TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gametogenesis
Gametogenesis ( gamet = sel kelamin, genesis = kelahiran, pembentukan)
adalah proses terbentuknya gamet (sel kelamin),baik gamet jantan maupun
betina.Gametogenesis merupakan suatu cara untuk mempersiapkan sel kelamin
yang berguna untuk perkembang biakan mahluk hidup secara seksual. Hasil
gametogenesis adalah sel-sel kelamin jantan dan betina yang siap mengadakan
pembuahan (melebur menjadi satu), dan kelak menjadi mahluk hidup yang
baru.Gamet dihasilkan dalam gonad. Gamet jantan : spermatozoon ( jamak :
spermatozoa), disingkat : sperma ; dihasilkan dalam gonad jantan, disebut testis.
Gamet betina : ovum (jamak:ova); dihasilkan dalam gonad betina, disebut
ovarium.Hewan hermaphrodit atau monocious memiliki sebuah gonad gabungan,
disebut ovo-testis, yang menghasilkan kedua jenis gamet. Proses menghasilkan
gamet matang sehingga mampu membuahi disebut gametogenesis, yang dibagi
atas 2 macam :
2.1.1 Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal :
spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya
di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid
(n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis
mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian
disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel
germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua
sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia
1
berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk
sperma. I
2.1.2 Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam
ovarium. Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel-sel primordial
atau oogonium. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer.
Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan
meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa
pubertas. Pada masa pubertas terjadilah oogenesis.
1
jam, sel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan
kavum uteri. Disini sel sperma menunggu kedatangan sel telur.
Pada hubungan seksual di tumpahkan sekitar 3cc sperma yang
mengandung 40-60 juta spermatozoa setiap cc. Sebagian besar
spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus
yang dapat mencapai tuba fallopi. Spermatozoa yang masuk
kea lat genitalia perempuan mampu hidup selama tiga hari
sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.
1
Folikel primer yang mengandung oosit primer, oleh FSH
dikembangkan dari keadaan yang padat menjadi folikel yang
vesikuler.
Selanjutnya folikel tersebut menyekresi hormon estrogen.(Mira
Dwi, 2009).
LH (luteinizing hormone)
Dihasilkan oleh sel-sel asidofik (afinitas terhadap asam).
Bersama FSH berfungsi mematangkan folikel dan sel telur serta
merangsang terjadinya ovulasi.
Folikel yang telah terlepas ovum selama ovulasi disebut korpus
rubrum menjadi korpus luteum.(Mira Dwi, 2009).
2.3.2 Hormon Pada Ovarium
Dua jenis ovarium adalah estrogen dan progesteron. Estrogen
terutama meningkatkan proliferasi dan pertumbuhan sel-sel speifik pada
tubuh dan bertanggung jawab pada perkembangan sifat seksual sekunder
wanita. Sebaliknya, progesteron hampir seluruhnya berkaitan dengan
persiapan akhir uterus untuk kehamilan dan kelenjar mammae untuk
laktasi. (Mira Dwi, 2009).
Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh teka interna folikel.
Pada fase pubertas memengaruhi berkembangnya tuba, uterus,
vagina dan kelenjar mammae, serta perkembangan sifat seks
sekunder.
Pada fase proliferasi, lapisan endometrium berkembang, lebih
tebal, lebih banyak kelenjar-kelenjar, pembuluh darah arteri dan
vena.(Mira Dwi, 2009).
Progesteron. Hormon ini dihasilkan korpus luteum.
Pada fase sekresi mempersiapkan endometrium mencapai optimal.
Kelenjar-kelenjar menyekresi zat yang berguna untuk makanan dan
untuk proteksi terhadap embrio yang akan berimplantasi.
Pembuluh-pembuluh darah lebih panjang dan lebar.(Mira Dwi,
2009).
2.3.3 Hormon Plasenta
Selama kehamilan, plasenta pada mamalia berfungsi sebagai
organ endokrin. Plasenta tidak lagi bergantung pada hormon-hormon ibu tetapi
sudah berdikari. Setelah bulan kedua kehamilan fungsi ovarium diambil alih
plasenta. Estriol adalah estrogen plasenta yang menumbuhkan uterus dan
merangsang kontraksi otot polos. Pregmadiol adalah progesteron dari plasenta,
berkembangnya sel-sel otot uterus menghmbat kontraksi. Kedua hormon ini
bertambah terus selama kehamilan terjadi dan mencapai maksimumnya beberapa
hari sebelum melahirkan.(Mira Dwi, 2009).