Anda di halaman 1dari 12

DINAMIKA DAN

TANTANGAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA
NAMA KELOMPOK 4:
1. Nur Aida Lia Liana (2720200022)
2. Selviyani Dinda Lestiana (2720200023)
3. Putri Esha Mutiara (2720200021)
4. Mely Sufiani Safii Tanjung (2720200036)
5. Norma Linda ( 2720200037)
6. Shahib Muharram (2720200044)
PENGERTIAN
Kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Yunani“Philosophia” terdiri dari kata Phile
artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan.
Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya
hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang
sungguh-sungguh.Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati
atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti
hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguhakan
kebenaran sejati
PENGERTIAN FILSAFAT MENURUT PARA AHLI
1) Socrates (469-399 s.M.)

• Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa
perenungan terhadap azas-azasdari kehidupan yang adil dan Bahagia.

2) Plato (472-347 s. M.)

• Dalam karya tulisnya“Republik” Plato menegaskan bahwa para filsuf adalah pencinta
pandangan tentang kebenaran (vision of truth).Dalam pencarian dan menangkap
pengetahuan mengenai ide yang abadi dantak berubah
A. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

KARAKTERISTIK SISTEM FILSAFAT PANCASILA


• Menurut Ruslan Sebagai filsafat, Pancasila memiliki karakteristik
Abdulgani,bahwa system filsafat tersendiri yang berbeda dengan
filsafat lainnya, yaitu antara lain :
Pancasila merupakan
1) Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan
filsafat negara yang sistem yang bulat dan utuh (sebagai suatu
lahir sebagai totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak
collectieveIdeologie bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya
terpisah-pisah, maka itu bukan Pancasila.
(cita-cita bersama) dari
2) Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang
seluruh bangsa bulat dan utuh
Indonesia
B. PRINSIP-PRINSIP FILSAFAT PANCASILA
Kausa Materialis
• maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa
Indonesia sendiri.
Kausa Formalis
• maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran
formal
Kausa Efisiensi
• maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka
Kausa Finalis
• maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
C. INTI ATAU ESENSI SILA-
SILA PANCASILA :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima

2. Manusia, yaitu makhluk individu dan mahluk sosial

3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri

4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja


sama dan gotong royong

5. Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri


dan orang lain yang menjadi hak nya
D. Hakikat Nilai-nilai Pancasila

Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan
hal yang penting dalam hidupnya

Pancasila Dalam Kajian Ontologis Pancasila Dalam Kajian Epistimologi


Menurut Titus(1984: 20) terdapat tiga
Menurut Notonagoro hakekat dasar persoalan yang mendasar dalam epistimologi
ontologis Pancasila adalah manusia. yaitu :
Karena manusia merupakan subyek 1. tentang sumber pengetahuan manusia;
hukum pokokdari sila sila Pancasila 2. tentang teori kebenaran pengetahuan
yaitu terdiri atas susunan kodrat, manusia
raga dan jiwa, jasmani dan rohani sila 3. tentang watak pengetahuanmanusia.
Pancasila secara ontologi memiliki Epistimologi Pancasila sebagaisuatu obyek
hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri kajian pengetahuan padahakekatnya meliputi
masalah sumber pengetahuan Pancasila dan
atas susunan kodrat, raga dan jiwa, susunan pengetahuan Pancasila.
Pancasila Dalam Kajian Aksiologi
aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita
membahas tentang filsafat nilai Pancasila. Istilah
nilai dalam kajian filsafat dipakai untuk
merujuk pada ungkapan abstrak yang dapat juga
diartikan sebagai “keberhargaan”(worth) atau
“kebaikan” (goodnes),dan kata kerja yang artinya
sesuatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai
atau melakukan penilaian( Frankena, 229).
E. Dinamika dan Tantangan PancasilaSebagai
Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat mengalami dinamika sebagai berikut. Pada era
pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah
“PhilosofischeGrondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno
atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan
sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Ide tersebut
ternyata mendapat sambutan yang positif dari berbagai kalangan ,terutama dalam
sidang BPUPKI pertama, persisnya pada 1 Juni 1945.Namun, ide tentang Philosofi
scheGrondslag belum diuraikan secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk
menarik perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis.Pada masa itu, Soekarno
lebih menekankan bahwa Pancasilamerupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat dari
akulturasi budaya bangsa Indonesia.
 
 
F. Tantangan • Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa
Pancasila sebagai kebebasan individual pemilik modal untuk
SistemFilsafat mengembangkan usahanya dalam rangka meraih
keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk
menyejahterakan masyarakat

• Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang muncul


sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai
produk masyarakat liberal

• Ketiga,hakikat sila persatuan terkait dengan semangat


kebangsaan. Rasa kebangsaan terwujud dalam bentuk
cinta tanah air

• Keempat, hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip


musyawarah. Artinya,keputusan yang diambil lebih
didasarkan atas semangat musyawarah untuk mufakat,bukan
membenarkan begitu sajapendapat mayoritas tanpa
peduli pendapat minoritas.Kelima, hakikat sila keadilan
terwujud dalam tiga aspek, yaitu keadilan distributif,
legal, dankomutatif
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatasdapat
disimpulkan bahwa berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-
sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai
sistem filsafat adalah suatu kesatuan
bagian-bagian yang saling berhubungan,
saling bekerjasama antara sila yang satu
dengan sila yang lain untuk tujuan
tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh
yang mempunyai beberapa inti
sila,nilai dan landasan yang mendasar.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai