Anda di halaman 1dari 41

ANTIGEN,

ANTIBODI, DAN
MHC

ade Oka Dwicandra, S.Farm., M.Farm., Apt

OUTLINE
Antigen
Antibodi
MHC

ANTIGEN
Imunogenesitas dan
antigenesitas
Determinan antigen-epitot
dan paratop
Pembagian antigen
Superantigen
Aloantigen
Toksin

IMUNOGENESITAS
DAN
ANTIGENESITAS
Imunogen bahan yg dapat merangsang sel
B dan atau sel T
Antigen bahan yang berinteraksi dengan
produk respons imun yang dirangsang oleh
imunogen spesifik
Antigen, dibagi:
Antigen lengkap menginduksi respon imun
maupun produknya
Antigen inkomplit/hapten tidak menginduksi
respon imun, tetapi dapat bereaksi dg produknya
(co/ antibodi)

IMUNOGENESITAS
DAN
ANTIGENESITAS

Imunogenitasantigenitas
Semua molekul yg bersifat imunogenitas juga
memiliki sifat antigenitas, namun tidak
demikian sebaliknya

DETERMINAN
ANTIGEN-EPITOT
DAN PARATOP

Epitop/determinan antigen: bagian dari antigen


yg dapat membuat kontak fisik dengan
reseptor antibodi, menginduksi pembentukan
antibodi yg dapat diikat dengan spesifik oleh
bagian dari antibodi atau reseptor antibodi.
Paratop: bagian dari antibodi yang mengikat

PEMBAGIAN
ANTIGEN

Pembagian Antigen Menurut epitop

ALOANTIGEN ,
TOKSIN,
SUPERANTIGEN
Aloantigen
Antigen yg ditemukan pada beberapa spesies tertentu
Contoh: golongan darah pada eritrosit

Toksin
Racun yg biasanya berupa imunogen dan
merangsang pembentukan antibodi yg disebut
antitoksin dengan kemampuan untuk menetralkan
efek merugikan dari toksin dengan mengganggu
sintesanya
Contoh: zootoksin yang berasal dari laba-laba,
kalajengking, lebah, tawon; fitotoksin seperti risin
dari minyak jarak; toksin bakteri

ALOANTIGEN ,
TOKSIN,
SUPERANTIGEN
Superantigen

Molekul yg dapat memicu respon imun poten


Biasanya berupa molekul protein kecil, 22-30 kd
Contoh enterotoksin
Superantigen dapat mengaktifkan sejumlah besar
sel T (sampai 20%)
Kualitas respon Sel T lebih cepat dan lebih besar
karena produksi sitokin IL-2, IL-6, IL-8, TNF-, IFN-,
yg berperan dalam inflamasi, dan menimbulkan
ekspansi masif sel T reaktif spesifik dan sindrom
klinis berupa DIC, kolaps vaskular yg dikenal dg
syok endotoksin, syndrom syok septik/septik

ANTIBODI

Introduction
Imunoglobulin G
Imunoglobulin A
Imunoglobulin M
Imunoglobulin D
Imunoglobulin E
Fungsi efektor antibodi serebrospinal
Pengalihan kelas
Interaksi antara antigen-Antibodi
Antibodi monoklonal

INTRODUCTION

Disebut juga immunoglobulin (Ig)


Memiliki spesifisitas dan aktivitas
biologik
Fungsi: mengikat antigen dan
mengantarkannya ke sistem efektor
pemusnahan
Ig dibentuk oleh sel plasma yang
berasal dari proliferasi sel B, yang
terjadi setelah kontak dengan
antigen

INTRODUCTION
Antibodi terdiri atas
2 fragmen tetap/fragmen antigen binding/ Fab
Fc, yaitu fragmen yg tidak dapat mengikat antigen,
menunjukkan fx biologis setelah antigen berikatan dg Fab

Antibodi memiliki 4 rantai polipeptida dasar


2 rantai berat (heavy chain)
2 rantai ringan (light chain)

Ada 2 jenis rantai ringan (tdd 230 asam amino)


Kappa
lamda

Ada 5 jenis rantai berat (tdd 450-600 aa) tergantung


dari jenis Ig (IgM, IgG, IgE, IgA, IgD)

INTRODUCTION

INTRODUCTION

IMUNOGLOBULIN
G
Imunoglobulin G
BM 160.000 dalton
Ditemukan dalan darah, urin,
CSS
Dapat menembus plasenta
masuk ke janin imunitas
bayi umur 6-9 bulan
Bekerja sama dg komplemen
sbg opsonin
Merupakan ig terbanyak
dalam darah, CSS, peritoneal

