OLEH :
NAMA
NIM
2019
1
ABSTRAK
2
DAFTAR ISI
Cover
Abstrak.............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Tanaman pegagan (Centella asiatica L. Urban) telah lama dimanfaatkan
sebagai obat tradisional baik dalam bentuk segar, kering maupun dalam bentuk
ramuan (jamu). Pegagan memiliki kandungan kimia triterpenoid dengan komponen
utama antara lain asiatikosida, madekosid dan asam asitat, flavonoid, asam belutat,
hidrokotilin dan poliasetilen (Depkes, 2004). Khasiat pegagan antara lain
peningkatan ketahanan tubuh, radang, demam, memprlancar sirkulasi darah dan
dapat meningkatkan daya ingat (Januwati dan Yusron, 2005).
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Division : Spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Umbilaferae
6
Family : Apiaceae
Genus : Centella
A. Akar
1. Tumbuh di dalam tanah, dengan arah tumbuh menuju pusat bumi (geotropi)
4. Akar aktif melakukan pertumbuhan, tetapi tidak secepat pertumbuhan daun dan
batang
7
5. Akar berbentuk meruncing, sehingga mempermudah tumbuhan menembus
tanah
Fungsi akar:
2. Menyerap air dan unsur hara yang terkandung dalam air yang ada dalam tanah
B. Daun
Daun memiliki nama ilmiah folium. Daun dibedakan menjadi daun tunggal
dan daun majemuk, jika ditinjau dari jumlah helaian daunnya. Daun tunggal yaitu
apabila setiap tangkai daun didukung oleh satu helaian daun, maka daun tersebut
dinamakan daun tunggal. Daun majemuk yaitu apabila dalam satu tangkai daun
didukung oleh lebih dari satu helaian daun, maka daun tersebut dinamakan sebagai
daun majemuk
C. Batang (caulis)
D. Bunga
8
Bunga payung (umbella) dapat dilihat dari ujung ibu tangkai yang
mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Masing-masing cabang
mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya.
Kandungan zat aktif pegagan yang terbesar terletak pada zat triterpen
saponinnya, bersifat saponin sehingga menimbulkan efek busa pada air. Kandungan
zat triterpen saponin pegagan terdiri dari asiatikosida, asam asiatik, thanukunside,
isothankuside, madecassoside, brahmaside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-
inosetol, centellose careteinoid, garam K, Na, Ca, Fe, vellarine, tannin, mucilage,
resin, pectin, gula, protein, fosfor, vitamin B, vitamin C dan sedikit minyak astiri.
Asiatikosida dalam pegagan bersifat polar akibat gugus glikosida. Aglikon triterpen
dari asiatikosida ini disebut asam asiatik yang mempunyai gugus alcohol primer
sehingga asiatikosida dalam pegagan berkhasiat sebagai anti demensia, anti infeksi,
anti racun, penurun panas, peluruh air seni, anti lepra, dan anti sifilis.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Alat 2. Bahan
c. Baskom
d. Saringan
e. Sendok
3.2 Pembuatan
Siapkan blender
10
3.3 Hasil dan Pembahasan
Hasil dari proses pembuatan diatas yaitu ekstrak daun pegagan yang siap di
minum. Banyak manfaat yang bisa di dapatkan dari meminum ekstrak daun
pegagan, antara lain, dapat mengobati penyakit hepatitis, campak, demam, radang
amandel, sakit tenggorokan, bronkitis, infeksi saluran kencing, muntah darah, sakit
perut, cacingan, mengendalikan penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit
ayan, dan typus. Selain itu daunnya sendiri juga dapat dipakai untuk
menyembuhkan luka yaitu dengan cara menghancurkannya menjadi serpihan kecil
lalu ditempelkan pada luka.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Winarto, W. P. I. & Surbakti, I. M., 2003. Khasiat dan Manfaat Pegagan. Jakarta:
Argo Media Pustaka
http://digilib.unila.ac.id/16448/14/BAB%20II.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/5181/113811034.pdf
htpp://www.academia.edu/35131777/PAPER_PEGAGAN.docx
13