LOMBOK TIMUR
T.A. 2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah tentang, Hemostatik.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian obat antiperdarahan.
2. Untuk mengetahui macam-macam obat antiperdarahan
3. Untuk mengetahui dosis obat antiperdarahan.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi akibat dari efek samping obat
antiperdarahan.
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Penggolongan Obat Anti Pendarahan
1. Obat hemostatik golongan sistemik :
4
efek samping yang lebih ringan. Asam traneksamat cepat diabsorsi dari
saluran cerna, sampai 40% dari 1 dosis oral dan 90% dari 1 dosis IV diekresi
melalui urin dalam 24 jam. Obat ini dapat melalui sawar uri.
a. Hemostatik serap
1. Mekanisme kerja
2. Indikasi
3. Contoh obat
Antara lain spon, gelatin, oksi sel ( seluloisa oksida ) dan busa fibrin
insani (Kuman fibrin foam ). Spon, gelatih, dan oksisel dapat digunakan
sebagai penutup luka yang akhirnya akan diabsorpsi. Hal ini menguntungkan
karena tidsk memerlukan penyingkiran yang memungkinkan perdarahan
5
ulang seperti yang terjadi pada penggunaaan kain kasa. Untuk absorpsi yang
sempurna pada kedua zat diperlukan waktu 1- 6 jam. Selulosa oksida dapat
memperngaruhi regenerasi tulang dan dapat mengakibatkan pembentuksan
kista bila digunakan jangka panjang pada patah tulang. Selain itu karena
dapat menghambat epitelisasi, selulosa oksida tidak dianjurkan intuk
digunakan dalam jangka panjang. Busa fibrin insani yang berbentuk spon,
setah dibasahi, dengan tekanan sedikit dapa menutup permukaan
yang berdarah.
3. Koagulan
a. Mekanisme kerja
Kelompok ini pada penggunaan lokal menimbulkan hemostatid
dengan 2cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi
trombin dan secara langsung menggumpalkan fibrinogen. Aktifitor
protrombin,ekstrak yang mengandung aktifator protrombin dapat dibuat
antara laindari jaringan ortak yang diolah secara kering dengan asetat.
Beberapa racun ular memiliki pula aktifitas tromboplastin yang dapat
menimbulkan pembekuan darah. Salah satu contoh adalah russell’s viper
venomnyang sangat efektif sebagai hemostatik local dan dapat digunakan
umpamanya untuk alveolkus gigi yang berdarah pada pasien hemofilia.
b. Cara pemakaian
Untuk tujuan ini kapas dibasahi dengan larutan segar 0,1% dan
ditekankan pada alveolus sehabis ekstrasi gigi. Trombin zat ini tersedia dalam
bentuk bubuk atau larutan untuk penggunaaan lokal. Sediaan ini tidak boleh
disuntikkan IV, sebab segara menimbulkan bahaya emboli.
4. Vasokonstriktor
a. Indikasi
Epinetrin dan norepinetrin berefek vasokontriksi , dapat digunakan
untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.
b. Cara pemakaian
6
Cara penggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yangtelah
dibasahi dengan larutan 1: 1000 tersebut pada permukaan yangberdarah.
Vasopresin, yang dihasilkn oleh hipofisis, pernah digunakan untuk mengatasi
perdarahan pasca bedah perslinan. Perkembangan terahir menunjukkan
kemungkinan kegunaanya kembali bila disuntikkan langsung ke dalam
korpus uteri untuk mencegah perdarahan yang berlebihan selama operasi
korektif.
1. Methyilergometrin
a. Nama dagang
Bledstop ( sanbe ), methergin ( Novartis ), posargin ( kalbe farma )
b. Komposisi
Tiap tablet salut selaput : Methyilergometrin hydrogen maleat
setara dengan Methyilergometrin maleat 0,125 mg.
c. Indikasi
Pananganan aktif kala 3
Perdarahan uterin yang terjadi setelah pemisahan plasenta,
atonia uteri
Subinvolusi dari uerural uterus, lochiometra
Perdarahan uterin karena aborsi
d. Cara kerja obat
Methyilergometrin adalah derivate semisintetik dari alkaloid alami
yotu ergometrin dan senyawa spesifik uterotonik. Disbanding
dengan golongan alkaloid ergotamine, efek ada embuluh darah
erifer lemah.
e. Dosis
Peningkatan uterin involusi : 0,125 mg 3 kali sehari, umumnya
untuk 3 atau 4 hari.
7
Erdrahan uererium, subinvolusi, lochiometra : 0,125mg, atau
0,25 mg 3 kali sehari.
f. Overdosis
Gejala : gajala utama dari overdosis akut adalah mual, muntah,
hiper, dan hipotensi, kadang – kadnag mati rasa atau gatal – gatal
ada bagian ekstermitas, iksemia perifer, depresi pernafasan,
konvulsi, koma.
g. Peringatan dan perhatian
pada kelahiran kembar jangan diberikan sebelum bayi terlahir
keluar
penggunaan harus hari – hati pada penderita atau jika ada
gejala hipertensi, sepsis, pembuluh darah obliteratif dan
kerusakan fungsi hati dan ginjal.
Tidak dianjurkan untuk tindakan induksi partus, karena masa
kerja yang lama serta memberikan kontraksi uterus non-
fisiologik
f. Efek Samping
Mual, muntah dan sakit abdominal daat terjadi pada dosis
besar.
