Anda di halaman 1dari 41

Tugas : Individu Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr.

Arif Imam Suroso Batas : 28 Januari 2012

Sistem Informasi Tanaman Obat

Disusun Oleh : Erdiasa Nursaman (P056110093.38E)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah SWT maka kami berhasil menyelesaikan pembuatan makalah mpengganti Ujian Akhir Trimester mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan Dosen Bapak Dr. Arif Imam Suroso dengan judul Sistem Informasi Tanaman Obat Makalah ini berisi bagaimana membuat sistem informasi tanaman obat Akhir kata tiada gading yang tidak retak, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan kualitas dari makalah ini Bogor, 28 Januari 2012

Erdiasa Nursaman

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................. Daftar Isi Pendahuluan Latar Belakang ......................................................................... Tujuan Penulisan ...................................................................... Tinjauan Pustaka Sejarah Perkembangan Tanaman Obat di Indonesia .............................. Peluang Bisnis Tanaman Obat ........................................................ Regulasi Pemerintah ................................................................... Kebijakan Strategis .................................................................... Konsep Sistem .......................................................................... Sistem Informasi Manajemen ......................................................... Sistem Informasi Bisnis ................................................................ Sistem Pendukung Keputusan ........................................................ Sistem Development Life Cycle ...................................................... Pembahasan Gambaran Umum Sistem Yang Ada .................................................. Pembuatan Sistem Informasi Tanaman Obat ....................................... Keterangan Menu dan Sub Menu Sistem Informasi Tanaman Obat ............ Kesimpulan dan Saran ..................................................................... Daftar Pustaka ................................................................................

PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan tanaman obat telah berlangsung lama perkembangannya sebagai bahan baku tradisional. Semua tanaman yang memiliki kegunaan sebagai obat dapat dikategorikan sebagai tanaman obat, biasanya tanaman ini memiliki pengaruh terhadap kesehatan dan telah terbukti dengan standarisasi barat memiliki senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai bahan atau obat. Hampir seluruh bagian tanaman obat, baik tumbuhan obat tradisional, modern maupun potensial, dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku atau memiliki fungsi, pengaruh serta khasiat sebagai obat. Kulit, kayu, daun dan beberapa bagian lain dapat bermanfaat sebagai bahan produk simplisia tanaman obat. Obat tradisional yang berkembang di Indonesia dibedakan atas dua kelompok. Pertama, jamu yaitu obat tradisional yang bahan bakunya berupa simplisia yang belum mengalami standarisasi dan belum diteliti. Kedua, fitofarmaka yaitu obat tradisional yang bahan bakunya telah mengalami standarisasi dan telah dilakukan penelitian. Awalnya, pengembangan tanaman obat keluarga bertujuan untuk kebutuhan dapur dan perawatan kesehatan keluarga. Namun saat ini obat tradisional merupakan salah satu potensi pembangunan di bidang kesehatan dan mulai dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan. Keberadaan tanaman obat perlu terus digali, diteliti dan dikembangkan serta dimanfaatkan dalam rangka pemerataan pelayanan di bidang kesehatan. Upaya pengembangan tanaman obat tradisional diharapkan dapat menjadi peluang bisnis di Indonesia sehingga dapat mencapai sasaran dan dapat berkembang bersama-sama obat modern, serta mengisi kebutuhan sarana kesehatan masyarakat. Disamping keutamaan obat tradisional yang bersifat aman dipakai, tanaman obat dapat memberikan pendapatan tambahan bagi para petani karena bahan bakunya dapat diproduksi di dalam negeri. Tujuan Penulisan Membuat sistem informasi tanaman obat yang dapat digunakan oleh konsumen untuk mencari obat-obatan tradisional untuk penyembuhan penyakit

TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar pasal 35 menyebutkan bahwa pemanfaatan jenis tumbuhan liar yang berasal dari habitat alam untuk keperluan budidaya tanaman obat-obatan dilakukan dengan tetap memelihara kelangsungan potensi, populasi, daya dukung dan keanekaragaman jenis tumbuhan liar. Tanaman obat adalah semua tanaman yang memiliki kegunaan sebagai obat, misalnya memiliki pengaruh terhadap kesehatan dan telah terbukti dengan standarisasi barat memiliki senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai bahan atau obat (Fransworth dalam Siswanto, 1997). Sedangkan menurut Otih Rostianan (dalam Siswanto, 1997), Tanaman obat adalah jenis tanaman yang sebagian, seluruh tanaman dan atau eksudat (sel) tanaman tersebut dapat digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Tanaman obat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut : 1. Tumbuhan obat tradisional merupakan spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional 2. Tumbuhan obat modern merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis 3. Tumbuhan obat potensial merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung atau memiliki senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara ilmiah-medis sebagai obat. Hampir seluruh bagian tanaman obat dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku atau memiliki fungsi, pengaruh serta khasiat sebagai obat. Dalam pengertian umum kefarmasian Indonesia, bahan yang digunakan sebagai obat disebut simplisia. Simplisia didefinisikan sebagai bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat baik dalam bentuk bahan asli atau sebagai bahan baku obat yang dikeringkan. Simplisia dapat digolongkan dalam tiga kategori : simplisia nabati, hewani dan pelikan. Produk simplisia tanaman obat berdasarkan bagian-bagian yang dipakai dapat dikenal sebagai berikut : a. Simplisia kulit (cortex) Merupakan bagian terluar dari tanaman tingkat tinggi yang brkayu. Bagian yang sering digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang, cabang atau kulit akar sampai lapisan epidermis b. Simplisia kayu (lignum) Pemanfaatan bagian dari batang kayu tanaman obat tanpa kulit yang selanjutnya kayu tersebut menjadi potongan kecil atau serutan kayu c. Simplisia daun (folium) Simplisia daun merupakan jenis simplisia yang paing umum digunakan sebagai bahan baku ramuan obat tradisional maupun minyak atsiri

d. Simplisia herba Pada umumnya berupa produk tanaman obat yang berasal dari jenis tanaman yang bersifat herbaceous. Seluruh bagian tanaman yang tergolong dalam simplisia herba mulai dari akar, batang, daun, bunga dan buah. e. Simplisia bunga (flos) Biasanya berupa bunga tunggal atau majemuk beserta komponen penyusun bunga tersebut. f. Simplisia akar (radix) Tanaman yang dimanfaatkan akarnya sebagai simplisia biasanya berasal dari jenis tanaman perdu g. Simplisia umbi (bulbus) Berupa potongan atau rajangan umbi lapis, umbi akar atau umbi batang dimana bentuk dan ukurannya bervariasi tergantung dari jenis tanamannya h. Simplisia rimpang (rhizome) Biasanya berupa potongan atau irisan dari rhizome atau rimpang. Rimpang biasanya tertanam di bawah permukaan tanah yang memiliki mata bekas pelekatan daun dan bentuknya beruas-ruas serta sedikit berserabut i. Simplisia buah (fructus) Simplisia buah mempunyai bentuk, tekstur, warna dan aroma yang bervariasi. Fructus dapat digunakan dalam keadaan segar maupun olahan. j. Simplisia kulit buah (perikarpium) Simplisia kulit buah merupakan perpanjangan dari simplisia buah. Sesuai dengan buahnya, perikarpium ini juga mempunyai bentuk, tekstur, warna dan aroma yang bervariasi k. Simplisia biji (semen) Jenis simplisia ini diambil dari buah yang sudah masak sehingga umumnya sangat keras. Bentuk dan ukurannya tergantung dari jenis tanaman l. Ekstrak Ekstrak merupakan produk tanaman obat yang dibuat dengan jalan menyaring sebagian atau seluruh bagian tanaman obat yang sebelumnya dilarutkan dalam cairan alkohol. Hasilnya kemudian diuapkan sehingga diperoleh cairan kental m. Tingtur Merupakan produk tanaman obat berupa larutan yang mengandung etanol atau hidro-alkohol n. Getah, damar atau resin Merupakan produk tanaman obat yang diperoleh dengan cara menyadap kulit batang tanaman. Hasil sadapan tersebut biasanya berupa cairan kental yang mempunyai bau dan aroma khas.

Sejarah Perkembangan Tanaman Obat di Indonesia Nenek moyang bangsa Indonesia banyak berjasa dalam menemukan, menggunakan dan memasyarakatkan tanaman asli Indonesia yang digunakan sebagai obat tradisional. Perkembangan penggunaan tanaman obat sebagai bahan baku tradisional telah berlangsung lama. Pada zaman Belanda, pemanfaatan obat tradisional baru sebatas didaftar dan ditulis oleh orang Belanda. Informasi tersebut berisi berbagai jenis tumbuhan obat beserta khasiatnya. Pada tahun 1942, obat tradisional mulai digunakan untuk mengobati penyakit, sebagaimana dilakukan oleh pemerintah Jepang. Mereka membentuk panitia jamu asli yang bertugas mencari obat-obatan tradisional yang digunakan oleh masyarakat dan membuatnya menjadi bahan baku. Selain itu pengetahuan ilmiah untuk mengetahui kandungan zat kimia juga sudah dilakukan oleh beberapa dokter di rumah sakit. Saat ini obat tradisional merupakan salah satu potensi pembangunan di bidang kesehatan, sehingga keberadaannya perlu terus digali, diteliti dan dikembangkan serta dimanfaatkan dalam rangka pemerataan pelayanan di bidang kesehatan. Sejalan dengan berkembangnya minat masyarakat terhadap obat tradisional, jumlah industri terus meningkat. Jumlah produsen obat tradisional tercatat paling sedikit 350 perusahaan yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia, seperti Air Mancur, Nyonya Meneer, Sari Ayu, Simona dan lain-lain. Kini mulai bermunculan fitofarmaka, yaitu industri farmasi obat modern yang juga memproduksi obat tradisional seperti PT Kimia Farma, PT Tenaga Tani Farma dan lain-lain. Peningkatan pemanfaatan obat tradisional oleh masyarakat dan industri, menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan bahan baku. Sebagian besar bahan baku obat tradisional berasal dari tumbuh-tumbuhan, sehingga dengan meningkatnya industri obat tradisional akan mendorong dilakukannya budidaya tanaman obat. Pengembangan budidaya tanaman obat juga akan berdampak positif terhadap usaha-usaha bisnis peningkatan produksi dan pendapatan petani serta pelestarian tanaman obat. Pengembangan tanaman obat keluarga pada mulanya bertujuan untuk kebutuhan dapur dan perawatan kesehatan keluarga. Namun sekarang mulai dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan. Jika obat tradisional dianggap kurang praktis, maka saat ini sudah banyak yang diproduksi dan disajikan secara praktis, seperti jamu celup, jamu tablet, jamu instant dan jamu minuman dalam kotak. Prospek bisnis tanaman obat-obatan dalam jumlah banyak mungkin bisa diatur untuk disuplai secara kolektif dipasarkan ke perusahaan-perusahaan jamu dan obat tradisional. Pada dasarnya obat tradisional yang berkembang di Indonesia dibedakan atas dua kelompok. Pertama, jamu yaitu obat tradisional yang bahan bakunya berupa simplisia yang belum mengalami standarisasi dan belum diteliti. Bentuk sediaan jamu masih sederhana berwujud serbuk seduhan, rajangan dan lain sebagainya. Penggunaan jamu masih sepenuhnya memakai istilah tradisional, misalnya jamu pegal linu, tolak angin. Kedua, fitofarmaka yaitu obat tradisional yang bahan bakunya telah mengalami standarisasi dan telah dilakukan penelitian. Penggunaannya telah memakai istilah farmakologi, seperti diuretika, obstipansia,

analgetika dan lain sebagainya. Bentuk sediaannya bisa bermacam-macam seperti seduhan atau rajangan untuk digodok, pil, tablet, kapsul dan lainnya yaitu kemanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara klinis. Bahan bakunya berupa simplisia atau sediaan genelik ekstrak kering, ekstrak kental, ekstrak encer atau tingtur. Penelitian dan penggunaan obat tradisional yang termasuk fitofarmaka sedang terus ditingkatkan. Bentuk olahan obat tradisional di Indonesia dibedakan atas beberapa macam, diantaranya jamu gendong, bubuk dan pil, teh dan kapsul. Jamu gendong adalah suatu obat tradisional yang dikenal masyarakat di Pulau Jawa sudah sejak zaman dahulu, bahkan seudah menyebar ke beberapa daerah di luar Pulau Jawa. Jamu gendong disediakan dalam bentuk cairan/minuman dan merupakan ramuan dari beberapa bahan yang biasanya masih segar. Jamu gendong dibuat dengan cara sangat sederhana dan merupakan sediaan obat yang tidak dapat disimpan lama, serta biasanya diminum dalam kedaan segar. Beberapa macam jamu yang disediakan jamu gendong antara lain adalah beras kencur, cabe lempuyang, kunyit asam dan lain sebagainya. Obat tradisional berupa ramuan dari beberapa simplisia dibuat bubuk dan dikemas dalam kantong-kantong kertas. Penggunaan bahan bakunya diperhatikan dengan mutu yang baik serta proses pengemasan dan penyimpanan dengan mutu yang benar. Bentuk sediaan obat tradisional berupa bubuk dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Ramuan simplisia yang telah dibuat bubuk, kemudian ditambah beberapa macam bahan penolong untuk dibuat pil dan dikemas dalam kantong plastik. Penggunaan bahan baku dengan mutu yang baik serta proses penyimpanan yang betul, sediaan ini juga dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Kedua macam bentuk sediaan di atas biasanya diusahakan oleh industri yang cukup besar, karena diperlukan adanya pemeriksaan terhadap bahan baku maupun khasiat yang ditimbulkan oleh produk-produk tersebut. Sediaan obat tradisional berupa teh dapat dibuat secara produk tunggal dan campuran dengan bahan lain. Produk tunggal dibuat dari tanaman obat yang telah dikeringkan, dikemas dalam kantong kertas. Penggunaan bahan baku dengan mutu yang baik serta proses pengemasan dan penyimpanan yang betul, bentuk sediaan ini dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Jenis sediaan obat tradisionsl berupa teh dapat dibuat secara campuran dari beberapa serbuk tanaman obat yang telah dikeringkan. Cara penggunaannya diseduh dengan air mendidih. Penggunaan bahan baku dengan mutu yang baik serta proses penggunaannya dapat disimpan cukup lama. Selanjutnya sediaan obat tradisional dalam bentuk kapsul biasanya berupa minyak atsiri atau ekstrak zat-zat berkhasiat yang terdapat dalam tanaman obat, baik ekstrak kering maupun kental yang kemudian dikemas dalam kapsul. Peluang Bisnis Tanaman Obat Obat tradisional merupakan obat warisan nenek moyang yang sampai saat ini masih banyak digunakan sebagai pengobatan dalam upaya pelayanan kesehatan. Sejak dulu sampai saat ini masih banyak tumbuhan obat yang belum diketahui komponen kimianya, terutama komponen kimia yang aktif farmakologis. Meskipun demikian, peluang pasar tanaman obat-obatan cenderung baik dan prospeknya cerah.

Komoditas tanaman obat merupakan salah satu obyek komoditas hortikultura yang dapat diusahakan secara agribisnis dengan prospek yang bagus. Kebutuhan akan produk tanaman obat yang kontinyu sepanjang tahun, baik di dalam maupun di luar negeri merupakan indikasi adanya peluang agribisnis tanaman obat. Di Indonesia, penggunaan jamu dan obat tradisional semakin meluas, tidak hanya digunakan oleh masyarakat yang belum terjangkau obat modern, tetapi juga telah dijadikan obat alternatif oleh masyarakat yang menggunakan obat modern. Situasi tersebut dapat ditangkap sebagai peluang pasar yang menggembirakan. Di pasar ekspor, permintaan obat tradisional cenderung terus meningkat. Negaranegara pengguna jamu tradisional cukup banyak, misalnya Jamu Sido Muncul 10 % produknya diekspor ke negara-negara Eropa, Timur Tengah dan ASEAN. Sementara jamu Nyonya Meneer diekspor ke negara-negara kawasan Amerika, Eropa, Australia, Timur Tengah dan Asia. Menjadi harapan bahwa upaya pengembangan tanaman obat tradisional Indonesia akan dapat mencapai sasaran dan dapat berkembang bersama-sama obat modern, serta mengisi kebutuhan sarana kesehatan masyarakat. Keutamaan-keutamaan obat tradisional adalah bersifat aman dipakai, dan memberikan pendapatan tambahan bagi para petani, berarti bahan bakunya dapat diproduksi di dalam negeri. Adapun alasan mengapa tanaman obat sangat tepat untuk dikembangkan menjadi usaha agribisnis karena faktor berikut : 1. Nilai ekonomisnya relatif tinggi dan dapat dijual dengan berbagai satuan dan bentuk segar maupun simplisia. 2. Efisien dalam penggunaan lahan, dalam artian bahwa tanaman obat dapat diusahakan dalam berbagai ukuran lahan 3. Pilihan komoditasnya sangat banyak dari setiap kelompok rimpang, herba, buah, batang, akar dan lain-lain 4. Pada setiap agroekologi dapat dipilih satu atau lebih jenis tanaman biofarmaka, sesuai dengan bahan aktif yang akan diproduksi dan dengan kesediaan air. 5. Cara budi daya sangat beragam mulai dari lahan terbuka sampai tumpang sari 6. Pasar masih terbuka lebar, terutama pasar lokal, regional maupun ekspor 7. Kebutuhan konsumen hampir stabil sepanjang tahun dan terus meningkat 8. Biaya usaha produksi relatif murah, mudah dan dapat disesuaikan dengan kemampuan modal 9. Teknologi produks secara umum tersedia dan mudah dikuasai. Adaptasi teknologi maju diperlukan untuk upaya peningkatan kualitas dan kuantitas Regulasi Pemerintah Perhatian sungguh-sungguh dari Pemerintah Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1976 dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 179/Men/Pse/VII/76 tentang Produksi dan Distribusi Obat Tradisional. Pengembangan obat tradisional berbahan baku alami termasuk tanaman obat pada dasarnya harus mengacu kepada 2 prinsip kerja yakni mulai dari menerapkan secara ketat praktek pertanaman yang baik untuk mendapatkan bahan baku obat

yang baik, serta cara memproduksi obat yang menjamin kualitas produk yang dihasilkan. Sebagai bagian dari upaya pengembangan obat asli Indonesia, Departemen Kesehatan pada tahun 1996 telah menetapkan visi, misi dan motto pengembangan obat asli Indonesia. Visi pengembangan obat asli Indonesia adalah obat asli Indonesia dimanfaatkan secara optimal teutama untuk peningkatan dan pemeliharaan kesehatan baik melalui swa pengobatan maupun pelayanan kesehatan. Dalam rangka mendukung visi tersebut ditetapkan misi untuk dilaksanakan sebagai berikut : 1. Menggali, meneliti dan membudidayakan secara optimal tumbuhan obat dan sumber bahan obat alam Indonesia lainnya yang terbukti berkhasiat 2. Meningkatkan produksi obat asli Idonesia yang terbukti berkhasiat dan memenuhi standar/persyaratan mutu dan keamanan yang berlaku 3. Meningkatkan pemanfaatan obat asli Indonesia untuk pencegahan, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat serta pemanfaatan pada pelayanan kesehatan formal 4. Membangun dan meningkatkan pemasaran obat asli Indonesia di dalam negeri dan ekspor Adapun motto dalam pengembangan obat asli Indonesia adalah Obat asli Indonesia menjadi tuan rumah yang baik di negara sendiri dan tamu terhormat di negara lain. Gambar Stake Holder yang terkait dengan pengembangan Tanaman Obat Indonesia

Dalam rangka mewujudkan pengembangan tanaman obat asli Indonesia, Pemerintah melalui kebijakan desentralisasi dan APBN tahun 2002 telah membentuk wilayah binaan sebagai wadah pengembangan tanaman obat asli Indonesia.

Tabel Wilayah Binaan Pengembangan Agribisnis Tanaman Obat


No. 1. Kabupaten/Kota Boyolali Komoditi Rimpang (Jahe dan Kencur) Rimpang (Jahe dan Kencur) Rimpang (Jahe dan Kencur) Rimpang (Jahe dan Kencur) Perusahaan Mitra PT Sido Muncul Bentuk Kerjasama Bimbingan teknis, menampung dan memasarkan hasil panen Bimbingan teknis dan menampung hasil panen Bimbingan teknis dan menampung hasil panen Menyediakan gudang dan lantai jemur, bimbingan pengolahan hasil, menampung dan memasarkan hasil panen Bimbingan pengolahan hasil, menampung dan memasarkan hasil panen Pengolahan hasil Bimbingan pengolahan hasil, menampung dan memasarkan hasil panen

2. 3. 4.

Karanganyar Semarang Kulon Progo

PT Air Mancur PT Jamu Jago PT Mustika Ratu

5.

Lamongan

Mengkudu

PT Sunan Drajad

6. 7.

Kab. Pontianak Kota Pontianak

Lidah Buaya Lidah Buaya

PT Pinyuh Inti Utama PT Pinyuh Inti Utama

Kebijakan Strategis Dalam rangka pengembangan produktivitas dan meningkatkan daya saing tanaman obat asli Indonesia di pasaran lokal, regional maupun internasional perlu adanya kebijakan strategis ari berbagai pihak terutama ari Pemerintah sebagai mediator. Langkah kebijakan strategis yang dicanangkan oleh Pemerintah antara lain : 1. Penelitian dan pengembangan dengan membangun jaringan kerja (networking) antara industri dan lembaga riset yang didukung oleh Pemerintah 2. Standarisasi mutu 3. Budidaya tanaman obat / agro medicine 4. Penerapan cara-cara produksi yang baik 5. Jaminan mutu / quality assurance 6. Pembinaan industri 7. Pengembangan produk unggulan untuk go-global yang didukung riset yang kuat bertumpu pada quality, safety dan efficacy 8. Perintisan penggunaan tanaman obat pada pelayanan kesehatan 9. Pengembangan pasar dalam negeri dan luar negeri 10. Pendidikan

Gambar Siklus penunjang dalam rangka pengembangan tanaman obat di Indonesia

Kendala kebijakan pengembangan tanaman obat di Indonesia antara lain : 1. Tanaman obat dan obat tradisional belum disejajarkan dengan pengobatan dalam ilmu kesehatan dan keperawatan seperti yang tertera dalam UU Kesehatan Tahun 1992 No. 23 pasal 47. 2. Belum adanya peraturan yang kondussif tentang tanaman obat dan obattradisional 3. Lemahnya sistem pengawasan terhadap kualitas dan peredaran obat dan jamu. 4. Mata rantai industri jamu dan industri lain yang berbahan dasar tanaman obat belum efisien, dimana sebagian besar pengadaan bahan baku sampai pada tingkat distribusi dilakukan sendiri Konsep Sistem Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan atau menyusun skema atau tata cara melakukan sesuatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan dan hal ini dilakukan dengan cara mengolah data dan atau energi dan atau barang jadi (benda) di dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan informasi dan atau energi dan atau barang (benda). Pada setiap sistem terdapat dan terdiri atas beberapa subsistem yang mana masing-masing subsistem dibatasi kesepadanannya (boundary) dan sekaligus saling berkaitan dan berinteraksi dalam jalinan yang disebut interface. Bagian lain di luarnya disebut dengan lingkungan (environment), sehingga untuk mengkaji sistem perlu dibatasi sampai sejauh mana sistem tersebut dikaji, dipisahkan dari lingkungannya dan dari sistem lain. OBrien menyatakan bahwa setiap sistem setidaknya terdiri atas tiga komponen atau fungsi dasar yang saling berinteraksi yaitu :

Masukan (input) yang meliputi kegiatan penangkapan (capturing) dan pengumpulan (assembling) elemen yang akan dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses. Pengolahan (processing) meliputi proses pengolahan masukan menjadi keluaran Keluaran (output) meliputi proses pemindahan elemen yang telah melewati tahap pemrosesan ke tujuan akhir yang ditetapkan

Selain ketiga komponen dasar tersebut, terdapat pula dua komponen lainnya yang sering merupakan bagian dari sistem yaitu : komponen umpan balik (feedback) dan pengendalian (control). Umpan balik merupakan data tentang kinerja sebuah sistem, sebagai contoh data produksi adala umpan balik bagi manajer produksi. Sedangkan pengendalian melipiti proses pemantauan dan pengkajian untuk melihat apakah sistem telah bekerja sesuai harapan. Apabile kedua sistem ini sudah terdapat dalam sistem maka sistem tersebut adalah cybernetic system. Secara sederhana hubungan komponen dalam sistem dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar Hubungan komponen-komponen dalam sistem (OBrien) Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi didefinisikan sebagai sebuah sistem yang terintegrasi, sistem manusia mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. OBrien mendefinisikan sistem informasi sebagai sekelompok orang, prosedur dan sumbe daya yang mengumpulkan, mengubah dan mnyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Adapun sumber daya yang merupakan komponen sistem informasi adalah berupa sumber daya antara lain : Manusia, termasuk di dalamnya adalah pengguna akhir (end users) atau orangorang yang menggunakan sistem informasi dan para sistem analyst, programmer dan operator komputer Perangkat Keras (Hardware) yang terdiri dari mesin dan media. Mesin dapat berupa komputer, monitor, printer atau scanner. Sedangkan media dapat berupa floppy disk, optical disk atau hard disk Perangkat Lunak (Software) termasuk di dalamnya adalah segala instruksi yang digunakan untuk melakukan pengolahan (processing) data Data, berisikan tentang bahan-bahan yang akan diproses menjadi informasi. Data ini juga termasuk database yang mengorganisasikan data pada saat processing serta pengetahuan atau model-model yang digunakan untuk melakukan proses. Jaringan (Network) termasuk di dalamnya adalah komunikasi antar media dan pendukung jaringan.

Secara lengkap komponen-komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

um

be

rD

a ay

n Ma an

us

ia is ial SI

Ba

si s

Su Da ta d an

mb Pe

er

Da eta

e Sp

ya

Da

Pe

g ng

un

ad

ng

ta

Sistem Pengendali

hu

an

si n

n Me

ia da

Me d

Penyimpanan

Pendukung Jaringan dan Media Komunikasi Pendukung Jaringan dan Media Komunikasi

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan mendukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi yang cenderung berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis pada komputer dengan mempertimbangkan informasi apa, untuk siapa dan kapan harus disajikan. Sistem Informasi Bisnis Sistem Informasi Bisnis (SIB) menekankan pada pembahasan sistem informasi penjualan, akuntansi, personalia dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa SIM dan SIB secara sepintas adalah sama, karena seorang manajer pada dasarnya menjalankan suatu bisnis, tetapi bila dianalisa lebih lanjut akan ditemukan beberapa hal yang berbeda, yaitu : Sumber data SIB lebih dominan bersumber dari luar organisasi (Peraturan Pemerintah, Perpajakan, Bursa Tenaga Kerja, Demografi, Lembaga Keuangan, Serikat Buruh dan Pasar Modal) sedangkan SIM dari transaksi harian organisasi.

Su

mb

er

Da

ya

Pe

ran

gk

at

Ke

ras

Su m ber D a ya P eran

Masukkan Sumber Daya Data

Pemrosesan Data Menjadi Informasi

Keluaran Produk Informasi

Pros edur dan Prog ram k Luna g ka t

Pemasaran

Operasi Produksi Sistem Informasi Bisnis

Manajemen Sumber Daya Manusia

Akuntansi

Keuangan

Gambar Aspek-aspek yang berkaitan dengan sistem informasi bisnis (OBrien) SIB lebih dominan digunakan oleh investor dan SIM lebih ditujukan untuk manajemen agar dapat mengawasi sumber daya yang tersedia sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif. SIB dapat diperoleh dari hasil penelitian, membeli dari pusat data statistik dan dari informasi-informasi lainnya. SIM dalam menyajikan informasi penjualan berkaitan dengan target yang dicapai, perbandingan dengan anggaran, gambaran atau trend penjualan, sedangkan SIB lebih menekankan pada beberapa persen pangsa pasar yang dikuasai oleh perusahaan, berapa persen lagi yang dakan dikuasai, bagaimana strategi pesaing dalam meningkatkan pangsa pasar. Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Pemanfaatan DSS Sistem Penunjang Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) merupakan suatu perangkat sistem yang dibunakan untuk mendukung pada tingkat Manajer untuk membantu memecahkan permasalahan yang bersifat semi terstruktur. Little mendefinisikan DSS sebagai suatu model yang berbasis pada prosedur yang digunakan untuk memproses data dan pendapat untuk membantu seorang Manajer menentukan keputusannya. Selain itu masih banyak lagi definisi dari DSS dari beberapa pakar. Dikarenakan tidak ada kesepakatan bersama untuk mendefinisikan DSS, tetapi terdapat persetujuan bersama mengenai karakteristik dan kapabilitas dari DSS antara lain : 1. Memberikan dukungan kepada para pengambil keputusan terutama pada situasi yang semi terstruktur dan tidak terstruktur dengan memadukan bersama antara pendapat manusia dengan informasi yang telah disimpan dalam

komputer. Sebagai contoh permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh sistem yang lain seperti EDP dan MIS 2. Dukungan yang diberikan untuk berbagai macam tingkatan manajerial, mulai dari pimpinan puncak sampai jajaran Manajer. 3. Dukungan yang diberikan secara individu atau secara bersama (grup) 4. Dapat mendukung untuk beberapa keputusan yang saling ketergantungan dan atau berurutan 5. Mendukung semua tahapan dalam proses pengambilan keputusan intelegensi, desain, pilihan dan implementasi 6. Mendukung berbagai gaya dan proses pengambilan keputusan. Terdapat hubungan antara DSS dengan atribut pada pengambil keputusan secara individu. 7. DSS dapat menyesuaikan diri dengan waktu yang memungkinkan dapat digunakan secara cepat untuk permasalahan yang sifatnya mendadak. 8. DSS mudah digunakan. Para pengguna harus merasa seperti di rumah pada saat berhadapan dengan sistem 9. DSS mencoba untuk memperbaiki dari efektifitas pengambilan keputusan (yang berhubungan dengan ketelitian,ketepatan waktu dan kualitas) 10. Para pengambil keputusan mempunyai pengawasan yang lengkap terhadap semua tahapan pengambilan keputusan dalam setiap menyelesaikan permasalahan 11. DSS memberikan petunjuk untuk pembelajaran, dimana petunjuk untuk kebutuhan baru dan perbaikan dari sistem secara berkesinambungan dan terusmenerus untuk memperbaiki DSS 12. DSS relatif lebih mudah dibangun. Dimungkinkan para pengguna dapat membangun sistem sederhana sendiri sesuai dengan kebutuhannya. 13. DSS biasanya memanfaatkan suatu model. 14. Lebih lanjut DSS dilengkapi dengan komponen pengetahuan yang memungkinkan menyelesaikan masalah secara efisien dan efektif. Simon (dalam Suryadi dan Ali, 2000) menyatakan bahwa pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis suatu masalah, pengumpulan fakta=fakta penentuan yang matang dari alernatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 tahapan yaitu : 1. Intellegensi Tahap ini merupakan proses untuk menelusuri dan pendeteksian dari lingkup permasalahan serta pengenalan masalah. Data masukan diperolah, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. 2. Design Tahap ini merupakan proses untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang dapat dilakukan. Tahapan ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dam menguji kelayakan solusi 3. Choice Merupakan proses memilih diantara alternatif tindakan ang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan

Komponen DSS Komponen DSS terdiri dari : Manajemen Data Termasuk di dalamnya adalah database yang menyimpan data-data yang relevan yang dikelola menggunakan software yang dinamakan Database Management System (DBMS). Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen database adalah : a. Kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan dan ekstraksi data b. Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah. c. Kemampuan untuk menggambarkan struktur data sesuai dengan pengertian pengguna akhir sehingga mereka mengetahui apa yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan akan penambahan atau pengurangan data d. Kemampuan untuk menangani data secara personil sehingga pengguna dapat mencoba berbagai alternatif pertimbangan e. Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data Manajemen Model Kemampuan untuk menintegrasikan antara akses data dengan model-model keputusan merupakan suatu keunggulan dari SPK. Karena adanya kendala yang dihadapi bahwa suatu model cenderung tidak mencukupi untuk menyelesaikan permasalahan, maka biasanya sistem akan menyimpan berbagai bentuk model dan setiap model akan dapat digunakan untuk menangani bagian permasalahan yang berbeda. Dengan demikian kemampuan yang dibutuhkan untuk manajemen model adalah : a. Kemampuan untuk menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah sesuai dengan kebutuhan b. Kemampuan untuk mengakses dan mengintegrasikan model-model keputusan c. Kemampuan untuk mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dan manajemen database Susbsistem Komunikasi Subsistem ini yang memungkinkan adanya komunikasi antara pengguna dengan sistem. Kemampuan yang harus dimiliki oleh SPK untuk mendukung komunikasi dengan pengguna meliputi : a. Kemampuan untuk menangani berbagai variasi gaya analog, bahkan jika mungkin untuk mengkombinasikan berbagai gaya dialog sesuai dengan pilihan pengguna b. Kemampuan untuk mengakomodasi tindakan pemakai dengan berbagai peralatan masukan c. Kemampuan untuk menampilkan data dengan berbagai variasi format dan peralatan keluaran d. Kemampuan untuk memberikan dukungan yang fleksibel untuk mengetahui basis pengetahuan pemakai Manajemen Pengetahuan Merupakan subsistem pilihan yang dapat mendukung bebrapa sibsistem lainnya atau bertindak sebagai komponen yang terpisah

Tahapan Membangun DSS


Planning : Nedds Assessment Problem Diagnosis Objectives of DSS

Phase A

PREDESIGN

Phase B

Research : How to Adress User Needs? What Resources are available?

Phase C

PHASE D DESIGN

Analysis : What is the best Development Approach? What are the Necessary Resources? Define Normative Models

Design, Language, Interface, Dialog

Design Problem Processing System (Model Base)

Design DSS Database

Construction : Putting Together the DSS, Tests


Phase E

Phase F

Implementation : Testing and Evaluation, Demonstration, Orientation, Training and Deployment

Phase G

Maintenance and Documentation

Phase H

Adaptation : Continually Repeat the Process to Improve the System

Sistem Development Life Cycle (SDLC) Adalah metode yang banyak digunakan untuk mengembangkan sistem adalah dengan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan dalam menggunakan metode ini adalah : Investigasi Sistem Tahap ini merupakan tahapan perencanaan. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah : a. Menyadari masalah b. Mengidentifikasi masalah c. Menentukan tujuan sistem d. Mengidentifikasi kendala-kendala system e. Membuat studi kelayakan f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem g. Menyetujui atau menolak penelitian sistem h. Menetapkan mekanisme pengendalian Tujuan dari aktivitas tahapan perencanaan atau investigasi adalah untuk : a. Melihat apakah terdapat permasalahan bisnis atau peuang yang dapat diraih oleh perusahaan

b. Menjelaskan tentang sistem yang berlaku saat ini dan melakukan studi kelayakan untuk mengetahui apakah sistem informasi yang baru atau dikembangkan merupakan solusi yang baik. c. Mengembangkan suatu perencanaan manajemen proyek dengan melihat pihakpihak yang terlibat dan mendapatkan persetujuan dari pihak manajemen Pada akhir dari tahapan ini akan menghasilkan sudi kelayakan pengembangan sistem yang meliputi aspe organisasi, ekonomi, teknis dan operasional Analisis Sistem Merupakan tahapan untuk meneliti atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Tugas-tugas yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah : Analisis terhadap informasi yang dibutuhkan oleh organisasi dan pengguna akhir, lingkungan perusahaan dan sistem yang terdapat dalam perusahaan Mengembangkan persyaratan fungsional sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna akhir. Hasil akhir dari tahapan analisis sistem adalah persyaratan fungsional atau kemampuan sistem untuk memenuhi informasi organisasi dan pengguna akhir. Perancangan (Desain) Sistem Merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Dilakukan perincian spesifikasi sumber daya yang dibutuhkan yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia, sumber daya jaringan dan sumber daya data. Selain itu dikembangkan produk informasi yang memenuhi persyaratan fungsional dari sistem yang diinginkan. Hasil dari tahapan ini adalah spesifikasi sistem yang berupa metode antar muka (interface) dan produk atau laporan, struktur database serta prosedur pemrosesan serta pengendalian Implementasi Sistem a. Pengadaan sistem informasi pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak b. Menguji sistem informasi dan melatih orang untuk mengoperasikan dan menggunakan sistem c. Menerapkan penggunaan sistem informasi Tahapan ini akan menghasilkan sistem operasional Perawatan Sistem Dilakukan pengkajian pasca implementasi sistem informasi yang diterapkan, kemudian dilakukan pengawasan, evaluasi dan modifikasi seperlunya terhadap sistem informasi tersebut Prototyping Prototyping adalah suatu pendekatan sistem secara cepat (rapid development) dengan mengujicobakan model aplikasi atau perangkat lunak yang baru secara interaktif antara analisis sistem dan pengguna (OBrien). Metode ini bersifat ramah

terhadap pengguna karena dilakukan tanpa perlu mengerti istilah teknis sistem informasi, pengguna akhir dapat melihat sistem yang akan dibangun secara nyata Pada tahap identifikasi kebutuhan iformasi, pengguna akhir terdapat aktivitas investigasi dan analisis sistem informasi dimana pengguna akhir menjelaskan tentang informasi yang mereka butuhkan dan kemudian dilakukan analisis kelayakan tiap alternatif solusi sistem informasi. Kemuaidn pada tahap selanjutnya, yaitu pengembangan prototype sistem informasi dilakukan aktivitas analisis dan desain sistem informasi, dimana pengguna akhir atau analis sistem menggunakan sistem agardapat secara interaktif merancang atau mendesain atau menguji komponen sistem informasi agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna akhir.
Identifikasi Kebutuhan Informasi Pengguna Akhir

Pengembangan Prototype Sistem Informasi

Revisi Prototype sesuai dengan Kebutuhan Akhir Pengguna

Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem yang telah Disetujui

Pada tahapan revisi prototype sesuai dengan kebutuhan pengguna akhir, terdapat aktivitas desain dan implementasi sistem informasi, dimana prototype sistem tersebut diuji, dievaluasi dan dimodifikasi berulang kali hingga dianggap layak oleh pengguna akhir. Pada tahapan selanjutnya yaitu tahap penggunaan dan pemeliharaan sistem yang disetujui, sistem informasi yang telah diterima dapat dimodifikasi dengan mudah karena dokementasi pengembangan sistem telah disimpan PEMBAHASAN Gambaran Umum Sistem yang Ada Informasi yang berkenaan dengan tanaman obat sudah banyak terdapat di internet baik berupa manfaat, berita, hasil penelitian, maupun seminar-seminar yang dihasilkan. Berikut ini adalah beberapa website yang secara khusus menyediakan informasi tentang tanaman obat antara lain : http://www.iptek.net.id Website ini dibangun oleh IPTEKnet yang beralamat di Gedung BPPT Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat. Pada dasarnya website bertujuan untuk :

1. Memperlancar komunikasi dalam pelaksanaan perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan program pembangunan dalam bidang iptek, serta menjadi sarana bagi keperluan proses manajemen 2. Mempercepat penyebarluasan informasi serta meningkatkan pertukaran informasi antar masyarakat iptek 3. Mendorong perkembangan sistem pelayanan informasi iptek 4. Memberikan jasa pelayanan informasi kepada masyarakat iptek dan lainnya melalui akses jaringan komputer Karena bertujuan untuk memberikan tentang informasi teknologi, maka sebagian besar informasi yang ada berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berita-berita yang disajikan selalu berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menyebabkan tampilan utama dari website ini agak lama untuk berubah. Dan sebagian besar informasi yangterdapat di dalamnya tidak berubah. Meskipun informasi berita tidak setiap hari berubah, namun informasi yang ada merupakan informasi yang berguna dan bermutu untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salahsatu informasi yang terdapat dalam website ini adalah tanaman obat. Mereka telah menghimpun sebanyak 159 jenis tanaman obat yang tersusun berdasarkan abjad. Informasi tentang tanaman obat yang terdapat dalam website ini cukup lengkap, antara lain nama dan identitas beserta gambarnya, uraian umum tentang budidaya, komposisi bahan kimia, penyakit yang dapat diobati dan pemanfaatan dalam pengobatan.

www.tanaman-obat.com

http://www.karyasari.com Website ini lebih menekankan untuk membantu para pengguna untuk mengenal dan menggunakan tanaman obat melalui pameran/ display dan penjualan tanaman obat, klinik herbal dilayani oleh dokter, agrowisata tanaman obat, serta pelatihan tanaman obat untuk umum dan dokter. Hampir tidak ada informasi yang dapat dipetik langsung oleh pengguna berkaitan dengan tanaman obat.

Secara lebih rinci informasi yang disajikan dalam wbsite ini adalah : 1. Agrowisata Dengan memberikan informasi agrowisata ini, karyasari menawarkan dan mengajak masyarakat untuk kembali ke alam kembali ke tanaman obat dengan paket wisata sehari ke kebun karyasari 2. Pelatihan Pada bagian ini mereka mencoba memberikan informasi tentang pelatihanpelatihan yang ditawarkan oleh Karyasari baik berupa small group, counterpart training maupun aplikatif 3. Klinik Herbal Klinik ini melayani masyarakat yang hendak menggunakan tanaman obat sebagai pengobatan. Jadwal dan alamat lengkap tersedia di sana untuk dikunjungi. 4. Konsultasi Dalam konsultasi ini pengguna dapat mengirimkan berbagai permasalahan yang hendak disampaikan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan Selain itu, mereka juga menerbitkan majalah bulanan yang mengupas tanaman obat dari berbagai segi, pada bidang kesehatan dari manfaat dan pemanfaatan tanaman obat tertentu sampai pada orang-orang yang pernah sukses menggunakan tanaman obat dalam penyembuhan, perkembangan teknologi penyembuhan menggunakan tanaman obat dan obat tradisional serta kesuksesan dari orang-orang yang terjun dalam dunia bisnis tanaman obat

http://www.lembaga.wima.ac.id/lppm/ppot/ Website ini merupakan media elektronik yang dimiliki oleh Pusat Penelitian Obat Tradisional (PPOT) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Website ini sebagian besar memberikan informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh PPOT, antara lain hasil penelitian tentang tanaman obat, pelatihan dan seminar serta pengabdian kepada masyarakat. Selain itu dalam rangka mengangkat derajat para penjual Jamu Gendong, website ini juga memberikan informasi tentang pengembangan jamu gendong beserta ramuan-ramuan yang sering dijual

Pembuatan sistem informasi tanaman obat Tanaman obat yang ada dalam sistem informasi ini dan tampil di menu utama di bawah ini meliputi : Kemuning, murbei, pacar cina, padi dan pandan wangi Apabila masing-masing jenis tanaman obat ini diklik maka akan tampak sub menu yaitu : Uraian tumbuhan Sifat dan Khasiat Kandungan Kimia Bagian yang Digunakan Indikasi Cara Pemakaian Contoh Pemakaian Apabila sub menu ini diklik akan tampak informasi yang dibutuhkan oleh pengguna mkengenai karakteristik informasi yang diinginkan, dan detail dari seluruh sub menu ditampilkan di akhir tulisan ini

Keterangan dari Menu dan Sub Menu Sistem Informasi Tanaman Obat 1. Kemuning Uraian Tumbuhan Kemuning biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Kemuning dapat ditemukan sampai ketinggian + 400 m. Variasi morfologi besar sekali. Yang biasa ditanam untuk memagari pekarangan biasanya jenis yang berdaun kecil dan lebar. Sifat dan Khasiat Kemuning bersifat pedas, pahit, hangat, masuk meridian jantung, hati dan paru. Berkhasiat sebagai pemati rasa (anestesi), penenang (sedatif), anti radang, anti reumatik, anti tiroid, penghilang bengkak, pelancar peredaran tanah dan penghalus kulit Kandungan Kimia Daun kemuning mengandung cadinene, metil anthranillate, bisabolene, beta caryophyllene, geraniol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl salicylate, osthole, paniculatin, tanin dan coumurrayin Bagian yang Digunakan Daun, ranting dan akar. Kulit batang juga berkhasiat obat. Indikasi Daun dan ranting berguna untuk mengatasi : Radang buah zakar (orchitis), radang saluran nafas (bronkitis) Infeksi saluran kencing, kencing nanah Keputihan Datang haid tidak teratur Lemak tubuh berlebihan Pelangsing tubuh Nyeri pada tukak (ulkus), sakit gigi Kulit kasar Akar berguna untuk mengatasi : Memar akibat benturan atau terpukul, nyeri rematik, keseleo Digigit serangga dan ular berbisa, bisul, ekzema, koreng Epidemik encephalitis B Kulit batang berguna untuk mengatasi : Sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput lendir (ulkus)

Cara Pemakaian Akar dan daun kering sebanyak 9-15 gram atau daun segar sebanyak 30-60 gram, direbus atau direndam arak lalu minum. Untuk pemakaian luar, daun segar dipipis lalu diletakkan pada tempat yang sakit atau direbus. Contoh Pemakaian Bisul Akar kemuning kering sebanyak 30 gram dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-masing gelas. Reumatik, keseleo, memar Akar kemuning kering sebanyak 15-30 gram dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Tambahkan arak dan air masing-masing 1,5 gelas, lalu direbus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 x sehari, masing-masing gelas Memar Kemuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyaknya dicuci lalu digiling halus. Tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar. Nyeri reumatik sendi Akar kemuning dan akar tembelekan (Lantara camara) dicuci, tambahkan 3 pasang kaki ayam. Semua bahan dipotong-potong seperlunya lalu tambahkan air seperlunya sampai terendam. Semua bahan tersebut lalu ditim. Hangathangat lalu airnya diminum sekaligus Sakit Gigi Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakat diteteskan ke dalam gigi yang belubang Melangsingkan badan Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing-masing segenggam penuh dan temu giring sebanyak jari kelingking ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata. Peras dengan sepotong kain. Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan. Radang Buah Zakar Daun kemuning segar sebanyak 60 gram dan herba sambiloto sebanyak 35 gram dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh

Infeksi saluran kencing Daun kemuning sebanyak 35 gram dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin disaring dan diminum 3x sehari, masing-masing gelas Datang Haid tidak teratur Daun kemuning dan daun pacar kuku (Lawsonia inermis) masing-masing bahan segar sebanyak genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air besih lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2x sehari, masing-masing gelas Kulit Kasar Daun kemuning segar sebanyak 30 gram dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan air bersih 1 gelas sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit sebelum tidur. 2. Murbei Uraian Tumbuhan Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 m di atas permukaan laut dan memerlukan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang sudah dibudidayakan ini menyukai daerah-daerah yang cukup basah seperti di lereng gunung, tetapi pada tanah yang berdrainase baik, kadang ditemukan tumbuh liar. Pohon ini tingginya sekitar 9 meter, percabangan banyak, cabang muda berambut halus. Daun tunggal letak berseling, bertangkai yang panjangnya 1-4 meter. Helai daun bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar panjang 2,5-20 cm, lebar 1,5-12 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk taju, warnanya putih. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang terpisah. Murbei berbunga sepanjang tahun. Buahnya banyak berupa buah buni, berair dan rasanya enak. Buah muda warnanya hijau, setelah masak menjadi hitam, biji kecil warna hitam. Tumbuhan ini dibudidayakan karena daunnya digunakan untuk makanan ulat sutra. Daun muda enak disayur dan berkhasiat sebagai pembersih darah bagi orang yang sering bisulan. Perbanyakan dengan setek dan okulasi Sifat dan Khasiat Daun bersifat pahit, manis, dingin, masuk meridian paru dan hati. Berkhasiat sebagai peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), mendinginkan darah, pereda demam (antipiretik) dan menerangkan penglihatan. Buah bersifat manis, dingin, masuk meridian jantung, hati dan ginjal. Memelihara darah dan yin, memperkuat ginjal, diuretik, peluruh dahak (ekspektoran), hipotensif, penghilang haus, meningkatkan sirkulasi darah dan efek tonik pada jantung.

Kulit akar bersifat manis, sejuk, masuk meridian paru. Berkhasiat sebagai antiasmatik, ekspektoran, diuretik dan menghilangkan bengkak (detumescent) Ranting bersifat pahit, netral, masuk meridian hati. Berkhasiat sebagai karminatif, antipiretik, analgesik, antireumatik dan merangsang pembentukan kolateral Kandungan Kimia Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, betasitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, alpha beta hexenal, cis beta hexenol, cis gamma hexenol, benzaldehide, eugenol, linalool, benzil alkohol, butylamine, ecetone, trigonelline, choline, adenin, asam amino, copper, zinc, vitamin (A, B, C dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik dan mioinositol. Juga mengandung phytoestrogens Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A. Buahnya mengandung cyanidin, isoquertin,, sakarida, asam lonoleat, asam stearat, asam oleat dan vitamin (karoten, B1, B2 dan C) Kulit batang mengandung (1) triterpenoids, alpha-beta amyrin, sitosterol, sitosterol alpha glucoside. (2) Flavonoids:morusin,cyclomorusin, kuwanone A, B, C, oxydihydomousin. (3) Coumarins : umbelliferone dan scopoletin. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberrin, mulberrochromene, cyclomulberrin, cyclomulberrochromene, morrusin, dan mulberrofuran A. Juga mengandung betulinic acid, scopoletin, alpha amyrin, beta amyrin, undecaprenol dan dodecaprenol Bagian yang Digunakan Daun, ranting, buah dan kulit akar dapat digunakan sebagai obat. Untuk penyimpanan, buah dikukus baru dijemur, ranting dipotong tipis lalu dijemur dan kulit akar dicuci bersih lalu dipotong-potong tipis kemudian dijemur sampai kering Indikasi Daun berkhasiat untuk mengatasi : Demam karena flu, malaria Batuk Sakit kepala, sakit tenggorok, sakit gigi, reumatik Darah tinggi (hipertensi) Kencing manis (diabetes melitus) Kaki gajah (elephantiasis tungkai bawah) Sakit kulit, bisul Radang mata merah (conjunctivitas acute) Memperbanyak Air Susu Ibu Keringat malam Muntah darah dan batuk darah akibat darah panas Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) Gangguan pada saluran cerna

Kulit Akar berguna untuk mengatasi : Sakit gigi Tidak datang haid Batuk berdahak, sesak nafas (asma) Mata bengkak (edema) Kencing yang nyeri dan susah (disuria) Cacingan Buah berguna untuk mengatasi : Tekanan darah tinggi (hipertensi) Jantung berdebar (palpitasi) Kencing manis (Diabetes Melitus), rasa haus dan mulut kering Sukar tidur (insomnia) Batuk berdahak Pendengaran berkurang dan penglihatan kabur Telinga berdenging (timnitus), tuli, tujuh keliling (vertigo) Hepatitis kronis Sembelit pada orang tua Kurang darah (anemia), neurastenia Sakit otot dan persendian, sakit tenggorok Rambut beruban sebelum waktunya Ranting berkhasiat untuk : Reumatik Tangan dan kaki terasa baal dan sakit Sakit pinggang (lumbago) Keram pada tangan dan kaki Tekanan darah tinggi Menyuburkan pertumbuhan rambut Cara Pemakaian Untuk diminum, pilih salah satu bagian yang disukai. Bila kulit akar 10-15 gram; ranting 15-30 gram; sedang daun dosisnya 5-10 gram sekali rebus, dapat juga menggunakan dosis maksimal 20-40 gram. Untuk buah dosisnya 10-15 gram, direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar dilumatkan atau digiling halus, kemudian diturapkan ke tempat yang sakit seperti luka, digigit ular dan serangga, atau untuk meangsang petumbuhan rambut Contoh Pemakaian Tekanan darah tinggi, kaki bengkak Daun murbei segar sebanyak 15 gram dicuci bersih kemudian direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore Memperbanyak keluarnya air susu ibu (ASI) Daun murbei muda dimasak sebagai sayur, lalu dimakan bersama nasi

Kencing nanah Kulit akar murbei, adas pulosari dan kayu sandel direbus Bisul, radang kulit Daun murbei segar sebanyak 1 genggam dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Rebusan daun ini berguna untuk membersihkan darah sehingga dapat diminum secara teratur Luka, borok Daun murbei segar setelah dicuci bersih lalu dioleskan minyak kelapa. Layukan di atas api lalu diremas-remas dengan jari tangan sehingga menjadi lemas. Daun tadi kemudian dipakai untuk menutup luka. Namun sebelumnya, luka harus dicuci dahulu dengan rebusan akar tringguli Digigit ular Daun murbei segar sebanyak 20 gram dicuci lalu digiling halus. Tambahkan cangkir air masak, lalu disaring dan diperas. Air yang terkumpil lalu diminum sekaligus Berkeringat malam Daun murbei kering yang dijadikan serbuk sebanyak 6-9 gram, direbus dengan air beras sampai mendidih. Setelah dingin lalu diminum Reumatik, tangan dan kaki baal dan sakit Ranting murbei kering sebanyak 15 gr direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 kali masingmasing gelas Hepatitis kronis, kurang darah, tekanan darah tinggi Buah murbei segar sebanyak 10 gr ditambah air masak 1 gelas, lalu diblender. Hasilnya lalu diminum sekaligus Jantung lemah Buah murbei secukupnya dijus, lalu minum sekaligus. Napas pendek, bengkak di mata kaki dan rasa nyeri di dada akan berkurang dengan minum jus buah murbei ini setiap hari 3. Pacar Cina Uraian Tumbuhan Pacar cina sering ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman hias, atau tumbuh liar di ladang-ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan ini didatangkan dari Cina. Bunganya sering digunakan untuk mengharumkan teh atau pakaian. Perdu, tinggi 2-6 meter, batang berkayu, bercabang banyak, tangkai berbintik-bintik kelenjar berwarna hitam. Daun majemuk menyirip ganjil yang tumbuh berseling, anak daun 3-5. Anak daun bertangkai pendek, bentuk bundar telur sungsang, panjang 3-6 cm, lebar 1-3,5 cm, ujung

