Anda di halaman 1dari 3

BAB I.

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pursed Lips Breathing (PLB) merupakan teknik pernapasan yang
dilakukan melalui hidung dengan mulut tertutup dan mengeluarkan napas
melalui bibir mulut setengah terkatup (Iqbal & Aini, 2021). Mekanisme
pengeluaran retensi CO2 pada tubuh, membentuk sikap tersebut pada kasus
gagal napas kronik. Khairunnisa et al (2018) mengatakan bahwa PLB dapat
membersihkan jalan nafas, mengurangi spasme otot pernafasan, dan
melegakan saluran pernafasan. Pemanfaatan PLB sebagian besar bertujuan
untuk mengatur frekuensi juga pola pernafasan yang berujung pada
pengurangan air trapping, perbaikan ventilasi alveoli, pengaturan kecepatan
pernafasan agar lebih fektif dan pengurangan sesak nafas. Berdasarkan
manfaat dan tujuan tersebut PLB banyak diimplementasikan pada berbagai
intervensi masalah pernafasan salah satunya Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK).
PPOK merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya keterbatasan
aliran udara kronis. Diagnosa yang diangkat dengan hubungannya pada
Pursed Lip Breathing, adala ketidakefektifan pola napas yang berhubungan
dengan peningkatan sekresi mucus. Pursed Lip Breathing melatih pasien agar
selalu bernafas dengan santai dan perlahan-lahan serta inspirasi dan ekspirasi
selalu melalui mulut. Efektifitas dari Pursed Lip Breathing juga terlihat dari
kemudahan dan kebutuhan tempat yang terjangkau sehingga bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja dalam keseharian pasien. Bahkan Yuniarti (2021)
mengatakan bahwa dalam implementasinya pemanfaatan Pursed Lip
Breathing tidak memiliki efek samping negatif, dimana pernyataan tersebut
telah didukung oleh beberapa penelitian.
Penelitian non faramakologi dalam intervensinya terhadap PPOK telah
banyak dilakukan, salah satunya PPOK. Namun fenomena yang terjadi saat
ini, selain tidak adanya keseragaman dalam prosesnya, masih banyak yang
belum perawat yang belum mengetahui termasuk pasien dan juga keluarga.
Keefektifan intervensi PLB perlu dipublikasikan secara global sehingga
intervensi PLB dapat diterapkan untuk peningkatan kualitas hidup (Qamila et
al., 2019). Sektor kesehatan yang dituntut untuk terus berkembang,
mengarahkan penulis untuk menganalisis terkait efektifitas dari Pursed Lip
Breathing dengan merujuk pada penelitian terdahulu sehingga dapat tetap
memastikan keefektifan dari Pursed Lip Breathing saat ini demi terciptanya
outcome keperawatan.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana efektifitas intervensi Pursed Lip Breathing pada PPOK?
1.3. Tujuan
Menganalisis dan mengetahui Efektifitas Intervensi Pursed Lip Breathing pada
PPOK
1.4. Manfaat
Sebagai rekomendasi dan pengetahuan kepada tenaga kesehatan, peneliti dan
masyarakat dalam sebagai upaya dalam mengatasi masalah PPOK melalui
intervensi Pursed Lip Breathing, sehingga besar harapannya agar dapat
dimanfaatkan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Aini, Muhammad Iqbal, D. N. (2021). Penerapan Latihan Pursed Lips Breathing


Terhadap Respiratory Rate Pada Pasien PPOK Dengan Dysonea. 1–14.

Khairunnisa, Suhaimi Fauzan, S. (2018). PENGARUH PURSED LIP


BREATHING EXERCISE TERHADAP INTENSITAS SESAKNAPAS
PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)
DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK. Japanese Journal of Crop
Science, 27(4), 467–468.

Qamila, B., Ulfah Azhar, M., Risnah, R., & Irwan, M. (2019). Efektivitas Teknik
Pursed Lipsbreathing Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok):
Study Systematic Review. Jurnal Kesehatan, 12(2), 137.
https://doi.org/10.24252/kesehatan.v12i2.10180

Yuniarti, N. (2021). Pengaruh pemberian pursed lips breathing exercise terhadap


penurunan derajat sesak nafas pada PPOK : narrative review.
Universitas’Aisyiyah Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai