Anda di halaman 1dari 10

A

ATRESIA ANI

Jurnal utama:

Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada An. D Dengan Diagnosa Post Tutup Kolostomi E.C
Atresia Ani Dengan Intervensi Inovasi Bermain Boneka Tangan Dan Bercerita Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Anak di RUANG PICU RSUD Abdul Wahab SjahranieTahun
2018

Desi Anggreni 1, Fatma Zulaikha2

INTISARI

Latar belakang : Hospitalisasi merupakan penyebab stress bagi anak terutama perpisahan dengan
lingkungan keluarga. Kecemasan adalah perasaan yang dialami oleh anak yang timbul akibat
hospitalisasi, biasanya dimunculkan dengan anak menangis dan takut pada orang baru. Salah satu
metode cara untuk mengurangi kecemasan yang dialami adalah dengan cara bermain. Efek
distraksi didapat pada saat anak bermain boneka tangan dan bercerita sehingga dapat mengurangi
kecemasan.

Tujuan : analisa untuk mengetahui pengaruh bermain boneka tangan dan bercerita terhadap
penurunan tingkat kecemasan . Diruang PICU RS AWS Samarinda.

Metode: analisa keperawatan yang digunakan adalah dengan cara bermain boneka tangan dan
bercerita, waktu analisa dilakukan tiga kali diruang PICU RS AWS Samarinda.

Kesimpulan :Berdasarkan hasil analisis selama tiga kali dapat disimpulkan bahwa hasil
intervensi dengan skor 9 (tidak ada kecemasan) jadi dapat disimpulkan terdapat pengaruh
bermain boneka tangan dan bercerita terhadap tingkat kecemasan , baik dari tanda-tanda vital
maupun skla ekspresi klien.

Kata Kunci : boneka tangan, bercerita, kecemasan


Jurnal pembanding:

Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada An. J dengan Down Sindrome dan Malformasi
Anorektal Post PSARP dengan Terapi Bermain dan Terapi Jus Mengkudu di Ruang Pediatric
Intensive Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahrani Samarinda Tahun 2015

Suwoko Tya Wicaksono1, Tri Wahyuni2

INTISARI

Down Syndrome adalah kelainan kogenital yang disebabkan oleh kerusakan kromosomal yang
ditandai dengan retardasi mental dan bentuk fisik yang unik yang disebut Mongoloid Idiots.
Down Syndrome biasanya diikuti dengan kelainan kongenital bawaan seperti Malformasi
Anorektal. Tindakan paling tepat untuk Malformasi Anorektal adalah dengan pembedahan yang
dilalukan dalam 3 tahapan, yang pertama colostomy segera setelah bayi lahir, kedua di lakukan
PSARP untuk pembuatan Anus Buatan dan yang ketiga dilakukan penyambungan kembali kolon
sigmoid dg laparotomy Anastomosis kolon sigmoid end to end. Pada saat anak dirawat di rumah
sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan seperti : marah,
takut, cemas, sedih dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang
dialami anak karena menghadapi beberapa stresor yang ada di lingkungan rumah sakit. Bermain
sangat penting bagi mental, emosional dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan
dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit. Untuk
itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stres yang dialaminya
karena dengan melakukan permainan, anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya (distraksi).Sementara untuk pengobatan Down syndrome, jus mengkudu bisa di
jadikan sebagai alternatif pilihan bagi orang tua karena mengandung Xeronine yang bermanfaat
untuk meregenerasi sel saraf dan Fitokimia yang kaya akan anti oksidan untuk meningkatkan
kekebalan tubuh anak dengan down syndrome.

Kata kunci : Down syndrome, Malformasi Anorektal, hospitalisasi, permainan anak, Jus
mengkudu
Analisa PICO

No Kriteria Pembenaran & Critical Thingking


1. Problem Jurnal utama
( Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada An. Dengan Diagnosa
Post Tutup Kolostomi E.C Atresia Ani Dengan Intervensi Inovasi
Bermain Boneka Tangan Dan Bercerita Terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Anak di RUANG PICU RSUD Abdul Wahab
SjahranieTahun 2018 )
Hospitalisasi merupakan penyebab stress bagi anak terutama
perpisahan dengan lingkungan keluarga. Kecemasan adalah perasaan
yang dialami oleh anak yang timbul akibat hospitalisasi, biasanya
dimunculkan dengan anak menangis dan takut pada orang baru. Salah
satu metode cara untuk mengurangi kecemasan yang dialami adalah
dengan cara bermain. Efek distraksi didapat pada saat anak bermain
boneka tangan dan bercerita sehingga dapat mengurangi kecemasan.
Kesimpulan jurnal utama:
Masalah pada jurnal ini terkait dengan Kecemasan pada anak dengan
atresia ani karena mengalami perpisahan dengan lingkungan keluarga
dimana anak mengalami hospitalisasi yang mempengaruhi anak,
muncul dengan anak menangis dan takut pada orang baru.

Critical Thinking
Perawatan anak sakit selama dirawat dirumah sakit atau selama
hospitalisasi menimbulkan krisis kecemsan tersendiri bagi anak dan
keluarganya.Di rumah sakit anak harus menghadapi lingkungan yang
asing dan pemberi asuhan yang tidak dikenal. Seringkali anak harus
berhadapan dengan prosedur yang menimbulkan nyeri, kehilangan
mandiri, dan berbagai hal yang tidak diketahui, Hockenbery dan
Wilson (2013).
Reaksi anak terhadap stress yang muncul akibat hospitalisasi pada
semua rentang usia anak masing-masing berbeda. Pada anak usia
prasekolah, reaksi muncul adalah merintih dan merenggek, marah,
menarik diri dan bermusuhan, tetapi pada sebagian. anak usia
prasekolah ada yang sudah mampu mengkomunikasikan nyeri yang
dirasakan secara verbal, Hockenbery dan Wilson, (2014).
Tujuan menerapkan terapi bermain pada anak di rumah sakit adalah
agar anak dapat melanjutkan tumbuh kembang yang normal selama
perawatan, agar dapat mengekspresikan pikiran dan fantasi anak,agar
anak dapat mengembangkan kreatifitas melalui pengalaman bermain
yang tepat dan agar dapat beradaptasi secara efektif defan lingkungan
yang baru yaitu rumah sakit sehingga kecemasan anak karena
hospitalisasi dapat berkurang karena terapi bermain tersebut Adriana
( 2013).

Jurnal Pembanding
( Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada An. J dengan Down
Sindrome dan Malformasi Anorektal Post PSARP dengan Terapi
Bermain dan Terapi Jus Mengkudu di Ruang Pediatric Intensive Care
Unit RSUD Abdul Wahab Sjahrani Samarinda Tahun 2015 )
Down Syndrome adalah kelainan kogenital yang disebabkan oleh
kerusakan kromosomal yang ditandai dengan retardasi mental dan
bentuk fisik yang unik yang disebut Mongoloid Idiots. Down
Syndrome biasanya diikuti dengan kelainan kongenital bawaan
seperti Malformasi Anorektal. Tindakan paling tepat untuk
Malformasi Anorektal adalah dengan pembedahan yang dilalukan
dalam 3 tahapan, yang pertama colostomy segera setelah bayi lahir,
kedua di lakukan PSARP untuk pembuatan Anus Buatan dan yang
ketiga dilakukan penyambungan kembali kolon sigmoid dg
laparotomy Anastomosis kolon sigmoid end to end. Pada saat anak
dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang
sangat tidak menyenangkan seperti : marah, takut, cemas, sedih dan
nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang
dialami anak karena menghadapi beberapa stresor yang ada di
lingkungan rumah sakit. Bermain sangat penting bagi mental,
emosional dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan
dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau
anak di rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak
akan terlepas dari ketegangan dan stres yang dialaminya karena
dengan melakukan permainan, anak akan dapat mengalihkan rasa
sakitnya pada permainannya (distraksi).Sementara untuk pengobatan
Down syndrome, jus mengkudu bisa di jadikan sebagai alternatif
pilihan bagi orang tua karena mengandung Xeronine yang bermanfaat
untuk meregenerasi sel saraf dan Fitokimia yang kaya akan anti
oksidan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dengan down
syndrome.

