Anda di halaman 1dari 8

Vol. 1 No.

1 Januari 2019 | JHSP

Hubungan Olahraga, Stress dan Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi di Posyandu
Lansia di Kelurahan Sudirejo I Kecamatan Medan Kota
Exercise Relationships, Stress and Eating Patterns with Hypertension Levels in Posyandu Lansia
In Sudirejo Village I Sub District Medan City
Ihsan Kurniawan1, Sulaiman2
1
Akademi Keperawatan Helvetia
2
STIKes Siti Hajar Medan
Email: ihsanjagoan@gmail.com
Abstrak
Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Menurut
WHO (World Health Organization) di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang di
seluruh dunia mengidap hipertensi. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju
dan 639, termasuk Indonesia juga menempati peringkat ke-2 dari 10 penyakit terbanyak. Jenis
Penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di Puskesmas di
Posyandu Lansia di Kelurahan Sidorejo di Kecamatan Medan Kota pada Bulan Maret – Juli 2018
dengan tujuan mengetahui olahraga, stress dan pola makan dengan tingkat hipertensi di posyandu
lansia di kelurahan siderejo I Kecamatan Medan Kota Tahun 2018. Populasi dan sampel dalam
penelitian berjumlah 45 orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan olahraga, stres, dan
pola makan tingkat hipertensi. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square dengan
tingkat kepercayaan 95% dengan α= 0’05 diperoleh olahraga dengan tingkat hipertensi p=0,031
<0,05, stres dengan tingkat hipertensi p=0,018 <0,05 pola makan dengan tingkat hipertensi p=0,014
<0,05. Disarankan pada para lansia untuk menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan bagi para
lansia yang menderita hipertensi
Kata Kunci: Olahraga, Stres, Pola Makan, Dan Hipertensi

Abstract
Hypertension is a disease that can affect anyone, both young and old. According to WHO
(World Health Organization) worldwide about 972 million people or 26.4% of people worldwide
suffer from hypertension. Of 972 million people with hypertension, 333 million are in developed
countries and 639, including Indonesia is also ranked 2 of the 10 most diseases.This type of research
is an analytic survey with cross sectional design and conducted in Puskesmas at posyandu elderly in
Siderejo Sub-district in Medan City Subdistrict in March - July 2018 with purpose of this research is
to know the correlation of sports, stress and diet with hypertension level in posyandu elderly in sub-
district siderejo I Medan Urban District Year 2018. The population and the sample of the research is
as many as 45 peoples.The result of research showed that there are any correlation correlation of
sports, stress and diet with hypertension. From result chi square test with 95% confidence level with α
= 0'05 obtained sport with hypertension rate p = 0,031 <0,05, stress with hypertension rate p = 0,018
<0,05 diet with hypertension rate p = 0.014 <0.05.It is recommended for elderly people to realize the
importance to take care of health for elderly people with hypertension.
Keywords: Sport, Stress, Diet and Hypertention

Artikel Info
Diterima: November 2018
Revisi: Desember 2018
Online: Januari 2019
10
11

PENDAHULUAN tensi darah menggunakan alat pengukur


Hipertensi sering mengakibatkan tekanan darah9.
keadaan yang berbahaya sering kali tidak Tekanan darah tinggi atau hipertensi
disadari dan kerap tidak menimbulkan merupakan penyakit yang ditandai dengan
keluhan. Hipertensi adalah penyakit yang peningkatan tekanan darah melebihi normal.
dapat menyerang siapa saja, baik muda Hipertensi sering mengakibatkan keadaan yang
maupun tua. Hipertensi juga sering disebut berbahaya karena keberadaanya sering kali
sebagai silent kiler karena termasuk penyakit tidak disadari dan kerap tidak menimbulkan
yang mematikan. Bahkan hipertensi tidak keluhan yang berarti; sampai suatu waktu
dapat secara langsung membunuh terjadi komplikasi jantung, otak, ginjal, mata,
penderitannya, melainkan hipertensi memicu pembuluh darah, atau organ-organ vital
terjadinnya penyakit lain yang tergolong kelas lainnya. Namun demikian penyakit hipertensi
berat dan mematikan serta dapat meningkatkan dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi
resiko serangan jantung, stroke dan gagal oleh masyarakat. Pola hidup sehat dan pola
ginjal. Hipertensi juga merupakan salah satu makan sehat merupakan pilihan tepat untuk
penyakit degeneratif, umumnya tekanan darah menjaga diri terbebas dari hipertensi.
bertambah secara perlahan dengan seiring Semuanya dilakukan secara terus menerus,
bertambahnya umur. Menurut WHO (World tidak boleh temporer. Sesekali kita lengah
Health Organization) di seluruh dunia sekitar menjaga diri dengan tindak mengikuti pola
972 juta orang atau 26,4% orang di seluruh hidup sehat, dipastikan kita akan mudah
dunia mengidap hipertensi. Dari 972 juta terkena hipertensi dan penyakit lainnya10.
pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara Meningkatnya tekanan darah di dalam
maju dan 639 sisanya berada di negara arteri bisa terjadi melalui beberapa cara yaitu
berkembang, termasuk Indonesia juga jantung memompa lebih kuat sehingga
menempati peringkat ke-2 dari 10 penyakit mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
terbanyak1. detiknya arteri besar kehilangan kelenturannya
Tekanan darah tinggi (Hipertensi) dan mmenjadi kaku sehingga mereka tidak
adalah suatu peningkatan tekanan darah di dapat mengembang pada saat jantung
dalam arteri. Secara umum, hipertensi memompa darah melaui arteri tersebut. Darah
merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana pada setiap denyut jantung dipaksa untuk
tekana yang abnormal tinggi di dalam arteri melalui pembuluh yang sempit dari pada
menyebabkan meningkatnya resiko terhadap biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
stoke, aneurisma, gagal jantung, serangan Ini lah yang terjadi pada usia lanjut, di mana
jantung dan kerusakan ginjal. Pada hipertensi dindingnya arterinya telah menebal dan kaku
sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai karena arterioskalirosis8.
140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik Dengan cara yang sama, tekanan darah
kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik juga meningkat pada saat terjadi
masi dalam kisaran normal. Hipertensi ini vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola)
sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan untuk sementara waktu mengkerut karena
dengan bertambahnya usia, hampir setiap pasangaan saraaf atau hormon didalam darah.
orang mengalami kenaikan tekanan darah. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa
Tekanan sitolik terus meningkat sampai usia menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi
sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang ginjal sehingga tidak mampu membuang
secara perlahan atau bahkan menurun drastis8. sejumlah garam dan air dari dalam tubuh.
Lansia yang mengalami gangguan hipertensi Volume darah dalam tubuh meningkat
dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh sehingga tekanan darah juga meningkat8.
lansia. Semakin tinggi usia lansia, maka rentan Sebaliknya, jiwa aktivitas memompa
postur tubuh akan terjadi keseimbangan yang jantung berkurang, arteri mengalami
buruk terhadap lanjut usia13. pelebaran, banyak cairan keluardari
Pada pemeriksaan tekanan darah akan sirkulasi,maka tekanan darah akan menurun.
didapat dua angka. Angka yang di atas Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut
diperoleh pada saat jantung berkontraksi dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi
(sistolik), angka yang di bawah di peroleh pada ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari
saat jantung berelaksasi (diastolik). Hipertensi sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi
atau penyakit darah tinggi adalah suatu tubuh secara otomatis). Perubahan fungsi
keadaan dimana seorang mengalami ginjal, ginjal mengendalikan tekanan darah
peningkatan darah di atas normal yang melalui beberapa cara: jika tekanan darah
ditunjukan oleh angka sistolik (bagian atas). meningkat, ginjal menambah pengeluaran
Angka bawah (diastolik) pada pemeriksaan garam dan air, yang akan menyebabkan
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP

berkurangnya volume darah dan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak
mengembalikan tekanan darah ke normal8. dapat bertahan terhadap jejas (termasuk
Jika tekanan darah menurun, ginjal akan infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang
mengurangi pembuangan garam dan air, diderita. Olahraga teratur dapat mendorong
sehingga volume darah bertambah dan tekanan pengeluaran hormon pertubuhan, hormon anti
darah kembali normal. Ginjal juga bisa stres, dan hormon endorphin, yang berfungsi
meningkatkan tekanan darah dengan untuk menghambat penurunan fungsi tubuh
menghasilkan enzim yang disebut renin, yang atau penuaan yang terjadi pada lansia3.
memicu bentuk hormon angiotensi, yang Hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya
selanjutnya akan memicu pelepasan hormon stroke. Hal ini sesuai Hasil Pengabdian Kepada
aldosteron. Ginjal merupakan organ penting Masyarakat di Desa Hamparan Perak
dalam mengendalikan tekanan darah; karena kecamatan hamparan Perak, terjadi
itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal peningkatan kesadaran lanjut usia dan keluarga
dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah lanjut usia dalam memeriksakan kesehatannya
tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang setiap bulannya ke posyandu, Pemberian sinar
menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri infra red untuk lansia yang mengalami
renalis) bisa menyebabkan hipertensi. ganggunan sroke dan stroke serta gangguan
Peradangan dan cidera pada salah satu atau fisik lainnya sangat efektif karena manfaatnya
kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya langsung dapat dirasakan oleh lansia11.
tekanan darah8. Olahraga dengan gerakan tertentu yang
Berdasarkan Riskesdas (Riset Kesehatan melibatkan otot tubuh akan dapat menjaga
Dasar) prevalensi hipertensi di Indonesia yang kekuatan otot, fungsi persendian, pembuluh
didapat melalu pengukuran pada umur ≥ 18 darah tetap elastis dan tetap terbuka, sehingga
tahun sebesar 25,8 persen, tertinggi di Bangka memperlancar aliran darah ke bagian-bagian
Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan tubuh kita, membantu melatih pengembangan
(30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa paru-paru. Namun yang perlu diperhatikan
Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di untuk menjaga kesehatan lansia adalah
Indonesia yang dapat melalui kusioner olahraga dengan gerakan yang melibatkan
terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 pelatiahan pernafasan jantung, melatih
persen, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau kekuatan otot, kekuatan sendi, serta bersifat
seadang meminum obat sebesar 9,5 persen jadi rekreasi, sehingga tidak menimbulkan rasa
ada 0,1 persen yang minum obat sendiri jenuh untuk lansia. Selain itu pada lansia ada
Responden yang mempunyai tekanan darah penurunan massa otot, perubahan distribusi
normal tetapi sedang minum obat hipertensi darah ke otot, penurunan ph dalam sel otot,
sebesar 0,7 ppersen. Jadi prevalensi hipertensi otot menjadi lebih kaku, dan ada penurunan
di Indonesia sebesar 26,5 persen (25,8% + kekuatan otot3.
0,7%)2. Salah satu penyebab peningkatan
Mnurut Dinas Kesehatan Provinsi tekanan darah pada pasien hipertensi adalah
Sumatera Utara tahun 2016, tercatat 50.162 stres. Stres merupakan suatu tekan fisik
orang menderita hipertensi. Bahkan jumlah itu maupun psikis yang tidak menyenangkan.
belum seluruhnya karena 10 Kabupaten/Kota Stres dapat merangsang kelenjar anak ginjal
yakni Medan, Deli Serdang, Labuhan Batu melepaskan hormon adrenalin dan memacu
Selatan, Tapanuli Selataan dan Nias Utara jantung berdenyut lebih cepat dan kuat,
yang belum menyerahkan data ke Dinkes sehingga tekanan darah akan meningkat.
Sumut. Pada data tersebut, tercatat paling Apabila terjadi dalam kurun waktu yang lama
banyak menderita dengan jumlah 27.021 akan berbahaya bagi orang yang sudah
orang. Usia yang paling banyak menderita, menderita hipertensi sehingga menimbulkan
terlihat pada data itu adalah usia diatas 55 komplikasi. Komplikasi tersebut dapat
tahun dengan jumlah 22.618 orang, kemudian menyerang berbagai target organ tubuh yaitu
usia 18 sampai 44 tahun dengan jumlah 14.984 otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri,
dan usia 45 sampai 55 tahun dengan jumlah serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya
12.560. Sementara untuk daerah yang paling kompplikasi hipertensi, kualitas hidup
banyak menderita hipertensi, terlihat pada data penderita menjadi rendah dan kemungkinan
itu adalah Langkat dengan jumlah 6.643 orang, terburuknya adalah terjadinya kematian pada
kemudian Dairi dengan jumlah 5,421 orang penderita akibat komplikasi hipertensi yang
dan Pematang Siantar denan jumlah 4.055 dimiliki4.
orang. Selain itu penyebab hipertensi pada
Penuaan adalah suatu proses lansia juga disebabkan oleh perubahan gaya
menghilangnya secara perlahan-lahan hidup dan yang lebih penting lagi
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri kemungkinan yang terjadi peningkatan tekanan
atau mengganti diri dan mempertahankan darah tinggi karena bertambahnya usia lebih

