Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis dimana organ pankreas sudah
tidak dapat menghasilkan insulin secara cukup atau saat tubuh tidak dapat secara
efektif menggunakan insulin yang dihasilkan sehingga menyebabkan peningkatan
konsentrasi glukosa dalam darah (hiperglikemia). Hiperglikemia dalam jangka
panjang dapat menimbulkan komplikasi mikrovaskular (retinopati, nefropati,
neuropati) dan komplikasi makrovaskular (aterosklerotik, stroke, angina, infark
miokardium, gangren).
Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu masalah kesehatan di dunia. Pada tahun
2013 di dunia diperkirakan terdapat lebih dari 382 juta orang terkena diabetes
mellitus, dan pada tahun 2035 jumlahnya diperkirakan akan meningkat menjadi 592
juta orang. Kebanyakan orang dengan diabetes hidup di negara yang mempunyai
penghasilan rendah dan menengah. Pada tahun 2010 sampai 2030, diperkirakan akan
ada peningkatan penderita DM sebesar 69% di Negara yang sedang berkembang dan
hanya 20% pada negaranegara maju.
Di Indonesia, jumlah penderita diabetes melitus diperkirakan berjumlah 8,4 juta
jiwa pada tahun 2000 dan akan menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Prevalensi
DM di Indonesia mencapai 4,7% dari populasi nasional dan diperkirakan akan
mencapai 5,9% pada tahun2030.
Penyakit DM mempunyai kaitan dengan gaya hidup manusia sehari-hari.
Pendidikan kesehatan terkait Latihan fisik sangat penting untuk mencegah serta
memperbaiki kualitas terapi bagi penderita DM. Latihan fisik mempunyai peran
penting dalam mengendalikan kadar gula darah (KGD). Latihan ini dapat dimulai
dengan terapi senam diabetes dan jalan santai yang baik sehingga baik penderita
maupun keluarga bisa mendapatkan pengobatan yang maksimal.
Perubahan gaya hidup yang terjadi sekarang ini misalkan pola kebiasaan makan
dan kurangnya olah raga merupakan faktor penyebab terjadinya resistensi insulin.
Agar kadar gula darah dapat selalu dalam keadaan terkendali, penderita diabetes perlu
mengupayakan gaya hidup sehat misalnya dengan mengatur pola makan supaya

1
makan yang tidak berlebihan serta meningkatkan aktivitas fisik seperti olah raga
senam atau latihan jasmani.
Latihan jasmani merupakan upaya awal dalam mencegah, mengontrol, serta
mengatasi meningkatnya kadar glukoksa dalam darah. Salah satu latihan jasmani yang
dianjurkan adalah senam Diabetes Melitus. Persatuan Diabetes Indonesia
(PERSADIA) menyebutkan bahwa senam diabetes merupakan aktifitas fisik yang
dirancang berdasarkan usia dan status fisik dan merupakan bagian dari pengobatan
diabetes melitus. Ilyas (2015), mengungkapkan bahwa latihan jasmani yang berupa
senam atau olah raga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan aliran darah,
pembuluh kapiler lebih banyak terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor
insulin dan reseptor menjadi akan lebih aktif yang akan berdampak terhadap
penurunan glukosa darah pada pasien diabetes.
Senam diabetes merupakan senam low impact dan ritmis yang telah dilaksanakn
sejak tahun 1997 diklub –klub diabetes diindonesia.Senam diabetes efektif dapat
menurunkan kadar gula darah dan memperlancar peredaran darah perifer. Senam
dilakukan dengan intensitas sedang, durasi 30 menit dengan frekuensi 3 – 5 kali per-
minggu dan tidak boleh lebih dari 2 hari berturut –turut tidak melakukan
senam.Senam diabetes ditujukan khusus pada penderita DM dimana gerakan
menyenangkan dan tidak membosankan serta dapat diikuti oleh semua kelompok
umur.

B. Rumusan Masalah

2
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami menyusun rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apakah pengertian dan jenis senam diabetes?


2. Bagaimanakah aplikasi senam diabetes pada pelayanan keperawatan manual cara
aplikasi dan tata cara sesuai SPO ?
3. Bagaimanakah aplikasi senam diabetes pada pelayanan keperawatan isntrumen cara
melakukan dan evaluasi kegiatan ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mendeskripsikan pengertian dan jenis senam diabetes?


2. Mendeskripsikan aplikasi senam diabetes pada pelayanan keperawatan manual cara
aplikasi dan tata cara sesuai SPO ?
3. Mendeskripsikan aplikasi senam diabetes pada pelayanan keperawatan isntrumen
cara melakukan dan evaluasi kegiatan ?

BAB II

PEMBAHASAN
3
A. PENGERTIAN DAN JENIS SENAM DIABETES
1) Pengertian Senam Diabetes
Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia
dan status fisik dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus
(Persadia, 2010). diabetes adalah latihan jasmani yang dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan pemakaian glukosa sehingga lebih
banyak tersedia reseptor insulin menjadi aktif yang akan berpengaruh
terhadap penurunan glukosa pada penderita DM sehingga terjadi
perubahan pada kadar pada kadar gula darah (ilyas, 2015).
Senam diabetes adalah olahraga yang bisa mengolah semua organ
tubuh manusia, mulai dari otak hingga ujung kaki (Brian J. Sharkey,
2003).
Senam diabetes adalah senam aerobic low impact dan ritmis
dengan gerakan yang menyenangkan, tidak membosankan dan dapat
diikuti oleh segala umur (Santoso, 2006)
Menurut (Santoso dalam Suryanto, 2009) senam diabetes adalah
latihan jasmani yang bertujuan untuk menurunkan berat badan,
memberikan keuntungan psikologis, memperbaiki gejala-gejala
muskoloskeletal otot, tulang, sendi dan menghambat penyakit
kardiovaskuler pada penderita diabetes militus.
World Health Organization (WHO, 1985) dalam laporannya
mengenai diabetes mellitus mengatakan bahwa aktivitas fisik yang
dirancang menurut usia dan status fisik merupakan bagian penting dalam
pengobatan diabetes mellitus.
Ada 4 pilar utama terapi pengobatan penyakit diabetes mellitus.
Yaitu menjalani pola hidup sehat, edukasi, latihan jasmani (olahraga), dan
minum obat (PERKENI,2001). Dan salah satu olahraga yang dapat
dilakukan penderita diabetes adalah senam diabetes militus. Senam atau
olah raga dalam pengobatan diabetes mellitus sudah bukan hal yang baru,
dan justru dipergunakan sebelum ditemukannya insulin pada tahun 1921,
karena mamfaat yang sudah terbukti maka obat bukanlah terapi utama
4
untuk penderita diabetes, tetapi penderita selalu dianjurkan untuk
melakukan senam secara utin 3-4 kali seminggu.
Bagi penderita diabetes senam sangatlah penting, karena senam
mempunyai efek menaikan aksi insulin di dalam jaringan, sehingga
kebutuhan akan insulin menurun. Senam juga akan meningkatkan
sensitivitas insulin melalui perbaikan metabolisme glukosa dan
metaboisme lemak sehingga dengan intensitas senam yang tinggi akan
meningkatkan sensitivitas insulin terutama melalui perbaikan
metabolisme glukosa.
Oleh karena itu usahakanlah melakukan olah raga senam minimal
2 kali dalam seminggu agar tubuh selalu terasa segar dan bisa
mengembalikan kadar gula darah dalam batas normal. Dalam jangka
panjang senam mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah,
memperbaiki profil lemak, menurunkan tekanan darah dan
menanggulangi kegemukan. Penderita yang diutamakan dalam latihan
senam ini adalah penderita yang belum menggunakan insulin, tetapi
penderita yang telah menggunakan insulin juga tetap mendapatkan
manfaat dari senam ini. Disamping memberikan manfaat untuk
menurunkan glukosa darah dan perbaikan profil lipid, senam juga
memberi manfaat untuk mencegah komplikasi.

