Anda di halaman 1dari 16

DINAMIKA DAN TANTANGAN

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

NAMA KELOMPOK 4:
1. Nur Aida Lia Liana (2720200022)
2. Selviyani Dinda Lestiana (2720200023)
3. Putri Esha Mutiara (2720200021)
4. Mely Sufiani Safii Tanjung (2720200036)
5. Norma Linda ( 2720200037)
6. Shahib Muharram (2720200044)
PENJELASAN
• Sebagai falsafah negara, Pancasila merupakan buah pikiran dari
perenungan dan pemikiran nilai – nilai filosofis yang terkandung dalam
identitas bangsa. Pancasila merupakan pedoman dalam kerangka berpikir
baik dalam memperjuangkan kemerdekaan, sebagai alat pemersatu dalam
kehidupan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan
manusia Indonesia sehari-hari. Istilah Pancasila lahir pada tanggal 1
Juni1945, ditetapkan secara resmi sebagai dasar negara pada 18
Agustus1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Pelafalan bunyi atau
ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor12 tahun 1968
adalah Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.Lima,
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
• Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila
itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir.Soekarno.
Dapat dikemukakan mengapa Pancasila dapat bertahan dari berbagai
guncangan kisruh politik dinegara ini, yaitu pertama ialah karena secara
intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang
menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.Pancasila sebagai
dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga
negara Indonesiaagar menghormati, menghargai,menjaga dan
menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya
pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara
Indonesia ini.
PENGERTIAN
• Kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Yunani“Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia
artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya
hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-
sungguh.Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran yang
sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-
sungguhakan kebenaran sejati. Berikut pengertian filsafat menurut para ahli:
• 1) Socrates (469-399 s.M.)
• Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau
berupa perenungan terhadap azas-azasdari kehidupan yang adil dan
bahagia. Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa
manusiaakan menemukan kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu
dan mau melakukan peninjauan diri atau refleksidiri sehingga muncul
koreksi terhadap diri secara obyektif
• 2) Plato (472-347 s. M.)
• Dalam karya tulisnya“Republik” Plato menegaskan bahwa para filsuf
adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth).Dalam
pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dantak
berubah. Dalam konsepsi Plato, filsafat merupakan pencarian yang bersifat
spekulatif atau terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran. Filsafat
Plato ini kemudian digolongkan sebagai filsafat spekulatif. Terdapat dua
cakupan dari pengertian filsafat, yaitu:
• Filsafat Sebagai Produk Yang Mencakup:
• a.Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran-
pemikiran (misalkan :rasionalisme, materialisme,pragmatisme)
• b. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia
sebagai hasildari aktivitas berfilsafat.Manusia mencari suatu kebenaran yang
timbul darisuatu persoalan yang bersumber pada akal manusia.
• Filsafat Sebagai Suatu Proses Mencakup:
Filsafat Sebagai Produk Yang Mencakup:
• a.Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran-pemikiran (misalkan : rasionalisme,
materialisme, pragmatisme)
• b. Filsafat sebagai suatu jeni
• s problema yang dihadapi olFilsafat Sebagai Produk Yang Mencakup:
• a.Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran-pemikiran (misalkan :rasionalisme,
materialisme,pragmatisme)
• b. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasildari aktivitas
berfilsafat.Manusia mencari suatu kebenaran yang timbul darisuatu persoalan yang bersumber pada akal
manusia.
• Filsafat Sebagai Suatu Proses Mencakup:
• eh manusia sebagai hasildari aktivitas berfilsafat. \Manusia mencari suatu kebenaran yang timbul darisuatu
persoalan yang bersumber pada akal manusia.
Filsafat Sebagai Suatu Proses Mencakup:
• Filsafat sebagai suatuproses, dalam hal ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat dalam
proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai
dengan objeknya. Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki, karena filsafat telah mengalami perkembangan
yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya ruang, waktu,keadaan dan orangnya.
• 2.Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
• Menurut Ruslan Abdulgani,bahwa Pancasila merupakan filsafat negara yang
lahir sebagai collectieveIdeologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa
Indonesia. Dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil perenungan
jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh thefounding father kita, kemudian
dituangkan dalam suatu “sistem” yang tepat. Sedangkan menurut Notonagoro,Filsafat
Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakekat dari
Pancasila

• A.Karakteristik Sistem Filsafat Pancasila


• Sebagai filsafat, Pancasilamemiliki karakteristik system filsafat tersendiri yang
berbeda dengan filsafat lainnya, yaitu antara lain :
• 1) Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulatdan utuh (sebagai
suatutotalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat danutuh atau satu sila
dengan silalainnya terpisah-pisah, maka itubukan Pancasila.
• 2)Susunan Pancasila dengansuatu sistem yang bulat dan utuh
• B.Prinsip-prinsip Filsafat Pancasila
• Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut :
• 1)Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila
digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
• 2)Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam
pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal)
• 3)Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila
menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
• 4)Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia merdeka.

• Inti atau esensi sila-sila pancasila :


• 1)Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
• 2)Manusia, yaitu makhluk individu dan mahluk sosial
• 3)Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
• 4)Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
• 5)Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi hak nya
• 3.Hakikat Nilai-nilai Pancasila
• Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang
pikirkan merupakan hal yang penting dalam hidupnya. Nilai dapat
berada di duakawasan : kognitif dan afektif. Nilai adalahide, bisa
dikatakan konsep dan bisadikatakan abstraksi (Sidney Simon,
1986).Nilai merupakan hal yang terkandungdalam hati nurani
manusia yang lebihmemberi dasar dan prinsip akhlak
yangmerupakan standar dari keindahan danefisiensi atau keutuhan
kata hati (potensi).Langkah-langkah awal dari “nilai” adalahseperti
halnya ide manusia yangmerupakan potensi pokok human
being.Nilai tidaklah tampak dalam dunia pengalaman. Dia nyata
dalam jiwa manusia.
• a.Pancasila Dalam Kajian Ontologis
• Secara ontologis kajian Pancasilasebagai filsafat dimaksudkan sebagai
upaya untuk mengetahui hakekat dasardari sila sila Pancasila. Menurut
Notonagoro hakekat dasar ontologis Pancasila adalah manusia. Karena
manusia merupakan subyek hukum pokokdari sila sila Pancasila. Hal ini dapat
dijelaskan bahwayang berkeuhanan Yang Maha Esa,berkemanusian yang
adil dan beradab,berkesatuan indonesia, berkerakyatanyaang dipimpin
oleh hikmad kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan,
berkeadilansosial bagi seluruh rakyat Indonesia padahakekatnya adalah
manusia Jadi secara ontologis hakekat dasarkeberadaan dari sila sila Pancasila
adalah manusia. Untuk hal ini Notonagoro lebihlanjut mengemukakan bahwa
manusiasebagai pendukung pokok sila sila Pancasila secara ontologi memiliki
hal-halyang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani
dan rohani sila Pancasila secara ontologi memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu
terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani
• b.Pancasila Dalam Kajian Epistimologi
• Dalam kajian epistimologi ,Pancasila sebagai sistem filsafat dimaksudkan
sebagai upaya untuk mencari hakekat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
Hal ini dimungkinkan karena epistimologi merupakan bidang filsafat yang
membahas hakekat ilmu pengetahuan(ilmu tentang ilmu). Kajian epistimologi
Pancasila tidak dapat dipisahkan dengandasar ontologisnya. Oleh karena itu dasar
epistimologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang
hakekat manusia. Menurut Titus(1984: 20) terdapat tiga persoalan yang
mendasar dalam epistimologi yaitu :1. tentang sumber pengetahuan manusia;2.
tentang teori kebenaran pengetahuan manusia;3. tentang watak
pengetahuanmanusia. Epistimologi Pancasila sebagaisuatu obyek kajian
pengetahuan padahakekatnya meliputi masalah sumberpengetahuan Pancasila
dan susunanpengetahuan Pancasila. Tentang sumberpengetahuan Pancasila,
sebagaimanatelah dipahami bersama adalah nilai-nilayang ada pada bangsa Indonesia
sendiri.Merujuk pada pemikiran filsafat Aristoteles, bahwa nilai-nilai tersebut
sebagai kausa materialis Pancasila
• c.Pancasila Dalam Kajian Aksiologi
• Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada hakekatnya membahas
tentang nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang
Pancasila. Karena sila-sila Pancasila sebagai suatu system filsafat
memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, sehingga nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila padahakekatnya juga
merupakan suatukesatuan. Selanjutnya aksiologi Pancasila
mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat
nilaiPancasila. Istilah nilai dalam kajianfilsafat dipakai untuk
merujuk pada ungkapan abstrak yang dapat juga diartikan
sebagai “keberhargaan”(worth) atau “kebaikan” (goodnes),dan
kata kerja yang artinya sesuatu tindakan kejiwaan tertentu
dalammenilai atau melakukan penilaian( Frankena, 229).
• 4.Dinamika dan Tantangan PancasilaSebagai Sistem Filsafat
• Pancasila sebagai sistem filsafat mengalami dinamika sebagai
berikut.Pada era pemerintahan Soekarno,Pancasila sebagai sistem
filsafatdikenal dengan istilah “PhilosofischeGrondslag”. Gagasan
tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya
berdirinya negara Indonesia merdeka. Idetersebut dimaksudkan
sebagai dasarkerohanian bagi penyelenggaraankehidupan bernegara.
Ide tersebut ternyata mendapat sambutan yan gpositif dari berbagai
kalangan,terutama dalam sidang BPUPKI pertama, persisnya pada 1
Juni 1945.Namun, ide tentang PhilosofischeGrondslag belum diuraikan
secararinci, lebih merupakan adagiumpolitik untuk menarik
perhatiananggota sidang, dan bersifat teoritis.Pada masa itu,
Soekarno lebihmenekankan bahwa Pancasilamerupakan filsafat asli
Indonesia yangdiangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.
• 5.Tantangan Pancasila sebagai SistemFilsafat
• Beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat
munculdalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
• 1)Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual
pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih
keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan
masyarakat. Salah satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila
sebagaisistem filsafat ialah meletakkan kebebasanindividual secara berlebihan
sehinggadapat menimbulkan berbagai dampaknegatif, seperti monopoli, gaya
hidup konsumerisme, dan lain-lain.
• 2)Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas
perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal. Komunisme
merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh
negarauntuk kemakmuran rakyat secara merata.Salah satu bentuk tantangan
komunismeterhadap Pancasila sebagai sistem filsafat (makhluk pribadi yang
otonom danmakhluk Tuhan).
• 3)Ketiga,hakikat sila persatuanterkait dengan semangat kebangsaan.Rasa
kebangsaan terwujud dalambentuk cinta tanah air, yang dibedakanke dalam 3
jenis, yaitu tanah air real,tanah air formal, dan tanah air mental.Tanah air
realadalah bumi tempatorang dilahirkan dan dibesarkan,bersukaadalah
bumi tempat orang dilahirkan dan dibesarkan,bersuka,dan berduka, yang
dialami secara fisik sehari-hari.
• 4)Keempat,hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip
musyawarah.Artinya,keputusan yang diambil lebih didasarkan atas semangat
musyawarah untuk mufakat,bukan membenarkan begitu sajapendapat
mayoritas tanpa peduli pendapat minoritas.Kelima, hakikat sila keadilan
terwujud dalam tiga aspek, yaitu keadilan distributif, legal, dankomutatif.
Keadilan distributif adalahkeadilan bersifat membagi dari negara kepada warga
negara. Keadilan legal adalah kewajiban warga negara terhadap negara
atau dinamakankeadilan bertaat. Keadilan komutatif adalah keadilan antara
sesama warganegara .

Anda mungkin juga menyukai