Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL MINI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP


TINDAKAN MENCUCI TANGAN DALAM PERAWATAN TALI PUSAR
BAYI BARU LAHIR

RISKA PUTRI ADINDA


1811142010064

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKes YARSI SUMBAR
BUKITTINGGI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Proposal Mini yang berjudul “ Hubungan Tingkat Pengetahuan
dan Sikap Ibu Terhadap Tindakan Mencuci Tangan dalam Perawatan tali pusar
Bayi Baru Lahir”.
Shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW atas cahaya Islam yang
telah beliau wariskan diakhir zaman. Proposal Mini ini disusun dengan maksud
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Metedologi Penelitian di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIKes) Yarsi Sumbar Bukittinggi dan untuk memenuhi tugas
akhir sebagai tugas ujian akhir semester (UAS) di semester VI ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan proposal mini ini, sangatlah
sulit bagi penulis untuk menyelesaikan proposal mini ini, oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih terutama kepada Yth, bapak Ns. Junaidy Suparman
Rustam, S.Kep MNS selaku Pembimbing. Ibu Ns. Ade Sry Wahyuni, S.Kep,
MNS dan Ibu Ns. Aulia Putri, S.Kep, M. Kep, selaku Dosen Mata Kuliah
Metodologi keperawatan.
Dalam penyusunan Proposal Mini ini, Penulis menyadari atas kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun demi perbaikan dimasa mendatang dan mudah-mudahan Proposal
Mini ini bermanfaat bagi kita semua Amin.

Bukittinggi, Juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Perawatan tali
pusar…....................................................................................................3
B. Pengetahuan.....................................................................................7
C. Sikap................................................................................................8
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep.............................................................................10
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian..............................................................11
B. Populasi dan Sample........................................................................11
C. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................11
D. Variable Penelitan dan Defenisi Operasional...................................12
E. Instrument Penelitian........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang
sedang bertumbuh, baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine dan kehidupan
ekstrauterin.Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dengan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan
4000 gram (saleha, 2012).

Bayi baru lahir sangat rentang terkena infeksi disebabkan oleh beberapa
masalah. Salah satu infeksi yang sering terjadi pada bayi baru lahir diakibatkan
karena tali pusat yang bermasalah.Tali pusat atau funiculus umbilicus merupakan
sebuah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Tali pusat
memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Melalui tali
pusat inilah makanan, oksigen, serta nutrisi lain yang dibutuhkan oleh bayi
disalurkan dari peredaran darah sang ibu. Tali pusat hanya berperan selama proses
kehamilan. Ketika sudah dilahirkan maka tali pusat sudah tidak dibutuhknan lagi.
Itu sebabnya tindakan yang paling sering dilakukan adalah memotong dan
mengikat tali pusat hingga akhirnya beberapa hari setelah itu tali pusat akan
mengering dan lepas dengan sendirinya. (Riksani,2012)

Dalam upaya penurunan Angka Kematian Neonatus, Angka Kematian Bayi


dan angka Kematian Balita, telah dikembangkan Rencana Aksi Nasional (RAN)
Kesehatan Anak yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
bayi baru lahir, bayi dan balita untuk pencapaian tujuan pembangunan millenium
bidang kesehatan. Tingginya kematian anak pada usia sampai satu tahun yaitu
sepertiganya terjadi dalam satu bulan pertama setelah kelahiran dan sekitar 80%
kematian neonatal ini terjadi pada minggu pertama, menunjukan masih rendahnya
status kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Rendahnya akses dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak khususnya pada masa persalinan dan segera sesudahnya,
serta perilaku (bayi yang bersifat preventif maupun kurantif) ibu hamil dan
keluarga serta masyarakat yang bersifat negatif bagi perkembangan kehamilan
sehat, persalinan yang aman, dan perkembangan dini anak (Sodikin, 2009).
Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahunnya 120 juta bayi
lahir di dunia, secara global empat juta bayi lahir mati dan empat juta lainnya
meninggal dalam usia 30 hari (neonatal lanjut). Tetanus Neonatorum dan infeksi
tali pusat telah menjadi penyebab kesakitan dan kematian secara terus-menerus di
berbagai negara. Setiap tahunnya sekitar 500.000 bayi meninggal karena tetanus
neonatorum dan 460.000 meninggal akibat infeksi bakteri (WHO, 2012). Infeksi
sebagai salah satu penyebab kematian, sebenarnya dapat dengan mudah dihindari
dengan perawatan tali pusat yang baik, dan pengetahuan yang memadai tentang
cara merawat tali pusat (Prawiroharjo, 2012).
Di Asia Tenggara diperkirakan sekitar 220.017 kematian bayi disebabkan
karena perawatan tali pusar yang kurang bersih dan tidak steril (Saipuddin, 2014).
Infeksi tali pusar merupakan infeksi yang terjadi pada tali pusar dan jaringan
disekitarnya, ditandai dengan bayi tidak sehat, kemerahan pada tali pusar dan
bengkak. Angka kejadian infeksi tali pusar di Indonesia sebesar 29% yang
menyebabkan kematian bayi (Kemenkes RI, 2013).

