Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KRITIS

ANALISA JURNAL PICO


“PENGGUNAAN INTERVENSI TERTENTU DALAM PENCEGAHAN
KASUS VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA”

Oleh:

1. KOMANG ELLY MERLINA (183212875)


2. WAHIDAH SHENNY RUSLIANA (183212899)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
Judul Jurnal Pengaruh Oral Hygiene Menggunakan Hexadol Gargle dalam Meminimalkan Kejadian Ventilator Associated
Pneumonia (VAP) di Ruang ICU RSUD Tugurejo Semarang
Penulis/Tahun Amat Tohirin, Mona Saparwati & Siti Haryani/ (2019)

Population/ 15 responden yang terpasang ventilator.


patient/ problem
Intervensi Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan oral hygiene mengunakan antiseptik Hexadol Gargle dalam
meminimalkan kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP). Peelitian ini menggunakan rancangan Pre-
Experimental dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Dengan mengunkan alat penelitian berupa SOP oral
hygiene dan lembar obserasi Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS).
Comparison Dalam jurnal ini tidak ada kelompok pembanding.

Outcome Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengunaan antiseptik Hexadol Gargle dalam pelaksanaan oral
hygiene dapat meminimalkan kejadian VAP di ICU RSUD Tugurejo. Pelaksanaan oral hygiene sebelum mengunakan
Hexadol Gargle didapatkan rata-rata Score CPIS adalah 3.2 kemudian rata-rata score CPIS sesudah pelaksanaan oral
hygiene dengan mengunakan Hexadol Gargle adalah 1,6. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh yang bermakna
antara kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) sebelum dan sesudah oral hygiene di ICU RSUD Tugurejo
Semarang, dengan nilai p-value adalah 0,003 ( p<0,05).
Judul Jurnal Pengaruh Pemberian Chlorhexidine Sebagai Oral Hygiene Terhadap Jumlah Bakteri Orofaring Pada Penderita Dengan
Ventilator Mekanik
Penulis/Tahun Dibyo Mukti Wijaya/ (2012)

Population/ Subjek dalam penelitian ini terdiri atas 15 sample, dengan ventilator mekanik di ICU Dr. Kariadi yang telah di rawat
patient/ problem minimal selama 2 hari, orang dewasa, tidak alergi, terhadap Chlorhexidine 0,2%, bukan penderita dengan penyakit
keganasan, dan bukan penderita dengan HIV.
Intervensi Prosedur yang akan dilakukan pada penelitian ini, dimana nantinya subjek akan mendapat chlorhexidine 0,2% sebagai
obat antiseptic oral, dilakukan penyikatan dengan sikat gigi pada 4 kuadran gigi diberikan setelah terpasang ventilator
mekanik, dengan besar pemberian 25ml setiap hari setiap 12 jam.
Comparison Dalam jurnal ini tidak ada kelompok pembanding.

Outcome Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa chorhexidine efektif dalam menurunkan jumlah bakteri orofaring, karena
hasil penelitian menunjukan jumlah bakteri orofaring pada kelompok chorhexidine sebelum perlakuan 300 ± 0,0 dan
setelah perlakuan 160 ± 76,625, yang berarti mengalami penurunan sebesar 140 ± 76,625 (p= 0,000). Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian chlorhexidine 0,2% sebagai
oral hygiene, adalah menurunkan jumlah bakteri orofaring pada penderita dengan ventilator mekanik.
Judul Jurnal Pengaruh Pemberian Povidone Iodine 1% Sebagai Oral Hygiene Terhadap Jumlah Bakteri Orofaring Pada Penderita
dengan Ventilator Mekanik
Penulis/Tahun Aulia Rizki Andini (2012)

Population/ Populasi dalam penelitian ini sebanyak 15 sampel, penderita (laki-laki atau perempuan dewasa) dengan ventilator
patient/ problem mekanik di ICU Dr. Kariadi yang telah dirawat minimal selama 2 hari.
Intervensi Pemberian Povidone iodine 1% sebagai obat antiseptic oral.

Comparison Pada penelitian ini tidak ada kelompok, terapi atau intervensi pembanding.

Outcome Pada uji statistik menunjukkan jumlah bakteri orofaring sebelum dan sesudah diberikan perlakuan 294,67±20,656 dan
setelah perlakuan 193,87±97,592 yang berarti mengalami penurunan sebesar 100,80±97,209. Hasil uji statistic
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan p=0,008 yang menunjukkan perbedaan yang bermakna
(p<0,05). Sehingga dapat disimpulkan pemberian Povidone iodine sebagai oral hygiene dapat menurunkan jumlah
bakteri orofaring dan dapat digunakan sebagai alternative oral hygiene yang lebih murah dan sederhana pada penderita
dengan ventilator mekanik yang berisiko terjadi komplikasi pneumonia maupun Ventilator Associated Pneumonia
(VAP)
Judul Jurnal Perbandingan Efektifitas Oral Hygiene Menggunakan Enzym Lactoperoxidase Dengan Chlorehexidine Dalam
Pencegahan VAP di ICU Rs X.
Penulis/Tahun Agus Purnama dan Raushan Fikri/ (2020)

Population/ Jumlah pasien ICU RS X yang terpasang ventilator selama 3 bulan terakhir Agustus-Oktober 2018 adalah sebanyak
patient/ problem 127 pasien kemudian peneliti menetapkan kelompok yang akan dijadikan kelompok experiment yaitu oral hygiene
dengan menggunakan chlorhexidine dan oral hygiene. Didapatkan jumlah responden sebanyak 40 responden.
Intervensi Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan oral hygiene terhadap penggunaan lactoperoxide
dan chlorexidine.
Comparison Berdasarkan perbandingan kejadian VAP pada responden dengan oral hygiene menggunakan lactoperoxide dan
chlorhexidine. Didapatkan terjadi VAP pada 8 pasien dari total 40 responden. Responden yang dilakukan oral hygiene
dengan lactoperoxidase lebih banyak mengalami VAP yaitu 5 orang dibandingkan oral hygiene dengan chlorhexidine
(3orang).
Outcome Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dalam pencegahan VAP di RS X Chlorhexidine lebih efektif
dibandingkan dengan Lactoperoxide. Kemudian berdasarkan karakteristik usia responden yang mengalami kejadian
VAP paling banyak pada usia lansia awal (45-55tahun). Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, responden yang
mengalami kejadian VAP seimbang antara laki-laki (50%) dan perempuan (50%). Oral hygiene tidak ada perbedaan
yang signifikan antara oral hygiene dengan menggunakan Enzym Lactoperoxide dan Chlorhexidine dalam pencegahan
VAP.

List Artikel Jurnal:


a) Jurnal Pertama.pdf
b) Jurnal Kedua.pdf
c) Jurnal Ketiga.pdf
d) Jurnal Keempat.pdf

Kesimpulan:

Berdasarkan keempat artikel jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa pencegahan dengan ventilator bundle: oral hygiene merupakan hal
penting untuk mencegah berkembangnya bakteri penyebab VAP pada pasien atau penderita khususnya dengan ventilator mekanik. Walaupun
banyak macam dan jenis oral hygiene, akan tetapi semua jenis tersebut dapat diaplikasikan pada pasien dengan ventilator mekanik dengan
memperhatikan waktu pemberian, hingga besaran pemberian.
DAFTAR PUSTAKA

ANDINI, A., & Harahap, M. (2012). Pengaruh Pemberian Povidone Iodine 1%


Sebagai Oral Hygiene Terhadap Jumlah Bakteri Orofaring Pada Penderita
Dengan Ventilator Mekanik. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 1(1), 137997.

Purnama, A., & Fikri, R. (2020). Perbandingan Efektifitas Oral Hygiene


Menggunakan Enzym Lactoperoxidase Dengan Chlorhexidine Dalam
Pencegahan Vap Di Icu Rs X. Jurnal Surya Muda, 2(1), 54–64.
https://doi.org/10.38102/jsm.v2i1.57

Tohirin, A., Saparwati, M., & Haryani, S. (2019). Pengaruh Oral Hygiene
Menggunakan Hexadol Gargle dalam Meminimalkan Kejadian Ventilator
Associated Pneumonia (VAP) di Ruang ICU RSUD Tugurejo Semarang.
Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 8(1), 9–
16.

Wijaya, D., M. (2012). Pengaruh Pemberian Chlorhexidine Sebagai Oral Hygiene


Terhadap Jumlah Bakteri Orofaring Pada Penderita Dengan Ventilator
Mekanik. Jurnal Media Medika Muda.

Anda mungkin juga menyukai