3 September 2015
Kholifah Holil
ABSTRACT
The purpose of this research is to present scientific information related to madura’s herbal
medicine “empot super” and herbal extract made from existing composition of the various
constituent plants of empot super. Then, this research spesifically detects antioxidants
activity found in herbal medicine and herbal extract expected to provide a scientific
assurance either for the industry or the consumen.Samples used in this research are
madura’s herbal medicine and herbal extract mixture of various simplisia those are used in
the manufacture of empot super herbal medicine. To get those samples, herbal medicine is
imported from madura, while the herbal extract is the production of extraction process by
using ethanol. The samples are subsequently assay the antioxidants activity by using DPPH
method at 571nm.The final result of this research indicates the existance of IC50 proportion
in herbal medicine that is 34,11mg/ml and 45,44mg/ml in herbal extract. Indeed, in the assay
of herbal medicine and herbal extract classified as having a very strong antioxidants activity.
Key words: herbal medicine, extract, antioxidant, DPPH, IC50
111
Kholifah Holil
Uji antioksidan diperlukan untuk Berbagai riset terkait kandungan bahan aktif
mengetahui aktivitas antioksidan yang dimiliki yang terdapat dalam tanaman penyusun jamu
oleh jamu. Informasi aktivitas antioksidan yang “empot super” telah banyak dilakukan dan
dimiliki akan menunjukkan kemampuan bahan menjadi bukti pendukung terkait kebesaran
aktif yang dimiliki dalam melindungi sel Allah SWT dalam menciptakan tanaman.
melawan kerusakan yang ditimbulkan oleh P. granatum adalah salah satu tanaman
radikal bebas (Reactive Oxygen Species), yang digunakan dalam menyusun tanaman jamu
seperti singlet oksigen, superoksid, radikal Madura “empot super” yang berasal dari Persia
peroksid, dan radikal hidroksil (Richa, Y. 2009, dan memiliki berbagai manfaat. P. granatum
dalam Miryanti dkk, 2011). Hal ini penting memiliki khasiat terapeutik antara lain
untuk diketahui agar jamu yang dikonsumsi antivirus, antioksidan, anti tumor, efek
benar-benar menjadi agen untuk perbaikan sel ekstrogenik (Satpathy S et al., 2013),
untuk tetap tumbuh sebagaimana mestinya atau mengurangi faktor resiko penyakit jantung,
untuk kepentingan pemeliharaan sel dalam memulihkan pengerasan pada dinding arteri
paparan radikal bebas yang terjadi setiap saat. (aterosklerosis), mengurangi tekanan darah
Antioksidan menjadi agen penting sistolik dengan menghambat serum angiotensi–
untuk menangkap radikal bebas yaitu senyawa converting enzyme, antikanker, andiabetes
kimia yang memiliki satu elektron atau lebih (Andriani, 2011) dan antikandidiasis (Nauli,
yang tidak berpasangan. Keberadaan 2010). Khasiat terapeutik tersebut
antioksidan akan menyebabkan elektron yang dimungkinkan karena dari hasil uji fitokimia
tidak berpasangan tersebut menjadi stabil pada P. granatum mengandung alkaloid,
sehingga kerusakan sel dapat dihindari. Jika glikosida, dan terpen (Andriani, 2011). Selain
kerusakan sel dapat dihindari maka diharapkan itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
sel dapat terpelihara dengan baik dan terhindar Changjiang Guo et al., (2006) dilaporkan
dari penyakit. bahwa mengandung antioksidan yang tinggi.
Konsumsi jamu dengan cara E. horsfieldii juga merupakan tanaman
memanfaatkan bahan aktif salah satunya penyusun jamu Madura “empot super”.
antioksidan adalah bentuk usaha memanfaatkan Tanaman ini bermanfaat sebagai obat penguat
apa yang disediakan oleh Allah SWT tubuh dan untuk lemah syahwat (Dalimartha,
sebagaimana yang disampaikan Allah SWT 2003). Berdasarkan hasil uji di laboratorium,
dalam al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 4: ekstrak air biji E. horsfieldii. memiliki efek
stimulan terhadap sistem syaraf pusat pada
hewan coba (Bidayati, 1990). Sedangkan Q.
lusitanica merupakan tanaman famili Fagaceae
yang memiliki kandungan astringen, antiseptik,
dan hemostatik. Kemampuan yang dimiliki
Artinya: "Dan di bumi ini terdapat bagian- tersebut karena kandungan senyawa aktif yang
bagian yang berdampingan dan kebun-kebun dimiliki berupa galotanin, minyak atsiri, zat
anggur, tanam-tanaman dan pohon kurma yang pati, dan asam tanat (Roshni R and Ramesh G,
bercabang dan yang tidak bercabang, disirami 2013). Tanaman lain yang juga memiliki
dengan air yang sama. Kami melebihkan potensi yang sama dan digunakan dalam jamu
sebagian tanaman-tanaman itu atas sebagian Madura “empot super” adalah P. laevigata. P.
yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada laevigata yang digunakan untuk obat nyeri
yang demikian itu terdapat tanda-tanda sehabis bersalin, disentri, koreng dan luka-luka
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir." kerena memiliki kandungan flavonoida,
Surat Ar-Ra’d ayat 4 menerangkan polifenol, saponin, dan tanin. Hasil uji fitokimia
bahwa Allah SWT telah menyediakan tanaman menunjukkan bahwa P. laevigata memiliki 6
untuk dimanfaatkan manusia. Pemanfaatan jenis pronthosianidin (Kamiya et al., 2001).
tanaman karena tanaman memiliki Hasil uji aktivitas antijamur terhadap tanaman
keistimewaan, meskipun ada pada tempat yang ini menunjukkan kemampuan dalam
sama sekalipun, tetapi oleh Allah SWT menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton
diciptakan dengan keistimewaan yang berbeda- mentagrophytes (Yuliana, 2002).
beda terkait kandungan bahan aktif yang Beberapa tanaman yang digunakan
dimiliki dan manusia diberi kesempatan seluas- dalam jamu Madura “empot super” tersebut
luasnya untuk mengambil manfaatnya. sudah dibuktikan senyawa aktivitasnya dan
112
Uji Antioksidan Jamu Madura (111-117) El-Hayah Vol. 5,No.3 September 2015
secara umum memiliki kandungan antioksidan menggunakan metode DPPH berdasarkan yang
(contoh flavonoid, galotanin, dan lain-lain) dilakukan oleh Molyneux (2004) dan telah
namun informasi yang tersedia masih sangat mengalami modifikasi.
terbatas. Penelitian terkait uji antioksidan pada Disiapkan stok DPPH 0,2mM, 100
jamu Madura “empot super” perlu dilakukan. μg/ml BHT, 1g/ml jamu, dan 1 g/ml ekstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil jamu. Stok-stok tersebut dilarutkan dengan
uji aktivitas antioksidan pada jamu Madura menggunakan pelarut etanol sesuai dengan
“empot super” dan ekstrak jamu serta untuk konsentrasi yang dibuat, sebagai contoh DPPH
mengethui perbedaan hasil uji aktivitas 0,2mM disiapkan dengan cara menimbang 2 mg
antioksidan pada jamu Madura “empot super” DPPH dan dilarutkan dengan 25 ml etanol.
dengan ekstrak jamu yang dilarutkan dengan Stok yang telah disiapkan dimasukkan
pelarut etanol. ke dalam tabung reaksi dan selanjutnya
ditambah dengan Tris HCl 100mM (pH 7,4)
BAHAN DAN METODE dengan cara tabung 1 berisi blanko sebanyak
Alat dan Bahan 1500 μl (150 μl etanol dan 1350 μl Tris HCl),
Alat yang digunakan dalam penelitian tabung 2 berisi kontrol negatif sebanyak 500 μl
ini adalah oven, loyang, cawan penguap, (50 μl etanol dan 450 μl Tris HCl), tabung 3
desikator, neraca analitik, dan penjepit kayu, berisi kontrol positif berupa BHT sebanyak 500
blender, gunting, ayakan 60 mesh, neraca μl (50 μl BHT stok dan 450 μl Tris HCl).
analitik, kaca arloji, erlenmeyer 500 mL, Selanjutnya tabung yang lain yaitu tabung 4
aluminium foil, gelas ukur 100 mL, beaker berisi jamu 50mg/ml sebanyak 500 μl (50 μl
glass 100 mL, penyaring buchner, rotary jamu stok dan 450 μl Tris HCl), tabung 5 berisi
evaporator, erlenmeyer 500 mL, botol vial, jamu 38mg/ml sebanyak 500 μl (38 μl jamu
tabung reaksi, bola hisap, rak tabung reaksi, 50mg/ml dan 462 μl Tris HCl), dan tabung 6
pipet tetes, penjepit kayu, vortex, mikropipet berisi jamu 25mg/ml sebanyak 500 μl (25 μl
dan tip, serta spektrofotometer. Sedangkan jamu konsentrasi 2 dan 475 μl Tris HCl).
bahan yang digunakan dalam penelitian ini Sedangkan tabung 7, 8, dan 9 diisi dengan
adalah jamu madura empot super, ekstrak jamu, ekstrak jamu dengan volume yang sama seperti
BHT, etanol, aquades, metanol, larutan DPPH pada tabung 4, 5, dan 6. Selanjutnya tabung 2
dan Na-asetat, kertas saring. sampai tabung 9 masing-masing ditambah
METODE dengan 1 ml DPPH, dan semua tabung
Ekstraksi Senyawa Aktif dengan Maserasi diinkubasi selama 30 menit pada suhu ruang
Serbuk jamu yang diperoleh dimaserasi dan dalam kondisi gelap. Setelah 30 menit
dengan pelarut etanol dan aquades. Ekstraksi masing-masing tabung diukur absorbansinya
dilakukan dengan cara serbuk jamu penyusun pada panjang gelombang 517nm. Pengujian
“empot super” ditimbang sebanyak 60 g, lalu diulang sebanyak 3 kali dan nilai absorbansi
diekstraksi dengan perendaman menggunakan yang diperoleh dihitung % penghambatannya
300 mL pelarut etanol, kemudian dishaker dengan rumus :
selama 3 jam, disaring dan ampas yang
diperoleh dimaserasi kembali dengan pelarut
yang sama dan diulang 3 kali sampai terbentuk
filtrat berwarna bening.
Filtrat yang diperoleh dipekatkan
dengan rotary evaporator sampai diperoleh HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
ekstrak pekat. Ekstrak pekat yang diperoleh Hasil penelitian untuk menyediakan
selanjutnya diuji aktivitas antioksidan yang informasi ilmiah terkait aktivitas antioksidan
dimiliki dengan metode DPPH. yang terdapat pada jamu “empot super” dan
yang terdapat pada ramuan jamu”empot super”
Uji Aktivitas Antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH.
Uji aktivitas antioksidan jamu dan Aktivitas antioksidan dan lain-lain informasi
ekstrak jamu yang dihasilkan diuji aktivitas ilmiah yang didapatkan tersebut diharapkan
antioksidan yang terkandung di dalamnya dan mampu menjadi usaha dalam melestarikan
juga menggunakan BHT sebagai pembanding. budaya mengkonsumsi dan meracik jamu dan
Metode yang digunakan untuk menguji juga untuk memberikan jaminan ilmiah terkait
aktivitas antioksidan yang dilakukan dengan khasiat yang terkandung dalam jamu tersebut.
113
Kholifah Holil
114
Uji Antioksidan Jamu Madura (111-117) El-Hayah Vol. 5,No.3 September 2015
115
Kholifah Holil
116
Uji Antioksidan Jamu Madura (111-117) El-Hayah Vol. 5,No.3 September 2015
117