Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS ILMIAH

MANFAAT EKSTRAK DAUN PEGAGAN

OLEH :

NAMA

NIM

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

2019

1
ABSTRAK

Pegagan (Centella asiatica L. Urban) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan


sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Pegagan mengandung
bahan aktif alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, steroid, dan triterpenoid. Tiga golongan
bioaktif, yaitu triterpenoid, steroid, dan saponin termasuk antioksidan yang bermanfaat
bagi kesehatan tubuh manusia. Bahan aktif tersebut merupakan bahan baku obat
tradisional yang bermanfaat sebagai antioikun, antistres, obat lemah syaraf, demam,
bronkhitis, kencing manis, psikoneurosis, wasir dan tekanan darah tinggi, serta untuk
menambah nafsu makan dan menjaga vitalitas. Tanaman pegagan juga mengandung
garam mineral antara lain kalium, natrium, magnesium, kalsium, dan besi, fosfor, minyak
astiri, pectin, asam amino, vitamin B, dan zat pahit vellarine. Berdasarkan kandungan
bahan aktif dan manfaatnya bagi kesehatan, diperlukan informasi mengenai fitokimia dan
manfaatnya bagi system imun tubuh, serta prospek pengembangan tanaman pegagan di
Indonesia.

Kata kunci : Pegagan, Triterpenoid, Steroid, Saponin, Obat tradisional, Imun.

2
DAFTAR ISI
Cover

Abstrak.............................................................................................................................. 2

Daftar Isi ........................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Pegagan ............................................................................................ 6

2.2 Klasifikasi Pegagan ............................................................................................ 6

2.3 Morfologi Tumbuhan Pegagan .......................................................................... 7

2.4 Khasiat Pegagan ................................................................................................. 9

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan ................................................................................................. 10

3.2 Pembuatan ........................................................................................................ 10

3.3 Hasil dan Pembahasan ..................................................................................... 11

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan .......................................................................................................... 12

4.2 Saran ................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama berabad-abad, berbagai macam obat telah berupaya ditemukan


manusia untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak zaman yang paling awal, obat
tradisional yang kebanyakan berupa obat herbal telah digunakan untuk mengobati
penyakit. Meskipun ada yang beberapa berpendapat bahwa obat tradisional atau
obat herbal lebih aman daripada obat-obat farmasi modern, obat tradisional
bukannya tidak beresiko. Pengobatan herbal dan kembali ke alam adalah dua phrase
kata yang banyak kita dengar akhir-akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan
pilihan alternatif yang banyak diminati masyarakat terutama dalam bidang
pengobatan.

Pengobatan atau penyembuhan herbal (herbalism) adalah pengobatan


tradisional atau pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada
pemakaian tumbuh-tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Herbalism adalah juga
dikenal sebagai pengobatan berkenaan dengan penggunaan tumbuhan untuk
pengobatan medis secara herbal, obat herbal, herbology, dan phytotherapy. Kadang-
kadang lingkup dari obat bahan tumbuhan yang dipergunakan diperluas termasuk
produk-produk jamur dan lebah, mineral-mineral, kulit kerang, dan bagian binatang
tertentu.

Obat-obatan herbal berfungsi melemahkan racun untuk proses


penyembuhan penyakit manusia, yaitu mengendalikan dan membunuh kandungan
racun dalam tubuh manusia. Selain itu obat-obatan herbal juga dapat membentuk
zat kekebalan tubuh (antibodi) yang tidak dimiliki tubuh manusia, dengan tujuan
melindungi dari unsur yang merusak organ tubuh.

4
Tanaman pegagan (Centella asiatica L. Urban) telah lama dimanfaatkan
sebagai obat tradisional baik dalam bentuk segar, kering maupun dalam bentuk
ramuan (jamu). Pegagan memiliki kandungan kimia triterpenoid dengan komponen
utama antara lain asiatikosida, madekosid dan asam asitat, flavonoid, asam belutat,
hidrokotilin dan poliasetilen (Depkes, 2004). Khasiat pegagan antara lain
peningkatan ketahanan tubuh, radang, demam, memprlancar sirkulasi darah dan
dapat meningkatkan daya ingat (Januwati dan Yusron, 2005).

Sebagian orang bahkan mengira pegagan merupakan tanaman pengganggu


yang berada di sawah. Pegagan yang secara fisik mirip dengan tumbuhan liar pada
umumnya ternyata memiliki manfaat yang beragam dalam dunia kesehatan, salah
satunya sebagai obat batu ginjal. Tidak hanya batu ginjal tetapi pegagan juga
terkenal dapat mengobati luka. Pemanfaatan pegagan dilakukan mulai dari cara
tradisional hingga modern mulai dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengolah tanaman pegagan sehingga mendapatkan ekstrak


daun pegagan?

2. Apa saja manfaat yang didapatkan dari mengonsumsi ekstrak daun


pegagan?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui bagaimana cara mengolah daun pegagan untuk
mendapatkan ekstrak daunnya.

2. Untuk mengetahui apa saja manfaat yang didapatkan dari mengonsumsi


ekstrak daun pegagan.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah agar masyarakat mengetahui bahwa
tanaman pegagan dapat dimanfaatkan sebagai peningkatan daya tahan tubuh dan
dapat juga digunakan untuk mengobati jenis penyakit yang lain dari daun mini
banyak manfaatnya.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Pegagan

Pegagan (Centella asiatica L. Uban) termasuk salah satu tumbuhan yang


paling banyak dipakai sebagai ramuan obat tradisional. Centalla asiatica berasal
dari daerah Asia tropis dan tumbuh di berbagai Negara seperti Filipina, Cina, India,
Sri Lanka, Madagaskar, Afrika, dan Indonesia. Di Indonesia tumbuhan ini dikenal
dengan berbagai macam nama sesuai dengan daerah tempat tumbuhnya. Di Jakarta,
Tumbuhan ini disebut pegagan di Sunda antanan, di Sumatera daun kaki kuda, di
Madura tikusan, di Jawa gagan-gagan dan di Bali daun piduh sedangkan di luar
negeri terkenal dengan sebutan pennywort di Inggris, gotu kola di Amerika.

Pegagan termasuk tanaman tahunan daerah tropis yang berbunga sepanjang


tahun. Tanaman ini tubuh menjalar di atas permukaan tanah. Bentuk daunnya
seperti ginjal, bertangkai panjang dan tepinya bergerigi. Pegagan menyukai tanah
yang lembab dan cukup sinar matahari atau tempat teduh. Menurut Winarto dan
Surbakti (2003), pegagan tumbh dengan baik yang ditandai dengan daunnya yang
besar dan tebal karena ditanam pada tempat yang intensitas cahayanya 30-40%.

2.2 Klasifikasi Pegagan

Menurut (Lasmadiwati, et al, 2003) klasifikasi daun pegagan (Centella


asiatica L. Urban) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Division : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Umbilaferae

6
Family : Apiaceae

Genus : Centella

Spesies : Centella asiatica L. Urban

Gambar 1. Foto Tanaman Pegagan


2.3 Morfologi Tumbuhan Pegagan

Morfologi tumbuhan mencakup bagian-bagian yang merupakan struktur


pokok yang dapat diamati, yaitu akar, batang, daun dan bunga.

A. Akar

Akar memiliki nama ilmiah radix. Akar merupakan struktur pokok


tumbuhan yang paling penting, tanpa adanya akar tumbuhan tidak akan mampu
hidup. Akar mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1. Tumbuh di dalam tanah, dengan arah tumbuh menuju pusat bumi (geotropi)

2. Akar tidak mempunyai buku (nodus) dan ruas (internodus)

3. Akar tidak berwarna hijau pada umumnya, melainkan berwarna keputih-putihan


atau kekuning-kuningan

4. Akar aktif melakukan pertumbuhan, tetapi tidak secepat pertumbuhan daun dan
batang

7
5. Akar berbentuk meruncing, sehingga mempermudah tumbuhan menembus
tanah

Fungsi akar:

1. Memperkokoh berdirinya tumbuhan

2. Menyerap air dan unsur hara yang terkandung dalam air yang ada dalam tanah

3. Mengangkat air dan unsur hara menuju batang dan daun

4. Sebagai tempat menimbun cadangan makanan

B. Daun

Daun memiliki nama ilmiah folium. Daun dibedakan menjadi daun tunggal
dan daun majemuk, jika ditinjau dari jumlah helaian daunnya. Daun tunggal yaitu
apabila setiap tangkai daun didukung oleh satu helaian daun, maka daun tersebut
dinamakan daun tunggal. Daun majemuk yaitu apabila dalam satu tangkai daun
didukung oleh lebih dari satu helaian daun, maka daun tersebut dinamakan sebagai
daun majemuk

C. Batang (caulis)

Tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan yang berbatang (planta caulis) dan


tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis). Tumbuhan disebut sebagai tumbuhan
tidak berbatang (planta acaulis) disebabkan karena batang amat pendek, sehingga
semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu
sama lain membuat suatu roset (rosula).

D. Bunga

Bunga merupakan modifikasi dari batang dan daun. Bunga merupakan


struktur pokok tumbuhan, sebagai alat perkembangan tumbuhan. Bunga berasal dari
kuncup bunga (alabastrum atau gemma florifera). Bunga pegagan (Centella
asiatica L. Urban) merupakan jenis bunga majemuk tak berbatas payung (umbella).

8
Bunga payung (umbella) dapat dilihat dari ujung ibu tangkai yang
mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Masing-masing cabang
mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya.

2.4 Khasiat Pegagan

Kandungan zat aktif pegagan yang terbesar terletak pada zat triterpen
saponinnya, bersifat saponin sehingga menimbulkan efek busa pada air. Kandungan
zat triterpen saponin pegagan terdiri dari asiatikosida, asam asiatik, thanukunside,
isothankuside, madecassoside, brahmaside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-
inosetol, centellose careteinoid, garam K, Na, Ca, Fe, vellarine, tannin, mucilage,
resin, pectin, gula, protein, fosfor, vitamin B, vitamin C dan sedikit minyak astiri.
Asiatikosida dalam pegagan bersifat polar akibat gugus glikosida. Aglikon triterpen
dari asiatikosida ini disebut asam asiatik yang mempunyai gugus alcohol primer
sehingga asiatikosida dalam pegagan berkhasiat sebagai anti demensia, anti infeksi,
anti racun, penurun panas, peluruh air seni, anti lepra, dan anti sifilis.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

1. Alat 2. Bahan

a. Blender a. Daun pegagan

b. Gelas b. Air mineral

c. Baskom

d. Saringan

e. Sendok

3.2 Pembuatan

Ambil daun pegagan secukupnya

Cuci daun pegagan dengan air bersih

Siapkan blender

Masukkan daun pegagan ke dalam blender dan


tambahkan dengan air mineral

Blender daun pegagan dan air tersebut dan Saring air


daun pegagan dan pisahkan dengan ampasnya

10
3.3 Hasil dan Pembahasan

Hasil dari proses pembuatan diatas yaitu ekstrak daun pegagan yang siap di
minum. Banyak manfaat yang bisa di dapatkan dari meminum ekstrak daun
pegagan, antara lain, dapat mengobati penyakit hepatitis, campak, demam, radang
amandel, sakit tenggorokan, bronkitis, infeksi saluran kencing, muntah darah, sakit
perut, cacingan, mengendalikan penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit
ayan, dan typus. Selain itu daunnya sendiri juga dapat dipakai untuk
menyembuhkan luka yaitu dengan cara menghancurkannya menjadi serpihan kecil
lalu ditempelkan pada luka.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Pegagan (Centella asiatica L. Urban) termasuk salah satu tumbuhan yang


paling banyak dipakai sebagai ramuan obat tradisional. Centella asiatica berasal dari
daerah Asia tropis. Pegagan mempunyai senyawa fotokimia yang terkandung
seperti flavonoid, saponin, polifenol, dan alkohol serta sifat anti mikroba, anti
hipertensi, anti tertilasi, anti oksidan, anti infammatori, anti neoplastik, dan anti
gastrik. Pegagn dipercaya memiliki senyawa anti mikroba, dan terbukti dari
beberapa senyawa yang berkhasiat, ternyata juga mampu meminimalisir bakteri.
Selain sifat anti mikroba yang terdapat pada ekstrak pegagan ini juga terdapat
senyawa antioksidan yang dipercaya mampu menahan dan menangkal radikal
bebas dalam bahan pangan. Selain dapat menangkal radikal bebas juga dipercaya
mampu mempertahankan terjadinya oksidasi seperti oksidasi asam lemak sehingga
dapat mencegah ketengikan

4.2 Saran

Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


penyusun akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang proposal diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung
jawabkan. Untuk saran berupa kritik atau saran terhadap penyusun sangat
diperlukan untuk memperbaiki proposal yang telah dijelaskan

12
DAFTAR PUSTAKA

Winarto, W. P. I. & Surbakti, I. M., 2003. Khasiat dan Manfaat Pegagan. Jakarta:
Argo Media Pustaka

http://digilib.unila.ac.id/16448/14/BAB%20II.pdf

http://eprints.walisongo.ac.id/5181/113811034.pdf

htpp://www.academia.edu/35131777/PAPER_PEGAGAN.docx

13

Anda mungkin juga menyukai