indonesia itu sendiri dan melibatkan
partisipasi masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai