KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
OLEH :
NIM : I011191117
KELAS : A1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
PENDAHULUAN
mengkaji aktivitas dengan tujuan yang tidak hanya ekonomi semata, tetapi juga
pasar dan kegagalan pemerintah, yang tidak dapat dilakukan oleh literature
distorsi (seperti yang dikemukakan oleh ahli ekonomi Klasik) dan bahwa campur
sosial dengan model negara sejahtera (welfare state) (Defourny dan Nyssens,
negara sejahtera dan masyarakat sejahtera (civil society and welfare state) menjadi
model yang disukai di Asia (Nicholls, 2006; Defourny dan Kim, 2011).
PEMBAHASAN
dikemukanan oleh Tan, Williams, dan Tang melalui proses analisis memisahkan
makna istilah entrepreneur sebagai “seseorang dalam waktu tertentu (t1 ke t2)
melalui inovasi dan berani menanggung risiko dengan melibatkan masyarakat atau
gagasan baru dalam menghadapi masalah besar, yang tak kenal lelah dalam
4. Orang yang mampu mengubah daya kinerja masyarakat dengan cara terus
7. Mampu menjangkau jauh lebih banyak orang dengan uang atau sumber daya
yang jauh lebih sedikit, dengan keberanian mengambil resiko sehingga mereka
yang telah gagal ditangani oleh pranata (negara dan mekanisme pasar) yang ada.
10. Mereka lebih bebas dan independen, lebih efektif dan memilih keterlibatan yang
lebih produktif.
Ditambahkan lagi oleh Emerson (dalam Nicholls 2006) juga mendefinisikan tipe
support social vision. (Para aktor yang melaksanakan aktivitas yang berhubungan
sosial).
4. Socio Entrepreneurship
lingkunganya (Kusumah, 2011). Lebih lanjut Austin dkk (dalam Nicholls. 2006)
mengemukakan sejumlah tantangan perusahaan dalam menjalankan Corporate
· Visi, pemimpin harus memiliki visi dimana dimensi sosial merupakan pusat
proses.
yaitu:
keberhasilan bisnis, sehingga akan tercipta hubungan nilai sosial dan bisnis yang
berlipat ganda untuk terciptanya nilai ekonomi dan sosial yang lebih besar lagi.
4) Systems; sistem yang dibuat harus mengikuti struktur, sehingga CSE dapat
(Santosa, 2007):
3) selalu melibatkan diri dalam proses inovasi, adaptasi, pembelajaran yang terus
menerus,
dihadapinya,
kepada masyarakat.
Maka untuk Indonesia, di sinilah isu genting itu sebenarnya berada: melahirkan
wirausah. Dan di sini pula isu social entrepreneurship menjadi signifikan:
dalam sebuah masyarakat. Namun, karena isu besar di negeri ini adalah
entrepreneur yang murni. Siapa pun termasuk pebisnis yang telah mapan pada
bisnisnya bisa mengisi pola ini. Yang penting, mereka bertindak layaknya venture
dan tidak mengejar profit untuk kepentingannya sendiri, hanya dapat gaji atau
Kesimpulan
melalui inovasi dan berani menanggung risiko dengan melibatkan masyarakat atau