Anda di halaman 1dari 4

Hipertensi

Kenali Diri Dari Hipertensi

Nama : Riza Lukluk Kusumawati

Instansi : Farmasi (S1) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

Kenali Diri Dari Hipertensi

Berbicara mengenai hipertensi, Menurut World Health Organization (WHO),


tekanan darah dianggap normal bila kurang dari 135/85 mmHg, dan diantara nilai
tersebut dikatakan normal tinggi. Namun untuk orang Indonesia, banyak dokter
berpendapat bahwa tekanan darah yang ideal adalah sekitar 110-120/80-90 mmHg.
Batasan ini berlaku bagi orang dewasa di atas 18 tahun. Selain itu, menurut Joesoef
Direktur Pelayanan medis pusat jantung nasional Harapan Kita, mengatakan bahwa,
Tekanan darah 120-139/80-90 mmHg dikategorikan sebagai prehipertensi dan
perbaikan dalam gaya hidup dibutuhkan untuk menurunkan tekanan darah, sedangkan
tekanan darah 140-159/90-99 mmHg merupakan hipertensi stadium 1 dan tekanan darah
>160/>100 mmHg merupakan hipertensi stadium II (Adib, 2009).

WHO mencatat pada tahun 2013 sedikitnya sejumlah 972 juta kasus 2 Hipertensi,
diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus pada tahun 2025 atau sekitarn 29% dari total
penduduk dunia menderita hipertensi, dimana 333 juta berada di negara maju dan 639
sisanya berada dinegara berkembang (Ana, 2007). Termasuk Indonesia, hipertensi juga
menempati peringkat ke 2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah
sakit di Indonesia. Hipertensi mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortabilitas
pasien dan biaya yang meningkat bagi pasien dalam mendapatkan perawatan.
Penggunaan obat antihipertensi hanya mampu mencapai penurunan 25 – 40 % saja.
Oleh karena itu, diperlukan alternative yang dapat dikombinasikan untuk mengontrol
tekanan darah pasien dengan hipertensi.

Hipertensi atau darah tinggi merupakan keluhan pada darah yang seringg anggap sepele
oleh kebanyakan orang-orang, karena hipertensi tidak menimbulkan gejala yang sangat
parah cuma menimbulkan gejalasa pusing pusing saja, padahal keluhan hipertensi
merupakan keluhan tubuh dan darah yang sangat serius dengan resiko terjadi kematian,
sehingga para ahli kedokteran menyembut hipertensi sebagai " Pembunuh Diam Diam "
. Seseorang diagnosis memiliki keluhan dengan hipertensi apabila tekanan sistoliknya
mencapai 140mm Hg dan diastoliknya 90 mm Hg, pada biasanya hipertensi dapat
menyebabkan terjadi komplikasi berupa gangguan pada organ jantung, koroner, ginjal,
timbulnya stroke, dan kematian mendadak.

Hipertensi menjadi penyakit yang banyak merenggut nyawa tetapi manusia belum
begitu peduli dengan itu. Padahal hipertensi belum tentu menyerang orang tua saja, bisa
juga hipertensi menyerang anak muda, tetapi kesadaran untuk hidup sehat dari para
pemuda masih sangat kurang diperdulikan. Makanan yang tidak sehat adalah salah satu
penyebab terjadinya hipertensi, sedangkan makanan instan yang banyak ada di
Indonesia mengandung banyak garam dan micin. Garam dan micin adalah salah satu
penyebab terjadinya hipertensi karena sangat sedikit yang mengandung kalium yang
diperlukan tubuh sehingga dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam darah,
sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah. Tapi
nyatanya kurang sadarnya masyarakat dengan hal tersebut membuat mereka selalu
mengkonsumsi garam dan micin dengan berlebihan.

Obesitas adalah factor lain yang menyebabkan hipertensi. Karena aliran darah yang
selalu mempompakan darah dan oksigen yang bergunan sebagai system fungsional
terhalang oleh lemak sehingga system kerja jantung tegganggu hal tersebut yang
menyebabkan terjadinya hipertensi. Selama ini pengetahuan tentang obesitas akan
menyebabkan kolesterol bukan hipertensi, padahal obesitas menjadi factor dalam
beberapa penyakit. Dan obesitas adalah masalah banyak wanita, karena 80% wanita
yang sudah melahirkan akan mengalami kenaikan berat badan yang signifikan dan
sangat malas untuk menurunkan kembali dikarenakan tugas dan tanggung jawab yang
sangat banyak. Pada beberapa kasus memang wanita adalah penderita hipertensi yang
lebih banyak daripada laki – laki.

Di Indonesia banyak anak muda dan paruh baya yang sering kekurangan tidur,
padahal nyatanya kekurangan tidur dapat menyebabkan hipertensi. Karena pada saat
kita tidur akan terjadi penurunan tekanan darah sebesar 10 hingga 20 persen
dibandingkan dengan saat bangun. Aktivitas saraf simpatik juga akan menurun selama
beristirahat. Itulah yang menyebabkan tekanan darah menjadi lebih terkendali ketika
tidur dan beristirahat yang cukup. Tetapi banyak orang yang rela lembur mengerjakan
tugas dengan mengurangi jam tidur karena mereka mengira lebih menyenangkan
mengerjakan tugas selama malam hari. Padahal kekurangan tidur adalah sumber dari
beberapa penyakit juga.

Stress dapat memicu suatu hormon dalam tubuh yang mengendalikan pikiran
seseorang. Jika mengalami stress hal tersebut dapat mengakibatkan tekanan darah
semakin tinggi dan meningkat, tak hanya itu mampu mempengaruhi mood atau perasaan
seseorang terhadap suatu emosi jiwa. Setiap kali orang stress akan mengalami emosi
dan akan menyebabkan tekanan darah tidak stabil sehingga akan membuat tekanan
darah tinggi. Pada dasarnya ketika orang mempunyai masalah secara tidak langsung
mereka akan mengalami strees. Terkadang orang akan strees ketika bingung dengan
permasalahannya dan tidak tau bagaimana akan menyelesaikannya.

Factor yang sangat mendasar dari hipertensi adalah factor genetic / keturunan.
Faktor keturunan memang selalu memainkan peranan penting dari timbulnya suatu
penyakit yang dibawa oleh gen keluarga. Bila salah satu anggota keluarga atau orang
tua memiliki tekanan darah tinggi, maka anak pun memiliki resiko yang sama dan
bahkan resiko tersebut lebih besar dibanding yang diturunkan oleh gen orang tua.
Apalagi dengan tidak mengatur pola hidup dengan sehat, hal tersebut akan menambah
kemungkinan terkenanya hipertensi.

Berdasarkan paparan di atas dapat kita ketahui bahwa hipertensi tidak hanya menyerang
orang tua, tetapi anak muda dapat terserang hipertensi. Berikut beberapa contoh pola
hidup tidak sehat yang dapat menyebabkan hipertensi adalah

1. Pola makan yang tidak tepat. Ternyata banyak mengkonsumsi makanan dengan
kadar garam yang cukup banyak akan menyebabkan hipertensi yang cukup
signifikan.
2. Obesitas menjadi salah satu factor penyebab hipertensi yang sering banyak
ditemui. Malasnya untuk diet dan memulai hidup sehat tersebut adalah menjadi
factor dari hipertensi.
3. Kurang tidur sdah menjadi hobby anak muda dan paruh baya pada era jaman
sekarang, padahal kekurangan tidur adalah salah satu factor dari hipertensi.
4. Stress adalah factor yang sering menyebabkan hipertensi. Tingkat stress yang
tinggi membuat tekanan darah naik sehingga mudah mengalami perubahan sikap
yang kita lakukan.
5. Factor keturunan menjadi penyakit hipertensi yang paling banyak terjadi. Ketika
orang tua Anda memiliki riwayat hipertensi, maka Anda juga perlu waspada
karena risiko hipertensi yang mengancam Anda lebih besar dibanding orang lain
yang di dalam keluarganya tidak pernah mengalami hipertensi. Apalagi jika
dikombinasi dengan Anda menjalankan pola hidup tidak sehat yang juga
merupakan faktor penyebab hipertensi, risiko Anda terkena hipertensi pun
semakin meningkat.

Daftar Pustaka

- Anggara, Febby HD., Prayitno, N., 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun
2012, Vol. 5 No. 5
- Dhianningtyas, Yunita., Hendrati, Lucia Y., 2006. ‘Risiko Obesitas, kebiasaan
merokok, dan konsumsi garam terhadap kejadian hipertensi pada usia produktif’.
The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 2 No. 3

Anda mungkin juga menyukai