Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL SKRIPSI

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN


SEDUHAN TEH BIJI BUAH ALPUKAT BIASA (Persea
americana Mill) DENGAN BIJI BUAH ALPUKAT
MENTEGA (Persea americana Mill) MENGGUNAKAN
METODE DPPH

DISUSUN OLEH :
NURUL FATMA NELLY
NIM. 01021232

PROGRAM STUDI S1-FARMASI FAKULTAS FARMASI


UNIVERSITAS YPIB MAJALENGKA TAHUN
2022
Teh adalah jenis minuman non alkohol yang terbuat dari
daun teh yang mengalami proses pengolahan tertentu. Produk teh
saat ini telah mengalami banyak perkembangan, teh tidak hanya
terbuat dari daun teh, namun juga dapat dibuat dari simplisia lain
seperti biji buah alpukat.

Tanaman alpukat merupakan salah satu tanaman yang


banyak ditemukan di Indonesia. Sebagian besar orang hanya
mengkonsumsi buahnya saja, sedangkan bagian lain dari tanaman
tersebut seperti biji, daun dan kulit buah sangat jarang dimanfaatkan
(Malangngi, Sangi dan Paendong, 2012).

Biji alpukat memiliki kandungan tanin sebagai


antioksidan alami. Selain memiliki kandungan tanin alpukat juga
merupakan salah satu buah sumber flavonoid yang dapat digunakan
sebagai buah pilihan bagi penderita diabetes mellitus.
BAB I
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh
LATAR BELAKANG Mira Marlinda, et al. (2012) mengenai analisis senyawa metabolit
sekunder dan uji toksisitas biji buah alpukat biasa atau varietas
merah bundar dengan biji buah alpukat mentega atau varietas
hijau panjang didapatkan hasil bahwa kedua sampel tersebut
mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, triterpenoid,
tanin, flavonoid dan saponin.
1.1 PEMBATASAN Subyek Penelitian : Seduhan teh biji buah alpukat biasa
dengan varietas merah bundar dan alpukat mentega dengan
MASALAH 01 varietas hijau panjang pada variasi seduhan berdasarkan
prosedur seduhan teh hitam dan teh hijau dengan suhu
1000C dan 700C selama 3 menit.

02 Objek Penelitian : Aktivitas antioksidan

Parameter Penelitian : Nilai IC50


03
1.2. IDENTIFIKASI Menentukan apakah perbedaan jenis dapat mempengaruhi
aktivitas antioksidan dari seduhan teh biji buah alpukat
MASALAH 01 biasa (Persea americana Mill) dengan teh biji buah
alpukat mentega (Persea americana Mill)

Menentukan bagaimana aktivitas antioksidan dari


seduhan teh biji buah alpukat biasa (Persea americana
02 Mill) dengan teh biji buah alpukat mentega (Persea
americana Mill) ?

Menentukan berapakah nilai IC50 pada seduhan teh


biji buah alpukat biasa (Persea americana Mill)
03 dengan teh biji buah alpukat mentega (Persea
americana Mill) ?
1.3. PERUMUSAN Apakah perbedaan jenis dapat mempengaruhi aktivitas
antioksidan dari seduhan teh biji buah alpukat biasa
MASALAH 01 (Persea americana Mill) dengan teh biji buah alpukat
mentega (Persea americana Mill) ?

Bagaimana aktivitas antioksidan dari seduhan teh biji


buah alpukat biasa (Persea americana Mill) dengan teh
02 biji buah alpukat mentega (Persea americana Mill) ?

Berapakah nilai IC50 pada seduhan teh biji buah


alpukat biasa (Persea americana Mill) dengan teh biji
03 buah alpukat mentega (Persea americana Mill) ?
1.4. TUJUAN PENELITIAN 1.5. MANFAAT PENELITIAN

1) Untuk mengetahui apakah perbedaan jenis dapat 1) Bagi Peneliti


mempengaruhi aktivitas antioksidan dari seduhan teh Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang pemanfaatan
biji buah alpukat biasa (Persea americana Mill) biji buah alpukat (Persea americana Mill) yang dapat
dengan teh biji buah alpukat mentega (Persea dijadikan teh yang berkhasiat sebagai antioksidan alami
americana Mill) yang memiliki antivitas dalam menangkal radikal bebas.
2) Untuk mengetahui bagaimana aktivitas antioksidan 2) Bagi Institut Pendidikan
dari seduhan teh biji buah alpukat biasa (Persea Sebagai referensi selanjutnya untuk penelitian yang terkait
americana Mill) dengan teh biji buah alpukat dengan seduhan teh biji buah alpukat (Persea americana
mentega (Persea americana Mill) Mill) yang memiliki aktivitas antioksidan.
3) Untuk mengetahui berapakah nilai IC50 pada 3) Bagi Masyarakat
seduhan teh biji buah alpukat biasa (Persea Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahan
americana Mill) dengan teh biji buah alpukat alam yang dapat digunakan sebagai antioksidan dalam
mentega (Persea americana Mill) ? menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai
penyakit.
1.6. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1.7. HIPOTESA

1) TEMPAT 1) Ho : Apakah terdapat perbedaan aktivitas


Penelitian yang akan dilakukan di Laboratorium antioksidan seduhan teh biji buah alpukat biasa
Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas YPIB (Persea americana Mill) dengan seduhan teh biji
Cirebon di Jalan Perjuangan Majasem, Cirebon, buah alpukat mentega (Persea americana Mill).
Jawa Barat.
2) Ha : Apakah tidak terdapat perbedaan aktivitas
2) WAKTU antioksidan seduhan teh biji buah alpukat biasa
• Penyusunan proposal : Juni 2022 (Persea americana Mill) dengan seduhan teh biji
• Seminar proposal : Oktober 2022 buah alpukat mentega (Persea americana Mill).
• Penelitian : Januari 2023
• Penyusunan skripsi : Februari 2023
• Sidang skripsi : Maret 2023
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Tanaman Alpukat

Adapun klasifikasi alpukat secara lengkap adalah sebagai berikut :


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Alpukat varietas hijau panjang
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua atau dikotil)
Sub kelas : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea americana Mill. (Hasti Mustopa, 2015).
Alpukat varietas merah bundar
2.1.1 Ekologi dan Penyebaran 2.1.2 Kandungan Zat Kimia, Khasiat dan
Manfaat Biji Buah Alpukat
Tanaman alpukat berasal dari dataran rendah
dan dataran tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan Secara khusus, bijinya mengandung flavonoid,
masuk ke Indonesia pada abad ke 18 dan secara resmi tanin, saponin, triterpenoid serta mengandung campuran
antara tahun 1920-1930 Indonesia telah meneliti 20 komponen polifenol seperti katekin dan epikatin (Ade
varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat Zuhrotun, 2007). selain bersifat diuretik (peluruh air seni)
(Materia Medika Indonesia, 2006). juga memiliki beberapa efek farmakologis seperti
antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, analgesik dan
Varietas-varietas alpukat di Indonesia dapat digolongkan dapat mengurangi kadar gula darah
menjadi dua, yaitu:
1) Varietas unggulan yaitu alpukat hijau panjang dan
alpukat hijau bundar.
2) Varietas lainnya yaitu alpukat merah panjang, alpukat
merah bundar, alpukat mega murapi, alpukat mega
peninggahan dan alpukat mega gaguan serta alpukat
hasil keturunan atau persilangan antar tiga kelompok
lainnya. (Sadwiyanti et al., 2009).
2.3 Tinjauan Tentang Teh 2.4 Radikal Bebas
Awal penemuannya minuman teh di
gunakan oleh bangsa China sebagai obat mujarap 1) Definisi Radikal Bebas
untuk berbagai macam penyakit. Munculnya teh di Radikal bebas atau ROS (Reactive Oxygen Species)
Indonesia pertama kali berawal ketika Dr. Andreas didefinisikan sebagai atom atau molekul yang memiliki
Cleyer, yang membawa bibit tanaman teh untuk elektron tidak berpasangan pada orbit luarnya.
dijadikan tanaman hias pada tahun 1684.
Teh terbagi menjadi dua jenis, yaitu teh non-herbal 2) Dampak Radikal Bebas
dan teh herbal. penyakit degeneratif seperti jantung koroner, tekanan
1) Teh Non Herbal darah tinggi, aterosklerosis, dan diabetes mellitus.
• Teh Hitam (Black Tea)
• Teh Oolong (Oolong Tea)
• Teh Hijau (Green Tea)
• Teh Putih
2) Teh Herbal
Herbal tea atau teh herbal merupakan produk
minuman teh, bisa dalam bentuk tunggal atau
campuran herbal.
2.5 Antioksidan
1) Definisi Antioksidan
2.6 Metode Uji Antioksidan dengan Metode
Antioksidan adalah senyawa yang mampu DPPH
menangkal atau meredam dampak negatif oksidan DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl)
dalam tubuh. merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu
2) Fungsi Antioksidan kamar dan sering digunakan untuk
Adapun beberapa fungsi antioksidan yaitu : mengevaluasi aktivitas antioksidan beberapa
• untuk menetralisir radikal bebas senyawa atau ekstrak bahan alam.
• melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit Suatu zat mempunyai sifat antioksidan bila
degeneratif dan kanker nilai IC50 kurang dari 200 ppm. Bila nilai IC50
• membantu menekan proses penuaan (Tapan, yang diperoleh berkisar antara 200-1000 ppm,
2005). maka zat tersebut kurang aktif namun masih
3) Jenis Antioksidan berpotensi sebagai zat antioksidan (Molyneux,
• Antioksidan Primer 2004).
• Antioksidan Sekunder
• Antioksidan Tersier
2.7 Spektrofotometri

1) Definisi Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan salah satu jenis teknik dari
spektroskopi yang mempelajari tentang absorpsi dan emisi radiasi dari
suatu senyawa. Alat yang bertindak untuk spektrofotometri disebut
spektrofotometer (Christian, 1994).
2) Bagian Spektrofotometri
• Sumber cahaya
• Wadah Sampel
• Monokromator
• Detektor
• Visual display/recorder
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengguanaan metode analisis
secara spektrofotometri yaitu sebagai berikut :
1. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
2. Panjang gelombang maksimum
3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 OBJEK PENELITIAN

3.1.1 POPULASI 3.1.2 SAMPEL DAN


PENARIKAN 3.1.3 VARIABEL PENELITIAN
SAMPEL

1) Variabel bebas
Populasi yang digunakan Seduhan teh biji buah alpukat biasa
dalam penelitian ini adalah 1) Sampel
Sampel yang digunakan dalam (Persea americana Mill) dengan biji
Tanaman buah alpukat buah alpukat mentega (Persea
(Persea americana Mill) penelitian ini adalah biji buah
alpukat (Persea americana Mill) americana Mill) dengan variasi
dengan varietas hijau seduhan pada suhu 70 dan 100 derajat
panjang dan merah bundar. dengan varietas hijau panjang dan
merah bundar. celcius selama 3 menit.
2) Penarikan Sampel 2) Variabel terikat
Secara sampling purposif Aktivitas antioksidan
3) Variabel kontrol
Vitamin C (asam askorbat).
3.1.4 OPERASIONAL VARIABEL

X1 a

X1 b

X2 a Y

X2 b

K+
3.2 METODE PENELITIAN 3.4 DESAIN PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan yaitu


metode percobaan (experiment), yaitu melakukan
perlakuan atau percobaan pada objek yang sedang
diteliti, dengan mengetahui pengaruh yang timbul
akibat perlakuan yang telah diberikan dan
memperoleh data (Notoadmojo, 2012).

3.3 ALAT DAN BAHAN

3.4.1 Alat Penelitian


Spektrofotometer UV-Vis, oven,
kompor listrik, blender, batang pengaduk, sendok,
beaker glass, glass ukur, tabung reaksi, penjepit
tabung reaksi, rak tabung reaksi, paket stick pH,
pisau, timbangan digital, pipet tetes, ayakan mesh
100.
3.4.2 Bahan Penelitian
Biji buah alpukat, aquadest, kertas
saring whatman, FeCl3 1%, NaOH 10%, H2SO4
pekat, serbuk vitamin C, serbuk DPPH.
3.5 LANGKAH KERJA
1) Determinasi Tanaman 6) Evaluasi Mutu Teh Biji Buah Alpukat
Bertujuan untuk menentukan • Uji Organoleptik
atau memastikan kebenaran dari sampel. Dengan menggunakan panca indera yang diamati
2) Pengumpulan Bahan bentuk, warna, dan bau
Bahan didapatkan dari • Uji Ph
kelurahan Kalitanjung, Kecamatan pH yang didapat harus asam (pH 6-7) karena
Harjamurti, Kota Cirebon. mempengaruhi kulitas rasa serbuk (Dewi & Lestari,
3) Pembuatan Simplisia Biji Buah Alpukat 2016).
4) Pembuatan Seduhan Teh Biji Buah • Uji Kadar Air
Alpukat Syarat mutu teh celup memiliki standar maksimum
2,4 gram dalam 140 ml air yang kadar air sebesar 10%.
diseduh pada suhu 700C dan 1000C • Uji Kadar Abu
selama 3 menit. Syarat kadar abu untuk teh celup herbal adalah
5) Skrining Fitokimia maksimal 8%.
• Pemeriksaan Flavonoid
Warna merah, kuning, dan jingga pada
lapisan amil alcohol menunjukan
positif flavonoid.
• Pemeriksaan Tanin
Warna biru atau kehitaman
menunjukkan adanya tanin.
3.5 LANGKAH KERJA

7) Analisis Aktivitas Antioksidan Seduhan Teh 2. Pengukuran Aktivitas Antioksidan


Biji Buah Alpukat • Pengukuran aktivitas antioksidan vitamin C
1. Pembuatan Larutan (Persiapan Awal) terhadap radikal bebas DPPH
• Pembuatan Larutan DPPH 100 ppm 2 ml larutan vitamin C ditambahkan 2
10 mg DPPH, larutkan dengan alkohol ml larutan DPPH.
70% hingga 100 ml. • Pengukuran aktivitas antioksidan sampel seduhan
• Pembuatan Larutan Vitamin C 100 ppm teh biji buah alpukat terhadap radikal bebas
10 mg serbuk vitamin C murni, larutkan DPPH
dengan aquadest hingga 100 ml dan 2 ml larutan vitamin C ditambahkan 2
dibuat larutan dengan seri konsentrasi 2 ml larutan DPPH.
ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, dan 10 ppm
• Pembuatan Larutan Blanko
2 ml larutan DPPH kemudian tambahkan
alkohol 70% sebanyak 2 ml.
• Pembuatan Larutan Sampel
50 mg dari masing-masing sampel,
kemudian dicampurkan dengan alkohol
70% sampai volume 100 ml. Dibuat seri
konsentrasi yaitu 50 ppm, 100 ppm, 150
ppm, 200 ppm, dan 250 ppm.
3.6 Sumber Data dan Alat Pengumpulan 3.7 Tekhnik Pengolahan Data
Data
1) Mengumpulkan data absorbansi yang
1) Sumber Data diperoleh dari konsentrasi larutan
• Data Primer yaitu larutan blanko, vitamin C,
• Data Sekunder Seduhan Teh Biji Buah Alpukat.
2) Alat Pengumpulan Data 2) Menghitung persentase (%) inhibisi
Data primer dalam setiap konsentrasi larutan.
penelitian ini yang meliputi 3) Membuat sebuah tabel dan kurva baku
absorbansi larutan diperoleh dan yang menyatakan kolerasi antara
dikumpulkan menggunakan alat konsentrasi seri larutan dengan
Spektrofotometri UV-Vis. persentase inhibisinya.
4) Menentukan persamaan regresi
liniernya untuk mendapatkan nilai a
dan b pada persamaan umum regresi
linier.
5) Menghitung nilai IC50.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai