Anda di halaman 1dari 5

KIMIA BAHAN ALAM I

"TUGAS"

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
PRISA DELIA
2101033
S1-4A

DOSEN PENGAMPU :
apt. ENDA MORA, M.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
2023
Carilah obat tradisional yang sudah ada BPOM ( tumbuhan/ jamu/ OHT/ fitofarmaka) yang
mengandung flavonoid dan alkaloid (atau keduanya)!

 Daun Kelor (Moringa Oleifera)

Nama local : kelor


Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera L.

Daun Kelor mengandung senyawa Flavonoid, alkaloid, steroid, tanin, saponin,


antrakuinon, dan terpenoid. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun kelor
meliputi fenol dan senyawa fenolik, alkaloid, dan minyak astiri (essential oils) memiliki sifat
antibakteri. Tanin pada daun kelor berperan sebagai pendenaturasi protein serta mencegah
proses pencernaan bakteri, sedangkan flavonoid yaitu senyawa yang mudah larut dalam air
untuk kerja antimikroba dan antivirus. Mekanisme kerjanya dalam menghambat bakteri
dilakukan dengan cara mendenaturasi protein dan merusak membran sel bakteri dengan cara
melarutkan lemak yang terdapat pada dinding sel. Senyawa ini mampu melakukan migrasi
dari fase cair ke fase lemak. ekstrak daun kelor mengandung protein dengan berat molekul
rendah yang mempunyai aktivitas antibakteri dan antijamur. Daun kelor sebagai sumber
protein memiliki kandungan asam amino esensial seimbang. Daun kelor juga dapat digunkan
sebagai penutup luka dan obat pencahar serta sebagai anti anemia.

Sediaan Yang Beredar :


 Daun Ciplukan (Physalis Angulata)

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L.

Daun ciplukan dikenal berkhasiat sebagai obat bisul, obat bengkak, dan peluruh air seni.
Daun ciplukan dapat dimanfaatkan sebagai anti-hiperglikemi, antibakteri, antivirus,
imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, anti-oksidan, analgesik,
dan sitotoksik, juga sebagai peluruh air seni (diuretik), menetralkan racun, meredakan batuk,
mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor. Flavonoid dan polifenol
berkhasiat sebagai antioksidan. Manfaat daun ciplukan terhadap virus juga telah dilakukan
Penelitian di Jepang menemukan bahwa daun ciplukan memiliki tindakan tegas terhadap
herpes simpleks I, campak, HIV-1 dan polio virus 1. Ditemukan bahwa daun ciplukan
menunjukkan efek penghambatan reverse transcriptase. Reverse-transcriptase inhibitor (ISR)
adalah kelas obat anti-retroviral digunakan untuk mengobati virus seperti HIV dan hepatitis
B.

Sediaan Yang Beredar :


 Daun Pegagan (Centella Asiatica)

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Umbillales
Famili : Umbilliferae (Apiaceae)
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica

Daun pegagan berasal dari suku Apiaceae. Pegagan banyak tumbuh di Indonesia dan
daerah beriklim tropis lainnya. Pegagan banyak digunakan dalam terapi berbagai penyakit di
Indonesia seperti terapi suportif untuk penyakit jantung dan pembukuh darah, terapi penyakit
kulit seperti panu, kadas dan kurap, anti epilepsi, obat luka, digunakan pada saluran cerna.
Metabolit sekunder tumbuhan memiliki peranan bagi tumbuhan yaitu memberikan
mekanisme pertahanan terhadap bakteri, virus, dan jamur serta dapat digunakan sebagai
prekursor sintesis obat. Daun pegagan mengandung komponen fitokimia seperti alkaloid,
flavanoid, tanin, terpenoid, saponin, steroid, dan protein.

Sediaan Yang Beredar :


REFERENSI

Anonim. Pegagan Centella asiatica (L) Urban, Serial data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia; 2010. 1-3

Immy Suci Rohyani , Evy Aryanti, Suripto. 2015. Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis
Tumbuhan Lokal Yang Sering Dimanfaatkan Sebagai Bahan Baku Obat di Pulau
Lombok. Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mataram. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol. 1. No. 2: 388-391.

Makkar HPS, Becker K.1996. Nutritional value and antinutritional components of whole and
ethanol extracted Moringa oleifera leaves. Ani Feed SciTechnol 63 (1-4): 21-24.

Rohyani IS, Aryani E, Suripto. 2014. Potensi Tumbuhan Lokal Pulau Lombok dalam Upaya
Menunjang Ketahanan. Universitas Mataram, Mataram.

Anda mungkin juga menyukai