Telah ditemukan laporan mengenai erupsi kulit, berkeringat,
pusing, penglihatan kabur, sakit kepala atau reaksi
kardiovaskuler, vertigo, takikardi atau bradikardi, sakit dada
dan reaksi vasopatik perifer.
Reaksi anafilaksis sangat kurang
tekanan darah naik ( terutama pada penderita hipertensi kronik
atau preeklamsi.
g. Kontraindikasi
Tahap pertama dan kedua kelahiran bayi sebelum muncunya
kepala
8
Inersia uteri primer dan sekunder, hipertensi, toksemia,
penyakit pembuluh darah oklusif dan hipersensitivitas,
kerusakan fungsi hati dan ginjal.
h. Interaksi obat
Memertinggi efek kontriksi dari ergotamine
i. Cara penyimpanan
Simpan pada suhu kamar ( 25-30 ) dan tempat kejring serta
terhindar dari cahaya.
2. tranexamic acid
a. Nama dagang
Kalnex ( kalbe ), plasminex ( sanbe ), transamin ( otto )
b. Komposisi
Tranexamic acid kapsul :
Setia kapsul mengandung Tranexamic acid 250 mg
Tranexamic acid tablet :
Setiap tablet mengandung Tranexamic acid 500 mg
Tranexamic acid injeksi :
Setiap ml injeksi ( 10% w/v ) mengandung Tranexamic acid 100
mg
Setiap ml injeksi ( 5% w/v ) mengandung Tranexamic acid 50 mg
c. Indikasi
Untuk fibrinolisis local seerti : epistaksis, prostatektomi,
konisasi servix.
Edema angioneuretik herediter
Perdarahan abnormal sesudah poerasi
Perdarahan sesudah operasi gigi pada penderita hemophilia
d. Cara kerja obat
1. Aktivitas antiplasminik
Menghambat aktifitas dari aktifator plasminogen dan plasmin
9
Aktifasi anti plasmik telah dibuktikan dengan berbagai percobaan
“in vitro “ penemuan aktifitas plasmin dalam darah dan aktifitas
plasmin setempat, setelah diberikan tubuh manusia.
2. Aktifitas hemostatis
Mencegah degradasi fibrin, pemecahan trombosit, peningkatan
kerapuhan vaskuler dan pemecahan faktor koagulasi. Efek ini
terlihat secara klinis dengan berkurangnya jumlah erdarahan,
berkurangnya waktu perdarahan dan lama perdarahan.
e. dosis dan pemberian
Kalnex kapsul 250 mg :
Dosis lazim secara oral untuk dewasa : 3-4 x sehari, 1-2 kapsul
Kalnex tablet 500 mg :
Dosis lazim secara oral untuk dewasa : 3-4 kali sehari 1 tablet
Kalmex 50 mg injeksi :
Sehari 1-2 ampul (5-10 ml ) di suntikan secara intravena atau
intravaskuler di bagi dalam 1-2 dosis. Pada waktu atau setelah
operasi, bia diperlukan dapay dapat diberikan sebanyak 2-10 ampul
( 10-50 ml) dengan secara infuse intravena.
Kalnex 100 mg injeksi :
2,5 – 5 ml perhari disuntikkan secara intravena atau intramuskuler
dibagi dalam 1-2 dosis. Ada waktu atau setelah operasi, bila
dioerlukan dapat diberikan sebanyak 5-25 ml d enghan cara infuse
intravena.
10
Tranexamic acid tidak diindikasikan pada hematuria yang
disebabkan oleh parenkim renal, ada kondisi ini sering terjadi
presipitasi fibrin dan mungkin memerburuk penyakit.
Trenaxemic acid digunakan ada wanita hamil hanya jika
diperlukan.
Hati – hati diberikan oada ibu menyusui karena dapat beresiko
pada bayi.
g. Efek samping
Ganggunan- gangguan gastrointestinal, mual, muntah,
anoreksia, pusing eksantema dan sakit kepala dapat timbul
pada pemberian secara oral. Gajala – gajala ini menghilang
dengan pengurangan dosis atau penghentian pengobatannya.
Dengan injeksi intravena yang cepat dapat menyebabkan
pusing dan impotensi.
h. Interaksi obat
Larutan injeksi Trenaxamic acid jangan ditambahkan pada tranfusi
atau injeksi yang mengandung penisilin.
i. Cara penyimpanan
Simpan dibawah suhu 30 ºC
11
DOSIS, KADARTERAPI DAN SEDIAAN OBAT ANTI
HEMOSTATIK
YANG BEREDAR DI INDONESIA
250mg, Otto
Tranexamic Acid Transamin
500mg/kapsul
250mg/5ml
ampul
500/tablet Corsa
Ethamsylate Dycinone
100mg/ml
ampul
12
Menadion ( Vit K-3 ) Vitamin K 10mg/ dragee
10mg/ ml Kimia
ampul farma
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anti hemostatika adalah obat yangdigunakan untuk menghentikan
proses pendarahan. Obat golongan ini terbagi menjadi 2 golongan yakni
golongan hemostatik yg bekerja secara local (Hemostatik serap, adstringen,
koagulan dan vasokonstiktor) maupun hemostatik yang bekerja secara
sistemik (Aprotinin, ethamsylate, carbazochrome, asam traneksamat)
B. Saran
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang farmakologi yang
membahas Anti Hemostatika.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://desantra.blogspot.co.id/2012/01/obat-anti-perdarahan.html 12
http://www.slideshare.net/WarnetRaha/obat-pendarahan
15