Anda di halaman 1dari 35

FARMAKOKINETIK

OLEH:
Fajrian aulia putra
2305002
FARMAKOKINETIK
 Adalah Ilmu Yang Mempelajari Tentang Nasib Obat
Dalam Tubuh Atau Efek Tubuh Terhadap Obat.
 Farmakokinetik Mencakup 4 Proses Yaitu Absorpsi,
Distribusi, Metabolisme, Dan Ekskresi (Adme).
 Studi Tentang Farmakokinetk Penyerapan ,
Distribusi, Metabolisme , Dan
Ekskresi .
 Tinjauan Farmakokinetik :

A. Pengantar Farmakokinetik
B. Kurva Kadar Obat Dalam Plasma-waktu
Manfaat Farmakokinetik
Menentukan dosis obat
Bentuk sediaan
Secara klinis untuk mengawasi terjadinya
interaksi obat.
Proses Farmakokinetik
1. Absorpsi
• Adalah Proses masuknya obat dari
tempat pemberian kedalam darah.
• Bergantung pada cara pemberian
A ABSORBSI
TERJADI PADA SEMUA CARA PEMBERIAN KECUALI
PEMAKAIAN
SECARA LANGSUNG PADA PEMBULUH DARAH ARTERI ATAU
VENA.
KEMUDAHAN MELEWATI MEMBRAN TERGANTUNG PADA:
1. SIFAT KIMIA FISIK OBAT
2. DERAJAT KEASAMAN CAIRAN LAMBUNG ATAU
USUS
3. ALIRAN DARAH LOKAL USUS

KEBANYAKAN OBAT ADALAH BASA LEMAH ATAU ASAM LEMAH


DIDALAM LARUTAN BERADA DALAM BETUK TERION ATAU UN ION
HANYA BENTUK UN ION NON POLAR YANG MENEMBUS MEMBRAN
KEASAMAN LARUTAN MEMPENGARUHI DERAJAT IONISASI OBAT
Proses Farmakokinetik
Faktor yang mempengaruhi proses
Absorpsi:
•Sifat fisikokimia obat
•Bentuk sediaan
•Rute pemberian
•Fungsi anatomi dan fisiologi tempat
absorpsi obat.
Proses Farmakokinetik
Metoda Absorpsi obat melewati membran
Sel:
•Difusi pasif -> molekul obat berdifusi dari
cairan konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah.
•Transpor aktif -> dibantu suatu carier,
perlu ATP. Molekul obat berpindah dari
cairan konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi
Distribusi Obat
Proses suatu obat yang secara reversible
meninggalkan aliran darah dan masuk ke
cairan ekstrasel dan sel-sel atau jaringan.
Faktor yang mempengaruhi distribusi obat:
 Aliran darah
 Permeabilitas kapiler
 Derajat ikatan obat dengan protein plasma
 Sifat fisiko kimia obat
 Kombinasi obat
Fase Distribusi
Fase I : terjadi segera setelah penyerapan
yaitu ke organ yang perfusinya sangat
baik misalnya jantung, ginjal, hati dan
otak.
Fase II : sama dengan fase I akan tetapi
obat ke kejaringan yang perfusinya tidak
sebaik oergan diatas, misalnya jaringan
lemak, otot, kulit, dan jaringan ikat.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DISTRIBUSI

Aliran darah
Permeabilitas kapiler
Derajat ikatan obat dengan
protein plasma jaringan
Sifat fisiko kimia obat
Paru-
paru

OBAT
Jantung MA Jantung
kanan T A kiri
ER USUS
ASP
T
LIN
HEPAR
LINTAS KE DUA
ARTERI HEPATIKA

Seluruh
Tubuh
VENA ARTERI
IV IM

GINJAL
Volume Distribusi
Adalah volume yang diperlukan untuk
memuat semua obat dalam tubuh secara
homogen dengan konsentrasi yang sama
dengan konsentrasi obat dalam darah/cairan
plasma.
Jika nilainya lebih besar dibandingkan
volume cairan plasma berarti distribusi obat
terkonsentrasi pada jaringan.
Ikatan obat dengan protein plasma akan
meningkatkan konsentrasi plasma dan
membuat volume distribusi menjadi lebih
kecil
Volume Distribusi
Vd= dosis/C

Keterangan=
•D : Dosis
•C : Konsentrasi obat dalam plasma
Metabolisme Obat
Adalah suatu Proses kimia dimana suatu
obat diubah didalam tubuh menjadi suatu
metabolit.
Hasil metabolisme:
 Lebih aktif
 Kurang aktif
 In aktif
 Tidak merubah
METABOLISME

proses perubahan Pada proses ini molekul obat


struktur kimia obat Lebih polar
yang terjadi dalam ( lebih mudah larut dalam air)
tubuh dan dikatalisis Ekskresi
enzim.
melalui ginjal
Terjadi ?

HEPAR

GINJAL

DINDING
USUS
Faktor-faktor yang mempengaruhi
metabolisme:

Kecepatan
Faktor metabolisme
fisiko kimia dan dipengaruhi oleh :
kelarutan 1. Konsentrasi obat
Besarnya partikel obat 2. Fungsi hati
3. Pemakaian obat
Bentuk sediaan lain
4. Genetika
Dosis yang diberikan
5. Usia
Cara pemberian obat
Luas permukaan tubuh
Nilai pH
Reaksi metabolisme fase I
Obat yang digunakan secara oral akan
melalui hepar sebelum menuju kedaerah
tubuh lain.
Dihepar ada enzim (Sitokrom P450) yang
akan mengubah obat menjadi metabolitnya.
Metabolit umumnya larut dalam air (polar)
dan akan dengan cepat diekskresikan keluar
tubuh (urine, feses, keringat, dll.)
Reaksi ini meliputi oksidasi, reduksi,
hidrolisis, alkilasi dan dealkilasi.
Reaksi metabolisme fase II
Merupakan reaksi konjugasi.
Reaksi konjugasi yang terjadi meliputi:
 Konjugasi asam sulfat : melibatkan fenol
(Sulfotranferase)
 Konjugasi merkapturat : melibatkan
glutation
 Konjugasi glukoronat : reaksi dengan
asam glukoronat.
 Konjugasi glisin/asam amino
Faktor yang mempengaruhi
metabolisme
 Induksi enzim -> dapat mempercepat biotranformasi
obat.
 Inhibisi enzim -> biotranformasi diperlambat.
 Kompetisi -> metabolisme obat menggunakan enzim
yang sama.
 Perbedaan individu
 Usia -> pada pediatri sistem organ belum sempurna,
sedangkn geriatri organ mengalami penurunan.
 Nutrisi rendah protein menyebabkan enzim menurun
 Kondisi patologik -> kerusakan hati, ginjal, yang akan
mempengaruhi proses metabolisme.
Contoh biotranformasi obat
Fenasetin (aktif) dealkilasi menjadi
asetaminofen (aktifitas sama).
Asetaminofen (aktif) konjugasi menjadi
asetaninofenglukoronida (tidak aktif).
Prontosil (tidak aktif) reduksi menjasi
sulfanilamid (aktif).
Sulfanilamid (aktif) asetilasi menjadi
asetil sulfanilamid (tidak aktif).
Iproniazid (aktif/stimulan ssp) asetilasi
menjadi isoniazi (aktif/anti TB).
Ekskresi obat
• Adalah eliminasi/pembuangan obat dari
tubuh.
• Sebagian besar obat dibuang melalui
ginjal (urine).
• Ekresi obat tergantung pada sifat
fisikokimia obat (BM, harga pKa,
kelarutan)
EKSRESI

penghapusan obat dari tubuh yang


biasanya dapat melalui ginjal atau
saluran empedu.

Tempat terjadinya eksresi:


1. Ginjal
2. Empedu dan usus
3. Paru-paru
4. Kulit
5. ASI
Ekskresi obat dapat melalui:
• Kulit -> bersamaan dengan keringat.
• ASI -> obat tidur, nikotin, penisilin,
kloramfenikol, INH, ergotamin, dll.
• Ginjal dengan urine
• Empedu dan usus melalui feses
• Paru-paru (dengan udara ekspirasi)

“obat diekskresikan dari tubuh dalam bentuk


metabolitnya atau dalam bentuk tidak berubah”
B. Kurva kadar obat dalam plasma – waktu

Kurva hubungan antar kadar obat dalam


plasma dengan waktu dapat diperoleh
dengan mengukur kosentrasi obat dalam
cuplikan plasma yang diambil pada
berbagai jarak waktu setelah pemberia
satu produk obat.
PARAMETER
FARMAKOKINETIK
1. Bioavaibilitas
Jumlah dan kecepatan obat yang di absorbsi
melalui jalur pemberian tertentu masuk ke
sirkulasi sistemik.
2. Klirens total
Jumlah kliren dari berbagai organ seperti
hepar,ginjal,empedu,paru-paru .
3. Volume distribusi
volume perkiraan obat terlarut dan
terdistribusi dalam tubuh.
Semakin besar nilainya semakin luas
distribusinya.
Karakter farmakokinetik obat dapat berubah-ubah, yang
dipengaruhi oleh :

1. Regimen Dosis
2. Cara pakai
Takaran pemakaian Rute pemberian obat yg
obat pd setiap berbeda dapat merubah profile
individu berbeda
FK obat terutama pada fase
sesuai dg variasi
absorsbsi obat.
biologis pasien
5. Faktor genetik
Penderita yg mempunyai
dasar genetik tetentu harus
disesuaikan

6. Lingkungan hidup
-Kebiasaan merokok
-Minum alkohol
KESERAGAMAN
FARMAKOKINETIK
 OBAT YANG DIBERIKAN DENGAN DOSIS DAN CARA
PEMBERIAN YG SAMA,DAPAT MEMBERIKAN EFEK
YG BRBEDA BAIK INTERAKSI OBAT MAUPUN EFEK
SAMPING YG TERJADI,HAL INI DISEBABKAN OLEH:
 FAKTOR LUAR.
A. KEPATUHAN PASIEN DALAM ATURAN PAKAI OBAT
B. KESALHAN MEDIKASI
 FAKTOR DALAM
1. FARMAKOKINETIKKECEPATAN DAN JUMLAH
OBAT YG DI ABSORPSI,DISTRIBUSI,IKATAN DENGAN
PROTEIN PLASMA
2. FARMAKODINAMIKINTERAKSI OBAT DENGAN
RESEPTOR OBAT DAN JARINGAN
Model farmakokinetik berguna utk:
1. Memprakirakan kadar obat dlm plasma, Jaringan,
dan urin pada berbagai Pengaturan dosis.
2. Menghitung pengaturan dosis optimum utk tiap
penderita secara individual.
3. Memperkirakan kemungkinan akumulasi obat
dan/atau metabolit-metabolit.
4. Menghubungkan konsentrasi obat dgn aktifitas
farmakologik atau toksikologik.
5. Menilai perbedaan laju atau tingkat availabilitas
antar formulasi (bioekivalensi).
Contoh Obat Yang Menunjukkan Kinetika yang
Bergantung Dosis & Waktu

 Absorpsi :
Riboflavin,Griseofulvin,
Propanolol, klorokuina, metoklopramida
 Distribusi : Fenilbutazon, salisilat
 Eliminasi Ginjal :
Penisilin G, Teofilin, Vitamin C, aminiglikosida
 Eliminasi selain Ginjal :

Fenitoin, Karbamazepin. Diazepam,


Asetaminophen
Kinetika linier dan non linier
1. Farmakokinetika Linier
Parameter farmakokinetik tidak akan berubah
dengan perubahan dosis (Tergantung dosis/
Dose independent kinetic ) meliputi
 Kinetika reaksi orde pertama.
2. Farmakokinetika non Linier
Parameter farmakokinetika dapat berubah dengan
adanya perubahan dosis (tergantung dosis /
Dose dependent kinetik )
 Disebut juga orde reaksi campuran (mixed orde
kinetik )
Ciri-ciri farmakokinetika non linier

1. Eliminasi obat tidak mengikuti kinetika order


satu yang yang sederhana, tetapi mengikuti
kinetika eliminasi non linear.
2. Waktu paruh eliminasinya menjadi lebih besar
bila dosis dinaikkan.
3. AUC tidak sebanding dengan jumlah obat yang
berada dalam sistemik.
4. Penjenuhan dari proses kapasitas terbatas dapat
dipengaruhi oleh obat-obat lain yang
memerlukan sistem enzim atau sistem yang
diperantarai pembawa yang sama.
5. Komposisi metabolit suatu obat dapat
dipengaruhi oleh perubahan dosis.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai