SITOTOKSIK
B 231 052
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senyawa sitotoksik adalah suatu senyawa atau zat yang dapat merusak dan
sel normal dan juga sel kanker, serta digunakan untuk menghambat pertumbuhan
dari sel tumor maliginan. Istilah dari toksisitas juga dapat digunakan untuk zat-zat
yang bersifat genotoksik, mutagenik, onkogenik, teratogenik, dan zat-zat yang
bersifat berbahaya (Sarce, 2009).
Obat sitotoksik adalah agen yang ditujukan untuk terapi, khususnya pada
pengobatan kanker. Obat ini diketahui sangat beracun bagi sel-sel, terutama
melalui tindakannya pada reproduksi sel. Obat sitotoksik semakin sering
digunakan dalam berbagai pengaturan kesehatan, laboratorium dan klinik hewan
untuk pengobatan kanker dan kondisi medis lainnya seperti rheumatoidarthritis,
multiple sclerosis dan kelainan auto-imun.
Obat sitotoksik mencakup obat yang menghambat atau mencegah fungsi sel.
Obat sitotoksik termasuk obat-obatan yang terutama digunakan untuk mengobati
kanker, sering sebagai bagian dari rezim kemoterapi. Bentuk yang paling umum
dari obat sitotoksik dikenal sebagai antineoplastik. Obat sitotoksik memiliki efek
mencegah pertumbuhan yang cepat dan pembagian (mitosis) sel kanker . Namun,
obat sitotoksik juga mempengaruhi pertumbuhan sel-sel lain membagi cepat
dalam tubuh seperti folikel rambut dan lapisan dari sistem pencernaan. Sebagai
hasil dari pengobatan, banyak sel-sel normal yang rusak bersama dengan sel-sel
kanker.
Pajanan obat sitotoksik dan limbah yang terkait dapat terjadi di mana
kontrol tindakan gagal atau tidak di tempat. Paparan dapat terjadi melalui kontak
kulit, menghirup aerosol dan partikel obat , dan luka benda tajam .
Paparan dapat terjadi ketika :
● mempersiapkan obat
● memberikan obat-obatan
● mengangkut obat
● membersihkan tumpahan .
● Apoteker
● Staf laboratorium
● Penjaga
Penyimpanan
● Obat sitotoksik harus dikemas dalam label , disegel , wadah anti bocor
wadah yang kuat , tertutup rapat dan diberi label dengan peringatan
sitotoksik.
6. Adanya Protap
b. Jarum yang digunakan untuk menghisap larutan dari vial melalui tutup
karet dipilih yang mempunyai lubang besar untuk menghindari adanya
tekanan yang terlalu tinggi. Biasanya dipilih needle 18.
c. Tutup karet vial harus diseka alcohol sebelum ditusuk jarum untuk
menghindari adanya kontaminan masuk kedalam vial
e. Pada saat membuka ampul operator harus memastikan bahwa tidak ada
serbuk atau cairan yang menempel di leher ampul, dengan cara mengetuk
dinding ampul sampai semua materi dalam ampul ada dibagian bawah
leher ampul
f. Pada saat mematahkan ampul gunakan kasa atau kain pelindung dan
arahkan menjauhi operator.
● LAFC Horizontal
● Suhu dan kelembaban udara terkontrol (suhu : 18-22 derajat celcius dan
kelembaban 35-50%)
● Konstruksi khusus
● Pakaian Pelindung (pakaian luar) harus terbuat dari material yang tidak
melepaskan debu dan serat.
dan masker.
mengurangi kontaminan.
● Petugas wanita yang sedang hamil atau merencanakan untuk hamil tidak
● Petugas yang sedang sakit atau mengalami infeksi pada kulit harus
8. Membuat label pengiriman terdiri dari : nama pasien, nomer rekam medis,
ruang perawatan, jumlah paket. (contoh label pengiriman, lampiran 2)
9. Melengkapi dokumen pencampuran (contoh form pencampuran dibuku
1: Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril)
10. Memasukkan alat kesehatan, label, dan obat-obatan yang akan dilakukan
pencampuran kedalam ruang steril melalui pass box.
d) Pencampuran
Proses pencampuran sediaan sitotoksik sebagai berikut :
1. Memakai APD sesuai PROSEDUR TETAP
2. Mencuci tangan sesuai PROSEDUR TETAP
3. Menghidupkan biological safety cabinet (BSC) 5 menit sebelum
digunakan.
4. Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi BSC sesuai PROSEDUR
TETAP
Protap Desinfeksi Dan Dekontaminasi
Persiapan Bahan Dan Alat
a) Mempersiapkan bahan yang terdiri dari
● Alkohol swab
● Jarum
● Jika kulit tidak sobek, seka area dengan kassa yang dibasahi dengan
● Laporkan ke supervisor
● Minta pertolongan
● Tanggalkan sarung tangan
● Bilas mata dengan air mengalir dan rendam dengan air hangat selama 5
menit
● Letakkan tangan di sekitar mata dan cuci mata terbuka dengan larutan
NaCl 0,9%
● Laporkan ke supervisor
3. Tertusuk jarum
● Jika perlu gunakan spuit baru dan jarum bersih untuk mengambil obat
● Tanggalkan sarung tangan, bilas bagian yang tertusuk dengan air hangat
terangkat.
● Tarik keluar dari bahu dan lipat sehingga bagian luar terletak di
dalam.
A. Kesimpulan
● Obat sitotoksik adalah agen yang ditujukan untuk terapi, khususnya pada
Hal ini perlu dilakukan karena obat ini dikenal sangat beracun untuk sel,
terutama melalui tindakan mereka pada reproduksi sel. Banyak yang
terbukti menjadi karsinogen, mutagen atau teratogen.
Bakti Husada, 2009, Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan
Sitostatika, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Sarce, 2009, Proteksi Diri Perawat dalam Pemberian Sitostatika di Rumah Sakit Umum
DaerahPropinsi Sulawesi Tenggara, Artikel Riset Keperawatan, Universitas Diponegoro,
Semarang.