DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMAT
MEIANA DWI ANDINI.,S.Si,M.Farm.,Apt.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis mengucapkan
limpah terimakasih kepada dosen mata kuliah praktikum farmakognosi dan teman teman
semua yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan makalah ini .
Oleh karena itu ,kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan
untuk penyempurnaan dan bahan evaluasi bagi penulis. Semoga maklah ini bermanfaat bagi
kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 3
A. Latar Belakang................................................................................................... 3
B. Tujuan................................................................................................................ 3
BAB II TEORI............................................................................................................. 4
A. Pengertian Herba................................................................................................ 4
B. Jenis dan Gambar Makroskopis Herba............................................................... 4
C. Pengertian Flos................................................................................................... 7
D. Jenis dan Gambar Makroskopis Flos................................................................. 7
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Ada pun tujuan pembuatan makalah ini, antara lain:
TEORI
A. Pengertian Herba
Istilah "herba" dalam botani merujuk ke terna, tetapi dalam
bidang pengobatan "herba" berarti bagian tumbuhan segar atau berkadar air tinggi
yang dipakai sebagai bahan penyegar (tonikum), pengobatan, atau bahan penyulingan
untuk diambil minyak atsirinya.
1. THYMI HERBA
3. ANDROGRAPHIDIS HERBA
Nama lain : Sambiloto
Nama tanaman asal : Andrographis paniculata (Nees)
Keluarga : Acanthaceae
Zat berkhasiat utama : 2 macam zat pahit yaitu suatu hablur kuning (androga
folida yang rasanya sangat pahit dan kalmegin (zat amorf). Minyak atsiri,
alkaloida, asam kersik, damar, garam akali.
Penggunaan : Tonikum, antipiretika, diuretika.
Pemerian : Tidak berbau, rasa sangat pahit.
Bagian yang digunakan : Ranting berdaun.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Persyaratan kadar : Tidak kurang dari 1% dihitung terhadap zat yang
dirugikan
4. CENTELLA E HERBA
Nama lain : Herba
pegagan , daun kaki kuda
Nama tanaman asal : Centella
asiatica (L) Ueban
Keluarga
: Apiaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Campuran damar dan minyak atsiri yang disebut velarin,
zat mineral (alkali sulfat) , zat penyamak, glukosida (asiatikosida)
Penggunaan : Diuretika, amara, tonikum, astringensia, obat sariawan.
Pemerian :Bau lemah , aromatik, mula tak berasa lama-lama agak
pahit.
Bagian yang digunakan : Seluruh tanaman.
Keterangan :
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Secara makroskopik, herba ini memiliki bentuk daun bulat lonjong dan tepinya
bergerigi. Sementara bentuk serbuk simplisianya, serbuk tersebut berwarna hijau
kehitaman dan tidak terlalu berbau.
5. ACALYPHA HERBA
Deskripsi
Semak. Akar tunggang. Tinggi pohon 1,5 meter, berbatang tegak, bulat, berambut
halus, berwarna hiajau. Daun tunggal, berbentuk belah ketupat, berwarna hijau,
panjang 3-4 cm, lebar 2-3 cm, ujung runcing, tepi bergerigi, terletak menyebar di
sepanjang pohon dan batang. Bunga majemuk berbentuk bulir, keluar dari ketiak
daun dan ujung cabang. Buah bulat, hitam. Biji bulat panjang, cokelat (Heyne,
1987).
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Acalypha
Spesies: Acalypha australis (Anonimus, 2012)
Manfaat Kesehatan
Tanaman di Indonesia memiliki potensi yang dapat digunakan sebagai bahan obat
seperti bagian daun, batang, dan akar dari suatu tanaman. Salah satu tanaman yang
memiliki khasiat obat yang telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat
tradisional yaitu tanaman kucingkucingan. Berdasarkan hasil pengujian
sebelumnya menunjukkan tanaman kucingkucingan berkhasiat sebagai
antioksidan, antidiabetes, antimikroba, dan antikanker. (Hamid Saeful Kirom,
Zelika Mega Ramadhania)
C. Pengertian Flos
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis
diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan,
dan ketersediaan air.
1. CARYOPHYLLI FLOS
Klasifikasi Tanaman
Nama Simplisia : Rosae flos
Tanaman Asal : Rosa gelica L
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa gelica L
Kandungan : Sitrat, sitromelal, Geraniol, linalol, nerol
Khasiat : Anti radang, anti tegang, penyegar
Makroskopis : permukaan halus lembaran mahkota bergabung atau
seperti. bergabung warna permukaan bawah bunga lebih lembut dari permukaan atas
bunga mahkota panjang 3 cm dan lebar 2 cm.
3. WOODFORDIAE FLOS
Nama Lain : Bunga sidawayah
Nama Tanaman Asal : Woodfordia fruticosa (L.) atau Woodfordia
floribunda (Salisbury)
Keluarga : Lythraceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Zat penyamak ( tanin )
Penggunaan : Astringensia
Pemerian : Bau lemah, rasa kelat dan pahit
Bagian Yang Digunakan : Bunga
4.
PYRETHRI FLOS
Persyaratan Kadar : Jumlah kadar Piretrin dihitung dengan menjumlahkan kadar Piretrin I
dan Kadar Piretrin II tidak kurang dari 0,5 %
Waktu Panen : Bunga dipetik sebelum mekar. Bunga yang belum mekar mempunyai
kadar Piretrin 2× lebih tinggi dari bunga yang setengah mekar, dan yang telah mekar.
Kelopak bunga Rosella dapat diambil sebagai bahan minuman segar berupa syrup dan
teh, selai dan terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal, yaitu Rosella,
Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A dan Asam Amino yang
diperlukan oleh tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga Rosella,
termasuk raginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.
Klasifikasi Tanaman
Nama Simplisia : Hibiscus cannabihus flos
Tanaman Asal : Hibiscus sabdarifa L
Divisi : Magnoliphyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus sabdarifa L
Kandungan : Kalori, lemak jenuh, protein, Vit C dan kalsium
Khasiat :Menurunkan tekanan darah, membantu melaancarkan
peredaran
Makroskopis : Bunga panjang sekitar 25 cm sampai 3 cm berwarna
merah bentuk panjang sedikit lonjong menguncup sama lainnya semakin dalam
semakin kecil
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan,karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya.semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
daerahfarmasi.blogspot.com
farmasifarmakognosi.blogspot.com
edukasifarmasi.blogspot.com
nurulfajrymaulida.blogspot.com