IMUNOGLOBULIN
A
BM 165.000 dalton
Ditemukan dlm serum dalam jumlah
sedikit
Kadar IgA terbanyak ditemukan
dalam cairan sekresi saluran napas,
cerna, dan kemih, air mata, keringat,
ludah, dan dalam ASI yg lebih
berupa IgA sekretori
Fx:

Proteksi patogen
Sbg opsonin
Netralisasi toksin atau virus
Mengganggu motilitas kuman
Mengaktifkan komplemen melalui jalur
alternatif

IMUNOGLOBULIN
Antibodi
M
Imunoglobulin M
Merupakan Ig terbesar (BM 900.000
dalton)
Paling efisien dalam aktivasi
komplemen (jalur klasik)
Diikat oleh rantai J seperti pada IgA
Kebanyakan sel B mengekspresikan
igM pada permukaannya
Lebih dulu dibentuk dibandingkan IgG
pada respon imun primer
IgM merupakan Ig yg predominan
diproduksi janin
Bayi yang baru dilahirkan hanya
mengandung 10% igG dewasa
IgM tidak dapat menembus plasenta
Ig M anak mencapai kadar IgM dewasa
saat berusia 1 tahun

IMUNOGLOBULIN
Antibodi
D

Imunoglobulin D
Kadar paling kecil
(tidak dilepas oleh sel
plasma dan rentan
thd proteolitik)
Tidak mengikat
komplemen

IMUNOGLOBULIN
Antibodi
e

Imunoglobulin E
Dibentuk setempat
oleh sel plasma dan
selaput lendir
saluran napas dan
cerna
Ditemukan pada
alergi, pada infeksi
cacing dan parasit

FUNGSI EFEKTOR
Antibodi
ANTIBODI

4 fungsi efektor utama antibodi


Transitosis
Opsonisasi
Aktivasi komplemen
ADCC

FUNGSI EFEKTOR
ANTIBODI
Antibodi
(TRANSITOSIS)

Transitosis (menghantarkan melalui


lapisan epitel)
penghantaran antibodi ke permukaan
mukosa saluran napas, cerna, kemih, dan
asi memerlukan gerakan menembus lapisan
epitel (TRANSITOSIS)
Pada manusia, IgA merupakan antibodi
utama yg terlibat dalam transitosis
IgM juga dapat melalui transitosis

FUNGSI EFEKTOR
ANTIBODI
Antibodi
(ADCC)

Efektor ADCC
IgG dapat bekerja sama dengan imunitas
non spesifik, dapat merusak antigen sel
melalui interaksi dg sistem komplemen
atau melalui efek sitolitik yg disebut
ADCC dengan NK cell, eosinofil, neutrofil,
makrog yg semuanya memiliki Fc-R
Ikatan Fc-R dan regio Fc menimbulkan
destruksi sel sasaran oleh penglepasan
sitokin

PENGALIHAN KELAS
IgM pertama kali diproduksi
pengalihan ke IgG/kelas lain
Pengalihan tergantung pada
sinyal sel Th yg memerlukan ikatan dengan
ligan CD40 (CD1540) di permukaan sel T
dan dengan CD40 di sel B
Sitokin yg diproduksi sel T berpengaruh
terhadap gen regio konstan yang
menimbulkan pengalihan kelas Ig (GAMBAR
SITOKIN Buku FKUI halaman 170)
Gambar 6.16 hal 171

INTERAKSI
Antibodi
ANTIGEN-ANTIBODI
Antigen bahan yang dapat diikat scr spesifik oleh
molekul antibodi atau reseptor pada sel T
Pengenalan antigen oleh antibodi melibatkan ikatan non
kovalen dan reversible
Afinitas antibodi kekuatan ikatan antara satu antibodi
dengan epitop
Afiditas kekuatan ikatan antibodi dengan epitop antigen
keseluruhan (pada antigen polivalen)
Afiditas semakin tinggi jika semakin banyak ikatan
apitop dengan antibodi
igM polivalen (10 ikatan epitop) aviditas lebih kuat

D
d

INTERAKSI
Antibodi
ANTIGEN-ANTIBODI

Interaksi antigen antibod dapat


menimbulkan:
Presipitasi
Aglutinasi
Netralisasi
Aktivasi komplemen

Interaksi kebanyakan terjadi pada


antibodi yg punya 2 tempat
ikatan/molekul

ANTIBODI
Antibodi
MONOKLONAL

Antibodi Monoklonal
Antibodi yg diproduksi oleh sel-sel yg
berasal dari satu klon sel
Klon = segolongan sel yg berasal dari
satu sel dan karenanya identik secara
genetik
Gambar antibodi monoklonal (GAMBAR)

MHC
Regulasi Ekspresi dan
Kontrol Genetik
Pembagian MHC
MHC dalam pengenalan
dan presentasi Antigen

MHCIntroduction
Imun pertahan tubuh harus
dapat mengenal molekul asing agar
dapat membedakannya dengan
nonself
Apa yang dapat membedakan self
dan non-self?

MHCIntroduction
Self dan non-self dibedakan oleh
RESEPTOR yang ada pada sel imun
Hanya molekul yang memiliki EPITOP
yg akan dikenal sistem imun
Epitop
Sel B mengenal epitop pada molekul utuh
Sel T mengenal epitop pada fragmen
antigen (peptida) yg diikat oleh molekul
pada permukaan APC yg disbut MHC

REGULASI EKSPRESI
DAN KONTROL
GENETIK

Dikontrol kromosom nomor 6


Sel-sel tubuh bernukleus memiliki epitop
permukaan yg ekspresinya sudah
ditentukan secara genetik
Molekul MHC-I diekspresikan pada semua
permukaan sel bernukleus
Molekul MHC-II diekspresikan terutama
pada permukaan sel khusus seperti APC,
sel dendritik, makrofag, sel B, sel endotel,
sel epitel limus

PEMBAGIAN
Pembagian
MHC MHC

Berdasarkan rumus bangunnya,


molekul MHC pada manusia dibagi
menjadi 3 golongan, yaitu
MHC-I
MHC-II
MHC-III

Gambar Molekul MHC

PEMBAGIAN
Pembagian
MHC MHC
MHC-I
MHC-I terdiri atas 2 polipeptida, rantai berat
polimorfik dan rantai ringin nonpolimorfik yang
disebut mikroglobulin
Rantai berat kromosom 6
Rantai ringan kromosom 15
Molekul MHC-I tdd HLA-A, HLA-B, HLA-C yg dapat
dikenal sel CTL/Tc
Lokus MHC-I menentukan ekspresi atau antigen
permukaan pada membran permukaan semua sel
tubuh yg memiliki nukleus dan trombosit
GAMBAR MHC-I

PEMBAGIAN
Pembagian
MHC MHC
MHC-II
GAMBAR MHC-II yg tdd HLA-D (DP, DQ,
DR) menentukan ekspresi atau antigen
permukaan sel-sel imunokompeten
tertentu seperti sel B, monosit,
makrofag, APC untuk mengaktifkan sel T
Setiap rantai molekul MHC-II berbeda.
Oleh karena dimungkinkan ada
perbedaan rantai MHC II, dapat dibentuk
kombinasi berbagai polipeptida
GAMBAR MHC-II

PEMBAGIAN
Pembagian
MHC MHC

MHC III
Pembentukan komponen beberpaa
sitokin dan molekul lain dittk oleh
MHC-IIII,
Sejumlah protein yg ekspresinya
dittkan oleh MHC-III antara lain
komponen komplemen (C2,C4)

PEMBAGIAN
Pembagian
MHC MHC

Perbedaan MHC I dan MHC-II


TABEL

MHC DALAM
PENGENALAN DAN
PRESENTASI
ANTIGEN

Ada 3 cara antigen diproses dan jalur


presentasi

Protein asal patogen ekstrasel dipecah, diproses


melalui jalur eksogen
Protein yg diproduksi endogen (self protein dan
protein virus) diproses melalui jalur endogen
Lipid dan derivatnya diproses seperti protein
ekstrasel dalam endosom, bersama dg CD1,
molekul serupa MHC, dan dipresentasikan ke sel
negatif ganda atau sel T CD8 yg memiliki reseptor

MHC DALAM
PENGENALAN
DAN
MHC dalam Pengenalan
dan
PRESENTASI
Presentasi Antigen
ANTIGEN

JALUR EKSOGEN MELALUI MHC-II


GAMBAR

MHC DALAM
PENGENALAN
DAN
MHC dalam Pengenalan
dan
PRESENTASI
Presentasi Antigen
ANTIGEN

JALUR ENDOGEN MELALUI MHC-I


GAMBAR

MHC DALAM
PENGENALAN
DAN
MHC dalam Pengenalan
dan
PRESENTASI
Presentasi Antigen
ANTIGEN

JALUR SILANG
GAMBAR

MHC DALAM
PENGENALAN
DAN
MHC dalam Pengenalan
dan
PRESENTASI
Presentasi Antigen
ANTIGEN

MHC PADA KOMUNIKASI ANTARSEL


GAMBAR

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai