0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
603 tayangan13 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dosis obat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara pemberian obat, kondisi pasien, dan interaksi dengan obat lain.
2. Faktor pasien seperti umur, berat badan, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan mempengaruhi cara metabolisme dan respon tubuh terhadap obat.
3. Bentuk sediaan obat dan waktu pemberiannya juga mempengaruhi laju dan luas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dosis obat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara pemberian obat, kondisi pasien, dan interaksi dengan obat lain.
2. Faktor pasien seperti umur, berat badan, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan mempengaruhi cara metabolisme dan respon tubuh terhadap obat.
3. Bentuk sediaan obat dan waktu pemberiannya juga mempengaruhi laju dan luas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dosis obat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara pemberian obat, kondisi pasien, dan interaksi dengan obat lain.
2. Faktor pasien seperti umur, berat badan, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan mempengaruhi cara metabolisme dan respon tubuh terhadap obat.
3. Bentuk sediaan obat dan waktu pemberiannya juga mempengaruhi laju dan luas
1502101010028 OBAT Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. DOSIS OBAT Pengertian : Dosis obat adalah jumlah atau ukuran yang diharapakan dapat menghasilkan efek terapi pada fungsi tubuh yang mengalami gangguan. Dosis obat harus diberikan pada pasien untuk menghasilkan efek yang diharapkan tergantung dari banyak faktor, antara lain usia, bobot badan, kelamin, luas permukaan tubuh, berat penyakit dan keadaan daya tahan tubuh. Jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat (gram, milligram,mikrogram) atau satuan isi (liter, mililiter) atau unit-unit lainnya (Unit Internasional). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN DOSIS OBAT
Dosis obat yang diberikan kepada penderita dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor obat, cara pemberian obat tersebut dan penderita. Berikut beberapa faktornya : 1. Faktor Cara Pemberian Obat Kepada Penderita: a. Oral : dimakan atau diminum b. Parenteral : subkutan, intramuskular, intravena,dsb c. Rektal, vaginal, uretral d. Lokal, topical e. Lain-lain. 2. Faktor Penderita a. Umur Umur pasien merupakan suatu pertimbangan yang penting untuk menentukan dosis obat, khususnya anak-anak dan orang lanjut usia (>65 tahun). Pada anak- anak bukan dewasa kecil dimana adanya perbedaan dalam kemampuan farmakokinetik dan farmakodinamik obat, sehingga harus diperhitungkan dosis obat yang diberikan. Sedangkan pada orang usia lanjut kebanyakan fungsi fisiologisnya mulai berkurang seperti : - proses metaboliknya lebih lambat, - laju filtrasi glomerulus berkurang, - kepekaan/respon reseptor (factor farmakodinamik) terhadap obat berubah, - kesalahan minum obat lebih kurang 60 % karena penglihatan, - pendengaran telah berkurang dan pelupa, - efek samping obat 2-3 kali lebih banyak dari dewasa, maka dosis obat perlu diturunkan. b. Berat badan Biarpun sama-sama dewasa berat badan dapat berbeda besar. Pasien obesitas mempunyai akumulasi jaringan lemak yang lebih besar, dimana jaringan lemak mempunyai proporsi air yang lebih kecil dibandingkan dengan jaringan otot. Jadi pasien obesitas mempunyai proporsi cairan tubuh terhadap berat badan yang lebih kecil daripada pasien dengan berat badan normal, sehingga mempengaruhi volume distribusi obat. c. Jenis kelamin Wanita dianggap lebih sensitive terhadap pengaruh obat dibandingkan pria. Pemberian obat pada wanita hamil juga harus mempertimbangkan terdistribusinya obat ke janin seperti pada obat-obat anestesi, antibiotic, barbiturate, narkotik, dan sebagainya yang dapat menyebabkan kematian janin atau kerusakan congenital.
d. Toleransi Efek toleransi obat yaitu obat yang dosisnya harus diperbesar untuk menjaga respon terapi tertentu. Toleransi ini biasanya terjadi pada pemakaian obat- obatan seperti antihistamin, barbiturate & anagetik narkotik. e. Keadaan pato-fisiologi kelainan pada saluran cerna mempengaruhi absorbsi obat, penyakit hati mempengaruhi metabolisme obat, kelainan pada ginjal mempengaruhi ekskresi obat
f. Bentuk sediaan dan cara pemakaian Dosis obat dapat berbeda-beda tergantung pada bentuk sediaan yang digunakan dan cara pemakaian,perbedaan kecepatan dan luasnya absorpsi obat. Seperti bentuk sediaan tablet memerlukan proses desintegrasi dan disolusi lebih dahulu sebelum diabsorpsi sehingga dosisnya lebih besar dibandingkan bentuk sediaan larutan. g. Waktu pemakaian Waktu ketika obat itu dipakai kadang-kadang mempengaruhi dosisnya. Hal ini terutama pada pemberian obat melalui oral dalam hubungannya dengan kemampuan absorpsi obat oleh saluran cerna dengan adanya makanan. Ada beberapa obat yang efektif bila dipakai sebelum makan atau sesudah makan. h. Pemakaian bersama obat lain (interaksi obat) Obat-obat yang diberikan secara bersamaan akan terjadi interaksi obat secara fisika dan kimiawi yang dapat berupa efek yang diinginkan atau efek yang menganggu. Misal interaksi tetrasiklin dengan logam-logam kalsium, magnesium & aluminium (logam ini terdapat pada antasida atau produk susu keju), pemakaian secara bersamaan harus dihindari atau dengan cara mengatur jadwal pemberian, karena tetrasiklin membentuk kompleks dengan logam tersebut yang sukar diabsorpsi oleh saluran cerna. SEKIAN