Penelitian yang dilakukan oleh Afolaranmi et al ( 2018) didapatkan hasil


bahwa kurang dari setengah ibu melakukan tindakan mencuci tangan sebelum
memegang tali pusar. Tindakan mencuci tangan secara signifikan dapat
mengurangi infeksi tali pusar, sehingga perlu meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran ibu akan pentingnya mencuci tangan sebelum memegang tali pusar
bayi. Sebanyak 324 ibu yang mempunyai bayi baru lahir, didapatkan 130 (40,1%)
ibu melakukan tindakan mencuci tangan dengan air saja sebelum merawat tali
pusar bayi, 153 (47,3%) ibu melakukan cuci tangan menggunakan sabun dan air,
dan 26 (8,0%) ibu menggunakan pakaian mereka untuk membersihkan tangan
sebelum merawat tali pusar bayi.
Tindakan seseorang dalam melakukan perawatan tali pusar dapat
dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Perawatan tali pusar dilakukan dengan
mencuci tangan terlebih dahulu dan keringkan dengan handuk bersih, segera
setelah itu ibu membersihkan tali pusar, jika tali pusar terkena air seni atau tinja
bersihkan tali pusar dengan air bersih dan sabun, kemudian dikeringkan dengan
kain bersih. Tali pusar tidak boleh ditutup rapat dan biarkan tali pusar lepas
dengan sendirinya (IDAI, 2015). Mencuci tangan dalam perawatan tali pusar
sangat penting karena dengan mencuci tangan kuman atau bakteri ditangan akan
berkurang dan menghilang serta dapat mencegah terjadinya infeksi. (Proverawati
& Rahmawati, 2012).
Perawatan tali pusar yang baik dan benar yaitu dengan bersih dan kering.
WHO telah menyetujui praktik perawatan tali pusar bersih yaitu mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun baik sebelum ataupun sesudah perawatan dilakukan
dan juga menjaga tali pusar agar tetap kering dengan paparan udara (Sodikin,
2009). & Jensen, 2012).

Berdasarkan Uraian diatas dan hasil penelitian sebelumya peneliti tertarik


untuk melakukan penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
ibu terhadap tindakan mencuci tangan dalam perawatan tali pusar bayi baru lahir”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : “ Adakah hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
ibu terhadap tindakan mencuci tangan dalam perawatan tali pusar bayi baru lahir?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap
tindakan mencuci tangan mencuci tangan dalam Perawatan Tali Pusar bayi baru
lahir.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang cara perawatan tali pusat
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang tanda dan gejala tali pusat
bayi yang terinfeksi.
c. Untuk mengetahui sikap ibu dalam melakukan perawatan tali pusat.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan, referensi, dan
meningkatkan ilmu pengetahuan pembaca mengenai hubungan antara
pengetahuan dan sikap ibu post parum tentang perawatan tali pusat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Ibu post partum
Penelitian ini diharap dapat memberi masukan dalam rangka meningkatkan ilmu
Pengetahuan dan Sikap ibu post partum mengenai Perawatan Tali Pusat.
b. Bagi Perawat
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam rangka meningkatkan
pelayanan keperawatan, khususnya dalam memberikan asuhan keperawatan pada
bayi baru lahir.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dimaksudkan sebagai tambahan informasi atau materi bagi institusi
pendidikan.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam perawatan tali pusat bagi
peneliti selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Perawatan Tali Pusar
1.Definisi BBL
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus
pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi
perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di
luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua
sistem (Cunningham, 2012).
2.Tali pusar
Tali pusar dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord.
Merupakan saluran kehidupan bagi janin selama ia di dalam kandungan,
sebab selama dalam rahim, tali pusar ini lah yang menyalurkan oksigen
dan makanan dari plasenta ke janin yang berada di dalam nya. Begitu janin
dilahirkan, ia tidak lagi membutuhkan oksigen.dari ibunya, karena bayi
mungil ini sudah dapat bernafas sendiri melalui hidungnya. Karena sudah
tak diperlukan lagi maka saluran ini harus dipotong dan dijepit, atau diikat
(Wibowo, 2008).
Diameter tali pusat antara 1cm - 2,5cm, dengan rentang panjang antara
30cm- 100cm, rata-rata 55cm, terdiri atas alantoin yang rudimenter, sisa-
sisa omfalo mesenterikus, dilapisi membran mukus yang tipis, selebihnya
terisi oleh zat seperti agar-agar sebagai jaringan penghubung mukoid yang
disebut jeli whartor. Setelah tali pusar lahir akan segera berhenti
berdenyut, pembuluh darah tali pusat akan menyempit tetapi belum
obliterasi, karena itu tali pusar harus segera dipotong dan diikat kuat-kuat
supaya pembuluh darah tersebut oklusi serta tidak perdarahan (Retniati,
2010;9).
3. Definisi perawatan tali pusar
Perawatan tali pusar adalah perbuatan merawat atau memelihara
pada tali pusar bayi setelah tali pusat dipotong atau sebelum puput
(Paisal, 2008).Perawatan tali pusar adalah pengobatan dan pengikatan
tali pusar yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi,
kemudian tali pusar dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering,
puput dan terhindar dari infeksi tali pusar (Hidayat,2005).
4. Tujuan perawatan tali pusar
Tujuan perawatan tali pusar adalah mencegah terjadinya penyakit
tetanus pada bayi baru lahir, agar tali pusar tetap bersih, kuman-
kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi infeksi pada tali pusar bayi.
Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostrid ium tetani yaitu kuman
yang mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk melalui luka tali
pusar, karena perawatan atau tindakan yang kurang bersih (Saifuddin,
2001).
Menurut Paisal (2008), perawatan tali pusar bertujuan untuk menjaga
agar tali pusar tetap kering dan bersih, mencegah infeksi pada bayi
baru lahir, membiarkan tali pusar terkena udara agar cepat kering dan
lepas.
5.. Penatalaksanaan perawatan tali pusar yang benar
(Panduan APN, 2010)
a. Peralatan Yang Dibutuhkan:
1). 2 Air DTT, hangat : - 1 untuk membasahi dan menyabuni - 1 untuk
membilas
2). Washlap kering dan basah
3). Sabun bayi
4). Kassa steril
5). 1 set pakaian bayi
b. Prosedur Perawatan Tali Pusar:
1). Cuci tangan.
2). Dekatkan alat.
3). Siapkan 1 set baju bayi yang tersusun rapi, yaitu: celana, baju,
bedong yang sudah digelar.
4). Buka bedong bayi.
5). Lepas bungkus tali pusar.
6). Bersihkan/ ceboki dengan washlap 2-3x dari bagian muka
sampai kaki/ atas ke bawah.
7). Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih.
8). Bersihkan tali pusar, dengan cara:
a). Pegang bagian ujung
b). Basahi dengan washlap dari ujung melingkar ke batang
c). Disabuni pada bagian batang dan pangkal
d). Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang
e). Keringkan sisa air dengan kassa steril
f). Tali pusar tidak dibungkus.
9). Pakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat, dan talikan
di pinggir. Keuntungan : Tali pusarnya tidak lembab, jika pipis tidak
langsung mengenai tali pusar, tetapi ke bagian
popok dulu.
10). Bereskan alat.
11). Cuci tangan.
Menurut rekomendasi WHO, cara perawatan tali pusar yaitu cukup
membersihkan bagian pangkal tali pusat, bukan ujungnya, dibersihkan
menggunakan air dan sabun, lalu kering anginkan hingga benar-benar
kering. Untuk membersihkan pangkal tali pusar, dengan sedikit
diangkat (bukan ditarik).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tali pusar yang
dibersihkan dengan air dan sabun cenderung lebih cepat puput (lepas)
dibanding tali pusar yang dibersihkan menggunakan alkohol.
Selama sebelum tali pusar puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan
dengan cara dicelupkan ke dalam air, cukup dilap saja dengan air
hangat. Tali pusar harus dibersihkan sedikitnya 2x sehari selama
balutan atau kain yang bersentuhan dengan tali pusar tidak dalam
keadaan kotor atau basah. Tali pusar juga tidak boleh dibalut atau
ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi
lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusar, juga dapat
menimbulkan resiko infeksi. Intinya adalah membiarkan tali pusar
terkena udara agar cepat mengering dan terlepas.
6. Dampak positif dan dampak negatif
Dampak positif dari perawatan tali pusar adalah bayi akan sehat
dengan kondisi tali pusat bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali
pusar pupus lebih cepat yaitu antara hari ke 5-7 tanpa ada komplikasi
(Hidayat, 2005).
Dampak negatif perawatan tali pusar adalah apabila tali pusat tidak
dirawat dengan baik, kuman-kuman bisa masuk sehingga terjadi
infeksi yang mengakibatkan penyakit Tetanus neonatorum.

Penyakit ini adalah salah satu penyebab kematian bayi yang terbesar
di Asia Tenggara dengan jumlah 220.000 kematian bayi, sebab masih
banyak masyarakat yang belum mengerti tentang cara perawatan tali
pusar yang baik dan benar (Dinkes RI, 2005). Cara persalinan yang
tidak steril dan cara perawatan tali pusar dengan pemberian ramuan
tradisional meningkatkan terjadinya tetanus pada bayi baru lahir
(Retniati, 2010;11).
7.Cara pencegahan infeksi pada tali pusat
Cara penanggulangan atau pencegahan infeksi pada tali pusar
meliputi:
a). Penyuluhan bagi ibu pasca melahirkan tentang merawat tali pusat
b). Memberikan latihan tentang perawatan tali pusar pada ibu pasca
persalinan.
c). Instruksikan ibu untuk selalu memantau keadaan bayinya.
d). Lakukan perawatan tali pusar setiap hari dan setiap kali basah
atau kotor. (Arin & Akbar, 2009).
Hasil penelitian Sri Mutia Batu Bara (2009) di desa Kota Datar
Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang menyebutkan
bahwa jumlah infeksi pada tali pusar pada tahun 2008 berjumlah 65%
kemudian meningkat menjadi 80% pada tahun 2009, kondisi ini
menunjukkan bahwa angka infeksi tali pusar semakin meningkat.
Rendahnya pengetahuan tentang perawatan tali pusar diduga turut
menjadi faktor penyebab tingginya angka kematian akibat infeksi tali
pusar, (Iis Sinsin, 2008).
Infeksi tali pusar pada dasarnya dapat dicegah dengan melakukan
perawatan tali pusar yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip
perawatan kering dan bersih. Pemakaian antimikrobial topikal pada
perawatan tali pusar dapat mempengaruhi waktu pelepasan tali pusar,
yaitu merusak flora normal sekitar tali pusar sehingga memperlambat
pelepasan tali pusar (Retniati, 2010;4). Pemberian antiseptik pada tali
pusar tidak diperlukan, karena resiko terjadinya kontaminasi adalah
kecil, yang penting terjaga kebersihannya. Berbeda dengan bayi yang
dirawat di rumah sakit, penggunaan antiseptik mungkin diperlukan
untuk mengurangi terjadinya infeksi pada tali pusar (Ratri Wijaya,
2006;12).
Perawatan praktis lainnya yang mungkin dapat mengurangi timbulnya
resiko terjadinya infeksi tali pusar adalah dengan cara rawat gabung
dan kontak langsung kulit bayi dan ibunya mulai lahir agar bayi
mendapatkan pertumbuhan flora normal dari ibunya yang sifatnya
patogen. Pemberian air susu ibu yang dini dan sering akan
memberikan antibodi kepada bayi untuk melawan infeksi. Pemberian
antiseptik pada tali pusar tidak diperlukan, karena resiko terjadinya
kontaminasi adalah kecil, yang penting terjaga kebersihannya.
Berbeda dengan bayi yang dirawat di rumah sakit, penggunaan
antiseptik mungkin diperlukan untuk mengurangi terjadinya infeksi
pada tali pusar (Retniati, 2010;12).

B.Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan ialah informasi atau maklumat yang diketahui dan
didasari oleh seseorang. Pengetahuan adalah berbagai hal yang ditemui
dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan adalah
informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman yang lantas
melekat dibenak seseorang, pada umumnya pengetahuan memiliki
kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas
suatu pola

2. Jenis-jenis Pengetahuan
a. Pengetahuan Implisit
Adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk
pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata
seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan diam
seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara
tertulis ataupun lisan seperti kemampuan berbahasa, mendesain, atau
mengoperasikan mesin dan alat
b. Pengetahuan Eksplisit
Adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan dalam
wujud nyata. Telah diartikulasi dalam bahasa formal dan bisa dengan
relative mudah disebrakan secara luas. Pengetahuan ini juga dapat
dimediakan secara audio visual

A. Sikap
1. Definisi Sikap
Sikap adalah keyakinan atau pendapat seseorang terkait situasi,
subjek atau objek yang disertai dengan perasaan tertentu. Perasaan inilah
yang akan dijadikan sebagai dasar orang tersebut untuk berprilaku dan
merespon menggunakan cara tertentu sesuai dengan pilihannya (Walgito,
2001). Sikap adalah suatu cara seseorang untuk bereaksi atau memberi
respon terhadap suatu situasi (Purwanto 2001)

2. Komponen Utama Sikap


Sikap memiliki tiga komponen utama yaitu : kesadaran, perasaan dan
perilaku. Komponen kognitif dari sikap yang menetukan tingkatan untuk
bagian yang lebih penting dari sebuah sikap komponen afektifnya.
Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap dan
tercermin dalam pernyataan
B. Kerangka Konsep

- Prilaku
- Internal
- Umur
- Pendidikan
- Motivasi
- Persepsi Tindakan/praktik
- Pengalaman :
pengetahuan

Ekternal :
- Sikap
- Lingkungan
- Sosal budaya
- Sumber informasi

Skema 2.1 Kerangka Teori

BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
konsep dalam penelitian ini dapat dilihat dari bagan dibawah dimana
variabel dependen adalah praktik perawatan tali pusar independen dalam
penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang cara perawatan tali pusar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan
sikap ibu terhadap tindakan mencuci tangan dalam perawatan tali pusar bayi
baru lahir.
Variabel Independen Variabel Dependen

- Pengetahuan ibu Praktik perawatan tali


tentang cara pusar
perawatan tali
pusar

Keterangan :
: Diteliti

: Hubungan

Skema 3.1 : Kerangka Konsep Penelitian


Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap tindakan
mencuci tangan dalam perawatan tali pusar bayi baru lahir.

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari rumusan

masalah atau pertanyaan peneliti. Hipotesis adalah sebuah pertaanyaan

tentang sesuatu yang diduga atau hubungan yang diharapkan antara dua

variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris, biasanya hipotesis

terdiri dari pertanyaan terhadap adanya atau tidak adanya hubungan antara

dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel

terikat (dependent variable) (Notoadmodjo, 2012).

Dalam penelitian ini hipotesa yang akan dirancang oleh peneliti adalah :

Ha : Ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap tindakan mencuci

tangan dalam perawatan tali pusar bayi baru lahir. .

Ha: Ada hubungan antara sikap ibu terhadap tindakan mencuci tangan

dalam perawatan tali pusar bayi baru lahir.

Ho: Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap tindakan

mencuci tangan dalam perawatan tali pusar bayi baru lahir.

Ho: Tidak ada Hubungan antara sikap ibu terhadap tindakan mencuci

tangan dalam perawatan tali pusar bayi baru lahir.


BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional, jenis penelitian ini tujuannya untuk menemukan
ada atau tidak adanya hubungan. Pendekatan cross sectional merupakan
penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variable
independen dan dependen hanya pada satu waktu ( Nursallam, 2013).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian non exsperiment yaitu untuk
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap tindakan
mencuci tangan dalam perawatan tali pusar bayi baru lahir.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di wilayah Sumatera Barat di RS bersalin (…….)
Payakumbuh dan direncanakan pada bulan Agustus.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah setiap subyek ( misalnya manusia, pasien ) yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan ( Nursalam, 2011 ). Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu post partum yang mempunyai bayi baru lahir yang
tali pusatnya belum lepas di RS bersalin (……..) payakumbuh Sumatera
Barat.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoadmojo, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Yaitu pemilihan sample dengan pertimbangan tertentu
yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya ( Sugiono, 2007 ).
Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya, maka
sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteriainklusi,
maupun criteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah criteria atau ciri-ciri yang
harus terpenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel. Sedangkan criteria eklusif adalah ciri-ciri anggota populasi yang
tidak dapat dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Dalam
penelitian ini terdapat criteria inklusi dan ekslusi yaitu :
1. Kriteria Inklusi
1). Ibu post partum yang memiliki bayi yang tali pusarnya belum lepas
2). Ibu yang memahami baca dan tulis
3). Ibu yang sehat jasmani dan rohani
2. Kriteria Ekslusi
2). Ibu post partum yang sedang sakit berat
3). Ibu post partum yang tidak bersedia menjadi responden
Rumus :

N
n
=
1+N(d)2

Keterangan :
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat Kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
D. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional

Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang lain. Berdasarkan hubungan fungsional antara
variabel-variabel satu dengan yang lainnya, variabel dibedakan menjadi dua,
yaitu variabel dependen dan variabel independen (Notoadmodjo, 2015). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang cara perawatan
tali pusar, sedangkan variabel dependennya adalah Praktik perawatan tali pusar.

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati artinya

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemungkinan dapat diulangi

oleh orang lain (Nursalam, 2011).

Tabel 4.1
Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Skala Hasil Ukur
1. Praktek Suatu tindakan yang Kueisioner ini Kueisioner, Ordinal a. Ya : jika
perawatan dilakukan oleh ibu terdiri dari 5 Ceklist, tindakan
tali pusar post partum dalam item dilakukan
bayi baru merawat tali pusar pertanyaan Tidak :
lahir bayi baru lahir. menggunakan jika
skala gutman : tindakan
Ya: 1 tidak
Tidak: 0 dilakukan
2. Tingkat Pengetahuan ibu Kueisioner Kueisioner Ordinal a. baik =
pengetahu post partum tentang Ini terdiri dari jika
ibu tindakan mencuci 10item presentasi
tangan dalam pertanyaan jawaban
perawatan tali pusar menggunakan 100%
bayi baru lahir skala Gutman : b. Cukup =
meliputi pengertian,, Jawaban jika
tujuan, Benar = 1 presentasi
penatalaksanaan dan Salah = 0 jawaban
dampak 51%-75%
c. Kurang =
jika
presentasi
jawaban
dibawah
50%

3. Sikap ibu Sikap ibu post Kueisioner Kueisioner, Ordinal a.baik = jika
partum tentang Ini terdiri dari ceklist presentasi
perawatan tali pusar 10 item jawaban
adalah pandangan pertanyaan 100%
atau ide dan menggunakan b.Cukup =
keyakinan ibu skala Likert : jika
terhadap petawatan Jawaban presentasi
tali pusar bayi baru Sangat jawaban
lahir setuju(SS): 4 51%-75%
Setuju (S): 3 c.Kurang =
Tidak jika
setuju(TS): 2 presentasi
Sangat tidak jawaban
setuju (STS): 1 dibawah
50%

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data


(Notoatmodjo,2010) intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kueisioner atau angket yang ditujukan kepada ibu post partum yan mempunyai
BBL yang tali pusarnya belum lepas. Kategori pengetahuan iu dalam perawatan
melputi baik cukup dan kurang. Kategori sikap ibu dalam tindakan cuci tangan,
baik,cukup dan kurang. Kategori tindakan mencuci tangan dalam perawaan tali
pusar meliputi ya dan tidak

Etika Penelitian
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian lembar persetujuan. Informed consent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang diberikan
jaminan dalam penggunan subjek penelitian dengan cara tidak memberi
atau mencatumkan nama responden pada lembar dan alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitan yang
disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan
oleh penelitian, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset (Hidayat, 2012)
4. Maleficiency
Penelitian ini menggunakan prosedur yang tidak menimbulkan bahaya
bagi responden,
5. Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pelaksanaan metode dan
prosedur penelitian, publikasi hasil, jujur pada kekurangan atau kegagalan
metode yang dilakukan
6. Autonomy
Peneliti memberikan kebebasan bagi responden menentukan keputusan
sendiri apakah bersedia ikut menjadi responden dalam penelitian ini atau
tidak, tanpa ada unsur paksaan atau pengaruh atau siapapun
7. Justice
Pemelihan responden dalam penelitian ini berdasarkan kriteria inklusi
penelitian yang telah di tetapkan.

F. Analisa Data

Data yang telah diolah akan dianalisa secara Univariat dan Bivariat dengan
menggunakan program komputerisasi yang menggunakan SPSS.
a. Analisa Univariat
Analisa Univariat bertujuan untuk memperjelas atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Hasil Analisa Univariat
ditampilkan secara distribusi dan presentase.
Untuk mencari distribusi frekuensinya dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :

Keterangan :
P = Jumlah Presentase yang dicari
F = Frekuensi
N = Total jumlah/ total responden
100% = Nilai Tetap / Konstanta

b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yaitu menggunakan tabulasi silang. Analisa bivariat
berfungsi untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel yaitu variabel
independen dan variabel dependen. Penelitian ini merupakan penelitian
analitik yang melakukan analisis terhadap hubungan. Jika data yang
didapatkan normal, Maka analisis yang digunakan yaitu uji Chi-Square.
Untuk menguji kemaknaan sebesar 5% (0,05).
Rumus :

X2=∑ (O−E)2
E

Keterangan :
X2 = Chi Square Quadrat
Ʃ = Jumlah total
0 = Hasil
I = Frekuensi hasil observasi (Nilai yang diamati)
E = Expected (Nilai/hasil yang diharapkan)

Apabila diperoleh P Value ≤ (0,05) h0 ditolak, ha


diterima berarti ada hubungan. Tetapi jika P Value >(0,05)
maka h0 diterima, ha ditolak artinya tidak ada hubungan
antara variabel dependen dan variabel independen.
Hasil analisa yang dilakukan secara hubungan bermakna bila:
X2 hitung > X2 tabel = Ha diterima H0 ditolak
X2 hitung ≤ X2 tabel = Ha ditolak H0 diterima .
(Notoadmodjo, 2012)
DAFTAR PUSTAKA

Lestari Yeni,dkk.(2021).Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu


terhadap tindakan mencuci tangan dalam perawatan tali pusar baru
lahir.Pekanbaru: e-ISSN. 2715-9728 p-ISSN. 2715-8039

Damanik Rani Kawani, Linda.(2019).Hubungan perawatan tali pusat


dengan kejadian infeksi pada bayi baru lahir.Medan: ISSN 2614-4719

Stefanus Timah.(2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Perawatan Tali


Pusat Bayi Baru Lahir Terhadap Tingkat Pengetahuan.Manado: DOI:https://
doi.org/10.12345/jikp.v9i02.188
Lampiran I

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Ibu Calon Responden


di
Tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Mahasiswa STIKes Yarsi
Sumbar Bukittinggi :
Nama : Riska Putri Adinda
Nim : 1811142010064
Program Studi : S1 Keperawatan
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan
Pengetahuan dan Sikap ibu dalam perawatan tali pusar bayi baru lahir”.
Penelitian ini tidak akan merugikan responden, karena kerahasian semua
informasi yang diberikan akan dijaga.
Apabila Ibu setuju, dengan ini saya mohon kesediaan untuk
menandatangani lembaran persetujuan dan menjawab pertanyaan yang
diajukan. Atas kesediaan dan kerja sama Ibu sebagai responden, saya
ucapkan terima kasih.
Bukittinggi,
Agustus 2021
Peneliti Responden

( Riska Putri Adinda ) ( )


Lampiran II

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapatkan penjelasan penelitian yang berjudul “Hubungan


Pengetahuan dan Sikap ibu dalam Perawatan tali pusar bayi baru lahir” Saya
paham mengenai tujuan dari penelitian, kerahasiaan data dan penelitian
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dibidang keperawatan oleh karena itu saya
yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Menyatakan persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian
ini yang akan dilakukan oleh Riska Putri Adinda mahasiswa jurusan S1
Keperawatan STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi.
Demikian surat persetujuan ini saya buat untuk digunakan
sebagaimana mestinnya.

Bukittinggi, Agustus 2021


Responden
Lampiran III
KUEISIONER
“Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Perawatan tali
pusar bayi baru lahir”

No. Responden :
Tanggal Pengisian :
A. Biodata
Umur Ibu :
Usia Bayi
Pendidikan :
Alamat :
Petunjuk : Berilah tanda (V) pada jawaban yang ibu anggap benar (jawaban
boleh lebih dari satu )
B. Pengetahuan ibu
1. Menurut ibu warna tali pusat bayi baru lahir umumnya berwarna adalah
a. Kemerahan
 b. Kebiruan
c. Kehitaman
2. Tujuan dari perawatan tali pusat adalah ?
a. Untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir 
 b. Untuk mencegah bayi masuk angin
c. Untuk mencegah agar bayi terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh
benda asing.
3. Untuk mempercepat penyembuhan dan menghindari infeksi maka...?
a. Tutup rapat tali pusat  
b. Biarkan terbuka dan terkena udara tetapi kering
c. Cuci bersih setiap hari
4. Menurut ibu berapa lama tali pusat bayi akan terlepas.. ?
a. 2- 4 hari
 b. 5 – 7 hari
c. 8 – 10 hari
5. Penyakit apa yang akan timbul jika perawatan tali pusat kurang baik ?
a. Diare yang akut  
b. Gastroenteritis akut
c. Tetanus Neunatorum
6. Menurut ibu apa tanda-tanda yang nampak pada bayi jika terjadi infeksi pada
tali pusat.
a. Bayi tidak merasa haus  
b. Wajah kebiruan
c. Bayi akan banyak diam
7. Menurut ibu selain mengalirkan makanan dari ibu kejanin tali pusat juga
berfungsi sebagai...
a. Pengatur suhu tubuh bayi  
b. Pengantar oksigen janin
c. Membuang sisa-sisa makanan
8. Menurut ibu, cara membersihkan tali pusat bayi sebaiknya dengan
menggunakan..?
a. Air hangat.  
b. Alkohol 70%
c. Air sabun
9. Jika tali pusat bayi bernanah dan berwarna merah maka tindakan ibu.. ?
a. Memberi salep antiseptik   
b. Mengobati sendiri dengan mengompres menggunakan alkohol 70%
c. Segera membawa / menghubungi dokter 
10. Tanda – tanda tetanus neonatorum adalah ...........
a. Muntah-muntah  
b. Wajah kebiruan
c. Diare/ mencret
C. Sikap
Petunjuk: Berilah tanda (V) pada jawaban yang ibu anggap benar
Keterangan jawaban
1. SS : Sangat setuju
2. S : Setuju
3. KS : Kurang Setuju
4. TS : Tidak setuju
NO PERNYATAAN SS S KS TS
1. Menurut saya cara yang paling tepat merawat tali
pusar adalah dengan membiarkan tetap kering
2. Menurut saya dengan perawatan yang baik maka
tali pusar akan terlepas pada hari ke 4
3. Menurut saya pada saat bayi buang air besar atau
kecil guna menghindari percikan kotoran maka
popok bayi semua dlepaskan saja
4. Menurut saya pada saat memersihkan tali pusar
leih baik menggunakan air hangat terlebih dahulu
baru kemudian menggunakan alcohol 70%
5. Setelah dibersihkan tali pusar tidak boleh diberi
ramuan lain atau dibungkus agar cepat kering da
terlepas
6. Menurut saya tali pusar pada janin berfungsi
sebagai pengantar makanan dan sebagai dan
sebagai pengantar darah aik dari dan ke ibu dan
bukan sebagai emuangan kotoran
7. Menurut saya setelah bayi lahir maka tali pusar
akan sembuh dengan sendirinya walaupun tidak
dirawat
8. Menurut saya kuman tetanus tidak akan masuk
melalui tali pusar jika tali pusat ditutup dengan
rapat
9. Menurut saya setelah merawat tali pusar dengan
baik dan benar maka bayi saya akan terbebas dari
penyakit tetanus neonatorium
10. Menurut saya setelah tali pusar pupus atau lepas
maka bekasnya belum sembuh benar dan perlu
waktu 15 hari agar benar benar sembuh atau
kering.

D.Tindakan merawat tali pusar

Petunjuk : Berilah tanda (V) pertanyaan diawah ini.

Aspek yang diobservasi Dilakukan


Merawat tali pusar Ya Tidak
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak
dengan bayi.  
2. Membersihkan tali pusat dengan alkohol 70% secara hati-
hati
3. Memastikan bahwa benda-  benda lain yang akan
bersentuhan dengan  bayi dalam keadaan bersih.
4. Tidak meletakkan benda apapun diatas tali pusat.
5. Tidak membungkus tali pusat

Anda mungkin juga menyukai

  • Hhhhhokjhhhggg
    Hhhhhokjhhhggg
    Dokumen18 halaman
    Hhhhhokjhhhggg
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Jajjdjdjjdjfj
    Jajjdjdjjdjfj
    Dokumen24 halaman
    Jajjdjdjjdjfj
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • JJHJJJKKJ
    JJHJJJKKJ
    Dokumen26 halaman
    JJHJJJKKJ
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Sjsjdhsjhshs
    Sjsjdhsjhshs
    Dokumen13 halaman
    Sjsjdhsjhshs
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Sgahahhajaj
    Sgahahhajaj
    Dokumen8 halaman
    Sgahahhajaj
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • JJHFFNNP
    JJHFFNNP
    Dokumen21 halaman
    JJHFFNNP
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • MSMDKFKSLLDKF
    MSMDKFKSLLDKF
    Dokumen12 halaman
    MSMDKFKSLLDKF
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • GXGZHSJSJSJJDKSL
    GXGZHSJSJSJJDKSL
    Dokumen9 halaman
    GXGZHSJSJSJJDKSL
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Gfasrhhjjjj
    Gfasrhhjjjj
    Dokumen9 halaman
    Gfasrhhjjjj
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • MNNMMMMKKKLL
    MNNMMMMKKKLL
    Dokumen11 halaman
    MNNMMMMKKKLL
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • GXGZHSJSJSJJDKSL
    GXGZHSJSJSJJDKSL
    Dokumen9 halaman
    GXGZHSJSJSJJDKSL
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Ttfdefghhjkjgffffgh
    Ttfdefghhjkjgffffgh
    Dokumen2 halaman
    Ttfdefghhjkjgffffgh
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Medical Plants Aloe Vera (Lidah Buaya)
    Medical Plants Aloe Vera (Lidah Buaya)
    Dokumen2 halaman
    Medical Plants Aloe Vera (Lidah Buaya)
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Manusia Sebagai Khalifah Di Muka Bumi
    Manusia Sebagai Khalifah Di Muka Bumi
    Dokumen5 halaman
    Manusia Sebagai Khalifah Di Muka Bumi
    Athoek Budhianto
    67% (3)
  • 1 Salinan
    1 Salinan
    Dokumen3 halaman
    1 Salinan
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • JSNSJSJSJJDHD
    JSNSJSJSJJDHD
    Dokumen8 halaman
    JSNSJSJSJJDHD
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • FFFGJGDDGJGFF
    FFFGJGDDGJGFF
    Dokumen9 halaman
    FFFGJGDDGJGFF
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • HHJJHKKHJKKHH
    HHJJHKKHJKKHH
    Dokumen18 halaman
    HHJJHKKHJKKHH
    Reza Fadhilla
    0% (1)
  • HBBBMNVFFFLL
    HBBBMNVFFFLL
    Dokumen2 halaman
    HBBBMNVFFFLL
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • 1 Salinan
    1 Salinan
    Dokumen3 halaman
    1 Salinan
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • GXGZHSJSJSJJDKSL
    GXGZHSJSJSJJDKSL
    Dokumen9 halaman
    GXGZHSJSJSJJDKSL
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Hgiffhhvg
    Hgiffhhvg
    Dokumen9 halaman
    Hgiffhhvg
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Kkjgjkjhikk
    Kkjgjkjhikk
    Dokumen7 halaman
    Kkjgjkjhikk
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Jhgghkikjjgg
    Jhgghkikjjgg
    Dokumen7 halaman
    Jhgghkikjjgg
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • HHJKVHKKVJLBHKKK
    HHJKVHKKVJLBHKKK
    Dokumen11 halaman
    HHJKVHKKVJLBHKKK
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Ttfdefghhjkjgffffgh
    Ttfdefghhjkjgffffgh
    Dokumen2 halaman
    Ttfdefghhjkjgffffgh
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • SNSJKSKSKDKDKD
    SNSJKSKSKDKDKD
    Dokumen3 halaman
    SNSJKSKSKDKDKD
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Kekkrkskalalr
    Kekkrkskalalr
    Dokumen9 halaman
    Kekkrkskalalr
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat
  • Poster Hipertensi
    Poster Hipertensi
    Dokumen1 halaman
    Poster Hipertensi
    Reza Fadhilla
    Belum ada peringkat