Anda di halaman 1dari 37

ANTIGEN - ANTIBODI

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


ANTIGEN
Antigen adalah BAHAN yang dapat merangsang RESPON IMUN atau
BAHAN yang dapat bereaksi dengan antibodi yang sudah ada.

IMUNOGE
N
ANTIGEN

HAPTE
N
HAPTEN
Hapten merupakan determinan antigen dengan BM yang kecil dan
baru menjadi imunogen bila diikat dengan protein pembawa
(carrier)
besar
Contoh Hapten : Golongan antibiotik dan obat lainnya dengan BM
kecil
IMUNOGEN
Imunogen adalah antigen yang dapat merangsang sistem imun
dengan
Sangat kuat terutama dalam konteks imunitas protektif terhadap
Organisme patogen

Contoh imunogen → semua golongan bahan kimia seperti hidrat


arang,
Protein dan asam nukleat
Antigen poten alamiah :
 protein besar dng BM > 40.000 dalton

 Kompleks polisakarida mikrobial

 Glikolipid dan lipoprotein → lipid yang dimurnikan bukan

antigen
 Asam nukleat → pada penyakit autoimun tertentu
SUPERANTIGEN
Superantigen adalah molekul yang sangat poten terhadap mitogen
Sel T dapat memacu mitosis sel CD4+ tanpa bantuan APC

Contoh Superantigen : enterotoksin dan toksin yang


menimbulkan
Sindrom syok toksin yang diproduksi oleh S. areus
KLASIFIKASI ANTIGEN
PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT:
 EPITOP

 SPESIFITAS

 KETERGANTUNGAN SEL T

 SIFAT KIMIAWI
Klasifikasi antigen menurut Epitop
Jenis Antigen Keterangan Contoh

Unideterminan 1 jenis epitop pada 1 hapten


, univalen molekul
Unideterminan 1 jenis epitop, tetapi polisakarida
, multivalen terdapat 2atau lebih
epitop dalam 1 molekul
Multidetermina Banyak jenis epitop, tapi protein
n, univalen jumlahnya hanya satu
tiap epitop
Multidetermina Banyak jenis epitop, Kimiawi
n, multivalen jumlah tiap jenisnya lebih komplek
dari 1
Klasifikasi antigen menurut Spesifitas

Jenis Antigen Keterangan


Heteroantigen Dimiliki banyak spesies
Xenoantigen Hanya dimiliki spesies tertentu
Alloantigen (isoantigen) Yang spesifik untuk individu dalam
satu spesies
Antigen Organ spesifik Yang hanya dimiliki organ tertentu
Autoantigen Yang dimiliki alat tubuh sendiri
Klasifikasi antigen menurut
Ketergantugan Sel T
Jenis Antigen Keterangan Contoh
T-dependent Memerlukan pengenalan Antigen protein
oleh sel T dan sel B
terlebih dahulu untuk
mendapatkan respon
antiodi
T-independen Dapat meragsang sel B Molekul besar polimerik
tanpa bantuan sel T yang dipecah di dalam
untuk membentuk tubuh secara perlahan-
antibodi lahan (mis:
lipopolisakarida,
dekstran, flagelin
polimerik bakteri)
Klasifikasi antigen menurut Sifat Kimiawi

Jenis Antigen Sifat Keterangan Contoh


Hidrat arang Imunogenik Glikoprotein di Respon imun Golongan
(polisakarida) permukaan sel → darah ABO yang
respon imun → sifatnya antigen →
pembentukan antibodi berasal dari
polisakarida di
permukaan sel darah
merah
Lipid Non imunogenik Menjadi imunogenik sfingolipid
apabila diikat sama
protein pembawa →
dianggap hapten
Asam Nukleat Non imunogenik → Menjadi imunogenik Respon imun terhadap
DNA dalam bnetuk apabila diikat sama DNA, pada penderita
heliks protein pembawa SLE
Protein Imunogenik Multideterminan dan Protein susu
ANTIBODI
 Antibodies are circulating proteins that
are produced invertebrates in response
to exposure to foreign structures known
as antigens
ANTIBODI TERMASUK PROTEIN YANG DISEBUT DENGAN GLOBULIN

IMUNOGLOBULIN

Ada didarah → dibekukan → serum → bahan yang larut →


antibodi
CIRI yang PENTING
 Spesifitas
 Mempunyai aktivitas biologik
PEMBENTUKAN IMUNOGLOBULIN
 Dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari
proliferasi sel B akibat kontak dengan
antigen
 Dibentuk secara spesifik tergantung
antigen
STRUKTUR ANTIBODI
Struktur dasar Antibodi terdiri atas
2 Rantai Berat (BM: 50.000-
77.000)
2 Rantai Ringan (BM : 25.000)
Diikat menjadi satu dengan
Ikatan sulfida
 Antibodies can exist in two
forms
Membrane-bound antibodies

on the surface of B lymphocytes

function as receptors for antigen

secreted antibodies

Reside in the circulation, tissues, and mucosal sites


neutralize toxins, prevent the entry and spread of
pathogens, and eliminate microbes.
KLASIFIKASI
ANTIBODI/IMUNOGLOBULIN
Imunoglobulin G
 Komponen utama imunoglobulin serum (75% dr total
imunoglobulin) → ada di darah, CSF, cairan peritoneal, dan
urin
 Dapat menembus plasenta → masuk ke fetus → imunitas bayi
sampai 6-9 bln
 IgG dan komplemen bekerja saling membantu sebagai
opsonin pada pemusnahan antigen
 IgG memiliki sifat oposonin yang efektif, karena sel fagosit.
Monosit dan makrofag punya reseptor fraksi Fc dari IgG
Imunoglobulin G
Imunoglobulin A
 Ditemukan 2 bentuk serum IgA dan sekresi IgA (sIgA) → sIgA yang
terbanyak
 IgA sedikit di serum,
 sIgA→ banyak dalam cairan sekresi saluran nafas, saluran cerna,
saluran kemih, air mata, keringat, ludah dan ASI
 Kadar IgA tinggi dalam serum → adanya infeksi kronik saluran nafas
dan cerna seperti TBC, sirosis dan alkoholik
 SigA dalam bentuk olimerik menjadi stabil oleh ikatan polipeptida
rantai J
Fungsi Immunoglobulin A
 Dapat bekerja sebgai opsonin krn neutrofil, monosit dan makrofag memiliki
reseptor untuk Fca → meningkatkan efek bakteriolitik dan menetralisasi
toksin
 Diduga berperan dalam imunitas cacing pita
 Dapat menetralisasi toksin atau virus dan mencegah kontak antara toksin
atau virus dengan sel sasaran
 IgA dalam serum dapat mengaglutinasikan kuman → menganggu
motilitasnya → memudahkan opsonisasi oleh sel polimorfonuklear
 Mengaktifkan komplemen melalu jalur alternatif tidak sepertinhalnya dengan
IgG dan IgM yang mengaktifkan komplemen pada jalur klasik
Imunoglobulin M (IgM)
 Nama M berasal dari macroglobulin dengan BM 900.000 dalton
 IgM mempunyai rumus bangun pentamer dan merupakan
imunoglobulin terbesar
 Mrpk antibodi dalam respon imun primer
 Antibodi predominan yang diproduksi di fetus → jika kadarnya
meningkat dalam umbilikus → adanya infeksi sebelum lahir
 IgM paling efisien dalam aktivasi komplemen jalur klasik
 IgM dibentuk paling dahulu pada respon imun dibanding dengan IgG
 Fetus umur 12 minggu sudah memulai membentuk IgM
bila sel B nya dirangsang oleh infeksi intauterin → sifilis
kongenital, rubella, toxo, virus cytomegalo
 Bayi yang baru dilahirkan mempunyai IgM 10% dari
kadar IgM dewasa, karena IgM tidak menembus
plasenta
 Kadar IgM anak akan mencapai kadar IgM dewasa,
pada umur 1 tahun
 Molekul-molekul IgM diikat oleh rantai J (joining
chain seperti halnya pada IgA) pada fraksi Fc
 Fungsi IgM → mencegah gerakan mikroorganisme
patogen, memudahkan fagositosis dan merupkn
aglutinator poten antigen
 Merupakan antibodi yang dapat mengaktifkan
komplemen dengan kuat
Imunoglobulin D (IgD)
 Ditemukan dengan kadar yang sangat rendah dalam
sirkulasi → krn tidak dilepas oleh sel plasma, dan
rentan degradasi oleh proses proteolitik
 1% dari total imunoglobulin
 Ditemukan banyak di membran sel B → reseptor pada
aktivasi sel B juga sebagai petanda dari differensiasi
sel B yang telah matang
 IgD tidak mengikat komplemen
 Mempunyai aktivitas antibodi terhadap
antigen yang berupa makanan dan auto
antigen seperti komponen nukeus
 IgD juga mencegah toleransi imun
Imunoglobulin E (IgE)
 IgE ditemukan dalam serum dengan kadar yang
rendah → namun meningkat pada peyakit alergi seperti
asma, rinitis alergi, an dermatitis atopi
 Juga meningkat pada infeksi cacing, skitosomiasis,
hidatid, trikinosis dan infeksi parasit
 Jumlahnya paling sedikit dalam serum
 IgE dibentuk oleh sel plasma di selaput lendir saluran
nafas dan saluran cerna
 IgE mudah diikat sel mast, basofil, dan eosinofil
yang pada permukaanya memiliki reseptor untuk
fraksi Fc dari IgE (Fce-R)
 Alergen yang diikat dua molekul IgE , pada
permukaan sel mast (cross-linking) → influks ion
kalsium ke dalam sel → menurunkan kadar cAMP
intraseluler → degranulasi sel mast
ANTIODI MONOKLONAL
 Suatu rekayasa genetika yang digunakan untuk terapi berbagai penyakit
 Antigen tertentu → dimasukkan ke sistem imun hewan percobaan → sel B
akan mengenal banyak epitop → memproduksi antibodi
 Darah diambil dari hewan tersebut → mengandung antibodi yang multipel →
yang akan bereaksi dengan setiap epitop
 Serum yang didapatkan disebut polikolonal → mengandung banyak klon sel
B → dimurnikan → antibodi monoklonal
 Antibodi monoklonal → antibodi yang diprouksi oleh sel-sel asal dari satu
klon sel tersebut

Anda mungkin juga menyukai