Kesimpulan jurnal pembanding:


Masalah yang muncul pada jurnal ini terkait dengan anak pada anak
atresia ani yang mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak
menyenangkan seperti : marah, takut, cemas, sedih dan nyeri yang
merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stresor yang ada di lingkungan rumah sakit
pada saat anak dirawat di rumah sakit, anak akan pembedahan yang
dilalukan dalam 3 tahapan, yang pertama colostomy segera setelah
bayi lahir, kedua di lakukan PSARP untuk pembuatan Anus Buatan
dan yang ketiga dilakukan penyambungan kembali kolon sigmoid dg
laparotomy Anastomosis kolon sigmoid end to end.

Critical Thinking
menurut Azis ( 2006 ) Malformasi anorektal merupakan suatu
kelainan malformasi dimana tidak lengkapnya perkembangan
embrionik pada bagian anus atau tertutupnya anus secara abnormal
atau dengan kata lain tidak ada lubang secara tetap pada daerah anus.
Malformasi anorektal menyebabkan abnormalitas jalan buang air
besar. Masalah ini akan bervariasi bergantung tipe malformasinya
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit
dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha
untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah
sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik
terhadap anak maupun orang tua dan keluarga (Wong, 2008).
Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan
salah satu alat paling penting untuk penatalaksanaan stres karena
hospitalisasi menimbulkan krisis dalam kehidupan anak, dan karena
situasi tersebut sering disertai stress berlebihan, maka anak-anak
perlu bermain untuk mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka
alami sebagai alat koping dalam menghadapi stress. Bermain sangat
penting bagi mental, emosional dan kesejahteraan anak seperti
kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti
pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong 2008).
Disamping penatalaksaan secara medis, Pemberian terapi
komplementer berupa jus mengkudu ( morinda citrifolia ) juga bisa
diberikan untuk anak dengan down syndrome, disamping biayanya
lebih murah, buah mengkudu juga mudah di temukan di Kalimantan
Timur, karena penanganan anak down syndrome perlu jangka waktu
yang lama dan memerlukan biaya yang besar.
2. Intervensi Jurnal utama
(Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada An. D Dengan Diagnosa
Post Tutup Kolostomi E.C Atresia Ani Dengan Intervensi Inovasi
Bermain Boneka Tangan Dan Bercerita Terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Anak di RUANG PICU RSUD Abdul Wahab
SjahranieTahun 2018)
Penelitian ini adalah Terapi bermain boneka tangan berdampak
teraupeutik pada peningkatan komunikasi anak dan merupakan media
untuk mengekpresikan perasaan yang mereka alami selama dirumah
sakit.Terapi bermain merupakan satu cara untuk mengurangi
kecemasan dan meningkatkan kooperatif anak selama menjalani
perawatan di rumah sakit.

Jurnal Pembanding ( Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada An.


J dengan Down Sindrome dan Malformasi Anorektal Post PSARP
dengan Terapi Bermain dan Terapi Jus Mengkudu di Ruang Pediatric
Intensive Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahrani Samarinda Tahun
2015 )
Penelitian ini adalah terapi bermain pada anak malformasi anorektal
dapat mengembangkan sensorik – motorik, perkembangan intelektual
( kognitif),perkembangan sosial, perkembangan kesadaran diri dan
perkembangan kreativitas. Pada pengobatan malformasi anorektal
juga dapat menggunakan Jus Mengkudu ( Morinda Citrifolia )
citrifolia mengandung zat yang disebut PROXERONINE yang Jus
mengkudu (Morinda citrifolia).

Critical Thinking
Pada hasil anasisa intervensi bermain boneka tangan dan bercerita
Untuk mengontrol kecemasan pada pasien An. D dengan post
kolostomi, menunjukan hasil yang signifikan, dimana terjadi
penurunan tingkat kecemasan. Hal ini dibuktikan dengan saat
pengkajian pasien menangis dan cemas diberikan intervensi inovasi
bermain boneka tangan dan bercerita, yang dilakukan selama 3 (tiga)
kali, menunjukan penurunan tingkat kecemasan dari skor 17
(kecemasan sedang ) menjadi skor 9 (tidak ada kecemasan).
Berdasarkan analisis dan pebahasan terapi bermain dan pemberiaan
terapi jus mengkudu pada pasien An. J masa rawat 4 hari dengan
Down Syndrome dan Malformasi Anorektal dapat diambil
kesimpulan bahwa terapi bermain solitary play dapat menurunkan
dampak dari hospitalisasi pada anak dan Orang tua sangat memahami
manfaat jus mengkudu bagi anaknya yang menderita down syndrome.
3. Comparation Jurnal ini membandingkan intervensi keperawatan inovasi bermain
boneka tangan dan bercerita terhadap penurunan tingkat kecemasan
anak di ruang PICU RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE dengan
diagnose post tutup kolostomi E.C Atresia Ani, dengan terapi
bermain dan terapi jus mengkudu sebagai alternative bagi orang tua
karena mengandung Xeronine yang bermanfaat untuk meregenerasi
sel saraf dan Fitokimia yang kaya akan anti oksidan untuk
meningkatkan kekebalan tubuh anak dengan down syndrome di ruang
PICU RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE 2015.
4. Outcome Jurnal utama (Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada An. D
Dengan Diagnosa Post Tutup Kolostomi E.C Atresia Ani Dengan
Intervensi Inovasi Bermain Boneka Tangan Dan Bercerita Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Anak di RUANG PICU RSUD Abdul
Wahab SjahranieTahun 2018 )
Penurunan tingkat kecemasan pada anak post tutup Kolostomi E.C
Atresia ani dengan cara bermain boneka tangan dan bercerita.
Bertujuan agar anak dapat melanjutkan tumbuh kembang yang
normal selama perawatan.

Jurnal Pembanding (Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada An.


J dengan Down Sindrome dan Malformasi Anorektal Post PSARP
dengan Terapi Bermain dan Terapi Jus Mengkudu di Ruang Pediatric
Intensive Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahrani Samarinda Tahun
2015 )
Down Syndrome biasanya diikuti dengan kelainan kongenital bawaan
seperti Malformasi Anorektal . Tindakan untuk Malformasi Anorektal
adalah dengan pembedahan yang dilalukan dalam 3 tahapan, yang
pertama colostomy segera setelah bayi lahir, kedua di lakukan
PSARP untuk pembuatan Anus Buatan dan yang ketiga dilakukan
penyambungan kembali kolon sigmoid dg laparotomy Anastomosis
kolon sigmoid end to end. Pada saat anak dirawat di rumah sakit,
anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak
menyenangkan sehingga terapi bermain sangat dibutuhkan untuk
kebutuhan perkembangan anak pada saat dirawat di rumah sakit.

Sementara untuk pengobatan Down syndrome, jus mengkudu bisa di


jadikan sebagai alternatif pilihan bagi orang tua karena mengandung
Xeronine yang bermanfaat untuk meregenerasi sel saraf dan
Fitokimia.

Critical thinking jurnal utama :


Terapi bermain pada anak di rumah sakit adalah bertujuan agar anak
mampu mengekspresikan pikiran dan fantasi, mengembangkan
kreatifitas melalui pengalaman bermain yang baru yaitu rumah sakit
sehingga kecemasan anak karena hospitalisasi dapat berkurang
dengan terapi bermain tersebut.

Critical thinking jurnal pembanding :


Pada saat anak dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai
perasaan yang sangat tidak menyenangkan seperti : marah, takut,
cemas, sedih dan nyeri. Dengan melakukan permainan, anak akan
terlepas dari ketegangan dan stres yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan, anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya
pada permainannya sehingga tumbuh kembang anak baik.

Sementara untuk pengobatan Down syndrome, dapat menggunakan


jus mengkudu, selain bahan nya yang mudah didapatkan, mengkudu
kaya akan anti oksidan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak
dengan down syndrome.
Kesimpulan :

Daftar Pustaka :

Jurnal Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada An. J dengan Down Sindrome dan Malformasi
Anorektal Post PSARP dengan Terapi Bermain dan Terapi Jus Mengkudu di Ruang Pediatric
Intensive Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahrani Samarinda Tahun 2015. Suwoko Tya
Wicaksono1, Tri Wahyuni.

Jurnal Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada An. D Dengan Diagnosa Post Tutup Kolostomi
E.C Atresia Ani Dengan Intervensi Inovasi Bermain Boneka Tangan Dan Bercerita Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Anak di RUANG PICU RSUD Abdul Wahab Sjahranie Tahun
2018. Desi Anggreni Fatma Zulaikha

Anda mungkin juga menyukai