Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering diderita orang–orang

lansia.Meningkatnya insidensi anemia sejalan dengan bertambahnya usiamenimbulkan

anggapan bahwa anemia merupakan konsekuensi normal dari prosesmenua. Tetapi ada

pendapat yang mengatakan bahwa anemia pada lansia disebabkanoleh penyakit, bukan akibat

dari penuaan.

Pemeriksaan darah lengkap meliputi pemeriksaan terhadap sel darah merah, sel darah

putih, dan trombosit. Pentingnya pemeriksaan darah lengkap tidak dapat diremehkan karena

dapat digunakan sebagai prosedur untuk skrining, dan sangat membantu untuk menunjang

diagnosis dari berbagai penyakit. Pemeriksaan darah lengkap dapat digunakan untuk melihat

kemampuan tubuh pasien dalam melawan penyakit dan dapat digunakan sebagai indikator

untuk mengetahui kemajuan pasien dalam keadaan penyakit tertentu seperti infeksi,

pemeriksaan darah lengkap tersebut diantaranya adalah pemeriksaan jumlah leukosit, kadar

hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit.

B. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah:

1. Agar Mahasiswa mengetahui tentang pengertian darah dan pemeriksaan darah.

2. Agar Mahasiswa mengetahui pengertian penyakit anemia sebagai salah satu penyakit

darah.

1
3. Agar Mahasiswa mengetahui hasil pemeriksaan darah pada penderita anemia.

4. Agar Mahasiswa mengetahui parameter pemeriksaandarah lengkap.

5. Agar Mahasiswa mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan darah pada orang normal

dengan orang yang menderita anemia.

Selain itu diharapkan hasil pembuatan makalah ini tentu penulis berharap dapat berguna

bagi penulis sendiri dan pihak-pihak yang membaca agar dapat mengetahui obat-obat

antihipertensi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Darah dan Pemeriksaan Darah

Darah adalah cairan yang berwarna merah, yang terdapat dalam tubuh orang dewasa

sebanyak 5 liter.Darah mengalir melalui pembuluh arteri dan fena, fungsinya adalah

mengantarkan oksigen dan sari makanan ke sel-sel yang membutuhkan.Darah merupakan

sumber informasi yang tak terhingga nilainya untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien.

Darah terdiri dari beberapa bagian :

1. Plasma adalah : cairan jernih dimana sel-sel darah terendam sehingga akan selalu terbawa

kemena plasma mengalir. Plasma merupakan komponen terbesar dari darah (55%),.

Komponen plasma antara lain : air (92%), protein, faktor pembekuan darah dan olektrolit.

Plasma adalah antobodi terhadap berbagai penyakit.

2. Sel darah merah : merupakan komponen sel darah merah yang terbesar (>90%), berwarna

merah terang karena mengandung hemoglobin (Hb). Hb ini yang secara spesifik bertugas

mengantarakan oksigen ke seluruh tubuh. Jika kadar hb terlalu sedikit, maka sel-sel tubuh

akan kekurangn oksigen sehingga terasa lemas.

3. Sel darah putih : sbenarnya tidak berwarna putih, fungsinya adalah sebagai tentara yang

akan menyerang musuh yang berhasil msuk ke dalam tubuh.

4. Tomosit ( platelo ) : keping darah yang bertugas seperti tukang tampal ban yaitu

menambal kebocoran yang terjadi di pembuluh darah, yang disebabkan oleh se darah

putih yang menerobos keluar. Kekurangan trombosit akan menyebabkan pendarahan

lebih terjadi dan lebih sulit dihentikan.

3
Menghitung darah lengkap, dilakukan pemeriksaan terhasap beberapa komponen darah

yaitu:

 sel darah merah yaitu sel yang berfungsi membawa oksigen

 sel darah putih, sebagai fungsi pertahanan tubuh dalam melawan kuman penyebab

inffeksi.

 hemoglobin protein yang dikandung sel darah merah yang mampu meningkat

oksigen.hematokrit, perbandingan dalam persen antara sel darah merah dengan jumlah

plasma darah.

 trombosit yaitu sel yang membantu pengumpulan darah jika terjadi pendarahan.

Pemeriksaan darah yang paling sering dilakukan adalah hitung jenis sel darah lengkap

(CBC, complete blood cell count), yang merupakan penilaian dasar dari komponen sel

darah.Sebuah mesin otomatis melakukan pemeriksaan ini dalam waktu kurang dari 1 menit

terhadap setetes darah.

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis

pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat

bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit.Disamping itu juga pemeriksaan ini sering

dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu

penyakit infeksi.

Selain untuk menentukan jumlah sel darah dan trombosit, persentase dari setiap jenis sel

darah putih dan kandungan hemoglobin; hitung jenis sel darah biasanya menilai ukuran dan

bentuk dari sel darah merah.Sel darah merah yang abnormal bisa pecah atau berbentuk

seperti tetesan air mata, bulan sabit atau jarum.

4
Dengan mengetahui bentuk atau ukuran yang abnormal dari sel darah merah, bisa

membantu mendiagnosis suatu penyakit.Sebagai contoh sel berbentuk bulan sabit adalah

khas untuk penyakit sel sabit, sel darah merah yang kecil dapat merupakan pertanda dari

stadium awal kekurangan zat besi dan sel darah merah berbentuk oval besar menunjukkan

kekurangan asam folat atau vitamin B12 (anemia pernisiosa).

Pemeriksaan lainnya memberikan keterangan tambahan tentang sel darah.Hitung

retikulosit adalah jumlah sel darah merah muda (retikulosit) dalam volume darah tertentu.

Dalam keadaan normal, retikulosit mencapai jumlah sekitar 1% dari jumlah total sel darah

merah.

Jika tubuh memerlukan lebih banyak darah merah (seperti yang terjadi pada anemia),

secara normal sumsum tulang akan memberikan jawaban dengan membentuk lebih banyak

retikulosit. Karena itu penghitungan retikulosit merupakan penilaian terhadap fungsi sumsum

tulang.

Pemeriksaan yang menentukan kerapuhan dan karakteristik selaput sel darah merah,

membantu dalam menilai penyebab anemia. Sel darah putih dapat dihitung sebagai suatu

kelompok (hitung sel darah putih).Jika diperlukan keterangan yang lebih terperinci, bisa

dilakukan penghitungan jenis-jenis tertentu dari sel darah putih (differential white blood cell

count).

Salah satu pemeriksaan yang paling sering dilakukan pada plasma adalah analisis

elektrolit.Dilakukan pengukuran terhadap natrium, klorida, kalium dan bikarbonat, juga

kalsium, magnesium dan fosfat.

5
Pemeriksaan lainnya mengukur jumlah protein (biasanya albumin), gula (glukosa) dan

bahan limbah racun yang secara normal disaring oleh ginjal (kretinin dan urea-nitrogen

darah).

Sebagian besar pemeriksaan darah lainya membantu memantau fungsi organ lainnya.

Karena darah membawa sekian banyak bahan yang penting untuk fungsi tubuh, pemeriksaan

darah bisa digunakan untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam tubuh. Selain itu,

pemeriksaan darah relatif mudah dilakukan. Misalnya fungsi tiroid bisa dinilai secara lebih

mudah dengan mengukur kadar hormon tiroid dalam darah dibandingkan dengan secara

langsung mengambil contoh tiroid. Demikian juga halnya dengan pengukuran enzim-enzim

hati dan protein dalam darah lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan mengambil contoh

hati.Hitung jenis sel darah lengkap.

B. Anemia

Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-,

"tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel

darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen

dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan.Beberapa anemia memiliki

penyakit dasarnya.Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah

merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering

6
adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis

atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif).

Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5

g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari

11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.

Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia :

1. Kelopak Mata Pucat

Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata.Ketika Anda meregangkan

kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian

dalam kelopak mata berwarna pucat.

2. Sering Kelelahan

Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi Anda

memiliki jumlah sel darah merah yang rendah.Pasokan energi tubuh sangat bergantung

pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi

dalam tubuh ikut berkurang.

3. Sering Mual

Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness atau mual

segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.

4. Sakit kepala

Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-

menerus.Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen.Hal ini sering

menyebabkan sakit kepala.

7
5. Ujung Jari Pucat

Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika Anda

mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.

6. Sesak napas

Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh.Hal ini membuat

penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah ketika melakukan

aktivitas sehari-hari seperti berjalan.

7. Denyut Jantung Tidak Teratur

Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau

memiliki kecepatan abnormal.Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut

jantung meningkat.Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.

8. Wajah Pucat

Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi

putih kekuningan.

9. Rambut rontok

Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan

makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan rambut dengan cepat.

10. Menurunnya Kekebalan Tubuh

Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan

tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah jatuh sakit atau

kelelahan.

8
Penyebab & Faktor Risiko

Darah terdiri dari plasma dan sel. Ada tiga jenis sel darah:

Sel darah putih (leukosit). Sel darah ini berguna untuk melawan infeksi.

Platelets / keping darah. Sel darah ini membantu membekukan darah saat terluka.

Sel darah putih (eritrosit). Sel darah merah ini membawa oksigen dari paru-paru

melalui aliran darah menuju otak dan organ serta jaringan lain.

Faktor risiko terkena anemia

Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain:

Rendahnya asupan gizi pada makanan.

Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil.

Menstruasi.

Kehamilan.

Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.

Faktor keturunan.

Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun kimia, dan

menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel darah merah dan

menyebabkan anemia.

Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat dan kurang

asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.

9
Pencegahan Penyakit Anemia

Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari iron

deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang mengandung:

1. Zat besi

Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau gelap,

buah yang dikeringkan, dan lain-lain.

2. Folat

Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kavangan,

sereal dan pasta.

3. Vitamin B-12

Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.

4. Vitamin C

Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin C antara

lain jeruk, melon dan buah beri.

Makanan yang mengandung zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan zat besi

tinggi seperti pada anak-anak, wanita menstruasi dan wanita hamil.Zat besi yang cukup juga

penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.

C. Pengujian Darah Lengkap

Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu :

• Hemoglobin

• Hematokrit

10
• Leukosit (White Blood Cell / WBC)

• Trombosit (platelet)

• Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)

• Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)

• Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)

• Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)

Pemeriksaan Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang ke

suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan hasil yang

diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih spesifik terhadap

gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa segera dilakukan. Lamanya

waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ini berkisar

maksimal 2 jam.

D. Hemoglobin

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media

transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari

jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat

darah berwarna merah.

Harga normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan

faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium klinik, yaitu :

• Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl

• Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl

• Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl

11
• Anak anak : 11-13 gram/dl

• Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl

• Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl

• Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl

• Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia.

Tujuan : Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan

penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi,

penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain

Bahan Pemeriksaan :Darah kapiler atau darah vena dan darah tepi.

Prinsip Pemeriksaan :Mengukur kadar HB berdasarkan warna yang terjadi akibat

perubahan Hb yang menjadi asam hematin oleh adanya HCl 0,1N

Alat Dan Bahan :

1. Haemometer set terdiri dari :

Tabung pengukur

2 tabung standar warna

Pipet Hb dengan pipa karetnya

Pipet HCl

Batang pengaduk

Botol tempat HCl dan aquadest

Sikat pembersih

2. Perlak kecil dan pengalas

3. Kapas alkohol 70%

12
4. Jarum/Lancet

5. Handscoon steril

6. Kapas kering

7. Bengkok

Prosedur Kerja :

a. Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada

angka 2.

b. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan.

c. Membawa alat-alat ke dekat pasien.

d. Mencuci tangan.

e. Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil darahnya.

f. Menyiapkan bengkok.

g. Memakai handscoon steril.

h. Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara

memijat.

i. Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alcohol.

j. Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar.

k. Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering.

l. Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sammpai ada gelembung

udara yang sampai ikut terhisap.

m. Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering.

n. Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl 15.0,1 N

dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung.

13
o. Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan jalan

meniup dan menyedotnya.

p. Tunggu sampai 1 menit.

q. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna dari

larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar.

r. Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar Hb

dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr.

s. Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat.

t. Melepaskan handscoon.

u. Mencuci tangan

E. Hematokrit

Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah

dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit untuk pria

berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.

Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar

hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-penyakit

yang sama.

1. Hematokrit Mikro

Tujuan : Utk mengetahui Nilai Ht seseorang dlm vol %

Prinsip : Darah dengan anticoagulant (heparin) dimasukkan ke dalam pipet kapiler

kemudian dipusing dalam waktu 3 – 5 menit dengan kecepatan 16.000 rpm sehingga sel-sel

14
terpisah dalam keadaan memadat, prosentase pemadatan sel terhadap volume darah semula

dicatat sebagai hasil px dalam vol%

Alat dan bahan yang digunakan :

pipet kapiler / mikro kapiler dengan antikoagulan Heparin.

Sentrifuge mikro hematocrit

Skala pembacaan

Dempul

Cara Kerja

Isi darah ¾ pipet kapiler

Sumbat dengan dempul

Pemusingan (16.000 rpm selama 3 – 5 menit)

Posisi dempul menghadap keluar

Seimbang

Diulang jika : 1. Hemolisa

2. Darah keluar pipet

3. Hasil Ht > 50 vol %

Perhitungan

 Hb : Ht x 0.34

 AE : Ht x 120.000

 AL : BC x 10.000

2. Hematocrit Makro

Prinsip :Darah dengan anticoagulant Na2EDTA dimasukkan ke dalam tabung wintobe

kemudian dipusing 3000 rpm selama 30 menit sehingga sel-sel terpisah dalam keadaan

15
memadat, prosentase pemadatan sel terhadap volume darah semula dicatat sebagai hasil px

dalam vol%

Cara Kerja :

Darah dengan antikoagulant dihomogenkan.

Masukkan darah kedalam tabung wintrobe dengan pipet pasteur hingga mencapai

garis tanda 100.

Dipusing selama 30 menit dengan kecepatan 3000 rpm.

Pembacaan Hasil :

Tinggi kolom eritrosit yang dibaca sebagai nilai hematokrit dan dinyatakan dalam

vol%.

Tebalnya lapisan putih diatas eritrosit yang tersusun dari lekosit dan trombosit.

Lapisan ini disebut sebagai buffi coat dan dinyatakan dalam mm.

Warna kuning dari lapisan plaama yang disebut indek ikterik.

F. Leukosit

Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang

disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.

Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah.

Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit

sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi bakteri,

penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll

Tujuan :Untuk menghitung jumlah leukosit dalam darah

16
Prinsip kerja :darah yang telah di encerkan lalu di hitung jumlah leukosit dalam volume

pengenceran tertentu dengan cara mengalikan terhadap faktor perhitungan jumlah leukosit

dan di peroleh jumlah leukosit dalam satuan volume darah

Alat :

pipet thoma leukosit

kamar hitung (improved neubaure)

dek glass/cover glass

counter tally

tissue

mikroskop

Bahan pemeriksaan : darah yang telah di beri EDTA

Reagen :larutan turk

Cara kerja:

hisaplah darah dengan pipet thoma leukosit sampai tanda garis tanda 0,5 tepat

hapuslah kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet

lalu hisaplah larutan turk samapai tanda 11 (hati - hati jangan sampai terjadi gelembung

udara)

lalu kedua ujung pipet di tutup dengan menggunakan jari lalu kocok sampai darah dan

larutan turk homogen

letakkan kamar hitung (improved neubaure) dan kaca penutungnya / cover glass (supaya

kaca penutupmudah lengket pada bagian kedua tunggul di basahi dengan sedikit air)

lalu ambil pipet thoma tadi dan kocok kembalai, lalu buang kira - kira 3 - 4 tetes

17
tetesan selanjutnya di masukkan kedalam kamar hitung (improved neubaure) dan

diamkan sebentar

kemudian leukosit di hitung dalam 4 bidang besar dengan perbesaran lensa objektif 10x

dan 40x untuk memperjelas

G. Trombosit

Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses

pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi

trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit

bergerombol).

Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.

Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak ada

keluhan.Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada kasus

demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum tulang,

dll.

Tujuan :Untuk mengetahui jumlah trombosit dan leukosit dalam lapang pandang

Prinsip kerja :Darah di campur dengan reagen rees ecker kedalam pipet erytrosit sampai

tanda 101. Dilakukan dengan penambahan Magnesium Sulfat yang berfungsi sebagai

pengenceran .

Alat :

Pipet eritrosit

Bilik hitung

Lancet

18
reagen rees ecker dan Giemsa Mikroskop

Magnesium sulfat

Kaca preparat Alkohol

Bahan pemeriksaan:

darah vena

darah kapiler

Cara kerja :

1. Cara Langsung (Rees dan Ecker)

Isaplah larutan REES ECKER ke dalam pipet eritrosit samapi garis tanda “1″ dan

buanglah lagi cairan itu.

Isaplah darah sampai garis tanda “0,5″ dan cairan REES ECKER sampai garis tanda

“101″. Segeralah kocok selama 3 menit.

Teruskan tindakan seperti menghitung eritrosit dalam kamar hitung.

Biarkan kamar hitung yang telah terisi dalam sikap datar dengan deglass tertutup selama

10 menit agar trombosit mengendap

Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah (1 mm kuadrat)

memakai lensa objektif besar.

Jumlah itu dikalikan 2.000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah.

2. Cara tidak langsung (Fonio)

Bersihkan ujung jari dengan alkohol dan biarkan kering lagi.

Taruhlah di atas ujung jari tersebut setetes besar larutan magnesium sulfat 14%.

Tusuklah ujung jari dengan lanset melalui tetesan lar magnesium sulfat tersebut.

19
Setelah jumlah darah keluar kurang lebih 1/4 jumlah larutan magnesium sulfat,

campurlah darah dengan magnesium sulfat tersebut.

Buatlah sedian hapus (dengan pewarnaan Giemsa)

Hitung jumlah trombosit yang dilihat bersama dengan 1.000 eritrosit.

Lakukanlah tindakan menghitung jumlah eritrosit per ul darah.

Perhitungkanlah jumlah trombosit per ul darah berdasarkan kedua angka itu.

H. Eritrosit

Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan

berfungsi sebagai pengangkut / pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh

tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.Nilai normal eritrosit

pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah, sedangkan pada wanita berkisar 4,2 juta -

5,4 juta sel/ul darah.Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK

(penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung kongestif, perokok, preeklamsi, dll,

sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia, leukemia, hipertiroid, penyakit

sistemik seperti kanker dan lupus, dll.

Prinsip :Darah diencerkan lalu dihitung jumlah eritrosit dalam volume tertentu dengan

mengalikan terhadap faktor perhitungan,sehingga diperoleh jumlah eritrosit dalam satuan

volume darah. Pengenceran darah dengan Hayem menyebabkan lisisnya sel selain eritrosit

dan trombosit, sehingga memudahkan pehitungan sel eritrosit , darah diencerkan 201x dan

sel eritrosit dihitung pada 5 bidang kecil.

Bahan :Darah vena

20
Alat :

Mikroskop

Bilik hitung

Deck Glass

Transferpet 4 ml, dan 20 mikroliter

Tabung

Reagensia : Larutan Hayem

Cara Kerja :

Bilik hitung dan deck glass disiapkan dalam keadaan bersih.

Masukkan 4 ml reagen Hayem dalam tabung.

Ditambahkkan 20 mikroliter darah ke dalam tabung berisi larutan Hayem.

Tabung digojok agar larutan Hayem benar-benar melisiskan sel-sel selain eritrosit dan

trombosit.

Bilik hitung dengan kaca penutupnya diletakkan di atas bidang yang datar.

Larutan campuran (darah+Hayem) dipipet dengan pipet pasteur kemudian ujung pipet

disentuhkan dengan sudut 300 pada permukaan bilik hitung dengan menyinggung kaca

penutup. Biarkan bilik hitung terisi perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya sendiri.

Biarkan bilik hitung tersebut selama 2-3 menit supaya eritrosit dapat mengendap.

Sel-sel eritrosit yang terdapat pada 5 petak kecil (bagian tengah bilik hitung)

menggunakan mikroskop perbesaran 40X.

21
I. Indeks Eritrosit

Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (Suatu kondisi di

mana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara lain :

MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume

rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl)

MCV = Hematokrit x 10

Eritrosit

Nilai normal = 82-92 fl

MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER),

yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg)

MCH = Hemoglobin x 10

Eritrosit

Nilai normal = 27-31 pg

MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau Konsentrasi Hemoglobin

Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit, dinyatakan

dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah “gr/dl”)

MCHC = Hemoglobin x 100

Hematokrit

Nilai normal = 32-37 %

22
J. Laju Endap Darah

Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan

sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam.LED

merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut,

infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid,

malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).

International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk

menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan panjang

pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat

tinggi masih terdeteksi.

Nilai normal LED pada metode Westergreen : Laki-laki : 0 – 15 mm/jam

Perempuan : 0 – 20 mm/jam

K. Hitung Jenis Leukosit

Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit.

Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam

melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil

hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses

penyakit. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis

sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%)

dikalikan jumlah leukosit total dan hasilnya dinyatakan dalam sel/μl.

Nilai normal untuk setiap sel :

Basophil : 0-1%

23
Eosinofil : 1-3%

Netrofil : 55-70%

Limfosit : 20-40%

Monosit : 2-8%

Manfaat pemeriksaan darah lengkap :

1. Sbg Pemeriksaaan penyaring untuk membantu diagnosa.

2. Sbg Pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit.

3. Dapat dipakai sebagai petunjuk kemajuan penderita anemia atau infeksi.

24
BAB III

KESIMPULAN

Darah adalah cairan yang berwarna merah, yang terdapat dalam tubuh orang dewasa

sebanyak 5 liter.Darah mengalir melalui pembuluh arteri dan fena, fungsinya adalah

mengantarkan oksigen dan sari makanan ke sel-sel yang membutuhkan.Darah merupakan

sumber informasi yang tak terhingga nilainya untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien.

Darah terdiri dari beberapa bagian :

1. Plasma

2. Sel darah merah

3. Sel darah

4. Tomosit ( platelo)

Pemeriksaan darah yang paling sering dilakukan adalah hitung jenis sel darah lengkap

(CBC, complete blood cell count), yang merupakan penilaian dasar dari komponen sel

darah.Sebuah mesin otomatis melakukan pemeriksaan ini dalam waktu kurang dari 1 menit

terhadap setetes darah.

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis

pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat

bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit.Disamping itu juga pemeriksaan ini sering

dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit

infeksi.

Pemeriksaan darah lengkap meliputi :

1. Hb ( Hemoglobin)

25
2. Haematocrite ( Hct )

3. Laju endap darah (ESR)

4. Jumlah Sel Darah Putih

5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting)

6. Jumlah Sel Darah Merah

7. Jumlah trombosit

8. Indeks eritrosit.

Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5

g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5

g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.

Manfaat pemeriksaan darah lengkap :

1. Sebagai Pemeriksaaan penyaring untuk membantu diagnosa.

2. Sebagai Pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit.

3. Dapat dipakai sebagai petunjuk kemajuan penderita anemia atau infeksi.

26

Anda mungkin juga menyukai