Anda di halaman 1dari 5

Labetalol

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Farmakologi dalam Kebidanan Dosen
Pembimbing Tovani Sri, M.Si, Apt. Prodi DIV Kebidanan

Disusun oleh :
Darajati Septia W. (P2.06.24.5.17.005)
Febi Diana H. (P2.06.24.5.17.010)
Gina Lestari (P2.06.24.5.17.011)
Novia R. Fauziah (P2.06.24.5.17.028)
Renitasari Amruloh (P2.06.24.5.17.032)
Widya Apriliani Utami (P2.06.24.5.17.040)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
2018
A. Pengertian

Labetalol adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi
(hipertensi). Obat ini juga berfungsi untuk menurunkan tekanan darah,
membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan permasalahan ginjal.

B. Mekanisme Cara Kerja dan Khasiat

Labetalol adalah kombinasi senyawa penghambat reseptor α1-adrenergik


secara selektif dan reseptor β-adrenergik secara nonselektif yang diberikan
secara bolus intravena atau melalui infus terus-menerus. Obat ini biasa
digunakan pada pasien krisis hipertensi imbas kehamilan sebab ekskresi
obat ini melalui plasenta amat minimal.

Obat ini merupakan alpha blocker dan beta blocker. Bekerja dengan
memblokir aksi dari senyawa kimia alami tertentu di dalam tubuh, seperti
epinephrine pada jantung dan pembuluh darah. Efek ini menurunkan denyut
jantung, tekanan darah, dan ketegangan pada jantung.

Efek obat ini terhadap tekanan darah mulai muncul dalam 2-5 menit setelah
pemberian intravena, memuncak dalam 5-15 menit, kemudian menetap
hingga 2-4 jam. Masa paruh labelatol diperkirakan 5,5 jam. Adanya
variabilitas ini membuat labetalol amat sulit dititrasi saat diberikan melalui
infus.

Labetalol menurunkan tekanan darah dengan menurunkan tahanan vaskuler


sistemik tanpa mengurangi aliran darah perifer total. Selain itu, perfusi otak,
ginjal, dan koroner tetapterjaga. Adanya efek penghambat reseptor β
membuat denyut jantung relatif tetap atau sedikit turun.

C. Indikasi dan Kontra Indikasi


a) Indikasi
Untuk mengobati hipertensi parah pada wanita hamil, yang umumnya
disebut dengan pre-eclampsia.
b) Kontraindikasi
Penggunaan obat ini memerlukan pengawasan ketat pada pasien dengan
gagal jantung dan harus dihindari pada pasien dengan sinus bradikardia
berat, hambatan atrioventrikuler > derajat 1, dan asma.

D. Dosis yang Digunakan

 Dosis untuk hipertensi pada orang dewasa. Oral: Dosis awal: 100 mg oral
dua kali sehari digunakan sendiri atau ditambahkan ke dalam rangkaian
diuretik. Dosis pemeliharaan: 200 hingga 400 mg oral dua kali sehari.

 Dosis untuk gawat darurat hipertensi pada orang dewasa. Oral:


Dosis awal: 100 mg oral dua kali sehari digunakan sendiri atau
ditambahkan ke dalam rangkaian diuretik. Dosis pemeliharaan: 200
hingga 400 mg oral dua kali sehari.

 Dosis untuk pheochromocytoma pada orang dewasa. Oral: Dosis awal:


100 mg oral dua kali sehari digunakan sendiri atau ditambahkan ke dalam
rangkaian diuretik.

 Dosis pemeliharaan: 200 hingga 400 mg oral dua kali sehari.

E. Efek Samping
Efek samping yang sering timbul adalah kelelahan, lemah, sakit kepala,
diare, edema, mata kering, gatal pada kulit kepla dan seluruh tubuh serta
susah tidur. Hipotensi postural juga dapat terjadi akan tetapi sangat jarang.

F. Keamanan Pada Ibu Hamil


Labetalol tergolong ke dalam obat dengan risiko kehamilan kategori C
menurut US Food and Drugs Administration (FDA). Penelitian pada wanita
menunjukkan bahwa obat ini memberi risiko yang minim terhadap anak
bayi bila digunakan oleh ibu saat menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis Luthfy; 2013; Penatalaksanaan Terkini Krisis Hipertensi Preoperatif
vol. 40 no. 10; Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
https;//www.hellosehat.com
https;//www.detikhealth.com
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai