Anda di halaman 1dari 22

Hubungan Nyeri Haid (Dismenore) Dengan

Aktivitas Belajar Pada Remaja Putri


Di SMK Makarya 2 Jakarta

Disusun Oleh :
BELLA AULIARAHMA
(11151055)
Menurut data WHO (dalam Fahmi, 2014),
di Indonesia, angka kejadian dismenore
sebanyak 55% dikalangan usia produktif,
dimana 15% diantaranya mengeluhkan
aktivitas menjadi terbatas akibat
dismenore.
Menurut WHO angka
kejadian dismenore di dunia
sangatlah besar, rata-rata
lebih dari 50% perempuan di sementara di
setiap Negara mengalami Indonesia angkanya
dismenore. diperkirakan 55%
Di Amerika Serikat perempuan
diperkirakan hampir 90% produktif tersiksa
wanita mengalami oleh dismenore.
dismenore, dan 10-15%
Di Swedia sekitar diantaranya mengalami
72% perempuan dismenore berat, yang
Jurnal Occupation And produktif tersiksa menyebabkan mereka
oleh dismenore tidak mampu
Environmental Medicine, melakukan kegiatan
2008 apapun
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMK
Makarya 2 Jakarta, terhadap 10 orang, didapatkan
data sebanyak 6 orang mengalami nyeri haid
(dismenore) saat menstruasi, dan 4 orang lainnya tidak
mengalami nyeri haid. 5 diantaranya mengalami
dismenore sedang dan 1 lainnya mengalami dismenore
berat. Dimana diantaranya mengatakan saat
mengalami nyeri haid, aktivitas belajarnya menjadi
terganggu khususnya dalam memperhatikan
penjelasan dari guru.
Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena tersebut, maka dapat diuraikan rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Nyeri
Haid (Dismenore) Dengan Aktivitas Belajar Pada Remaja Putri Di
SMK Makarya 2 Jakarta ?”

Tujuan Manfaat
Penelitian Penelitian
Bagi
Tujuan
Pelayanan
Umum
Keperawatan

Tujuan Bagi Ilmu


Khusus Keperawatan
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
• Untuk mengetahui Hubungan Nyeri Haid (Dismenore) Dengan Aktivitas
Belajar Pada Remaja Putri Di SMK Makarya 2 Jakarta.

Tujuan Khusus

• Mengetahui karekteristik responden berupa Usia, Usia Menarche, Lama


Menstruasi, dan Sifat Nyeri Haid (Dismenore).
• Mengidentifikasi Nyeri Haid (Dismenore) Pada Remaja Putri Di SMK
Makarya 2 Jakarta.
• Mengidentifikasi Aktivitas Belajar Pada Remaja Putri Di SMK Makarya 2
Jakarta.
• Mengidentifikasi Hubungan Nyeri haid (Dismenore) Dengan aktivitas Belajar
Pada Remaja Putri Di SMK Makarya 2 Jakarta.
Manfaat Penelitian
Bagi Pelayanan Keperawatan
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan pada pelayanan keperawatan dalam
memberikan pengetahuan tambahan tentang hubungan nyeri haid (dismenore) dengan
aktivitas belajar pada remaja putri.

Bagi Ilmu Keperawatan

• Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan lebih mendalam tentang hubungan
nyeri haid (dismenore) dengan aktivitas belajar pada remaja putri. Penelitian ini
diharapkan dapat menambah topik pembahasan terutama di Keperawatan Maternitas
untuk mengetahui adanya hubungan atau adanya keterkaitan nyeri haid (dismenore)
dengan aktivitas belajar pada remaja putri
Proses alamiah yang terjadi Pada saat mentruasi, rangkaian kegiatan fisik

Aktivitas Belajar
Dismenore
Menstruasi pada perempuan.
Menstruasi merupakan
wanita kadang mengalami
rasa mengganggu di
maupun mental
yangdilakukan secara sadar
perdarahan yang teratur daerah perut bagian oleh seseorang untuk
dari uterus sebagai tanda bawah atau nyeri. mencapai suatu tujuan
bahwa organ kandungan sehingga mengakibatkan
telah berfungsi matang. Sifat dan tingkat rasa nyeri adanya perubahan pada
Wanita biasanya pertama yang dirasakan setiap dirinya baik yang tampak
kali mengalami menstruasi individu bervariasi, mulai maupun yang tidak tampak,
(menarche) pada umur 12- dari yang ringan hingga karena adanya interaksi
16 tahun. Siklus menstrusai yang berat. Kondisi antara individu dengan
normal terjadi setiap 22-35 tersebut disebut individu maupun individu
hari, dengan lamanya dismenore. dengan lingkungannya
menstruasi selama 2-7 hari (Rezeki, 2013).
Dismenore adalah nyeri
Kusmiran (2011).
yang terjadi selama siklus
haid yaitu satu dari gejala-
gejala ginekologi pada
masa remaja yang paling
sering terjadi yang dapat
mengganggu aktivitas
kehidupan sehari-hari
(Kusmiran, 2011).
Intensitas/Derajat
Kerangka Teori Dismenore:

Remaja Menstruasi 1. Ringan


Tanda dan Gejala: 2. Sedang
Perubahan Biologis 3. Berat
Perubahan Kognitif Payudara terasa berat, penuh, membesar dan nyeri tekan.
Perubahan Sosial Nyeri Haid/Dismenore (Manuaba, 2007)
Perubahan Nyeri punggung, merasa rongga pelvis semakin penuh.
Emosional Nyeri kepala dan muncul jerawat.
Iritabilitas atau sensitifitas meningkat.
(Wong et.al, 2008) Metabolisme meningkat dan diikuti dengan rasa keletihan.
Suhu basal tubuh meningkat 0.2-0.4C. Aktivitas Belajar :
Serviks berawan, lengket, tidak dapat ditembus sperma,
mengering dengan pola granular. 1Aktivitas Visual
Ostium menutup secara bertahap. 2Aktivitas Berbicara
3Aktivitas mendengarkan
(Bobak, 2004) 4Aktivitas menggambar
5Aktivitas motorik
6Aktivitas emosional

(Sardiman, 2009)
VARIABEL INDEPENDEN: VARIABEL DEPENDEN:

NYERI HAID (DISMENORE) AKTIVITAS BELAJAR

Hipotesis nol (H0) :


Tidak Ada Hubungan Nyeri Haid (Dismenore) dengan Aktivitas Belajar Pada Remaja Putri di SMK
Makarya 2 Jakarta.

Hipotesis alternatif (Ha) :


Ada Hubungan Nyeri Haid (Dismenore) dengan Aktivitas Belajar Pada Remaja Putri di SMK
Makarya 2 Jakarta.
No. Variabel Definisi Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Variabel Independen

1. Nyeri Haid Rasa sakit Numeric Rating Mengisi Hasil dikategorikan Ordinal
(Dismenore) diperut bagian Scale (NRS). kuesioner menjadi :
bawah, yang 1.Derajat Ringan
dirasakan bila skor (1-3).
seluruh siswi 2.Derajat Sedang
SMK Makarya bila skor (4-6).
2 Jakarta saat 3.Derajat Berat bila
menstruasi. skor (7-10).
No. Variabel Definisi Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Dependen
1. Aktivitas Belajar Semua Kuesioner terdiri Mengisi Hasil ukur Ordinal
kegiatan baik dari 31 pernyataan kuesioner dikategorikan
jasmani, menggunakan skala berdasarkan nilai
Likert dengan
rohani, cut of point mean
alternatif pilihan
maupun dan median yaitu:
jawaban: Tidak (T);
mental untuk Kadang-Kadang 1.Terganggu jika
tujuan belajar (KK); Sering (S); skor ≥ (94-125).
yang diikuti Sering Sekali (SS).
seluruh siswi Pada pernyataan 2.Tidak terganggu
SMK Makarya positif, diberi skor jika skor < (31-62).
2 Jakarta. T=1; KK=2; S=3; dan
SS=4. Sedangkan
pada pernyataan
negatif, diberi skor
T=4; KK=3; S=2; dan
SS=1
Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk menyelidiki
keadaan, kondisi, atau hal lain, yang hasilnya akan dipaparkan
dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010).

DESKRIPTIF KORELATIF Metode korelasi adalah metode penelitian yang


Dengan Pendekatan CROSS- menghubungkan antara satu unsur dengan unsur lain untuk
SECTIONAL menciptakan bentuk dan wujud baru yang berbeda dengan
sebelumnya (Sugiyono, 2014).

Pendekatan cross-sectional adalah suatu penelitian yang


bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dimana
variabel independen dan variabel dependen diidentifikasi pada
satu waktu (Kelana, 2011).
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Kriteria inklusi :
1. Bersedia menjadi responden dan
Populasi dalam penelitian ini Sampel dalam penelitian ini mengisi lembar persetujuan
adalah seluruh siswi kelas X adalah seluruh siswi kelas X 2. Hadir pada saat penelitian berlangsung
dan XII di SMK Makarya 2 dan XII yang mengalami 3. Sudah mengalami menstruasi
Jakarta yang telah dismenore dan memiliki 4. Mengalami dismenore
mengalami menstruasi yaitu kriteria inklusi dan kriteria
sebanyak 97 orang. eksklusi.

Kriteria eksklusi :
1. Tidak hadir saat penelitian
2. Belum mengalami menstruasi
3. Tidak mengalami dismenore

Teknik Pengambilan Sampel : total sampling


Tempat Penelitian : Waktu Penelitian :

SMK Makarya 2 Jakarta Bulan Januari 2018

Alat Pengumpulan data :


1. Kuesioner karakteristik responden, terdapat 5
Etika Penelitian : pernyataan yang diajukan yang terdiri dari,
inisial, usia, usia menarche, lama pendarahan
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for
human dignity) menstruasi, dan sifat nyeri haid yang dirasakan.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for
privacy and confidentiality). 2. Kuesioner Intensitas Dismenore
3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice Didalam kuesioner intensitas dismenore,
inclusiveness) terdapat 1 pertanyaan menggunakan Numeric
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan Rating Scale (NRS).
(balancing harm and benefits)
5. Prinsip Do No Harm (tidak merugikan/menyakiti) subjek 3. Kuesioner aktivitas belajar, terdapat 31
penelitian.
pernyataan yang diajukan. Terdapat dua jenis
soal yang disuguhkan, yaitu 17 pertanyaan
dalam bentuk positif dan 14 pertanyaan dalam
bentuk negatif. Penilaian kuesioner ini
menggunakan skala Likert.
HASIL UJI VALIDITAS
Jenis Kuesioner Nomor Pernyataan Hasil Validitas
2,3,4,5,6,7,8,9,10,13,15,16,18, Valid
20,21,22,24,25,26,27,28,29,30 (0,360-0,783)
Aktivitas Belajar
Tidak Valid
1,11,12,14,17,19,23,31
(-0,001-0,322)

HASIL UJI RELIABILITAS


Jumlah Jumlah Nilai Cronbach’s
Varibel Keterangan
Responden Pertanyaan Alpha

Aktivitas
30 31 0,890 Reliabilitas Tinggi
Belajar
Hasil Uji Normalitas

Variabel Nilai Skewness Nilai Std. Error Uji Normalitas Mean/Median

Intensitas
Normal
Nyeri Haid 0,043 0,254 Mean = 4,61
(0,169)
(Dismenore)
Aktivitas Normal
0,126 0,254 Mean = 58,36
Belajar (0,496)
HASIL PENELITIAN
1. Distribusi Frekuensi usia

No. Usia Frekuensi Persentase (%)


1. 14 Tahun 5 5,6
2. 15 Tahun 32 35,6
3. 16 Tahun 31 34,4
4. 17 Tahun 22 24,4
Total 90 100,0

2. Distribusi Frekuensi Usia Menarche

No. Usia Menarche Frekuensi Persentase (%)


1. 10 Tahun 10 11,1
2. 11 Tahun 13 14,4
3. 12 Tahun 48 53,3
4. 13 Tahun 17 18,9
5. 14 Tahun 1 1,1
6. 15 Tahun 1 1,1
3. Distribusi Frekuensi Lama Menstruasi

Persentase
No. Lama Menstrusi Frekuensi
(%)

1. 3-5 Hari 43 47,8


2. 6-8 Hari 47 52,2

Total 90 100,0
4. Distribusi Frekuensi Sifat Nyeri

No. Sifat Nyeri Frekuensi Persentase (%)

1. Hilang-Timbul 80 88,9
2. Menetap 10 11,1

Total 90 100,0
5. Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri haid

No. Intensitas Frekuensi Persentase (%)


Dismenore
1. Berat 4 4,4
2. Ringan 12 13,3
3. Sedang 74 82,2
Total 90 100,0

6. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar

No. Aktivitas Belajar Frekuensi Persentase (%)

1. Terganggu 59 65,6
2. Tidak terganggu 31 34,4
Total 90 100,0
ANALISA BIVARIAT
Aktivitas Belajar
Nyeri Haid Total p r
Terganggu Tidak Terganggu
(Dismenore) Value Value
N % N % N %
Berat 4 100,0 0 0,0 4 100,0
Ringan 3 25,0 9 75,0 12 100,0 0,000 0,603
Sedang 52 70,3 22 29,7 74 100,0

Jumlah 59 65,6 31 34,4 90 100,0


Kesimpulan Saran
• Bagi Pelayanan Keperawatan
1. Gambaran karakteristik usia remaja putri yang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengalami dismenore sebagian besar dialami
bermanfaat dan dapat dijadikan
oleh remaja putri dari usia 14 – 17 tahun.
acuan mendalam bagi ilmu
2. Gambaran karakteristik usia menarche remaja
keperawatan. Dan penelitian ini
putri sebagian besar dialami saat usia 12 tahun.
diharapkan dapat menambah topik
3. Hasil penelitian menunjukkan lama menstruasi
pembahasan terutama di
remaja putri sebagian besar 6 – 8 hari.
Keperawatan Maternitas untuk
4. Hasil penelitian menunjukkan sifat nyeri haid
mengetahui adanya hubungan atau
remaja putri sebagian besar dirasakan hilang –
adanya keterkaitan nyeri haid
timbul.
(dismenore) dengan aktivitas belajar
5. Hasil penelitian menunjukkan nyeri haid
pada remaja putri.
(dismenore) pada remaja putri sebagian besar
mengalami dismenore saat menstruasi.
• Bagi Perkembangan Ilmu
6. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas belajar
Keperawatan
pada remaja putri sebagian besar terganggu.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
7. Ada hubungan yang sugnifikan antara nyeri haid
dijadikan sebagai bahan pustaka dan
(dismenore) dengan aktivitas belajar pada remaja
referensi tambahan untuk
putri si SMK Makarya 2 Jakarta.
memperluas wawasan bagi peneliti
selanjutnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai