Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

System kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan,tentunya


harus disertai dengan pola makananseha, cukup berolahraga, dan terhindar dari masuknya
senyawa beracun kedalam tubuh. Sekali senyawa beracun hadir dalam tubuh,maka harus
segera dikeluarkan.

Kondisi system kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup. Dalam tubuh yang
sehat terdapat system kekebalan tubuh yang kuat sehingga daya tahan tubuh terhadap
penyakit juga prima. Pada bayi yang baru lahir, pembentukan system kekebalan tubuhnya
belum sempurna danmemerlukan ASI yang membawa system kekebalan tubuh sang
ibuuntuk membantu daya tahan tubuh bayi. Semakin dewasaa, system kekebalan tubuh
terbentuk sempurna. Namun, pada orang lanjut usia, system kekebalan tubuhnya secara
alami menurun. Itulah sebabnya timbul penyakit degenaratif atau penyakkit penuaan.

Pola hidup modern menuntut segala sesuatu dilakukan serba cepat dan instan. Hal
ini berdampak juga pada pola makan. Sarapan di dalam kendaraan, makan siang serba
tergesa, dan malam karena kelelahan tida ada nafsu makan. Belum lagi kualitas makanan
yang dikonsumsi, polusi udara, kurang berolahraga, dan stress. Apabila terus berlanjut,
daya tahan tubuh akan menurun, lesu, cepat lelah, dan mudah terserang penyakit. Karena
itu banyak orang masih muda mengidap penyakit degenerative.

Imunoglobulin mempunyai 5 kelas. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik,


tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologic
berlainan. Struktur dasar immunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang
tersusun dari rangkkaian asam amino yang dikenal sebagai rantaai H (rantai berat)
dengan berat molekul 55.000 dan rantai L(rantai ringan) dengan berat molekul 22.000.
Tiap rantai dasar immunoglobulin(satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua
rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfide sedemikkian rupa sehingga membentuk
struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglubolin ini adalah penyusunan
daerah simetris rangkkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu
bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hamper 110 asam amino yang diapit
oleh ikatan disulfide interchain.

Imunoglobulim atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang


terdapatdalam serum atau cairan tubuh pada hampirsemua mamalia. Immunoglobulin
termasuk dalam family glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-
96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologic
molekul antibody tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh

System kekebalan atau system imun adalah system perlindungan pengaruh luar
biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khususpada suatu organisme. Jika system
kekebalan bekerja dengan benar, system ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi
bakteri dan virus, serta menghancurkkan sel kkanker dan zatasing lain dalam tubuh. Jika
system kekkebalan tubuh melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan pathogen, trmasuk virus yang menyebabkan demam dan flu,
dapat berkembang dalam tubuh. System kekebalan juga memberikan pengawasan
terhadap sel tumor, dan terhambatnya system ini juga telaah dilaporkan meningkatkan
resiko terkena beberapa jenis kanker.

Immunoglobulin atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat


dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin termasuk
kedalam kelompok glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang sama, terdiri dari
83-96% polipeptida dan 4-18% kkarbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat
biologic molkelul antibody tersebut. Molekul antibody mempunyai dua fungsi yaitu
mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan
histamine dari sel mast. Pada manusia dikenal 5 kelas immunoglobulin. Tiap kelasnya
mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen
spesifik dan aktivitas biologic berlainan.

Fungsi Sistem Imun

System imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:

 Pertahanan tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit, dan jika sel-
sel imun yang bertugas untuk pertahanan ini mendapatan gangguan atau tidak bekerja
dengan bai, makka seseorang akan mudah terkena penyakit.fungsi
 Keseimbangan atau homeostatic artinya menjaga keseimbangan dari komponen tubuh.
 Perondaan, sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuan untuk mmemantau ke
seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel tubuh yang mengalami mutasi maka sel peronda
tersebut akan membinasakannya.
Macam Macam Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh tidak spesifik dan
kekebalan tubuh spesifik.
1. Sistem kekebalan tubuh non spesifik
Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap pertama
Proses pertahanan tahap pertama ini bisa juga diebut kekebalan tubuh alami.
Tubuh memberikan perlawanan atau penghalang bagi masuknya patogen/antigen. Kulit
menjadi penghalan bagi masuknya patogen karena lapisan luar kulit mengandung keratin
dan sedikit air sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat. Air mata memberikan
perlawanan terhadap senyawa asing dengan cara mencuci dan melarutkan
mikroorganisme tersebut. Minyak yang dihasilkan oleh Glandula Sebaceae mempunyai
aksi antimikrobial. Mukus atau lendir digunakan untuk memerangkap patogen yang
masuk ke dalam hidung atau bronkus dan akan dikeluarkjan oleh paru-paru. Rambut
hidung juga memiliki pengaruh karenan bertugas menyaring udara dari partikel-partikel
berbahaya. Semua zat cair yang dihasilkan oleh tubuh (air mata, mukus, saliva)
mengandung enzimm yang disebut lisozim. Lisozim adalah enzim yang dapat meng-
hidrolisis membran dinding sel bakteri atau patogen lainnya sehingga sel kemudian pecah
dan mati. Bila patogen berhasil melewati pertahan tahap pertama, maka pertahanan kedua
akan aktif.
Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap ke dua
Inflamasi merupakan salah satu proses pertahanan non spesifik, dimana jika ada
patogen atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang suatu sel, maka sel
yang rusak itu akan melepaskan signal kimiawi yaitu histamin. Signal kimiawi
berdampak pada dilatasi(pelebaran) pembuluh darah dan akhirnya pecah. Sel darah putih
jenis neutrofil,acidofil dan monosit keluar dari pembuluh darah akibat gerak yang dipicu
oleh senyawa kimia(kemokinesis dan kemotaksis). Karena sifatnya fagosit,sel-sel darah
putih ini akan langsung memakan sel-sel asing tersebut. Peristiwa ini disebut fagositosis
karena memakan benda padat, jika yang dimakan adalah benda cair, maka disebut
pinositosis. Makrofag atau monosit bekerja membunuh patogen dengan cara
menyelubungi patogen tersebut dengan pseudopodianya dan membunuh patogen dengan
bantuan lisosom. Pembunuh dengan bantuan lisosom bisa melalui 2 cara yaitu lisosom
menghasilkan senyawa racun bagi si patogen atau lisosom menghasilkan enzim lisosomal
yang mencerna bagian tubuh mikroba. Pada bagian tubuh tertentu terdapat makrofag
yang tidak berpindah-pindah ke bagian tubuh lain, antara lain : paru-paru(alveolar
macrophage), hati(sel-sel Kupffer), ginjal(sel-sel mesangial), otak(sel–sel microgial),
jaringan penghubung(histiocyte) dan pada nodus dan spleen. Acidofil/Eosinofil berperan
dalam menghadapi parasit-parasit besar. Sel ini akan menempatkan diri pada dinding luar
parasit dan melepaskan enzim penghancur dari granul-granul sitoplasma yang dimiliki.
Selain leukosit, protein antimikroba juga berperan dalam menghancurkan patogen.
Protein antimikroba yang paling penting dalam darah dan jaringan adalah protein dari
sistem komplemen yang berperan penting dalam proses pertahan non spesifik dan
spesifik serta interferon. Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus yang
berfungsi menghambat produksi virus pada sel-sel tetangga. Bila patogen berhasil
melewati seluruh pertahanan non spesifik, maka patogen tersebut akan segera berhadapan
dengan pertahanan spesifik yang diperantarai oleh limfosit.
2. Sistem kekebalan tubuh spesifik
Pertahanan spesifik: imunitas diperantarai antibodi untuk respon imun yang
diperantarai antibodi, limfosit B berperan dalam proses ini, dimana limfosit B akan
melalui 2 proses yaitu respon imun primer dan respon imun sekunder.Jika sel limfosit B
bertemu dengan antigen dan cocok, maka limfosit B membelah secara mitosis dan
menghasilkan beberapa sel limfosit B. Semua Limfosit b segera melepaskan antibodi
yang mereka punya dan merangsang sel Mast untuk menghancurkan antigen atau sel
yang sudah terserang antigen untuk mengeluarkan histamin. 1 sel limfosit B dibiarkan
tetap hidup untuk menyimpan antibodi yang sama sebelum penyerang terjadi. Limfosit B
yang tersisa ini disebut limfosit B memori. Inilah proses respon imun primer. Jika suatu
saat, antigen yang sama menyerang kembali, Limfosit B dengan cepat menghasilkan
lebih banyak sel Limfosit B daripada sebelumnya. Semuanya melepaskan antibodi dan
merangsang sel Mast mengeluarkan histamin untuk membunuh antigen tersebut.
Kemudian, 1 limfosit B dibiarkan hidup untuk menyimpan antibodi yang ada dari
sebelumnya. Hal ini menyebabkan kenapa respon imun sekunder jauh lebih cepat
daripada respon imun primer.
Suatu saat, jika suatu individu lama tidak terkena antigen yang sama dengan yang
menyerang sebelumnya, maka bisa saja ia akan sakit yang disebabkan oleh antigen yang
sama karena limfosit B yang mengingat antigen tersebut sudah mati. Limfosit B memori
biasanya berumur panjang dan tidak memproduksi antibodi kecuali dikenai antigen
spesifik. Jika tidak ada antigen yang sama yang menyerang dalam waktu yang sangat
lama, maka Limfosit b bisa saja mati, dan individu yang seharusnya bisa resisten
terhadap antigen tersebut bisa sakit lagi jika antogen itu menyerang, maka seluruh proses
respon imun harus diulang dari awal.
Pertahanan Spesifik Imunitas Diperantarai Sel
Untuk respon imun yang diperantarai sel, Limfosit yang berperan penting adalah
limfosit T. Jika suatu saat ada patogen yang berhasil masuk dalam tubuh kemudian
dimakan oleh suatu sel yang tidak bersalah(biasanya neutrofil), maka patogen itu dicerna
dan materialnya ditempel pada permukaan sel yang tidak bersalah tersebut. Materi yang
tertempel itu disebut antigen. Respon imun akan dimulai jika kebetulan sel tidak bersalah
ini bertemu dengan limfosit T yang sedang berpatroli, yaitu sel tadi mengeluarkan
interleukin 1 sehingga limfosit T terangsang untuk mencocokkan antibodi dengan
antigennya. Permukaan Limfosit T memiliki antibodi yang hanya cocok pada salah satu
antigen saja. Jadi, jika antibodi dan antigennya cocok, Limfosit T ini, yang disebut
Limfosit T pembantu mengetahui bahwa sel ini sudah terkena antigen dan mempunyai 2
pilihan untuk menghancurkan sel tersebut dengan patogennya. Pertama, Limfosit T
pembantu akan lepas dari sel yang diserang dan menghasilkan senyawa baru disebut
interleukin 2, yang berfungsi untuk mengaktifkan dan memanggil Limfosit T Sitotoksik.
Kemudian, Limfosit T Sitotoksik akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel
yang terkena penyakit tersebut. Kedua, Limfosit T pembantu bisa saja mengeluarkan
senyawa bernama perforin untuk membocorkan sel tersebut sehingga isinya keluar dan
mati.

Jenis Jenis Antibodi

Antibodi adalah protein berbentuk Y dan disebut Immunoglobulin(Ig), hanya


dibuat oleh Limfosit B. Antibodi berikatan dengan antigen pada akhir lengan huruf Y.
Bentuk lengan ini akan menentukkan beberapa macam IG yang ada, yaitu IgM, IgG,
IgA,IgE dan IgD. Saat respon imun humoral, IgM adalah antibodi yang pertama kali
muncul. Jenis lainya akan muncul beberapa hari kemudian. Limfosit B akan membuat Ig
yang sesuai saat interleukin dikeluarkan untuk mengaktifkan Limfosit T saat antigen
menyerang.
Antibodi juga dpat menghentikan aktivitas antigen yang merusak dengan cara
mengikatkan antibodi pada antigen dan menjauhkan antigen tersebut dari sel yang ingin
dirusak. Proses ini dinamakan neuralisasi. Semua Ig mempunyai kemampuan ini.
Antibodi juga mempersiapkan antigen untuk dimakan oleh makrofag. Antobodi
mengikatkan diri pada antigen sehingga permukaannya menjadi lebih mudah menempel
pada makrofag. Proses ini disebut opsonisasi.
IgM dan IgG memicu sistem komplemen, suatu kelompok protein yang
mempunyai kemampuan unutk memecah membran sel. IgMdan IgG bekerja paling
maksimal dalam sistem sirkulasi,IgA dapat keluar dari peredaran darah dan memasuki
cairan tubuh lainnya. IgA berperan penting untuk menghindarkan infeksi pada
permukaan mukosa. IgA juga berperan dalam resistensi terhadap banyak penyakit. IgA
dapat ditemukan pada ASI dan membantu pertahanan tubuh bayi.IgD merupakan antibodi
yang muncul untuk dilibatkan dalam inisiasi respon imun. IgE merupakan antibodi yang
terlibat dalam reaksi alergi dan kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan
parasit.
Antibodi tidak menghancurkan antigen secara langsung, akan tetapi
menetralkannya atau menyebabkan antigen ini menjadi target bagi proses penghancutan
oleh mekanisme opsonosasi, aglutinasi,presipitasi atau fiksasi komplemen. Opsonisasi,
aglutinasi dan presipitasi meningkatkan proses fagositosis dari komplek antigen-antibodi
sementara fiksasi komplemen memicu proses lisis dati protein komplemen pada bakteri
atau virus.
Sistem imun manusia terdiri daripada organ imun, sel imun dan lain-lain. Organ
imun merujuk kepada sumsum tulang, kelenjar timus, limpa, nodus limfa, tonsil,
apendiks dan sebagainya. Kebanyakan sel imun terdiri daripada sel T dan sel B. Sel B
akan matang dalam sumsum tulang, apabila sistem darah diserang, ia akan memproses
antibodi untuk menentang virus dan bakteria. Sel T dihasil oleh sumsum tulang,
bertumbuh dan matang di kelenjar timus tetapi ia tidak menghasilkan antibodi. Tugas
utamanya adalah: menentang sel yang dijangkiti virus, bakteria dan kanker. Apabila
sistem imun berada di dalam keadaan normal, tubuh manusia akan dapat menentang
berbagai patogen. Walau bagaimana, jika daya imun berada dalam paras rendah, peluang
menghidapi penyakit menjadi lebih tinggi, terutamanya bayi, kanak-kanak dan orang tua.
Sistem imun bayi masih di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Oleh itu,
antibodi badan masih lemah untuk melawan pelbagai mikroorganisma. Manakala organ
sistem imun orang tua telah uzur dan semakin merosot, jadi daya tahan sistem imun juga
menurun.
Sistem kekebalan tubuh harus selalu dalam keadaan seimbang.Jika tidak, akan
terganggu.Penyebab gangguan sistem kekebalan tubuh ada yang tidak diketahui dan telah
ada sejak lahir (primer). Ada juga gangguan kekebalan sekunder karena faktor lain,
misalnya infeksi (AIDS, campak dan lain-lain), gizi buruk, serta penyakit ganas misalnya
kanker, leukemia, obat-obatan misalnya obat yang mengandung hormon kortikosteroid,
obat untuk kanker, dan lain-lain.
Sebetulnya, tubuh memiliki zat yang secara otomatis akan menormalkan sistem
imun.Kalau imunnya kurang maka ditingkatkan, kalau terlalu tinggi diturunkan.Di dalam
tubuh, ada zat yang mempunyai sifat seperti itu. Namun, ada kalanya tubuh tak berhasil
menormalkan sistem imunnya sendiri. Akhirnya, dicarilah cara menormalkan sistem
imun tubuh dari luar dengan imunomodulator.
Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau
memengaruhi) sistem imun tubuh menjadi ke arah normal. Produk imunomodulator
berperan menguatkan sistem imun tubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi sistem
imun yang berlebihan (imuno suppressan).Misalnya,diberikan bersama antibiotic.Selain
sintetik, produk imunomodulator kini juga dibuat dari tanaman. Ternyata, ada tanaman
tertentu yang memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh. Misalnya, daun meniran.
Setelah diteliti, daun ini punya efek meningkatkan sistem imun tubuh. Sekarang sudah
dibuat dalam bentuk obat. Yang harus diketahui, imunomodulator adalah obat, dan bukan
suplemen yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Fungsinya pun hanya membantu
meningkatkan kekebalan.
Konsumsi imunomodulator pada orang normal tidak ada gunanya, karena tubuh
masih bisa menyeimbangkan sistem imun.. Sistem imun tubuh itu, kan, sama seperti
organ tubuh lain, memerlukan energi. Oleh karenanya, agar sistem imun tubuh baik, gizi
pun harus seimbang. Sel-sel kekebalan itu bisa bergerak, butuh makanan (energi) juga.
Jadi, makan cukup protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Sama seperti fungsi
organ lain.

Faktor Yang merendahkan Sistem Imunitas

Sistem imun mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup kita. Berikut adalah
faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan kita:
1) Cara hidup yang tidak sehat
2) Kekurangan zat makanan
3) Pencemaran udara atau alam sekitar
4) Keletihan
5) Tekanan dan kerisauan
6) Kurang bersenaman
7) Penggunaan antibiotik yang berlebihan
Apabila sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita mendapat
jangkitan. Orang yang mempunyai sistem imun yang rendah mudah berasa letih, tidak
bersemangat, sentiasa selesema, jangkitan usus (makanan yang tidak sesuai akan
menyebabkan muntah dan mual), luka sukar untuk sembuh, alergi dan sebagainya. Selain
itu, sistem imun yang tidak teratur juga boleh menyebabkan kecederaan pada sel.

Penyakit Akibat Ketidakseimbangan Sistem Imun

Berikut adalah penyakit yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan sistem imun:


1) Penyakit AIDS
Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit; yang mana
virus HIV menyerang sistem imun. Apabila memasuki badan manusia, virus tersebut
akan memusnahkan sel otak dan ‘leucocytes’ dan ia membiak dan berkembang di limfosit
menyebabkan badan manusia hilang keupayaan untuk melawan penyakit. Pesakit akan
lemah dan terdedah kepada pelbagai penyakit berjangkit seperti tuberkulosis pulmonari,
kandidiasis, kayap, manakala enteritis, pneumonia, ‘cephalitis’ dan lain-lain yang
disebabkan oleh mikroorganisma patogenik yang luar biasa.
2) Penyakit Autoimunitas
Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan
jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral atau imunitas
diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat
antibodi yang menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat gula.
Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi yang menyerang jaringan normal
seperti neuromuscular dan menyebabkan paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik,
antibodi menyerang jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada
Lupus Erythematosus sistemik, biasa disebut lupus, antibodi menyerang berbagai
jaringan yang berbeda, menyebabkan gejala yang menyebar.
3) Alergi
Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap
antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus
yaitu:reaksi alergi langsung dan reaksi alergi tertunda.
Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas humoral. Reaksi ini disebabkan
oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkena antigen. Antibodi IgE
tertempel pada sel Mast,leukosit yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak
terdapat pada paru-paru sehingga saat antibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin
dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan mata berair.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel. Contoh yang ekstrim adalah
saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T
segera memicu pembengkakan pada jaringan.
Untuk mempunyai sistem imun yang sempurna untuk menentang virus dan bakteri, kita
perlu mempunyai syarat tertentu seperti berikut:
1) Nutrisi Yang Sempurna
Setiap hidangan mesti mempunyai berbagai zat yang lengkap, tidak memilih
makanan, tidak berlebihan serta meliputi nutrien asas seperti karbohidrat, protein,
vitamin, mineral, air, fiber, lemak dan sebagainya.
2) Olah raga Yang Sesuai
Olah raga dapat meningkatkan ketahanan asalkanbermasa panjang (15 menitt ke
atas), olah raga ini dapat menyalurkan oksigen yang segar kepada organ dan tisu dalam
badan kita. Olah raga merujuk kepada joging, berenang, berjalan, berbasikal, melompat,
yoga dan sebagainya, yang mana ia dapat menggalakkan peredaran darah, menguatkan
fungsi kardiovaskular dan meningkatkan sistem imun badan.
3) Sentiasa Gembira dan Bijak Menangani Tekanan
Tekanan psikologi dan kegelisahan dalam tempo yang panjang boleh
mengganggu sistem keimunan badan dan tidak baik untuk kesihatan. Apabila otak berada
dalam keadaan tertekan, ia menghasilkan sejenis hormon kortisol. Jika hormon ini
berlebihan, ia memberi kesan yang negatif dan mengganggu sistem keimunan kita.
4) Pengambilan Nutrisi Yang Mencukupi
Kesibukan menyebabkan ramai yang menjadikan makanan yang telah diproses
sebagai pilihan, yang mana mempunyai kandungan nutrient yang telah hilang. Nutrien
dan sistem imun mempunyai hubung kait. Oleh itu, adalah penting untuk kita
mengambilkan nutrien yang meningkatkan keimunan kita.
 Protein: Pengambilan protein yang mencukupi dalam pemakanan harian kita
amatlah penting kerana protein adalah nutrien penting yang diperlukan untuk
penghasilan imunoglobulin dan pelbagai antibodi. Ini kerana protein terdiri
daripada 22 jenis asid amino yang berlainan, 8 jenis daripadanya ialah keperluan
badan manusia, badan manusia tidak dapat memprosesnya dan harus
mengambilnya badan anda dengan protein yang mencukupi dan berkualiti
seperti: daging, ikan, telur dan kekacang.
 Vitamin dan mineral: Membekalkan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh
badan seperti Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Zink, Besi, Selenium dan
sebagainya.
 Lingzhi: Lingzhi mengandungi polisakarida, kompaun triterpene, germanium,
protein, unsur selenium dan sebagainya yang dapat membantu menentang kanser
dan melaraskan sistem imun. Lingzhi kaya dengan germanium yang dapat
meningkatkan penyerapan oksigen dalam darah, mempercepatkan metabolisme
dan meningkatkan tahap imun badan manusia. Kompaun Triterpene ialah
organik kompaun semula jadi yang dapat memperbaiki alergi dan keradangan.
Polisakarida yang mengandungi bahan pencegah kanser dapat mempercepatkan
pertumbuhan antibodi, menguatkan sistem imun dan daya tahan badan untuk
membantu mencegah pertumbuhan tumor dan penyakit kanker.
 Teh Hijau: Teh hijau mempunyai kandungan antioksidan seperti Flavonoid dan
catechin. Oleh itu, ia dapat membantu meningkatkan sistem imun kita. Ahli sains
menemui “theanine” di dalam daun teh yang dapat membantu sel imun badan
menentang bakteria dan virus.
 Aloe Vera: Tumbuh di kawasan panas dan kering, aloe vera mempunyai
ketahanan terhadap cuaca yang tinggi. Ia boleh menyejukkan badan dan
mengeluarkan toksin, menyembuhkan keradangan dan menentang bakteria serta
meningkatkan daya ketahanan tubuh. Aloe vera mempunyai pelbagai zat aktif
seperti asid amino, unsur mikro, vitamin dan sebagainya, khasnya unsur
germanium dan sebagainya yang terkandung dalam unsur mikro yang dapat
membantu badan mengeluarkan bahan toksin, memulihkan tisu yang luka dan
meningkatkan sistem imun badan dengan cepat.

Antibodi - Imunologlobulin

Antibodi didefinisikan sebagai suatu zat cair ( ᵞ- globulin) yang dibuat sebagai
respon terhhadap rangsangan antigen. Ia bekerja sebagai zat perlindungan terhadap
organisme tertentu. Antibodi ditentukan di dalam serum, getah bening dan cairan tubuh
lainya. Serum yang mengandung kadar antibodi tinggi sesudah infeksi atau imunisasi
disebut serum imun.

Sifat-sifat antibodi

Ø Merupakan suatu protein


Ø Terbentuk sebagai respon terhadap rangsangan antigen
Ø Bereaksi khas dengan antigen yang cocok dengannya dan hasil reaksinya mudah
diamati
Ø Secara kimiawi molekul antibodi sulit dibedakan dengan gama globulin biasa.
Globulin merupakan suatu campuran yang rumit dari molekul-molekul protein yang
mirip satu sama lain.
Imunoglobulin Sebagai batas imunoglobulin ialah protein yang berasal dari hewan yang
memiliki aktivitas sebagai antibodi, termasuk juga protein-protein lain yang struktur
kimiawinya mirip dengannya
Imunoglobulin dibuat oleh elpplasma dan juga oleh linfosit. Imunoglobulin
merupakan 20 sampai 25% dari seluruh protein serum. Istilah imunoglobulin bedasarkan
konsep struktural dan kimiawi, sedangkan istilah antibodi berdasarkan konsep biologis
dan fungsional. Semua antibodi merupakan imunoglobulin, tetapi tdak semua
imunoglobulin bersifat sebagai antibodi.
Bedasarkan ukuranya,kandungan karbonhidrat dan analisis asam aminonya, telah
ditetapkan lima kelompok imunoglobulin yaitu IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE

Struktur Imuoglobulin
Imunoglobulin adalah glikoprotein,tiap molekulnya mempunyai dua pasang rantai
polipeptida yang ukurannya berbeda terikat oleh ikatan disulfide (S-S). Rantai pendek
disebut rantai ringan (light = L) dan rantai panjang disebut rantai berat (heavy = H). Berat
molekul rantai L ialah 25.000 sedangkan rantai H 50.000. Rantai L menempel pada rantai
H oleh ikatan disulfide. Kedua rantai H diikat oleh 1-5 ikatan S-S tergantung jenis kelas
immunoglobulin tersebut. Secara structural dan antigenic rantai H berbeda untuk tiap-tiap
kelas.

Kelas-kelas immunoglobulin

IgG merupakan bagian terbesar immunoglobulin serum. Berat molekulnya


150.000 dan angka sedimentasinya 7S. Distribusinya merata pada ruang intravaskuler dan
ekstravaskuler. Waktu paruhnya 23 hari. Bentuknya serupa lingkaran dan panjangnya
250-300 A°. Konsentrasinya didalam serum normal adalah 5-16 mg/ml. IgG berperan
pada berbagai reaksi imunologis seperti presipitasi, pengikatan komplemen, netralisasi
toksin dan virus.
Ada 4 kelas IgG yang telah ditemukan yaitu IgG1, IgG2, IgG3, IgG4. Tiap-tiap
jenis ini mempunyai jenis rantai gama yang berbeda yang dapat dibedakan dengan
antiserum khusus.
IgA adalah gama atau beta globulin yang dapat bergerak cepat, merupakan 10%
globulin serum. Kadar normalnya di dalam serum ialah 0,6-4,2 mg/ml. Waktu paruhnya
6-8 hari. Berat molekulnya 160.000 dengan angka sendimentasi 7S. Terdapat dalam
konsentrasi tinggi pada kolostrum, air mata, cairan empedu, air liur serta secret saluran
pencernaan dan hidung. Jumlahnya akan sangat meningkat pada kasus myeloma multiple.
Tidak dapat melewati plasenta. IgA tidak mengikat komplemen tetapi secara aktif
mengubah jalur reaksi complement. IgA mengikat fagositosit dan penghancuran
mikroorganisme di dalam sel.
IgA yang terdapat di dalam secret mengandung unit struktur tambahan yang
disebut bagian transport (T) atau sekretori (S). Bagian T dibuat di dalam sel epitel
kelenjar, usus dan saluran pernafasan. Bagian ini melekat pada molekul IgA selama
pengangkutannya melalui sel. Bagian T mengikatkan dua molekul IgA pada bagian Fc.
Juga dapat ditemukan rantai J pada IgA. Rantai J ini dibuat oleh sel limfoid.
IgM Juga disebut sebagai macroglobulin yang merupakan 5%-10% dari seluruh
serum globulin (kadarnya di dalam serum 0,5-2 mg/ml). Waktu paruhnya 10 haril. Berat
molekulnya 900.000-1.000.000 dengan angka sendimentasi 19S. Sebagian besar IgM
berada di dalam pembuluh darah (intravaskuler). Sering ditemukan bentuk polimer
dengan rantai J. Bentuknya merupakan bulatan. IgM terbentuk lebih dini pada respon
primer, sedangkan IgG dibuat lebih belakangan. Waktu paruhnya 5 hari. Tidak dapat
melewati plasenta. IgM lebih efisien bekerja pada reaksi aglutinasi, reaksi sitolisis dan
sitotoksik. Pada septikemia sering ditemukan difisiensi IgM.
IgD Konsentrasinya di dalam serum ialah 0,03 mg/ml. Sebagian besar berada
intravaskuler. Waktu paruhnya 3 hari. Fungsinya tidak diketahui dengan jelas.
IgE Merupakan antibody reaginik yang berperan pada reaksi hipersensitivitas tipe cepat.
Berat molekulnya 190.000 dan angka sedimentasinya 8S. Waktu paruhnya 2 hari. Dapat
diinaktifkan dengan pemanasan pada 56°C selama 1 jam. Mempunyai afinitas terhadap
sel-sel jaringan (terutama mast-cell) pada spesies yang sama. Menjadi perantara pada
reaksi Prausnitz-Kustner. Tidak dapat melewati plasenta atau mengikat komplemen.
Sebagian besar berada intravaskuler. Dalam keadaan normal, kadarnya di dalam serum
sangat kecil. Pada keadaan atopic seperti asma, demam jerami (hayfever) atau eksim
kadarnya akan meningkat, demikian pula pada anak-anak yang mengidap infeksi cacing.

Reaksi Antigen Dan Antibodi


Reaksi Antigen antibody sangat berguna untuk menegakkan diagnosis laboratorium
berbagai penyakit dan untuk mengidentifikasikan mikroorganisme penyebab infeksi pada
survey epidemiologis. Reaksi antigen antibody in vitro disebut reaksi serologis.
Gambaran reaksi antigen antibody:
Ø Reaksi ini bersifat sangat spesifik
Ø Seluruh molekul bereaksi, bukan hanya fragmennya
Ø Tidak terjadi denaturasi antigen atau antibody selama terjadinya infeksi
Ø Ikatan ini terjadi pada permukaan antigen sebab permukaan antigenlah yang bersifat
imunologis.
Ø Ikatan yang terjadi bersifat kokoh tetapi reversibel. Daya ikatan ini dipengaruhi oleh
sifat afinitas dan aviditas. Afinitas ialah intensitas daya tarik antara molekul-molekul
antigen dan antibody. Aviditas ialah kekuatan ikatan sesudah terjadi pembentukan
kompleks antigen antibody.
Ø Baik antigen maupun antibody keduanya berperan pada pembentukan aglutinasi atau
presipitasi.
Ø Antigen dan antibody dapat berikatan dalam proporsi yang beraneka ragam.
Ø Perbandingan efisiensi kelas-kelas Imunoglobulin pada berbagai jenis reaksi serologis
Ø Reaksi IgG IgM IgA Presipitasi Kuat Lemah Variabel Aglutinasi Lemah
Kuat Sedang Pengikatan komplemen Lemah Kuat Negatif Lisis Lemah Kuat
Negatif

Molekul antibody mempunyai dua fungsi yaitu :


Ø Meningkatkan antigen secara spesifik
Ø Memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mati
Ø Membantu imunitas melawan beberapa agen infeksi yang disebarkan melalui darah
seperti bacteria, virus, parasit, dan beberapa jamur
Ø Memberi aktifitas antibody dalam karena gamaglobulin mengandung sebagian besar
antibodyàjaringan serum
Ø Mengikat dan menghancurkan antigen, namun demikian pengikatan antigen tersebut
kurang memberikan dampak yang nyata kalau tidak disertai fungsi efektor sekunder.
Fungsi efektor sekunder yang penting adalah memacu aktivasi komplemen, di samping
itu merangsang pelepasan histamine oleh basofil atau mastosit dalam reaksi
hipersensitivitas tipe segera

Struktur Imunoglobulin
Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang
tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan
berat molekul 55.000 rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai
dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini
diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang
simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah
simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari
rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan
disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid
interchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H
terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M (μ), rantai E (ε) dan rantai D
(δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2
domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-
masing 5 domain.
Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim
papain memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian
H dan rantai L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai
dengan variabilitas antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen (antigen
binding site) yang menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang
hanya mengandung bagian rantai H saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap.
Fragmen Fc tidak dapat mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan
aktivitas imunoglobulin yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan
komplemen, terikat pada permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan
basofil mengakibatkan degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus
plasenta.
Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil
terminal sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat kehilangan
sebagian besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik determinan, namun
demikian masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab yang tersisa menjadi satu
rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2) yang mempunyai 2 tempat pengikatan
antigen

Variabilitas Antibody
Immunoglobulin merupakan kumpulan protein yang sangat heterogen.
Heterogenitas ini disebabkan oleh susunan asam amino yang berbeda satu dengan yang
lain, yang akan mengakibatkan perbedaan struktur molekul. Hal ini selanjutnya
menimbulkan variabilitas dalam determinan antigenik Ig.
Keragaman antibodi tergantung pada :
Ø Segmen gen V, D dan J multiple.
Ø Hubungan kombinasi misalnya hubungan tiap segmen V, tiap segmen D dan Segmen
J
Ø Kombinasi acak rantai L dan H yang berbeda Mutasi somatic
Ø Keragaman junctional yang dihasilkan oleh penggabungan yang tepat selama
penyusunan kembali dan mengakibatkan perubahan atau penghilangan asam amino
dalam regio hipervariabel
Ø Keragaman intersional, yaitu enzim deoksinukleotidil transferase ujung menyisipkan
kelompok kecil nukleotida pada persilangan ( junctional ) V – D dan D – J ( keragaman
regio N ).

Variabilitas antibodi dapat digolongkan berdasarkan :


1. Variasi Isotip
Pada manusia terdapat 9 isotop H chain fungsional. Sesuai dengan sub kelas
Immunoglobulin. Pada orang normal dapat dijumpai 5 kelas immunoglobulin, yaitu Ig A,
Ig D, Ig E, Ig G dan Ig M. Tetapi dalam satu kelas dapat dijumpai beberapa sub kelas
seperti Ig G1, Ig G2, Ig G3 dan Ig G4. Karena semua bagian konstan H – chain yang
terdapat pada berbagai kelas dan sub kelas itu dapat djumpai pada satu orang maka
bagian tersebut dinamakan varian Isotip. Sebutan varian isotip juga berlaku bagi bagian
konstan L – chain kappa dan lamda yang dapat dijumpai pada semua kelas dan subkelas
Ig dan terdapat pada semua orang.
2. Variasi Alotip
Determinant antigen satu varian isotip imnoglobulin satu species dapat juga berbeda
dengan yang lain. Perbedaan ini ditentukan secara genetik dan disebut varian Alotip.
Contohnya ; golongan darah rhesus.

3. Variasi Idotip
Adalah determinant Antigen yang diasosiasikan dengan reseptor binding site. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa antibodi terhadap antigen yang sama dan diproduksi oleh
individu yang berbeda secara genetik, dapat memiliki idiotip yang sama. Idiotip inilah
yang membedakan satu molekul imunoglobulin dengan molekul imunoglobulin yang lain
dalam alotip yang sama. Variasi idiotip adalah karakterisitik bagi setiap molekul antibodi.

Klasifikasi imunoglobulin
Ø Ada lima kelas Imunoglobulin manusia yaitu: IgG, IgM, IgA, IgE dan IgD.
Ø Perbedaan antara kelas tersebut bergantung pada perbedaan diantara rantai beratnya.
Perbedaan ini disebut: Isotip.
Ø Rantai berat IgG ditandai dengan rantai gama IgM disebut rantai M4, IgA rantai Alfa,
IgE rantai Epsilon, dan IgD rantai Delta.
Ø Struktur dasar immunoglobulin terdiri dari 12 gugusan yang masing-masing dibentuk
dari kira-kira 110 asam amino. Tiap rantai berat dibentuk oleh 4 (empat) gugusan serupa
itu dan tiap rantai ringan dibentuk oleh 2 (dua) gugusan tersebut.
Ø Kemampuan suatu molekul antibodi untuk bergabung dengan antigen tergantung pada
suatu tempat yang disebut: tempat pengikatan antigen (Fab). Di sini suatu sekuens asam
amino tertentu membentuk konfigurasi yang merupakan pasangan dari konfigurasi
antigen.
Ø Sekuens ini berbeda pada masing-masing antibodi dengan spesifitas. Sendiri-sendiri
dan ditentukan oleh gen-gen variabel. Gugusan variabel pada rantai ringan dan berat
disebut VL dan VH. Tiap-tiap daerah ini mengandung bagian-bagian yang mempunyai
asam amino yang lebih bervariasi daripada yang lain. Daerah ini disebut daerah hiper
variabel dan merupakan tempat pengikatan antigen.
Ø Bagian lain dari molekul antibodi tersebut mengandung sekuens satu sama lain.
Daerah-daerah tetap ini pada tiap-tiap molekul dari kelas antibodi mana pun, baik pada
rantai ringan maupun berat, Cl maupun CH. Gugusan tetap ini menentukan aktivitas
biologik tertentu dari molekul tersebut

Imunoglobulin Secara Rantai Panjang


Imunoglobulin sebagai rantai panjang tiap kelas mempunyai berat molekul,masa paruh,
dan aktivitas biologic yang berbeda.
1. Immunoglobulin G ( IgG )
Merupakan antibodi dominan pada reaksi skunder dan menyusn pertahanan yang
penting melawan bakteri dan virus. IgG merupakan satu- satunya antibody yang dapat
melintasi plasenta. Oleh karena itu merupakan immunoglobulin yang palinyg di temukan
pada bayi yang baru lahir. IgG mempunyai struktur dasar immunoglobulin yang terdiri
dari dua rantai berta H dan dua rantai ringan L. IgG rantai berat H yang dihubungkan
oleh ikatan sulfida, oleh karena itu imonoglobulin ioni mempunyai dua tempat
pengikatan antigen yang identik maka disebut bivalen.
IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar
150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah immunoglobulin.
IgG mempunyai empat subkelas,masing masing mempunyai perbedaan yang tidak
banyak dengan perbandingan jumlah sebagai berikut :
Ø IgG1 dengan jumlah 40-70%
Ø IgG2 dengan jumlah 4-20%
Ø Igg3 dengan jumlah 4-8%
Ø IgG4 dengan jumlah 2-6%
masa paruh IgG adalah 3 minggu kecuali subkelas IgG3 yang hanya mempunyai masa
paruh satu minggu. Kemampuan meningkat komplemen setiap subkelas juga tidak sama
seperti IgG3> IgG1 > igG2 > IgG4.sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen
dari jalur klasik tetapi melalui jalur internal.
2. Immunoglobulin M ( IgGn M )
Antibodi berukuran paling besar mrupakan immunoglobulin yang dproduksi pada
awal respon imunitas primer igN terdapat pada semua permukaan sel B yang belum aktif
dan tersusun atas lima unit L2 ( masing masing hamper sama IgG) dan satu molekul
rantai J (joining) berat molekul 900.000 yang mempunyai total selurpuluh tempat
pengikatan antigen yang identik oleh karena itu disebut bervalensi 10. Merupakan
immunoglobulin yang paling efisien dalam proses aglutinasi dan reksi antigen – antibody
lainya serta penting juga dalam pertahanan melawan bakteri dan virus. Menunjukan
afinitas yang rendah terhadap antigena dengan determinan tunggal (hapten) IgM
merupakan 10% dari seluruh jumlah immunoglobulin dengan koefisien sedimen 19 S dan
berat molekul 850.000-1000.000. molekul ini mempunyai 12% dari beratnya karbohidrat.
Antibidi IgM adalah antibody yany pertama kali timbul pada respon imun terhadap
antigen dan antibody yangt utama pada golongan darah secara utama.
3. Immunoglobulin A ( IgA )
Immunoglobulin dengan rantai berat Alfa, terdapat pada cairan tubuh dan
permukaan organ sekresi, konsentrasi tinggi pada mukosa saluran pernapasan dan
pencernaan (saluran yang sering terpapar mikroorganisme) dan juga terdapat pada air
mata, kolostrum dan susu ibu. IgA berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap
invasi mikroorganisme Merupakan kelas Ig kedua terbanyak dalam serum dan juga
merupakan imunoglubulin utam pda hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air mata serta
sekresi traktus respiratorius ,intestinal dan genital.
Fungsi immunoglobulin ini melindumgi membran mukosa dari serangan bakteri dan
virus. Kehadiranya dalam kolostrum dapat membantu system imun bayi yang baru
lahir.membatasi absorbs antigen yang berasal dari makanan. Tiap molekul IgA (berat
molekul 400.000) terdiri dari dua unit H2 L2 dan satu molekul yang terdiri atas rantai J
dan component sekresi.
4. Immunoglobulin D (IgD)
IgD merupakan immunoglobulin yang terendah dalam tubuh dibanding dengan
immunoglobulin lain. Konsentrasi IgD dalam serum kira-kira 3 – 50 µg per mil serum.
Molekul IgD juga terdapat pada membran limphosit B bersama dengan IgM monomer
dan berperan dalam diferensiasi sel B. Aktifitas biologik molekul-molekul IgE umumnya
tidak jelas, tapi kadang-kadang aktifitasnya berhubungan dengan IgD, contohnya
terhadap penicillin, toksin diftei dan autoantibody tertentu. IgD tidak dapat melewati
plasenta dan tidak dapat pada serum tali pusat.
5. Immunoglobulin E (IgE)
Immunoglobulin yang bertanggung jawab terhadap reaksi hipersensifitas,
diantaranya reaksi atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan dalam jumlah tinggi pada
pasien akibat hipersensitifitas, misalnya: asma, bronchiale, renitis, eksem, dll. IgE
dibentuk secara lambat, berfungsi di luar sirkulasi dalam keadaan aktif terikat dengan sel
khusus, sehingga tak berkeliling mencari antigen, tapi menunggu antigen datang ke
tempat terikat. Satuan dari IgE adalah nanogram/ml. Mengandung 2 (dua) rantai ringan
kapa atau lamda dan 2 (dua) rantai berat epsilon. Berat molekulnya 190.000 Dalton dan
mempunyai empat gugus tetap. IgE terdapat dalam serum manusia dalam konsentrasi
rendah sekali, kira-kira 10 ng/dl-1. IgE terikat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi
dengan antigen akan memacu mast cell untuk mengeluarkan histamine dan heparin.

Imunoglobulin Secara Rantai Pendek


Antibodi Imun (Immunoglobulin) Adalah antibodi yang terbentuk karena terpapar
antigen tertentu dan bersifat spesifik artinya antibodi ini akan aktif jika ada antigen yang
merangsang pembentukannya sifat fisika-kimianya yang dipakai untuk mengklasifikasi
antibodi sebagai berikut
Ø Kelarutannya dalam garam dan solvens
Ø Mobilitas elektroforesis
Ø Besar molekul
Ø Sedimentasi dalam ultrasentrifus
Jenis antibodi imun menurt hubungan reaksinya dengan antigen
Ø Antitoksin
Ø Aglutinin
Ø Presipitin
Ø Lisin
Ø Opsonin
Ø Antibodi pelindung
Ø Antibodi pengikat komplemen
Ø Ab “Blocking” dan “non-presipitating”

Antibodi Alamiah Adalah antibodi yang terbentuk secara natural berdasarkan


golongan darah. Misalnya:
Ø Golongan darah A mempunyai antibodi B
Ø Golongan darah B mempunyai antibodi A
Ø Golongan darah AB mempunyai antibodi O
Ø Golongan darah O mempunyai antibodi A dan antibodi AB

Antibodi Monoklonal
Adalah antibodi yang spesifik terhadap satu macam epitop. Dalam pembuatan
antibodi monoclonal dapat dilakukan dengan cara in vitro dan in vivo. Secara in vitro
antibodi monoclonal diproduksi dengan cara hibridisasi sel myeloma dan sel limfa,
kemudian di biakan pada mikroplate 9b well dan diinkubasi pada incubator 37 ºC
mengandung CO2 5%, sedangkan secara in vivo setelah hibridisasi dinokulasikan pada
ruang peritioned pada mencit, kemudian cairan asites diisolasikan dan dimurnikan
sebagai antibodi monoclonal Tahap pembuatan antibodi monoclonal
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Imunoglobilin merupakan sekumpulan glikoprotein yang terdapat didalam serum
atau zat cair yang terdapat pada tubuh setiap mamalia yang mempunyai struktur dasar
sama terdiri dari82%-96% polipeptida dan 4-8% karbohidrat.
Adapun klasifikasi immunoglobulin dibagi menjadi dua sub kelas yakni :
Immunoglobulin sebagai rantai panjang dan immunoglobulin sebagai rantai pendek.
Imunoglobulin sebagai rantai panjang dibagi menjadi:
Immunoglobulin A
Immunoglobulin E
Immunoglobulin M
Immunogloblulin D
Immunoglobulin G
Sedangkan sebagai rantai pendeknya antara lain:
Antibodi imun
AntibodiPoliklonal
Antibodi Monoklonal
Antibodi Alamiah
Keimunan badan kita mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup dan
pemakanan kita. Jika badan dibekalkan dengan nutrien yang mencukupi dan sesuai,
sistem imun kita dapat diperkuatkan. Produk berkualiti seperti Phyto Greens, Jus Aloe
Vera, Royal Spora Lingzhi dan Teh Hijau dapat meningkatkan daya ketahanan badan
kita. Kita dikelilingi oleh virus dan bakteri, oleh itu, adalah amat penting untuk
memastikan sistem imun kita berfungsi dengan baik supaya dapat mempertahankan
badan dan melawan dari berbagai penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Andini.mahdi ,2013.sistem imun pada imunologi kedokteran.widya medika .jakarta

Bambang muhammad,indaka sari 2011. Buku ajar imunologi .fakultas kedokteran


universitas syah kuala . Darussalam Banda Aceh.

Guide,Suide,MD,(2013).Mikrobiologi Dasar Ed.3.Jakarta: Binarupa Aksara

Ishimoto H, Yanagihara K, Araki N, et al. (2013). "Single-cell observation of


phagocytosis by human blood dendritic cells". Jpn. J. Infect Dis

Tambayong,Jan,dr,(2011).Mikrobiologi Untuk Keperawatan.Jakarta: Widya Medika

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
.

Anda mungkin juga menyukai