Anda di halaman 1dari 32

SISTEM IMUN SPESIFIK

APT. MIRRAH NUR ADILLAH, M.KES


OUTLINE

● SISTEM IMUN SPESIFIK

● STRUKTUR DAN FUNGSI IMUNOGLOBULIN

● REAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI


SISTEM IMUN SPESIFIK

● Sistem imun spesifik adalah suatu sistem yang dapat mengenali suatu substansi asing yang masuk
ke dalam tubuh dan dapat memacu perkembangan respon imun yang spesifik terhadap substansi
tersebut.

● Sistem imun spesifik juga disebut dengan sistem imun yang didapat (adaptive immunity)

● Sel-sel imun yang berperan penting adalah sel limfosit B dan sel limfosit T

● Substansi yang dapat merangsang terjadinya respon imun spesifik disebut antigen
SISTEM IMUN SPESIFIK

Limfosit B

● Limfosit B adalah sel yang berasal dari sel induk di dalam sumsum tulang yang tumbuh menjadi
sel plasma, menghasilkan antibodi yang secara tidak langsung dapat mendestruksi benda asing.

● Jika dirangsang oleh suatu antigen, limfosit B akan mengalami pematangan sehingga
menghasilkan antibodi
SISTEM IMUN SPESIFIK

Limfosit T

● Merupakan sel yang terbentuk jika sel induk dari sumsum tulang pindah ke kelenjar timus ,
mengalami pembelahan dan pematangan.

● Di dalam kelenjar timus limfosit T belajar membedakan bahan asing (non self) dengan bahan
bukan asing (self).

● Limfosit T dewasa akan meninggalkan kelenjar timus , masuk ke dalam kelenjar getah bening dan
berfungsi sebagai bagian pengawasan sistem imun tubuh.
SISTEM IMUN SPESIFIK

Beberapa cara untuk mendapatkan imunitas spesifik

 Alamiah
 Aktif
Ag masuk ke dlm tubuh secara alamiah dan tubuh memproduksi Ab
 Pasif
Ab dari ibu masuk ke dalam janin melalui plasenta, atau ASI kepada bayi

 Buatan
 Aktif
Ag masuk kedalam tubuh melalui vaksinasi dan tubuh memproduksi Ab
 Pasif
Ab yang terdapat dalam serum disuntikkan ke dlm tubuh seseorang yg membutuhkan
REAKSI ANTIGEN ANTIBODI
DEFINISI

● ANTIGEN : bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan antibodi

● ANTIBODI : protein yang terdapat pada darah atau kelenjar tubuh lainnya, dan digunakan oleh
sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan menetralisasikan benda asing seperti bakteri,
virus, dll.
ANTIGEN

● Secara fungsional antigen dibagi menjadi 2 : imunogen dan hapten

● Imunogen/ Antigen : zat yang merangsang respon imun, bereaksi dengan antibodi secara khusus

● Hapten : molekul dengan BM rendah yang dapat bereaksi dengan antibodi yang sudah ada, tetapi
tidak dapat merangsang pembentukan antibodi secara langsung
Sifat Zat Untuk Menjadi Antigen

● Sifat asing : sistem imun mampu membedakan senyawa asing/bukan

● Ukuran molekul : BM > 100.000 kebanyakan merupakan imunogen kuat.

● Sifat kimia: sebagian besar merupakan protein dan polisakarida

● Kekhasan antigen: molekul antigen mempunyai tempat aktif pd daerah tertentu yg terlibat pada ikatan
antibodi

● Kepekaan thdp enzim-enzim jaringan.

● Antigen tersusun atas epitop dan paratop.

● Epitop atau Determinan adalah bagian dari antigen yang dapat mengenal/ menginduksi pembentukan
antibodi,

● sedangkan paratop adalah bagian dari antibodi yang dapat mengikat epitop.
Klasifikasi Antigen

● Berdasarkan Asal: Eksogen dan endogen

● Berdasarkan Determinan: Unideterminan univalen, Unideterminan multivalen, Multideterminan


univalen, Multideterminan multivalen

● Berdasarkan Spesifitas: Heteroantigen, Xenoantigen, Aloantigen, Antigen Organ Spesifik,


Autoantigen

● Berdasarkan Bahan Kimia: Polisakarida, Lipid, Asam nukleat, Protein


ANTIBODI

● Protein serum yang mempunyai respon imun (kekebalan) pada tubuh yang mengandung
Imunoglobulin (Ig).

● Konfigurasi molekul antigen-antibodi sedemikian rupa sehingga hanya antibodi yang timbul sbg
respon terhadap suatu antigen tertentu saja yang cocok dgn permukaan antigen itu sekaligus
bereaksi dengannya.
Struktur Antibodi

● Merupakan glikoprotein yang mempunyai 4 rantai polipeptida yang terdiri dari : 2 rantai
berat/heavy chain (BM >50.000), dan 2 rantai ringan/light chain (BM 25.000) yang identik

● Antibodi mempunyai bentuk seperti huruf “Y” kedua lengan bagian atas disebut daerah variable,
karena dapat berubah-ubah sesuai dengan antigen yang diikat.

● Sedangkan lengan bagian bawah disebut daerah constan, karena daerah tersebut tidak dapat
berubah bentuk
Fungsi Antibodi : Humoral Immune System

● Terdapat 3 cara yang dilakukan untuk menghadapi antigen:


Klasifikasi Antibodi

● Immunoglobulin A

● Immunoglobulin E

● Immunoglobulin M

● Immunoglobulin D

● Immunoglobulin G
Interaksi Antigen - Antibodi
● Respon antibodi dimulai dari fagositosis antigen oleh makrofag atau sel lain dalam sistem
retikuloendotelialyang meliputi sel-sel /angerhans di kulit, sel dendritik pada spleen dan lymph
node, serta monosit dalam darah.

● Sel-sel tersebut berdasarkan fungsi imunologisnya digolongkan sebagai antigen-presenting cells


(APC).

● Produksi antibodi diawali dengan melakukan injeksi atau imunisasi pada host atau hewan coba.
$eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini yaitu penanganan dan pemilihan hewan coba,
cara injeksi, sifat dan dosis antigen
Terdapat berbagai kategori "nteraksi antigen-antibodi, antara lain:

● Interaksi Primer: saat kejadian awal terikatnya antigen dengan antibodi

● Interaksi Sekunder: Netralisasi, Aglutinasi, Presipitasi, Fagositosis, Sitotoksis

● Interaksi Tersier: adalah munculnya tanda-tanda biologik dari interaksi antigen-antibodi yang
dapat berguna atau merusak bagi penderitanya
STRUKTUR DAN FUNGSI IMMUNOGLOBULIN
IMUNOGLOBULIN

● Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau
cairan tubuh pada hampir semua mamalia.

● Imunoglobulin termasuk dalam familik glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri
dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat.
STRUKTUR IMUNOGLOBULIN

● Berbentuk seperti huruf “Y”


● Terbentuk dari 4 rantai polipeptida, yaitu :
 Dua heavy chain yang identik (berat
molekul 50 kD)
 Dua light chain yang identik (berat
molekul 23 kD)
 Dihubungkan oleh ikatan disulfida (-S-
S-)
Macam-macam Bentuk Immunoglobulin
Berdasarkan fungsinya, terdapat dua daerah pada
immunoglobulin, yaitu:

● Fab (fragment, antigen binding) region : dua


fragmen yang mempertahankan kemampuan
untuk berkaitan dengan antigen (bagian yang
mengikat antigen)
● Fc (fragment, crystallizable) region : bagian
yang porter yang berasal dari digesti papain,
yang mengkristal saat suhu dingin
● Hypervariable (CDR) regions : daerah protein
yang berperan sebagai komplemen dari
antigen
Macam-macam Bentuk Heavy Chain
PEMBAGIAN IMMUNOGLOBULIN

Immunoglobulin G G

E Immunoglobulin E

Immunoglobulin A A
Immunoglobulin

D
M
Immunoglobulin D
Immunoglobulin M
Immunoglobulin G

Struktur
● 2 L-chain + 2 H-chain  ikatan disulfida
(H2L2)
● 4 sub kelas (IgG1, IgG2, IgG3, IgG4)

Fungsi
● Dominan pada respon imun sekunder
● Mampu melewati plasenta
● Mampu mengaktifkan komplemen
● Mampu melakukan opsonisasi atau fagositosis

IgG : antibodi utama dalam darah, merupakan


struktur monomer
Immunoglobulin A

Struktur
● Struktur mirip IgG + 1 molekul di J chain +
komponen sekretori
● IgA berbentuk monomer dalam serum

Fungsi
● Imunoglobulin utama dalam sistem sekretori
eksternal seperti kolostrum, saliva, pernapan,
pencernaan
● Mencegah keberadaan mikroba di membran
mukus
● Tidak dapat membentuk komplemen dan tidak
melewati plasenta
Immunoglobulin M

Struktur
● Imunoglobulin paling besar
● Serum  molekul pentamer (Unit 5-H2L2 +
1)
● Permukaan sel  monomer

Fungsi
● Imunoglobulin pertama yang mencapai situs
infeksi
● Penting dalam pertahanan melawan bakteri
dan virus
Immunoglobulin E

Struktur
● Protein monomer

Fungsi
● Memediasi proses hypersensitivity atau reaksi
alergi
● Host utama dalam melawan infeksi parasit
khususnya Helminths (infeksi cacing)
● Tidak melewati plasenta dan tidak membentuk
komplemen

IgE : menstimulasi alergi, merupakan struktur


monomer
Immunoglobulin D

Struktur
● Protein monomer

Fungsi
● Belum diketahui secara pasti
● Berperan sebagai reseptor antigen di
permukaan sel B
● Jumlah sedikit di serum

IgD : terdapat di permukaan sel B, dapat


mengaktivasi sel, merupakan struktur monomer
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai