Anda di halaman 1dari 20

Handling Cytotoxic

Apt. Mirrah Nur Adillah, M.Kes


PENDAHULUAN
Obat kanker (cytotoxic drugs) merupakan salah satu
sediaan parenteral yang mempunyai efek carsinogenik,
teratogenik, dan mutagenik terhadap petugas yang
terpapar obat tersebut melalui kontak dengan kulit,
tertusuk jarum, inhalasi, tertelan, pada aktivitas ;
- penyiapan obat
- pemberian obat kepada pasien
- penanganan buangan pasien
- tumpahan
- Transportasi dan penanganan limbah
• Pemberian obat sitostatika disebut Kemoterapi
• Kanker dapat diobati atau tidak dapat diobati,
tergantung kondisi pasien, penyebaran penyakit
• Management pengobatan kanker
- Bedah
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Kombinasi dari 3 pengobatan diatas
• Kemoterapi menggunakan1 obat, 2 atau
5 - 6 kombinasi obat
PENYIAPAN OBAT SITOSTATIKA
Menghindari Bahaya Penanganan
Obat Sitostatika
• Menyiapkan obat sitostatika dalam ruangan
khusus
• Dilakukan oleh petugas yang terlatih
• Mengikuti SOP
Faktor yang harus Diperhatikan
• Ruangan
• Sumber Daya Manusia
• Teknik Aseptik
• Kontrol Kualitas
Fasilitas Pelayanan Obat Sitosatika
• Fasilitas
* Ruang sentralisasi penanganan obat
kanker :
- ruang administrasi
- ruang ganti pakaian
- ruang antara
Alat Pelindung Diri
• Sarung tangan steril
- latex, bebas powder
• Baju pelindung
- disposable, tak mudah
tembus/ menyerap,
lengan panjang bermanset
• Head cover
• Shoes cover
• Kaca mata google
• Masker
• Bahan tanpa serat
• Dapat disterilkan
Perlengkapan Penyiapan Obat Sitostatika
• Spuit berbagai ukuran
• Needle berbagai ukuran
• Kantong infus
• Kain kassa besar dan kecil
• Aluminium foil
• Alas kemoterapi
• Chemotherapy disposible bag
• Chemotherapy waste container
• Chemotherapy spill kit
• Chemocheck
Laminar Air Flow Vertikal
• Perlindungan pernapasan
- Class II atau III vertikal Biological Safety
Cabinet (BSC )
- Horizontal kabinet dikontraindikasikan
untuk obat sitostatika
Tipe Lain Laminar Air Flow
Isolator Aseptik Still Air Box
Paparan obat sitostatika
• Pada saat ini RS umumnya menyiapkan obat
sitostatika di ruang rawat oleh perawat atau
dokter
• Terekspose obat sitostatika dapat terjadi pada
saat :
- Penerimaan dan penyimpanan
- Penyiapan
- Dispensing dan pemberian obat
Rute terekspose sitostatika
• Inhalasi (umumnya)
• Injeksi
• Tertelan (makanan)
• Absorpsi (sarung tangan)
• Kontak langsung (tidak sengaja)
Akibat paparan obat sitostatika
• Efek lansung :
- Efek toksik pada kulit
- Toksisitas pada mata
- Efek sistemik
- Reaksi alergi
• Karsinogenik
• Mutagenik
• Teratogenik dan spermatotoksik
Tumpahan Obat Sitostatika
• Tumpahan > 5 ml , daerah sekelilingnya
diisolasi
• Pembersihan sama dengan tumpahan < 5 ml
• Setelah dibersihkan, area dicuci dengan
detergent dan dibilas dengan air
Aktifitas Penyiapan Obat Sitostatika yang
Memapari Petugas
• Mencabut jarum dari vial
• Memindahkan obat dengan syringe
• Mematahkan ampul
• Mengeluarkan udara dari dalam syringe
• Mengisi obat ke dalam syringe melewati batas
volume syringe
Limbah Obat Sitostatika
• Kantong / wadah khusus dengan label khusus
limbah obat sitostatika
• Incinerator suhu 1000 °C
• Staff farmasi harus mengetahui pembuangan
limbah obat sitostatika
Kebutuhan Minimal Untuk
Penanganan Obat Sitostatika
• Gunakan LAF atau BSC untuk melarutkan
• Tempatkan LAF atau BSC di cleanroom
• Petugas memakai baju pelindung yang sesuai
• Gunakan teknik aseptik
• Mempunyai SOP
• Mempunyai petugas yang terlatih dalam
penanganan obat sitostatika
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai