Gangguan mental organik dan simtomatik Gangguan mental organik
adalah gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit atau gangguan
sistematik atau otak yang dapat di diagnosis secara tersendiri.
Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif. Gangguan yang
disebabkan karena penggunaan satu atau lebih zat psikoaktif (dengan atau
tidak menggunakan resep dokter).
Gangguan skizofrenia dan gangguan waham. Gangguan skizofrenia adalah
gangguan yang pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang
fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang
tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted)
Gangguan suasana perasaan (mood/afektif). Gangguan suasana perasaan
(mood/afektif) adalah perubahan suasana perasaan (mood) atau afek,
biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang menyertainya),
atau kearah elasi (suasana perasaan yang meningkat).
LANJUTAN
Gangguan neurotik, somatoform dan gangguan stres.
Gangguan neurotik, somatoform dan gangguan stes
merupakan satu kesatuan dari gangguan jiwa yang disebabkan
oleh faktor psikologis.
Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan
fisiologis dan faktor fisik. Gangguan mental yang biasanya
ditandai dengan mengurangi berat badan dengan segaja,
dipacu dan atau dipertahankan oleh penderita
Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa .Suatu
kondisi klinis yang bermakna dan pola perilaku yang
cenderung menetap, dan merupakan ekspresi dari pola hidup
yang khas dari seseorang dan cara-cara berhubungan dengan
diri-sendiri maupun orang lain
Retardasi Mental
Retardasi mental adalah keadaan
perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak
lengkap, terutama ditandai oleh terjadinya
hendaya keterampilan selama masa
perkembangan sehingga berpengaruh pada
tingkat kecerdasan secara menyeluruh
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya
Gangguan Mental (Mental Disorder)
Faktor Organis (somatic), misalnya terdapat
kerusakan pada otak dan proses dementia.
Faktor-faktor psikis dan struktur kepribadiannya,
reaksi neuritis dan reaksi psikotis pribadi yang
terbelah, pribadi psikopatis, dan lain-lain.
Faktor-faktor lingkungan (milieu) atau faktor-faktor
sosial. Usaha pembangunan dan modernisasi, arus
urbanisasi dan industialisasi menyebabkan problem
yang dihadapi masyarakat modern menjadi sangat
kompleks.
Pencegahan Gangguan
Mental
Tujuan utama pencegahan gangguan mental adalah
membimbing mental yangsakit agar menjadi sehat
mental danmenjaga mental yang sehat agar tetap
sehat.
Upaya pencegahan
Pada dasarnya upaya pencegahan ialah didasarkan pada prinsip-prinsip kesehatan
mental. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
Gambaran dan sikap baik terhadap diri-sendiri
Orang yang memiliki kemampuan mnyesuaikan diri, baik dengan diri sendiri maupun
hubungan dengan orang lain, hubungan dengan alam lingkungan, serta hubungan
dengan Tuhan
Keterpaduan atau integrasi diri
Berarti adanya keseimbangan antara kekuatan-kekuatan jiwa dalam diri, kesatuan
pandangan (falsafah dalam hidup) dan kesanggupan mengatasi ketegangan emosi (stres)
Pewujudan diri (aktualisasi diri)
Merupakan sebuah proses pematangan diri dapat berarti sebagai kemampuan
mempengaruhi potensi jiwa dan memiliki gambaran dan sikap yang baik terhadap diri-
sendiri serta meningkatkan motivasi dan semangat hidup.
Kemampuan menerima orang lain
Melakukan aktivitas sosial dan menyesuaikan diri dengan lingkunagn tempat tinggal.
Agama dan falsafah hidup.
Dalam hal ini agama berfungsi sebagai therapy bagi jiwa yang gelisah dan terganggu.
Pengawasan diri
Agar dapat terhindar dari gangguan mental, maka sedapat mukin melindungi diri dari
dorongan dan keinginan atau berbuat maksiat dengan mengawasi diri kita
Peran Perawat Komunitas
Perawat kesehatan komunitas bisa bekerja sama dengan
komunitas dan populasi
untuk mengurangi risiko angka kesakitan
serta meningkatkan, mempertahankan dan memperbaiki kembali
kesehatan.
Kerjasama.
Kerjasama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan Askep Komunitas, melalui upaya ini
berbagai persoalan didalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
Prinsip Keperawatan Komunitas
Kemanfaatan.
Otonomi.
Masyarakat diberikan kebebasan untuk melakukan
atau memilih alternative yang terbaik yang disediakan.
Keadilan.
Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan
kemampuan atau kapasitas komunitas.
Asuhan keperawatan
Pengkajian
pengkajian inti komunitas, terdiri dari sejarah wilayah,
data demografi dan etnik, satitistik vital, nilai,
kepercayaan dan keyakianan dalma komunitas
subsystem yang terdiri dari lingkungan fisik, pelayanan
kesehatan dan social, ekonomi, transportasi dan
keamanan, politik dan pemerintahan, komunikasi,
pendidikan dan rekreasi
persespsi dari masyarakat dan perawat (Anderson and
Mcfarlane, 2011).
Metode pengumpulan data dalam pengkajian
komunitas terdiri dari data langsung dan data
pelaporan.
Data langsung diperoleh dari wawancara dengan
informan kunci, obsevasi informan, windshield survey
dan angket. Sedangkan pelaporan diperoleh dari
secondary analysis berupa hasil focus group discuss
atau community meeting, dokumen public, statistic
kesehatan dan data kesehatan yang lain. Selain itu bisa
dari hasil survey berupa data dari sample.
PENGKAJIAN INTI KOMUNITAS
SEJARAH KOMUNITAS
Identifikasi terkait lamanya kelompok rentan (mental illnes, kecacatan,
kelompok terlantar) mulai ada, sejarah berdirinya komunitas tersebut
(jika komunitas berdiri secara formal), tujuan dan misi yang ingin
dicapai
Komunitas melntal illness : populasi mental illness di RSJ
Komunitas kecacatan : HWPCI, PPCI
Komunitas kelompok terlantar : populasi di Dinas Sosial
DEMOGRAFI
bagaimana kualitas udara, flora fauna, perumahan, batas wilayah, ruang terbuka,
area hijau, keindahan alam, air dan iklimnya. Kemudian bisa dilanjutkan dengan
identifikasi pemetaan daerah, apakah termasuk wilayah luas atau sempit
Dengan mengamati apakah ada aktivitas politik seperti poster atau pertemuan
tertentu, mengamati apakah ada keterlibatan masyarakat dalam membuat keputusan,
mengamati jenis wilayah komunitas, apakah termasuk kota, kabuapaten, kecamatan
atau lainnya.
Apakah kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah menguntungkan untuk populasi
rentan
KOMUNIKASI
mengamati adanya area yang biasanya digunakan masyarakat untuk berkumpul, jenis
koran yang digunakan oleh komunitas, apakah masyarakat punya televise atau radio,
apa yang biasa mereka lihat melalui tv atau yang mereka dengar dari radio, apakah
ada komunikasi formal atau informal di masyarakat
Lanjutan...
EDUKASI
Dengan mengamati keberadaan sekolah di daerah tersebut, bagaiamana
keadaan sekolah tesebut (dapat diakses oleh kelompok cacat mental atau
populasi terlantar )bagaimana reputasinya, apakah ada papan
pengumuman, apakah papan tersebut difungsikan, apakah ada kegiatan
ekstrakurikuler, apakah ada layanan kesehatan sekolah, apa ada perawat
sekolah
REKREASI
Mengamati dimana anak-anak biasa bermain, apakah ada tempat-tempat
rekreasi di wilayah tersebut dan siapa yang biasanya datang ke tempat
tersebut, fasilitas apa saja yang tampak di tempat rekreasi itu
Adanya tempat rekreasi khusus untuk penyandang dissabilitas
Persepsi dalam Komunitas
PERSEPSI PENDUDUK
mendengarkan bagaimana perasaan anggota komunitas tentang
komunitasnya, apa yang mereka identifikasi dari
komunitasnya, apa kekuatan dan apa masalah yang ada (pada
kelompok rentan kecacatan dan populasi terlantar) Pada
populasi mental illness identifikasi perasaan care giver dalam
merawat individu atau kelompok mentall illness
PERSEPSI PERAWAT
Dengan menuliskan pernyataan umum tentang kesehatan di
komunitas, apa kekuatannya dan apa masalah yang ditemukan
PENENTUAN PRIORITAS
MASALAH
Prioritas Masalah
Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah
memprioritaskan diagnosa keperawatan
Menggunakan urutan dari semua diagnosis
keperawatan yang telah ditemukan.
Tujuan prioritas masalah untuk mengetahui
diagnosis keperawatan komunitas yang mana yang
akan diselesaikan terlebih dahulu dengan
masyarakat.
PERENCANAAN
Perlu adanya keterlibatan masyarakat dalam
merumuskan perencanaan
Perencanaan disusun bersama dengan masyarakat
Perencanaan yang disusun menyesuaikan dengan
sumber daya yang terkait
Penanggung jawab program adalah dari perawat
komunitas dan masyarakat
Perencanaan dimaksutkan untuk memberdayakan
masyarakat
IMPLEMENTASI
Implementasi pada keperawatan komunitas berfokus
pada upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan
kegiatan yang bersifat promosi kesehatan
Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan
terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit