Oleh :
1. I Dewa Agung Ayu Diah Wulandari (P07131218030)
2. Ni Made Sri Mellyzia Putri (P07131218047)
3. Made Ninda Deliana Kesuma D (P07131218052)
i
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN
KETEPATAN PEMBERIAN DIET
DI RSUD KARANGASEM
Oleh :
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENELITIAN SEDERHANA
Mengetahui,
Ida Ayu Nyoman Ardi Suadnyani,SST Ida Ayu Nyoman Ardi Suadnyani,SST
NIP. 19690720 1992 003 013 NIP. 19690720 1992 003 013
iii
PENELITIAN SEDERHANA
PADA HARI :
TANGGAL :
TIM PENGUJI :
1. (Ketua) ……………
2. (Anggota) ……………
3. (Anggota) ……………
MENGETAHUI :
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian sederhana ini dengan judul
“Hubungan tingkat pendidikan dengan ketepatan pemberian diet di rsud
Karangasem”.
1. Ida Ayu Nyoman Ardi Suadnyani,SST selaku Kepala Instalasi Gizi dan Clinical
Instruktur di RSUD Karangasem
3. Ibu Ida Ayu Eka Padmiari,SKM.M.Kes selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan pengarahan, saran dan petunjuk dalam penyelesaian penelitian ini.
5. Ketua Program Studi Gizi dan Dietetika Poltekkes Kemenkes Denpasar beserta
seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Denpasar yang telah memberikan dorongan semangat dalam kegiatan
praktik kerja lapangan ini.
6. Seluruh staf dan pegawai Instalasi Gizi di RSUD Karangasem yang telah
membantu memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian penelitian
sederhana ini.
v
7. Teman – teman PKL RSUD Karangasem yang telah memberikan dorongan dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian sederhana
Besar harapan penulis semoga penelitian sederhana ini dapat dijadikan
pedoman dalam melakukan penelitian lainnya di instalagi gizi RSU Karangasem.
Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membantu untuk
kesempurnaan penelitian sederhana ini. Akhir kata penulis mengharapkan proposal
ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
COVER .........................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................iv
KATA PENGANTAR.................................................................................................v
DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................4
2.1 Penyelenggaraan Makanan.........................................................................................4
2.2 Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit.................................................................4
2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Diet.................................................5
BAB III KERANGKA KONSEP...............................................................................7
A. Kerangka Konsep.......................................................................................................7
B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel............................................................8
C. Hipotesis......................................................................................................................9
BAB IV METODE PENELITIAN...........................................................................10
A. Jenis dan Rancangan Penelitian..............................................................................10
B. Sumber Data.............................................................................................................10
C. Subjek Penelitian......................................................................................................10
D. Jumlah Pustaka Yang Dikaji...................................................................................10
E. Cara Pengumpulan Pustaka..........................................................................10
vii
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................11
A. Daftar Hasil Pencarian Jurnal................................................................................11
B. Pembahasan..............................................................................................................15
BAB VI PENUTUP....................................................................................................21
A. Kesimpulan...............................................................................................................21
B. Saran.........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22
viii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Definisi Operasional Variabel………………………......................................... 8
2. Daftar Hasil pencarian jurnal ............................................................................11
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Pengumpulan Data Indikator Mutu & Keselamatan Pasien rsud Kabupaten
Karangasem .............................................................................................................24
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu tempat umum yang memberikan
pelayanan kesehatan yang berkaitan dan saling bekerja sama dalam satu tim
sakit bertujuan untuk menyediakan makanan yang sesuai baik jumlah maupun
kualitasnya (Kemenkes RI, 2013). Standar porsi merupakan salah satu standar
merupakan berat bersih bahan makanan atau berat matang setiap jenis hidangan
terbuang, serta tercukupinya asupan zat gizi pasien. Kontrol terhadap besar porsi
ukuran, satuan, potongan, atau jumlah dari bahan makanan (Wani et al., 2019).
Kesalahan dalam pemberian diet pada pasien diharapkan tidak terjadi lagi. Tenaga
1
penjamah makanan di rumah sakit seharusnya memenuhi standar kualifikasi yaitu
memiliki ijazah SMK boga maupun SMA dan sederajat yang memiliki sertifikat
Instalasi Gizi RSUD RAA Soewondo Pati , indikator pelayanan gizi belum
mencapai SPM yang sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
18 ruang rawat inap yang dilayani oleh instalasi gizi dengan tenaga penjamah
makanan yang memiliki tingkat pendidikan, pengetahuan diet dan masa kerja
Di Indonesia isu resiko keselamatan pasien menjadi hal yang menarik dan
perhatian di rumah sakit. Hal ini dibuktikan dalam rentang waktu 2006–2011,
Keselamatan Pasien (IKP) menjadi hal penting dalam perbaikan mutu pelayanan,
sebab dapat digunakan sebagai koreksi bagi organisasi untuk memperbaiki sistem
pelayanan yang ada di Rumah Sakit . Pada tahun 2012 tim Komite Keselamatan
Pasien Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun melaporkan terdapat 46%
tertinggi terdapat pada kesalahan identifikasi yang merupakan insiden yang dapat
2
pada tahap selanjutnya (WHO, 2007). Rumah sakit diharuskan menjamin
kebenaran proses identifikasi sejak pasien pertama kali didaftar (Setyowati, 2010).
Hasil penelitian ketepatan diet pasien yang dilakukan instalasi gizi RSUD
RAA Soewondo tahun 2011 sebesar 98%, tahun 2012 sebesar 97%, tahun 2013
sebesar 98 %, serta tahun 2014 sebesar 98%. Data tersebut menunjukkan bahwa
masih terjadi kesalahan dalam pemberian diet pada pasien. Ketepatan dalam
pemberian diet pasien di RSUD RAA Soewondo Pati belum mencapai 100%
B. Rumusan Masalah
pemberian diet.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pemberian diet `
2. Tujuan Khusus
3
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis maupun
Karangasem
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet
berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman dan dapat diterima oleh konsumen
guna mencapai status gizi yang optimal. Menurut Depkes (2007), tujuan
yang baik dan jumlah yang sesuai kebutuhan serta pelayanan yang layak dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak di
peroleh setiap warga secara minimal juga merupakan spesifikasi tekhnis tentang
tolak ukur pelayanan minimum yang di berikan oleh Rumah Sakit. Standar
5
Rumah Sakit yang wajib di laksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah
masing-masing daerah sejak di tetapkan tahun 2007 sampai 2012 sesuai kondisi/
acuan bagi pengelola Rumah Sakit dan unsure terkait dalam pelayanan di Rumah
dapat diterima oleh konsumen guna mencapaistatus gizi yang optimal (Kemenkes
RI,2013). Penyediaan makanan bagi orang sakit merupakan salah satu hal penting
status gizi, mempertahankan daya tahan tubuh, serta sebagai bagian dari
serta evaluasi. Kegiatan pelayanan gizi rumah sakit yang lain yaitu penelitian dan
guna menghadapi tantangan dan masalah gizi terapan yang kompleks. Ciri suatu
penelitian adalah proses yang berjalan terus menerus dan selalu mencari sehingga
6
penyelenggaraan makanan termasuk sumber daya manusia yang diperlukan
manajemen dan mengacu pada pedoaman pelayanan gizi rumah sakit yang
disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan
status metabolisme tubuh. Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit meliputi asuhan
gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, serta
diagnosis, intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada pasien rawat jalan yang
pada umumnya meliputi kegiatan konseling gizi dan dietetik atau edukasi/
penyuluhan gizi, sedangkan asuhan gizi rawat inap pada intervensi gizi meliputi
dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi. Kegiatan pelayanan gizi rumah sakit
yang lain yaitu penelitian dan pengembangan gizi terapan yang dilakukan untuk
yang kompleks.
7
Ketepatan diet menurut PGRS
a. definisi :
prosentase ketepatan diet yang disajikan sesuai dengan diet order dan
rencana asuhan
b. skor : 100 %
c. prosedur :
dilakukan evaluasi
2). Catat rencana intervend diet yang terdapat dalam rekam medik,
3). Jawaban “ ya” bila order diet sesuai dengan rencana intervensi,
order diet sesuai dengan diet yang disajikan ; jawaban “ tidak “ bila
atau tidak
tidak mengalami kesalahan dari seluruh jumlah pasien yang disurvei. Capaian
ketetapan pemberian diet juga dilihat dari kebijakan dan peran petugas di instalasi
gizi dalam proses pemberian diet pasien mencapai SPM gizi. Menurut PGRS
8
(2013) definisi ketepatan diet adalah persentase ketepatan diet yang disajikan
1. Identifikasi Pasien
adalah tanda pengenal diri, penentu atau penetapan identitas seseorang dan
pengenal. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pada suatu saat tertentu. Sedangkan identifikasi yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah pengecekan ulang data pasien sebelum melaksanakan kegiatan asuhan
gelang berkode. Dalam hal ini nomor kamar atau lokasi tidak digunakan. Rumah
ketelitiam identifikasi pasien, salah satu alat yang digunakan adalah gelang
identitas pasien. Gelang identitas adalah suatu alat berupa gelang identifikasi yang
pasien selama dirawat di rumah sakit. Ada beberapa tindakan atau prosedur yang
9
seperti transfuse darah, pengambilan sampel, 13 transfer pasien dan konfirmasi
kematian (Dale and Renner, 1997). Gelang identifikasi dibedakan dalam beberapa
Diet adalah sebuah metode yang mengatur asupan makanan dan minuman
yang masuk ke dalam tubuh–guna mencapai atau menjaga berat badan yang
terkontrol. Perlu diketahui, pengertian diet bagi setiap orang berbeda-beda karena
setiap orang memiliki tujuan masing-masing dalam melakukan Pada rumah sakit
pasien seperti diet yang disarankan oleh dokter atau ahli gizi maupun diet yang
sesuai dengan standar rumah sakit. Dari berbagai jenis diet tersebut dapat
1. Diet DM
2. Diet jantung
10
3. Diet pasca bedah
kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi
sesuai dengan porsi, jumlah dan diet pasien yang dilayani. (Wayansari dkk,
2018).
11
pendidikan petugas gizi secara umum sangat penting karena, pendidikan
yang tinggi akan berbeda dengan petugas yang memiliki pendidikan rendah.
seseorang yang berpendidikan tinggi lebih mudah untuk menerima instruksi dan
12
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Gambar 1
Keterangan:
1. Tingkat pendidikan
memiliki sedikit pengalaman, selain itu masa kerja petugas juga dapat
13
Ketepatan pemberian diet merupakan satu indikator tercapainya
Tabel 1
UKUR PENGUKUR
AN
Tingkat Perbedaan Dengan Menggunakan Ordinal
seseorang.
Ketepatan merupakan satu Formulir Menggunakan ordinal
pelayanan
minimal rumah
14
sakit di samping
ketepatan waktu
pendistribusian
makanan ke
makanan pasien
(kemenkes
2008).
C. Hipotesis
BAB IV
15
METODE PENELITIAN
B. Sumber Data
16
BAB V
Tabel 2
Hasil pencarian jurnal
No Tahu
Penulis Judul Hasil Penelitian Database
. n
1 Andita Putri 2021 Ketepatan Usia ,tingkat Google
Dr. Tjitrowardojo
Purworejo
2 Nurhasanah 2020 Capaian standar Faktor yang Google
makanan, serta
17
kurangnya peran ahli
preskripsi diet
3 Rini Benowati 2016 Hubungan Tenaga distribusi yang Google
Pasien di RSUD
RAA Soewondo
Pati
4 Uswatun 2018 Hubungan Tidak ada hubungan Google
18
Penjamah Tidak ada hubungan
bermakna antara
pengetahuan dengan
bermakna antara
pengetahuan dengan
19
RSUD Dr. H. pada saat penyajian,
makanan . Di RSUD
Saleh penyajian
proses penimbangan.
Pemorsian makanan
menggunakan Ukuran
bertugas.
20
B. Pembahasan
Pasien
Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
pencapaian suatu SPM tertentu, yaitu berupa masukan, proses, hasil, dan manfaat
pelayanan. Sasaran mutu dalam pelayanan gizi yang berdasarkan SPM rumah
sakit meliputi tiga indikator, yaitu ketepatan waktu pemberian makanan kepada
pasien, sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien, dan tidak adanya kesalahan
dari atau sama dengan 90%, sisa makanan pasien kurang dari atau sama dengan
periode Januari - Juli 2021 yaitu sebesar 98% pada bulan Januari, April dan Mei.
pemberian diet. Selain itu kesalahan pemberian diet juga disebabkan karena
ketidak siapan petugas dalam menyiapkan makanan yang sesuai dengan diet yang
pelayanan minimal rumah sakit. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan adanya
21
suatu proses atau cara mencetak makanan sesuai dengan standar porsi yang telah
Pengetahuan penting bagi para petugas baik pramusaji maupun petugas pemorsian
dan ahli gizi dalam memberikan diet yang tepat bagi pasien.
Berdasarkan kelima jurnal yang telah di review menurut Rini Benowati yang
dan Masa Kerja Tenaga Distribusi Makanan dengan Ketepatan Pemberian Diet
Pasien di RSUD RAA Soewondo Pati pada tahun 2016, tingkat Pendidikan tidak
mempunyai tingkat pendidikan lanjut tidak selalu tepat dalam memberikan diet
dan sebaliknya tenaga distribusi yang mempunyai tingkat pendidikan dasar belum
instalasi gizi. Pendidikan yang tinggi akan berbeda dengan pekerja yang memiliki
kebijakan operasioal pelayanan gizi oleh ahli gizi kepada pramusaji maupun
22
pramuruang yang terkendala oleh latar belakang pendidikan dan sosial budaya
mengolah makanan. Pada penelitian ini diketahui pula adanya hubungan antara
sampel dengan tingkat pengetahuan rendah memiliki resiko kesalahan diet yang
menurut Andita Putri Astari , Setyowati, dan Sri Kadaryati yang melakukan
informasi.
diet pada pasien. Kesalahan yang sering terjadi saat kegiatan pemorsian yaitu pada
berat hidangan yang diporsikan. Berat hidangan yang diporsikan tidak boleh
melebihi atau kurang dari standar porsi. Berat porsi hidangan yang dihasilkan
23
Pelatihan berpengaruh terhadap ketepatan pemorsian. Pelatihan dan
lebih mudah dalam menerima ilmu dan pengetahuan. Pendidikan secara umum
adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik
diharapkan oleh pelaku Pendidikan. Pendidikan formal merupakan salah satu cara
ditempuh oleh tenaga pemorsi. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
penyajian, besar porsi tidak sesuai dengan standar porsi yang ditentukan rumah
sakit pada tiap jenis makanan . Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUD
24
URT yang dijadikan standar rumah sakit dan ukuran pramusaji yang bertugas.
Sedangkan perkiraan tiap orang berbeda - beda dan sulit mendapatkan porsi yang
sesuai dengan standar porsi yang ditentukan rumah sakit. Kebutuhan gizi pasien
pun belum terjamin dapat terpenuhi oleh setiap pasien terlebih khusus untuk
secara tepat terlebih dahulu sehingga sesuai dengan porsi diet yang diperlukan
Selain itu ketidaktepatan pemberian diet juga diakibatkan oleh factor lain
Fasty Arum Utami , dan Ika Ratna Palupi pada tahun 2020. Pada penelitian ini
makanan di dapur dan saat proses distribusi makanan, serta kurangnya peran ahli
gizi dalam penentuan preskripsi diet dan melakukan visite pasien ke ruangan.
Selain itu proses pembagian makanan dengan menggunakan alat makan pribadi
pasien memperbesar risiko terjadinya kesalahan pemberian diet dari segi porsi.
Dari kelima jurnal yang telah di review dapat diketahui bahwa tingkat
kepada pasien. Semakin tinggi tingkat Pendidikan petugas maka semakin tinggi
pula pengetahuan dan semakin mudah dalam menerima informasi. Selain itu
ketepatan pemberian diet, sehingga porsi makanan yang diterima pasien sesuai
dengan porsi diet yang dijalankan. Pemorsian ini sangat tergantung dari
25
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki petugas, sehingga semakin baik
pengetahuan dan keterampilan petugas maka semakin baik pula makanan yang
26
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
diberikan kepada pasien. pentingnya penggunaan alat pemorsian yang tepat juga
diterima pasien sesuai dengan porsi diet yang dijalankan. Pemorsian ini sangat
semakin baik pengetahuan dan keterampilan petugas maka semakin baik pula
alat makan yang disediakan, kurangnya ketersediaan makanan di dapur dan saat
proses distribusi makanan, serta kurangnya peran ahli gizi dalam penentuan
B. Saran
tepat bagi pasien, mengingat untuk memenuhi standar pelayanan minimal rumah
27
DAFTAR PUSTAKA
ketepatan pemberian diet dan cita rasa pada pasien diabetes mellitus di rsud
dr. h. moch. ansari saleh kota banjarmasin’, Jurnal Riset Pangan Dan Gizi,
gizipoltekkesbjm.com/index.php/JR_PANZI/article/view/30.
Nurhasanah Mardianingsih, Fasty Arum Utami & Ika Ratna Palupi 2020.
28
LAMPIRAN
29
PENGUMPULAN DATA INDIKATOR MUTU & KESELAMATAN
PASIEN
RSUD KABUPATEN KARANGASEM
Analisa
30
Dari hasil analisa tabel diatas dapat disimpulkan yaitu :
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sudah sesuai dengan
standar (≤ 20%) hal ini ditandai dengan hasil analisa yaitu 20%.
Tindak lanjut
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien memang sudah sesuai
dengan standar yaitu ≤ 20% dengan hasil 20%. Hal ini disebabkan karena
tergantung dari kondisi pasien, berat ringannya penyakit yang diderita, dan
adanya gangguan saluran cerna pada pasien seperti : mual, muntah,diare,
sesak tidak ada nafsu makan, masalah sariawan pada mulut dan kebiasaan
makan pasien.
Analisa
32
Dari hasil analisa tabel diatas dapat disimpulkan yaitu :
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sudah sesuai dengan
standar (≤ 20%) hal ini ditandai dengan hasil analisa yaitu 19%.
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet sudah sesuai dengan standar
(100%) hal ini ditandai dengan hasil analisa yaitu 100%.
Tindak lanjut
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien memang sudah sesuai
dengan standar yaitu ≤ 20% dengan hasil 19%. Hal ini disebabkan karena
tergantung dari kondisi pasien, berat ringannya penyakit yang diderita, dan
adanya gangguan saluran cerna pada pasien seperti : mual, muntah, tidak
ada nafsu makan dan lain-lain.
33
PENGUMPULAN DATA INDIKATOR MUTU & KESELAMATAN
PASIEN
RSUD KABUPATEN KARANGASEM
34
Verifikasi / Validasi :
Analisa
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sudah sesuai dengan
standar (≤ 20%) hal ini ditandai dengan hasil analisa yaitu 9,5%.
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet sudah sesuai dengan standar
(100%) hal ini ditandai dengan hasil analisa yaitu 100%.
Tindak lanjut
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien memang sudah sesuai
dengan standar yaitu ≤ 20% dengan hasil 9,5%. Hal ini disebabkan karena
tergantung dari kondisi pasien, berat ringannya penyakit yang diderita, dan
adanya gangguan saluran cerna pada pasien seperti tidak ada nafsu makan
dan lain-lain.
36
minimal 50)
Verifikasi / Validasi :
Analisa
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien tidak sesuai dengan standar
(≤ 20%) hal ini ditandai dengan hasil analisa yaitu 25%.
Tindak lanjut
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien tidak sesuai dengan standar
(≤ 20%) yaitu dengan hasil melebihi standar 25%. Hal ini disebabkan
karena kebanyakan kondisi pasien mual, muntah, sesak, tidak ada nafsu
makan dan sulit menelan. Serta beberapa pasien mengatakan rasa makanan
tidak enak.
37
I.A. Nym. Ardi Suadnyani SST
NIP. 19690720 1992 003 013
PENGUMPULAN DATA INDIKATOR MUTU & KESELAMATAN
PASIEN
RSUD KABUPATEN KARANGASEM
38
Verifikasi / Validasi :
Analisa
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sudah sesuai dengan
standar (≤ 20%) hal ini ditandai dengan hasil analisa yaitu 16%. Hal ini
disebabkan karena tergantung dari kondisi pasien, berat ringannya
penyakit yang diderita, dan adanya gangguan saluran cerna pada pasien
seperti: mual, muntah, tidak ada nafsu makan dan lain-lain.
Tindak lanjut
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sudah sesuai dengan
standar yaitu ≤ 20% dengan hasil 16%. Tindak lanjutnya akan melakukan
koordinasi dengan unit pengolahan untuk evaluasi siklus menu dan
menyampaikan kepada pekarya saat mengolah makanan agar lebih
memperhatikan cita rasa atau mencicipi makanan terlebih dahulu.
39
Analisa
40
Dari hasil analisa tabel diatas dapat disimpulkan yaitu :
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sudah sesuai dengan
standar (≤ 20%) hal ini ditandai dengan hasil analisa yaitu 14,5%. Hal ini
disebabkan karena tergantung dari kondisi pasien, berat ringannya
penyakit yang diderita, dan adanya gangguan saluran cerna pada pasien
seperti: mual, muntah, tidak ada nafsu makan dan lain-lain.
Tindak lanjut
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sudah sesuai dengan
standar yaitu ≤ 20% dengan hasil 14,5%. Tindak lanjutnya melakukan
koordinasi dengan unit pengolahan untuk evaluasi siklus menu dan
menyampaikan kepada pekarya saat mengolah makanan agar lebih
memperhatikan cita rasa serta mencicipi makanan terlebih dahulu.
41
PENGUMPULAN DATA INDIKATOR MUTU & KESELAMATAN
PASIEN
RSUD KABUPATEN KARANGASEM
42
Verifikasi / Validasi :
Analisa
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sudah sesuai dengan
standar (≤ 20%) hal ini ditandai dengan hasil analisa yaitu 15%. Hal ini
disebabkan karena tergantung dari kondisi pasien, berat ringannya
penyakit yang diderita, dan adanya gangguan saluran cerna pada pasien
seperti: mual, muntah, tidak ada nafsu makan dan lain-lain.
Tindak lanjut
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien sudah sesuai dengan
standar yaitu ≤20% dengan hasil 15%. Tindak lanjutnya melakukan
koordinasi dengan unit pengolahan untuk evaluasi siklus menu dan
menyampaikan kepada pekarya saat mengolah makanan agar lebih
memperhatikan cita rasa serta mencicipi makanan terlebih dahulu.
43