12
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP

besar orang yang lebih banyak mengkonsumsi Hipertensi sekunder adalah hipertensi
makanan yang banyak mengandung garam. Di yang penyebabnya dapat diketahui, antara
Indonesia dengan tingkat kesadaran akan alain kelainan pembuluh darah ginjal,
kesehatan yang lebih rendah, jumlah pasien gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit
yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita kelenjar andrenal (hiperaldosteronisme).
hipertensi dan yang tidak mematuhi minum Golongan terbesar dari penderita hipertensi
obat kemungkinan lebih besar5. adalah hipertensi esensial, maka penyelidikan
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dan pengobatan lebih banyak ditunjukan ke
merupakan penyakit yang ditandai dengan penderita hipertensi esensial8.
peningkatan tekanan darah melebihi normal. Pada 70-80% kasus hipertensi esensial
Hipertensi sering mengakibatkan keadaan yang di dapat riwayat hipertensi di dalam keluarga.
berbahaya karena keberadaanya sering kali Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada
tidak disadari dan kerap tidak menimbulkan kedua orang tua maka dugaan hipertensi
keluhan yang berarti; sampai suatu waktu esensial lebih besar. Hipertensi juga banyak
terjadi komplikasi jantung, otak, ginjal, mata, dijumpai pada penderita kembar monizogot
pembuluh darah, atau organ-organ vital (satu telur), apabila salah satunya menderita
lainnya. Namun demikian penyakit hipertensi hipertensi. Dugaan ini menyokong bahwa
dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi faktor genetik mempunyai peran di dalam
oleh masyarakat. Pola hidup sehat dan pola terjadinya hipertensi. Riwayat keluarga juga
makan sehat merupakan pilihan tepat untuk merupakan masalah yang memicu masalah
menjaga diri terbebas dari hipertensi. terjadinya hipertensi, hipertensi cenderung
Semuanya dilakukan secara terus menerus, merupakan penyakit keturunan. Jika seorang
tidak boleh temporer. Sesekali kita lengah dari orangtua kita memiliki riwayat hipertensi
menjaga diri dengan tindak mengikuti pola maka sepanjang hidup kita memiliki
hidup sehat, dipastikan kita akan mudah kemungkinan 25% terkena hipertensi8.
terkena hipertensi dan penyakit lainnya10. Hasil penelitian Andriana Tahun 2013
Penyebab pasti dari hipertensi esensial yang berjudul Hubungan Antara Perilaku
sampai saat ini masih belum dapat diketahui. Olahraga, Stress dan Pola Makan dengan
Kurang lebih 90% penderita hipertensi Tingkat Hipertensi Pada Lanjut Usia Di
tergolong penderita hipertensi esensial Posyandu Lansia Kelurahan Gebang Putih
sedangkan 10% nya tergolong hipertensi Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya, dari hasil
sekunder. Hipertensi primer terjadi pada usia penelitian menunjukan jumlah lansia yang
lanjut 30-50 tahun. Hipertensi primer adalah menderita hipertensi dengan tingkat olahraga
suatu kondisi hipertensi dimana penyebab yang kurang sebesar 45,79%, dan kurang kebal
sekunder hipertensi tidak ditemukan. Pada terhadap stress sebesar 39,25%. Lansia
hipertensi primer tidak ditemukan penyakit sebagian berasal mengkonsumsi makan yang
renovaskuler, aldosteronism, pheochro- menyebabkkan hipertensi seperti garam, gula,
mocytoma, gagal ginjal, dan penyakit lainnya. serta makanan yang mengandung lemak6.
Genetik dan ras merupakan bagian yang Hasil penelitian Alva dkk Tahun 2016
menjadi penyebab timbulnya hipertensi yang berjudul Hubungan Kejadian Stress
primer, termasuk faktor lain diantaranya dengan Penyakit Hipertensi Pada Lansia di
adalah faktor stres, intake alkohol moderat, Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah
merokok, lingkungan, demografi, dan gaya Kecamatan Maoanget Kota Manado, metode
hidup. menggunakan desain penelitian observasi
Diagnosis hipertensi dibuat setelah analitik dengan pendekatan cross sectional.
minimal 2 kali pengukuran tekanan darah tetap Populasi adalah seluruh lansia yang tinggal di
menunjukan peningkatan. Pengulangan Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah
pengukuran tekanan darah dilakukan setelah 2 Manado. Teknik pengambilan sampel
menit. Dikenal istilah fenomena white coat, menggunakan total sampling dengan jumlah 50
yaitu suatu keadaan peningkatan tekanan darah sampel. Pengumpulan data menggunakan
yang terbaca saat di ukur oleh dokter atau kuesioner dan lembar observasi. Hasil terdapat
tenaga kesehatan. Fenomena hipertensi white hubungan yang signifikan antara kejadian stres
coat dapat disingkirkan dengan melakukan dengan penyakit hipertensi pada lansia dengan
pengukuran pada 2 satuan tempat yang menggunakan Fisher’s Exat Tes (p=0,000)5.
berbeda, yaitu pengukuran oleh dokter atau Berdasarkan penelitian pada 2018 di
tenaga kesehatan dan pengukuran di rumah Posyandu Lansia Kelurahan Siderejo I Kec
atau komunitas. Pengukuran tekanan darah Medan Kota Survey awal penelitian
dilakukan secara cermat dan hati-hati, untuk mendapatkan 10 orang lansia penderita
menentukan keakuratan diagnosa. Monitoring hipertensi. Dari survey awal tersebut di dapat
tekanan darah selam aktifitas atau pergerakan penderita hipertensi terdiri 6 orang permpuan
juga dapat membantu menegakan diagnosis. dan 4 orang laki-laki.

13
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP

Tujuan penelitian adalah untuk Dari 45 responden terdapat responden


mengetahui mengetahui hubungan ubungan yang memiliki pola makan tidak teratur
olahraga, stress dan pola makan dengan sebanyak 19 responden (42,2%) dan memiliki
hipertensi pada lanjut usia di Posyandu Lansia pola makan teratur sebanyak 26 responden
(57,8%)
Kelurahan Siderejo I Kec. Medan Kota Tahun
2018. Tingkat Hipertensi
Dari 45 responden terdapat responden
METODE PENELITIAN yang memiliki tingkat hipertensi ringan
Jenis penelitian ini adalah survey sebanyak 34 responden (75,6%) dan responden
analitik dengan pendekatan cross sectional. yang memiliki tingkat hipertensi berat
Penelitian ini dilakukan di Posyandu Lansia sebanyak 11 orang (24,4%).
Kelurhan Siderejo I Kecamatan Medan Kota
pada Bulan Maret-Juli Tahun 2018. Populasi Analisis Bivariat
Untuk menganalisis secara terpisah
penelitian dalam penelitian seluruh lansia yang korelasi variabel independen dengan dependen,
tercatat di Posyandu dan menjadi sampel dan dilihat persentase masing-masing variabel.
sebanyak 45 orang. Data dianalisis dengan Kemudian dilanjutkan dengan uji chi square
analisa univariat dan bivariate. Data analisis pada taraf kepercayaan 95%.
univariat dengan table distribusi frekuensi
variabel independen yaitu olahraga, stress dan Tabel 1. Hubungan Olahraga Dengan
pola makan dengan variabel dependen yaitu Tingkat Hipertensi
tingkat hipertensi. Data analisis bivariate
digunakan untuk membuktikan adanya Hipertensi TotalAsy
hubungan signifikan antara variabel No Olahraga Ringan Berat mp.
independen dan variable dependen dengan uji f % f % f % Sin
chi-square pada batas kemaknaan perhitungan g
statisik p value (0.05). 1 Tidak 17 37,8 1 2,2 18 40,0 0,03
Melakuka 1
n
HASIL DAN PEMBAHASAN 2 Melakuak 17 37,8 10 22,2 27 60,0
Karakteristik Responden n
Dari 45 responden yang jenis kelamin Total 34 75,6 11 24,4 45 100
sebanyak 45 responden diantaranya laki-laki
sebanyak 20 responden (44,4%) dan Dari tabulasi silang diatas didapatkan
perempuan sebanyak 25 responden (55,6 %). responden yang tidak melakukan olahraga
sebanyak 18 responden (40,0%) dan yang
Dan 45 responden diantaranya yang menikah melakukan olahraga sebanyak 27 responden
sebanyak 39 responden (86,7%) dan duda / (60,0%) sedangkan yang hipertensi ringan
janda sebanyak 6 responden (13,3%). sebanyak 34 responden (75,6%) dan hipertensi
berat sebanyak 11 responden (24,4%).
Analisis Univariat Hasil uji bivariat menggunakan Chi-
Frekuensi Olahraga Square sig-nya= 0,031 < 0,05. Maka Ho
Dari 45 responden terdapat responden ditolak dan Ha diterima, sehingga dari hasil
yang tidak melakukan olahraga sebanyak 18 penelitian ini dapat disimpulkan ada
orang (40,0%). Sedangkan responden yang hubungan hubungan olahraga dengan
melakukan olahraga sebanyak 27 orang Tingkat Hipertensi.
(60,0%) Tabel 2. Hubungan Stress dengan
Tingkat Hipertensi
Frekuensi Stress
Dari 45 responden terdapat responden Hipertensi Total Asymp.
yang tidak mengalami stress sebanyak 26 No Stres Ringan Berat Sing
orang (57,8%), responden yang mengalami f % f % F %
stress ringan sebanyak 11 orang (24,4%), 1 Tidak Ada 21 46, 5 11,1 26 57,8
responden yang mengalami stress sedang
sebanyak 6 responden (13,3%) sedangkan 7
responden yang mengalami stress berat 2 Ringan 10 22, 1 2,2 11 24,4
sebanyak 2 responden (4,4%) 2
3 Sedang 3 6,7 3 6,7 6 13,3 0,018
Pola Makan

14
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP

4 Berat 0 0,0 2 4,4 2 4,4 pemula perlu diperhatikan faktor keamanan


Total 34 75, 11 24,4 45 100 dan kemudahannya. Beberapa contoh olahraga
6 yang relatif aman dan mudah dilakukan oleh
lanjut usia adalah: a.) Jalan kaki, b.) Joging ,
Dari tabulasi silang diatas didapatkan c.) Bersepeda, d.) Berenang, e.) Senam
dominan tidak mengalami stress sebanyak 26 aerobik.
responden (57,8%), mengalami stress sedang Diketahui distribusi frekuensi olahraga
sebanyak 6 orang (13,3%) sedangkan sebanyak 45 responden diantaranya yang tidak
mengalami hipertensi ringan sebanyak 21 melakukn sebanyak 18 responden (40,0%) dan
responden (46,7%) dan hipertensi berat melakuakan sebanyak 27 responden (60,0%).
sebanyak 5 responden (11,1%) Senada penelitian yang dilakukan oleh
Hasil uji bivariat menggunakan Chi- Anggriani dkk, mengatakan bahwa olahraga
Square diperoleh sig-nya= 0,018 < 0,05. Maka pada lansia dapat menghidari terjadinya stroke
Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dari dan meningkatkan otot ektremitas tangan dan
hasil penelitian ini dapat disimpulkan ada kaki setelah dilakukan latihan. Dimana terjadi
hubungan hubungan stress dengan Tingkat peningkatan kekuatan otot ekstrimitas tangan
Hipertensi. dari rata-rata kekuatan otot 2,5 menjadi rata-
rata kekuatan otot 3,52 . Sementara pada kaki
Tabel 3. Hubungan Pola Makan dengan terjadi perubahan dari 3,11 menjadi 3,93.
Tingkat Hipertensi ROM berdampak cukup besar pada
peningkatan kekuatan otot tanganpada lansia12.
Hipertensi Total Asy Stres di Kelurahan Siderejo I Kec. Medan
No Pola Makan Ringan Berat mp. Kota Tahun 2018
f % f % F % Sing Stres adalah beban rohani yang
1 Tidak 18 40,0 1 2,2 19 42,20,014 melebihi kemampuan rohani itu sendiri,
Teratur sehingga perbuatan kurang terkontrol secara
2 Teratur 16 35,6 10 22,2 26 24,4 sehat. Sumber stres itu terkadang bisa
Total 34 75,6 11 24,4 45 100 bersumber dari dalam diri seseorang. Misalnya
adalah melalui kesakitan. Tingkatan stres yang
muncul tergantung pada keadaan rasa sakit dan
Dari tabulasi silang diatas didapatkan umur individu. Stres juga akan muncul pada
responden dengan pola makan tidak teratur diri seseorang melalui penilaian dari kekuatan
sebanyak 19 responden (42,4%) dan dengan multifasional yang melawan, bila seseorang
pola makan teratur sebanyak 26 responden mengalami konflik. Stres disini dapat
(24,4%) sedangkan yang hipertensi ringan bersumber dari interaksi di antara para anggota
sebanyak 18 responden (40,0%) dan hipertensi keluarga seperti: perselisihan dalam masalah
berat sebanyak 10 responden (22,2%). keluarga soal keuangan, perasaan saling acuh
Hasil uji bivariate menggunakan Chi- tak acuh. Interaksi subyek di luar lingkungan
Square diperoleh sig-nya= 0,014 < 0,05. Maka keluarga melengkapi sumber-sumber stres.
Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dari hasil Stres dapat berasal dari pekerjaan dan
penelitian ini dapat disimpulkan Ada lingkungan yang stres full sifatnya.
Hubungan Pola Makan Dengan Tingkat Diketahui distribusi frekuensi stres
Hipertensi sebanyak 45 responden diantaranya yang tidak
ada sebanyak 26 responden (57,8%), ringan
Olahraga Di Kelurahan Siderejo I Kec. sebanyak 11 responden (24,4%), sedang
Medan Kota Tahun 2018 sebanyak 6 responden (13,3%) dan berat
Olahraga sebaiknya dilakukan teratur sebanyak 2 responden (4,4%).
dan bersifat aerobik, karena kedua sifat inilah
yang dapat menurunkan tekanan darah. Pola Makan di Kelurahan Siderejo I Kec.
Olahraga aerobik maksudnya olahraga yang Medan Kota Tahun 2018
dilakukan secara terusmenerus dimana Diet rendah garam diberikan kepada
kebutuhan oksigen dapat dipenuhi tubuh, pasien dengan edema atau asites serta
misalnya, joging, renang, senam, daan hipertensi. Tujuan diet rendah garam adalah
bersepeda. Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan untuk menurunkan tekanan darah dan untuk
sekurang-kurangnnya 30 menit per hari dengan mencegah edema dan penyakit jantung (lemah
baik dan benar. Salah satu manfaat dari jantung). Adapun yang disebut rendah garam
aktivitas fisik yaitu menjaga tekanan darah bukan hanya membatasi mengkonsumsi garam
tetap stabil dalam batas normal8. dapur tetapi mengkonsumsi makanan rendah
Pada dasarnya semua olahraga dapat sodium atau natrium (Na). Oleh karena itu,
dilakukan dan dilatih, tetapi pada lanjut usia sangat penting untuk diperhatikan dala

15
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP

melakukan diet rendah garam adalah Hubungan Pola Makan Dengan Tingkat
komposisi makanan yang harus mengandung Hipertensi Di Kelurahan Siderejo I Kec.
cukup zat-zat gizi, baik kalori, protein, Medan Kota Tahun 2018
mineral, maupun vitamin dan rendah sodium
dan natrium8. KESIMPULAN DAN SARAN
Diketahui distribusi frekuensi pola Kesimpulan
makan sebanyak 45 responden diantaranya Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
tidak teratur sebanyak 19 responden (42,2%) ditarik kesimpulan: adanya hubungan antara
dan teratur sebanyak 26 responden (57,8%) olahraga, stress dan pola makan dengan tingkat
hipertensi di Kelurahan Siderejo I Kec.
Hipertensi Kelurahan Siderejo I Kec. Medan Kota Tahun 2018.
Medan Kota Tahun 2018
Diketahui distribusi frekuensi tingkat Saran
hipertensi sebanyak 45 responden diantaranya Kepada para lansia diharapkan bisa
yang hipertensi ringan sebanyak 34 responden menjadi tambahan informasi dan bahan
(75,6%) dan hipertensi berat sebanyak 11 masukan untuk lansia yang penderita
responden (24,4%). hipertensi agar menyadari bahwa pentingnya
kesehatan. Dan bagi kepada tenaga kesehatan
Hubungan olahraga, stres, dan pola makan khususnya Puskesmas simpang limun untuk
dengan tingkat hipertensi Kelurahan lebih jelas lagi memberikan informasi dan
Siderejo I Kec. Medan Kota Tahun 2018 penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian kesehatan pada lansia
yang dilakukan Andriana Tahun 2013 yang
berjudul Hubungan Antara Perilaku Olahraga, DAFTAR PUSTAKA
Stress dan Pola Makan dengan Tingkat 1. Adrian Petresia. Julia Rotie, Jill lolong,
Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Posyandu Hubungan Konsumsi Makanan Dengan
Lansia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di
Sukolilo Kota Surabaya, dari hasil penelitian Puskesmas Ranomuut Kota Manado.
menunjukan jumlah lansia yang menderita
hipertensi dengan tingkat olahraga yang Ejurnal Keperawatan (e-Kp) Vol 4,
kurang sebesar 45,79%, dan kurang kebal Nomor 1, Mei 2016.
terhadap stress sebesar 39,25%. Lansia 2. http://www.depkes.go.id/article/view/170
sebagian berasal mengkonsumsi makan yang 51800002/sebagian-besar-penderita-
menyebabkkan hipertensi seperti garam, gula, hipertensi-tidak-menyadarinya.html
serta makanan yang mengandung lemak6. 3. Pribadi Agus. Pelatihan Aerobik Untuk
Stres dan kondisi emosi yang tidak Kebugaran Paru Jantung Bagi Lansia.
setabil juga dapat memicu tekanan darah Jurnal Olahraga Prestasi, Vol 11, Nomor
tinggi. Hubungan antara stres dengan 2, Juli 2015.
hipertensi diduga memulai aktivitas saraf
simpatis, peningkatan saraf dapat 4. Prasetyorini Hesty, Dian Parawesti, Stres
meningkatkan tekanan darah interminten (tidak Pada Penyakit Terhadap Kejadian
menentu). Stres yang berkepanjangan dapat Komplikasi Hipertensi pada Pasien
mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi9. Hipertensi, Jurnal STIKES, Vol 5, No 1,
Berdasarkan dari hasil Chi-Square Juli 2012
diperoleh sig-nya= 0,031 < 0,05. Maka Ho 5. Seke Prisilia, Hendro j. Bidjuni, jill
ditolak dan Ha diterima, sehingga dari hasil lolong, Hubungan Kejadian Stres Dengan
penelitian ini dapat disimpulkan ada Hubungan Penyakit Hipertensi Pada Lansia di Balai
Olahraga dengan Tingkat Hipertensi di Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah
Kelurahan Siderejo I Kec. Medan Kota Tahun
2018. Kecamatan Mapanget Kota Manado, e-
Berdasrkan dari hasil Chi-Square journal Keperawatan(e-Kp), Vol 4, No 2,
diperoleh sig-nya= 0,018 < 0,05. Maka Ho Agustus 2016.
ditolak dan Ha diterima, sehingga dari hasil 6. Andria Kiki, Hubungan Antara Perilaku
penelitian ini dapat disimpulkan ada hubungan Olahraga, Stress Dan Pola Makanb
hubungan stres dengan Tingkat Hipertensi Di Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lanjut
Kelurahan Siderejo I Kec. Medan Kota Tahun Usia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan
2018. Sukolilo Kota Surabaya, Jurnal Pomkes,
Berdasrkan dari hasil Chi-Square Vol.1, No.2 , Desember 2013.
diperoleh sig-nya= 0,014 < 0,05. Maka Ho
ditolak dan Ha diterima, sehingga dari hasil 7. Mardiana Y. Zelfino, Hubungan Antara
penelitian ini dapat disimpulkan Ada Tingkat Stres Lansia Dan Kejadian

16
Vol. 1 No.1 Januari 2019 | JHSP

Hipertensi Pada Lansia Di RW 01


Kunciran Tangerang, Forum Ilmiah, Vol
11 No 2, Mei 2014.
8. Triyanto E. Pelayanan Keperawatan Bagi
Penderita Hipertensi Secara Terpadu.
Graha Ilmu 2014.
9. Haryono R, Sulis Setianingsih. Awas
Musuh-Musuh Anda Setelah Usia 40
Tahun. Gosyen Publishing 2013.
10. Wahyuningsih R. Penataklasanaan Diet
Pada Pasien. Graha ilmu 2013
11. Sulaiman. Anggriani. Sosialisasi
Pencegahan Stoke pada Lanjut Usia di
Desa hamparan Perak Kecamatan
Hamparan Perak, Jurnal Pengabdian
Masyarakat Amaliah.Vol.1.No.2. 2017,
http://jurnal-
lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JPKMA/arti
cle/view/193/166
12. Anggriani. Zulkarnain. Sulaimani. Roni
Gunawan. Pengaruh ROM (Range of
Motion) Terhadap Kekuatan otot
Ekstremitas pad Pasien Stoke Non
Hemoragic. Jurnal Riset Hesti Medan,
Vol.3, No.2, Desember 2018,
http://jurnal.kesdammedan.ac.id/index.ph
p/27Mei2016/article/viewFile/46/42
13. Sulaiman. Anggriani. Efek Postur Tubuh
terhadap Keseimbangan Tubuh Lanjut
Usia di desa Suka Raya Kecamatan Pancu
Batu Jurnal Jumantik Vol. 3 No.2
November
2018,http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ke
smas/article/view/2875/1714

17

Anda mungkin juga menyukai