2) Jenis Senam Diabetes

Ada beragam latihan fisik atau olahraga yang bermamfaat bagi


penderita diabetes diantaranya adalah :

1. Senam diabetes
Senam diabetes adalah senam yang dirancang berdasarkan usia
dan kondisi fisik penderita. Senam ini dilakukan dengan cara
melakukan gerakan ringan dan cepat, setidaknya selama 150 menit
setipa minggunya.
5
2. Senam tai chi
Senam ini dilakukan dengan cara penggabungan olah gerakan
tubuh pernafasan dan meditasi. Senam tai chi biasanya lebih
lambat gerakannya dari senam diabtes karena senam tai chi lebih
memfokuskan pada keselarasan gerakan badan dan pernafasan.
3. Yoga
Yoga juga merupakan jenis latihan jasmani yang baik bagi
penderita diabetes militus, yoga merupakan seni olah tubuh yang
menggabungkan gerakan untuk membangun fleksibilitas, kekuatan,
dan kesimbangan.
4. Aerobic low impact dengan ritmis.
Adalah senam aerobic dengan pola gerakan yang lambat dengan
ritmis yang pelan dan teratur.
5. Senam kaki diabetic
Kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetic untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran
darah pada bagian kaki. Senam ini dilakukan dengan cara
menggerakan daerah kaki, tumit, dan telapak kaki.

6. Jalan kaki
Jalan kaki adalah salah satu olahraga terpopoler bagi penderita
diabetic dan sangat di rekomendasi. Jalan kaki dapat dilakukan
sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 30 menit.
7. Dansa atau menari
Olahraga ini dilakukan untuk melatih kekuatan fisik sehingga
berguna untuk menurunkan gula darah dan mengurangi stress,
namun dapat meningkatkan kekuatan otak dan memori.
8. Berenang
Suatu kegiatan meregangkan dan melemaskan otot –otot tanpa
memberikan tekanan pada sendi.Hal ini bermamfaat untuk
memperbaiki kadar gula darah dan membakar kalori serta
menurukan tingkat stress pada penderita diabetic.

6
B. APLIKASI SENAM DIABETES PADA PELAYANAN KEPERAWATAN
MANUAL CARA APLIKASI DAN TATA CARA SESUAI SPO

SOP SENAM DIABETES


MELITUS
PROSEDUR TETAP DI TETAPKAN OLEH:

Senam dengan gerakan ritmis yang dilakukan 3


kali dalam seminggu selama 1 bulan dengan durasi latihan
PENGERTIAN 30-60 menit dengan intensitas 60-80% nadi maksimum.
1. Membantu Membakar Kalori Dan Dapat Mengurangi
Berat Badan.
2.Meningkatkan Jumlah Reseptor Pada Dinding Sel
Tempat Insulin Melekatkan Diri.
3.Meningkatkan Kadar Kolesterol HDL Dan Mengurangi
Kadar Kolesterol LDL.
TUJUAN 4. Membantu Melepaskan Kecemasan, Stres dan Ketegangan
Sehingga Memberikan Rasa Sehat dan Bugar.
1. Klien diabetes mellitus dengan KGD lebih dari 70
mg/dL dan tidak melebihi 300 mg/dL;
INDIKASI 2. Tanda-tanda vital dalam keadaan normal
1. Pastikan identitas klien.

2. Observasi kondisi klien, pastikan klien siap untuk


melakukan senam.
3.Pastikan kemampuan klien melaksanakan
senam.
4. Pastikan klien menggunakan alas kaki yang tepat.
5.Beri penjelasan pada klien tentang senam diabetes
KONTRA INDIKASI
meliputi: pengertian, tujuan, manfaat, dan teknik
pelaksanaanya.
6. Persiapkan tempat senam yang tenang dan nyaman
1. laptop
PERSIAAPAN
PASIEN
PERSIAPAN 1. Beri salam pada klien.

7
2. Jelaskan pada klien tentang senam diabetes meliputi:
ALAT
manfaat dan lamanya senam
yang akan di berikan

3. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya.

4. Siapkan peralatan yang diperlukan.

5. Lakukan pemeriksaan denyut nadi istirahat dengan cara


meletakkan 2 jari pada pergelangan tangan (jari telunjuk
dan jari tengah) dan rasakan denyutan nadi radialis
kemudian hitung denyutan selama 1 menit.
6. Gerakan pemanasan

a. Gerakan pertama 1x8

Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke atas selurus


bahu. Kedua tangan bertautan. Lakukan bergantian
dengan posisi kedua tangan di depan tubuh.
b. Gerakan kedua 1x8

Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke depan tubuh


hingga lurus bahu. Kemudian, gerakkan kedua jari tangan
seperti hendak meremas. Lalu, buka lebar. Lakukan
secara bergantian, namun tangan diangkat ke kanan-kiri
tubuh hingga lurus bahu.
7. Gerakan inti

a. Gerakan pertama 1x8

Posisi berdiri tegap. Kaki kanan maju selangkah ke


depan. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat
ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri
ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada. Lakukan
secara bergantian

b. Gerakan ke dua 1x8

Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha

8
dan betis bentuk sudut 90 derajat. Kaki kiri tetap di
tempat. Tangan kanan diangkat ke kanan tubuh selurus
bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak
tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.
8. Gerakan pendinginan

a. Gerakan pertama 1x 8

Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri


lurus ke depan selurus bahu. Tangan kanan ditekuk ke
dalam. Lakukan secara bergantian.
b. Gerakan ke dua 1x8

Posisi kaki bentuk huruf V terbalik. Kedua tangan


direntangkan ke atas dengan membentuk huruf V
9. lakkan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
akhiri kegiatan dan berikan salam

TAHAP KERJA Dokumentasikan tindakan:

1. Respon peserta selama kegiatan (respon subyektif dan


obyektif)
2. Tanggal dan waktu pelaksanaan kegiatan

3. Hasil evaluasi kegiatan nama dan paraf fasilitator


1. Perhatikan kondisi klien sebelum kegiatan.
HASIL 2. Perhatikan kondisi klien selama kegiatan
HAL-HAL YANG a. Keadaan hipoglikemia dengan gejala yang timbul
seperti: keringat dingin,pucat, tampak lemah, gemetar,
PERLU
akit kepala, palpitasi;
DIPERHATIKAN
b. Keadaan hiperglikemia dengan gejala yang timbul seperti:
keletihan kronis,poliuri, polidipsi, nokturia, somnolen,
mengantuk, penurunan berat badan.
3. Perhatikan kondisi lingkungan untuk kenyamanan
klien dan kelengkapan media selama proses kegiatan untuk
kemudahan pemahaman.
4. Perhatikan alokasi waktu yang telah ditetapkan

9
sesuai dengan kesepakatan dan jadwal yang telah
ada.

Prosedur Senam Kaki Diabetes

1. Persiapan Alat : 2 kertas Koran, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk),
hanskun.
2. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki
3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga privacy
pasien
4. Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas
bangku dengan kaki menyentuh lantai.

Gambar 1. Pasien duduk di atas kursi


c. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas
lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.

Gambar 2. Tumit kaki di lantai dan jari-jari kaki diluruskan ke atas


d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.
Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki

10
diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

Gambar 3. Tumit kaki di lantai sedangkan telapak kaki di angkat


e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.

Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke atas


f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

Gambar 5. Jari-jari kaki di lantai

11
g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan
kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
h. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
i. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua
kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
j. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan
pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian. Gerakan ini sama dengan posisi tidur.

Gambar 6. Kaki diluruskan dan diangkat


l. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan
kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
 Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
 Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
 Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
 Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

12
Gambar 7. Membentuk kertas koran
5. Hal yang Harus di Evaluasi Setelah Tindakan
a. Pasien dapat menyebutkan kembali pengertian senam kaki
b. Pasien dapat menyebutkan kembali 2 dari 4 tujuan senam kaki
c. Pasien dapat memperagakkan sendiri teknik-teknik senam kaki secara mandiri

C. APLIKASI SENAM DIABETES PADA PELAYANAN KEPERAWATAN


ISNTRUMEN CARA MELAKUKAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Senam diabetic adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien yang
menderita diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
memperlancar peredaran darah di kaki. Senam diabetic berfungsi untuk memperbaiki
sirkulasi perifer akibat adanya gangguan vaskularisasi dan gangguan metabolisme
glukosa pada penderita diabetes mellitus. Senam ini dilakukan 3-4 minggu untuk
mendapatkan hasil yang efektif. Untuk hasil evaluasi senam diabetes keluarga mampu
memperagakan gerakan senam diabetic.

Evaluasi langkah gerakan senam diabetes


13
Langkah Ya Tidak
gerakan

I Duduk tegas diatas sebuah kursi jangan bersandar

Gerakan jari-jari kedua kaki membentuk cakar


kemudian luruskan kembali

II Angkat ujung kaki, tumit tetap diletakkan diatas lantai,


kemudian luruskan kembali

III Angkat kedua ujung kaki

Putar kaki pada pergelangan tangan kearah samping

Turunkan kembali ke lantai dan kembali ketengah

IV Angkat kedua tumit

Putar kedua tumit kearah samping

Turunkan kembali ke lantai dan kembali ketengah

V Angkat salah satu lutut

Luruskan kaki

Gerakan jari-jari kaki kedepan

Turunkan kembali, bergantian dengan kaki yang lain

VI Luruskan salah satu kaki diatas lantai

Kemudian angkat kaki tersebut

Gerakan ujung-ujung kearah muka

VII Seperti langkah ke 6, tetapi kedua kaki bersamaan

VIII Angkat kedua kaki, luruskan dan pertahankan posisi


tersebut

Gerakan kaki pada pergelangan kaki, ke depan dan ke


belakang

IX Luruskan salah satu kaki dan angkat

Putar kaki pada pergelangan kaki

Tuliskan di udara pada kaki angka 0 s/d 10

14
X Selembar Koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi
bentuk bulat seperti bola. Kemudian dilicinkan kembali
dengan menggunakan kedua kaki. Setelah itu di sobek-
sobek

Kumpulkan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua


kaki dan letakkan diatas lembaran Koran lainnya.
Bungkuslah semuanya dengan kedua kaki menjadi
bentuk bola

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Latihan jasmani merupakan upaya awal dalam mencegah, mengontrol, serta
mengatasi meningkatnya kadar glukoksa dalam darah. Salah satu latihan jasmani yang
dianjurkan adalah senam Diabetes Melitus. Senam diabetes efektif dapat menurunkan
kadar gula darah dan memperlancar peredaran darah perifer. Senam dilakukan dengan
intensitas sedang, durasi 30 menit dengan frekuensi 3 – 5 kali per-minggu dan tidak
boleh lebih dari 2 hari berturut –turut tidak melakukan senam.Senam diabetes
ditujukan khusus pada penderita DM dimana gerakan menyenangkan dan tidak
membosankan serta dapat diikuti oleh semua kelompok umur.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan
sasarannya. Kami selalu membuka diri untuk menerima kritik dan saran dari semua
pihak yang sama-sama bertujuan membangun makalah ini demi perbaikan dan
penyempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Atun, M. (2010). Diabetes mellitus : Memahami, Mencegah dan Merawat Penderita
Penyakit Gula. Bantul : Kreasi Wacana

Kushariyadi & Setyoadi. (2010). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik.
Jakarta : Salemba Medika

Sumosardjuno. 1996. Manfaat dan macam olahraga bagi penderita diabetes mellitus. Jakarta :
EGC

Suyono,S.2007.Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Balai Penerbit


FKUI.Jakarta.2007

Dhara, A. Y 2015 Pengaruh Latihan Senam Diabetes MelitusTerhadap Risiko Terjadinya


Ulkus DiabetikPada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di DesaRambipuji Kecamatan
Rambipuji Kabupaten Jember. Jember: program studi s1 keperwatan universitas
jember

Dwi, A.(2016). Senam Kaki Diabetes. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Patria Husada Blitar.
Diperoleh tanggal 16 Oktober 2019, http://scholar.google.keperawatan

Ilyas, Ernita. (2015). Penatalaksanaan Terpadu Pasien Diabetes Mellitusdalam


http://repository.unhas.ac.id/bitsream/handle/123456789/2675/B15%20DIABETES
%20MELLITUS.doc/sequence=1.pdf. Diakses tanggal 17 Oktober 2019

16

Anda mungkin juga menyukai