Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN IDEOLOGI NEGARA

(LAPORAN HASIL DISKUSI)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : M. Iqbal Ibrahim Hamdani M.Pd.

Disusun oleh :
Dessy Rosantika M. 202310101074
Dyta Febrianty 202310101089
Fahmi Wildana 202310101169
Farabilla Fredela Ferina C. 202310101173

UNIVERSITAS JEMBER
2020
1. Tujuan Diskusi :

Diskusi dilakukan untuk memahami pancasila sebagai suatu sistem


filsafat bangsa.Memahami arti penting pancasila sebagai dasar ideologi
Negara Indonesia. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
sebagai ideologi dan dasar filsafat Bangsa Indonesia. Mengetahui
perbedaan ideologi pancasila dengan ideologi lain di dunia. Mengetahui
pentingnya pemahaman mengenai fungsi-fungsi pancasila sebagai sistem
filsafat dan ideologi dasar Negara Indonesia

2. Pembahasan Materi :
 Pengertian Filsafat

Filsafat berasal dari Bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta dan
“Sophia” yang berarti kebijaksanaan. Filafat memiliki beberapa
definisi menurut tokoh-tokoh filsafat diantaranya:

1. Socrates (469-399 s.M.)

Menurut Socrates filsafat merupakan bentuk peninjauan yang bersifat


reflektif berupa perenungan terhadap asas kehidupan yang adil dan
bahagia. Pemikiran ini memiliki pendapat bahwa manusia akan
menemukan kebahagiaan dan kedilan jika mampu dan mau melakukan
pengkajian diri atau refleksi diri sehingga didapat koreksi terhadap
diri secara objektif.

2. Plato (472-347 s.M.)

Plato dalam karyanya berjudul “Republik” menyebutkan bahwasanya


para filsuf merupakan pencinta pandangan tentang kebenaran, dalam
pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide abadi yang
konsisten. Filsafat menurut konsep Plato merupakan pecarian yang
bersifar spekulatif terhadap pandangan tentang kebenaran.

 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dasar dalam pembentukan
pancasila sebagai ideologi. Filsafat pancasila secara singkat dapat diartikan
sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai pancasila sebagai dasar
Negara, dan kenyataan budaya luhur dengan tujuan mendapat pokok
mendasar dan menyeluruh. Sebagai sistem filsafat, pancasila memiliki
karakteristik tersendiri yang membedakan dengan system filsafat lain,
yaitu:

1) Pancasila sebagai suatu sistem memiliki ciri-ciri


o Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen.
o Tiap sila memiliki fungsi sendiri-sendiri
o Tiap sila tidak dapat berdiri sendiri dan saling berhubungan
o Keseluruhan sila dimaksudkan untuk mencapai tujuan
tertentu (tujuan sistematis)
o Keseluruhan sila merupakan kesatuan sistematis dalam
lingkuo yang kompleks.
2) Ciri sistem filsafat pancasila yang membedakan dengan sistem
filsafat lainnya adalah sila-sila dalam pancasila merupakan satu
kesatuan yang bulat dan utuh yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnya.
3) Susunan pancasila dengan suatu system yang bulat dan utuh dapat
digambarkan sebagai :
 Sila 1, meliputi dan mendasari sila 1,2,3,4, dan 5.
 Sila 2, diliputi, dijiwai, didasari sila 1 dan mendasari sila
3,4,5.
 Sila 3, diliputi, dijiwai, didasari sila 1 dan 2, serta
mendasari sila 4,5.
 Sila 4, diliputi, dijiwai, didasari sila 1,2,3, dan mendasari
sila 5
 Sila 5, diliputi, dijiwai, didasari oleh sila 1,2,3,dan 4.
 Landasan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah pemikiran yang
dalam dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya, dan diyakini
sebagai kenyataan, norma-norma, dan nilai-nilai yang benar, adil,
bijaksana dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa
Indonesia.
1. Dasar Ontologis (Hakikat Manusia)
Manusia sebagai pendukung pokok sila–sila pancasila secara
ontologis memiliki hal–hal yg mutlak, yaitu terdiri atas susunan
kodrat, raga, dan jiwa yang jasmani rohani.
1) Sila pertama : Tuhan adalah sebagai asal mula segala sesuatu,
tuhan adalah mutlak, sempurna dan kuasa, tidak berubah, tidak
terbatas pula sebagai pengatur tata tertib alam (Notonagoro,
1975)
2) Sila kedua : kemanusiaan yg adil dan beradab, negara adalah
lembaga kemanusiaan, yg diadakan oleh manusia (Notonagoro,
1975)
3) Sila ketiga : persatuan indonesia. Persatuan adalah sebagai
akibat adanya manusia sebagai makhluk tuhan yg maha
esa,adapun hasil persatuan adalah rakyat sehingga rakyat
adalah merupakan unsur pokok negara
4) Sila keempat : maka pokok sila keempat ialah kerakyatan yaitu
kesesuaiannya dengan hakikat rakyat
5) Sila kelima : dengan demikian logikanya keadilan sosial
didasari dan dijiwai oleh sila kedua yaitu kemanusiaan yg adil
dan beradab (Notonagoro, 1975)
2. Dasar Epistemologis (Pengetahuan)
Pancasila memiliki 3 unsur pokok :
 Logos yaitu rasionalitas atau penalarannya
 Pathos yaitu penghayatannya
 Ethos yaitu kesusilaannya (Wibisono, 1996)
Dasar epistemologis pancasila pada hakikatnya tidak dapat
dipisahkan dengan dasar ontologis. Terdapat tiga persoalan yang
mendasar dalam epistemologi yaitu :
1) Tentang sumber pengetahuan manusia
2) Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia
3) Tentang watak pengetahuan manusia (Titus, 1984).
4) Dasar Aksiologis
Aksiologis adalah istilah yang berasal dari kata Yunani axios yang
berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu.
Aksiologi merupakan ilmu filsafat yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Jujun S.Suriasumantri
mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Aksiologis adalah ilmu
yang membicarakan tentang tujuan dari ilmu pengetahuan itu
sendiri dan mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari
pengetahuan.

 Pengertian Ideologi
Istilah ideologi adalah sebuah kata yang terdiri dari ideo yang berarti
pengertian, ide atau gagasan dan logi yang berarti gagasan, pengertian,
kata, dan ilmu. Ideologi adalah salah satu istilah yang memiliki
cakupan luas karena istilah ideologi sesungguhnya dapat dibicarakan
dalam banyak konteks seperti pendidikan, ilmu, dan dalam konteks
politik. Ideologi merupakan salah satu faktor penting dan sekaligus
bersifat mutlak dalam rangka menjaga eksistensi dan kelangsungan
hidup satu bangsa atau negara.
 Implementasi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makna ideologi dalam negara dan bangsa, adalah sebagai kesatuan
dari gagasan, cita-cita dan ide-ide dasar dari segala aspek kehidupan
manusia, di dalam berkehidupan berkelompok. Peran dan posisi
ideologi pada suatu negara sangat penting, karena dia menggambarkan
dasar negara, tujuan negara, sekaligus proses pencapaian tujuan
negara.
Bagi negara Indonesia, tujuan negara secara material dirumuskan
sebagai “ melindungi segenap bangsa Indonesia dan segenap tumpah
darah Indonesia … “, harus diarahkan kepada terwujudnya masyarakat
yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan, sesuai
dengan semangat dan nilai-nilai ideologi Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, dia bukan


hanya merupakan hasil pemikiran, atau perenungan oleh seseorang
atau oleh sekelompok orang, sebagaimana ideologi-ideologi lain di
dunia ini, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai yang terdapat
dalam adat istiadat, dalam kebudayaan, dalam nilai religius, yang ada
sejak negara ini belum berdiri. Pancasila juga pada hakikatnya adalah
untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komprehensif.
Memberikan orientasi ke depan mengharuskan bangsa Indonesia
selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapinya.
Kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan teknologi, dan pesatnya
perkembangan sarana komunikasi membuat dunia makin kecil dan
independensi di kalangan bangsa-bangsa di dunia semakin menguat.

 Perbedaan dan Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi


Lain di Dunia
Ideologi di negara-negara baru merdeka dan sedang berkembang,
menurut Prof. W. Howards Wriggins, berfungsi sebagai sesuatu yang
“confirm and depen the identity of their people” (memperkuat dan
memperdalam identitas rakyatnya). Namun ideologi di negara-negara
tersebut, menurutnya sekedar alat bagi rezim-rezim yang baru
berkuasa untuk melanggengkan kekuasaannya. Oleh sebab itu kita
akan menemukan beberapa penyimpangan para pelaksana ideologi di
dalam kehidupan tiap Negara. Untuk itu, penting untuk kita
mengetahui perbedaan antar tiap ideology agar kita dapat lebih
memahami urgensi ideology yang dianut oleh Negara kita saat ini.
Berikut macam macam ideologi yang berkembang didunia :
1. Ideologi Liberalisme
Politik liberalisme berpengaruh terhadap perkembangan paham
demokrasi dan nasionalisme atas bangsa-bangsa didunia. Bagi bangsa
yang terjajah, liberalisme sejalan dengan pertumbuhan paham
nasionalisme yang sama-sama menginginkan terbentuknya negara
yang berpemerintahan sendiri kesadaran tersebut tumbuh karena
setiap bangsa memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri.
Liberalisme merupakan paham yang memberikan penekanan
kebebasan individu sehingga kesejahteraan bukan menjadi tanggung
jawab negara.
2. Ideologi Kapitalisme
pengertian Kapitalis menurut G.G. Wells “Kapitalisme adalah
suatu yang tidak dapat didefinisikan, tapi pada umumnya kita
menyebut sebagai sistem kapitalis, sesuatu yang kompleks kebiasaan
tradisional, energi perolehan yang tak terkendalikan dan kesempatan
jahat serta pemborosan hidup”.
Teori Kapitalis bercirikan individu yang menjadi pemilik bagi apa
yang dihasilkannya, orang lain tidak punya hak. Ia berhak untuk
memonopoli semua alat produk yang dapat dicapainya dengan
usahanya sendiri, berhak untuk tidak mengeluarkannya, kecuali
dengan jalan yang memberi keuntungan padanya.Teori tersebut
bertitik tolak pada egoisme, yang hanya cinta pada diri sendiri.

3. Ideologi Komunisme

Ideologi Komunisme adalah gerakan sosial dan politik yang


memiki tujuan menciptakan masyarakat tanpa kelas yang dapat
hidup bernegara dengan terstruktur pada kepemilikan umum dari
alat - alat produksi yang ada, muncul pertama kali di Prancis sekitar
tahun 1830 bersamaan dengan adanya kemunculan ideologi
sosialisme. Dua ideologi ini pada awalnya memiliki arti yang sama
akan tetapi kata "Komunisme dipakai untuk aliran "sosialis" yang
lebih radikal, yang menuntut adanya penghapusan total hak - hak
milik pribadi dan kesamaan milik konsumsi serta menginginkan suatu
keadaan lebih baik. Bukan dari kebaikan pemerintah atau rezim
penguasa melainkan dari upaya perjuangan kaum miskin dan
kelas bawah (Ebendtein William . 1990).

4. Ideologi Sosialisme

Sosialisme merupakan ideologi yang lebih mengedepankan


persamaan / pemerataan derajat antar masyarakatnya. Sosialisme
mencita-citakan sebuah masyarakat yang didalamnya semua orang
hidup dan dapat bekerja sama dalam kebebasan dan solidaritas dengan
hak-hak, yang sama. Tujuannya ialah memberikan ketenteraman dan
kesempatan bagi semua orang.

5. Ideologi Fasisme

Fasisme merupakan sebuah bentuk ideologi nasionalis yang radikal


dan otoritan. Fasisme menjadi konotasi negatif untuk berbagai rezim
otoriter, kaum fasis meyakini bahwa suatu kebangsaan adalah
komunitas organik yang membutuh kan kepemimpinan kuat, perasaan
memiliki identitas yang tunggal, di samping itu juga percaya bahwa
kekerasan dan perang melawan musuh diperlukan untuk menjaga
vitalitas bangsa tetap kuat. Asal mula ideologi fasis berdasar dari
gerakan nasionalis-sindikalis pada masa PD I (sindikalisme adalah
salah satu gerakan buruh dieropa).

 Tantangan dan Urgensi Pancasila


Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar dan acuan dalam berpikir
yang berasal dari kerangka nilai-nilai filosofis berdasarkan identitas
Bangsa Indonesia. Pancasila yang berperan sebagai sistem filsafat
bergerak dinamis bersama masyarakat dimana kehidupan
bermasyarakat selalu hadir dengan tantangannya, baik dari dalam
ataupun dari luar. Namun nyatanya saat ini Pancasila sudah tidak
berada disekitar masyarakat lagi, tidak lagi menjadi perbincangan atau
wacana di tengah publik, hal tersebut adalah suatu yang tidak kita
sadari namun menjadi tantangan terbesar bagi bangsa indonesia.
Bagaimana cara bangsa indonesia kembali membuat pancasila sebagai
ideologi bangsa indonesia menjadi topik yang menarik dimasa
sekarang dan masa depan. Pancasila harus menjadi the living ideology
atau ideologi yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
3. Pelaksanaan Diskusi ;
a. Waktu pelaksanaan : Jum`at, 12 Maret 2021
b. Tempat pelaksanaan : Media pembelajaran zoom meeting
c. Moderator ;
d. Penyaji diskusi : Anggota kelompok 4
e. Peserta diskusi ; Mahasiswa kelas PKN 56
4. Hasil Diskusi :
1) Pertanyaan
Mengapa sila dalam pancasila disebut sebagai sistem filsafat
dimana sila yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan ?

Jawaban : Dessy Rosantika M.(202310101074)


Sila-sila dalam pancasila disebut sebagai sistem filsafat karena sila-
sila yang terkandung dalam pancasila tersusun secra hierarkis dan
sistematis sehingga dapat mendasari segala bentuk pemikiran
dalam menyusun sistem kenegaraan yang sesuai dengan cita-cita
bangsa. Kelima sila yang terkandung dalm pancasila
menggambarkan rangkaian bertingkat dimana sistem tersebut
mengandung hakikat sila-sila pancasila yang saling terkait satu
sama lainnya. Sila dalam pancasila memiliki hubungan yang saling
mendasari dimana sila setelahnya didasari oleh sila sebelumnya,
dan sila sebelumnya mendasari nilai sila selanjutnya. Kesauan ini
tidak dapat dipisahkan karena merupakan kesatuan bulat yang
sudah mengatur dari kseluruhhan aspek nlai luhur dan kehidupan
dalam masyarakat Indonesia.
2) Pertanyaan
Bagaimana usaha kita agar tetap menegakkan pancasila sbg sistem
filsafat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
Jawaban : Fahmi Wildana (202310101169)

Usaha untuk tetap menegakkan Pancasila sebagai filsafah, ideologi,


pandangan hidup, dan dasar negara dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara adalah dengan menjadikan
Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai
pedoman dalam kegiatan berbangsa dan bernegara. Dengan
langkah yang kongkret seperti: a) menerapkan nilai nilai pancasila
dengan melakukan toleransi yang artinya kita menyadari bahwa
indonesia bangsa yang majemuk dengan berbagai suku, agama dan
budaya. b) Meningkatkan kesadaran berbangsa dan beragama
dimana kesadaran berbangsa dan bernegara mempunyai makna
bahwa warga negara harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang
tumbuh dari kemauan diri untuk bertindak demi kebaikan bangsa
dan negara Indonesia. c) Ikut berpartisipasi dalam kegiatan
berbangsa dan bernegara. Misal ikut serta dalam memanfaatkan
hak memilih dalam pemilihan umum. Partisipasi lain adalah
membayar pajak, yang digunakan untuk membangun infrastruktur
demi kesejahteraan serta untuk menjaga keamanan dan ketertiban
bangsa dan negara

Anda mungkin juga menyukai