runcing, pangkal meruncaing, tepi rata, permukaan licin mengkilap terutama daun muda. Bunga dalam malai rapat, panjangnya 5-16 cm, warna kuning dan harum. Buah buni, bulat lonjong, warnanya murah, panjang 6-7 mm, dengan ruang 1-3, biji 1-3. Perbanyakan melalui cangkok Sifat dan Khasiat Pacar cina bersifat pedas, manis, netral, masuk meridian paru, lambung dan hati. Berkhasiat mengurangi dara haid Kandungan Kimia Daun pacar cina mengandung minyak atsiri, alkaloid, damar, garam, mineral dan tanin Bagian yang Digunakan Bunga, daun, batang dan ranting Indikasi Bunga berguna untuk mengatasi : Perut kembung Sukar menelan, batuk, pusing Mempercepat persalinan Daun berguna untuk mengatasi : Memar, bisul Darah haid banyak Bau badan Diare Cara Pemakaian Daun, bunga atau ranting sebanyak 5-15 gram direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, batang, ranting atau daun digiling halus lalu dibubuhkan ke tempat yang sakit Contoh Pemakaian Darah haid banyak Daun pacar cina segar sebanyak 1 genggam penuh dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum. Sehari 2 kali, masing-masing gelas Bau badan Daun pacar cina segar sebanyak 10 gr dan daun sirih segar sebanyak 7 lembar dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Kemudian minum sehari 2 kali pagi dan sore, masing-masing gelas

4. Padi Uraian Tumbuhan Padi banyak varietasnya yang ditanam di sawah dan di ladang, sampai ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut. Tanaman semak semusim ini berbatang basah, tingginya 50 cm-1,5 m. Batang tegak, lunak, beruas, berongga kasar, warna hijau. Daun tunggal berbentuk pita yang panjangnya 15=30 cm, lebar mencapai 2 cm, perabaan kasar, ujung runcing, tepi rata, berpelepah, pertulangan sejajar, hijau. Bunga majemuk berbentuk malai. Buahnya buah batu, terjurai pada tangkai, warna hijau, setelah tua menjadi kuning. Biji keras, bulat telur, putih atau merah. Butir-butir padi yang sudah lepas dari tangkainya disebut gabah, dan yang sudah dibuang kulit luarnya disebut beras. Bila beras ini dimasak, maka namanya menjadi nasi, yang merupakan bahan makanan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Umumnya beras berwarna putih, walaupun ada beras yang berwarna merah. Tangkai butir padi setelah dirontokkan gabahnya dan dijemur sampai kering, disebut merang. Padi termasuk keluarga rumput-rumputan ini ditanam dan bijinya secara langsung atau melalui persemaian dulu. Sifat dan Khasiat Akar bersifat hangat dan manis. Berkhasiat menghilangkan keringat, membunuh cacing (antelmintik) dan sebagai penawar racun. Selaput biji (kulit ari) bersifat manis, netral serta masuk meridian limfa dan lambung. Berkhasiat memelihara lambung, memperkuat limfa, meningkatkan nafsu makan dan antineuritis. Pati beras berkhasiat sebagai pelembub kulit, peluruh kencing dan pendingin Kandungan Kimia Biji mengandung karbohidrat, dextrin, arabanoxylan, xylan, phytin, glutelin, enzim (phytase, lypase, diastase) dan vitamib B1 Bagian yang Digunakan Selaput biji-biji, tangkai, dan akar selaput biji dijemur sampai kering Indikasi Selaput biji berguna untuk mengatasi : Lambung dan limfa lemah Tidak nafsu makan Gangguan pencernaan Rasa penuh di dada dan perut Beri-beri Tangan dan kaki rasa kesemutan, baal

Tangkai buah (merang) berguna untuk mengatasi : Rambut kotor Keguguran Biji (beras) berkhasiat untuk mengatasi : Demam Diare Gondongan Reumatik, keseleo Radang payudara, radang kulit Bisul Akar berkhasiat untuk mengatasi : Keringat berlebihan, berkeringat spontan Filariasis Cara Pemakaian Selaput biji (bekatul) sebanyak 10-15 gram atau akar 15-20 gram direbus, lalu airnya diminum. Untuk pemakaian luar, beras digiling halus bersama bahan lain, untuk pemakaian setempat. Merang dibakar, lalu ditambahkan air. Campuran ini baik untuk mencuci rambut. Contoh Pemakaian Diare Segenggam beras merah disangrai sampai kuning, lalu digiling halus. Seduh dengan air panas sambil diaduk merata, sampai menjadi kuah kental. Ramuan yang disebut air tajin ini lalu ditambah sedikit garam. Setelah dingin siap untuk diminum. Lakukan 2-3 kali sehari Pencuci rambut Sebanyak 2 ikat tangkai buah kering (merang) dimasukkan ke dalam panci atau bejana dari tanah liat. Kemudian merang dibakar sampai semuanya hangus menjadi abu. Tambahkan 1 liter air, lalu embunkan di udara terbuka semalaman. Ambil air yang bening untuk keramas. Selesai keramas, bilas dengan air perasan 1 buah jeruk purut yang telah masak dan diencerkan dengan 2 gelas air. Kemudian rambut dikeringkan dengan cara dianginanginkan. Lakukan 3 kali dalam seminggu Gondongan Ambil sekepal nasi panas, urutkan pada bagian pipi yang bengkak Reumatik Sediakan beras merah 1 sendok, lempuyang sepanjang jari tangan, dan cabai rawit 3 buah. Semua bahan tersebut setelah dicuci bersih lalu ditumbuk sampai menjadi seperti bubur. Balurkan ke tempat yang sakit Mematangkan Bisul Untuk bisul yang besar dan keras dikompres dengan bubur nasi

Beri-beri Siapkan bekatul beras merah sebanyak 3 sendok makan lalu seduh dengan 100 cc susu sapi sambil diaduk merata. Minum selahi hangat. Lakukan 2 kali sehari 5. Pandan Wangi Uraian Tumbuhan Pandan wangi tumbuh di daerah tropis dan banyak ditanam di halaman atau di kebun. Pandan kadang tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan di tempat-tempat yang agak lembab, tumbuh subur dari daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 500 m di atas permukaan laut. Perdu tahunan, tinggi 1-2 m. Batang bulat dengan bekas duduk daun, bercabang, menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang. Daun tunggal, duduk dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40-80 cm, lebar 3-5 cm, berduri tempel pada ibu tulang daun permukaan bawah bagian ujungujungnya, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol, warnanya putih. Buahnya buah batu, menggantung, bentuk bola, diameter 4-7,5 cm, dinding buah berambut, warnanya jingga. Pandan wangi selain sebagai rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi. Daunnya harum kalau diremas atau diirisiris, sering digunakan sebagai bahan penyedap, pewangi dan pemberi warna hijau pada masakan atau penganan. Irisan daun pandan muda dicampur bunga mawar, melati, cempaka dan kenanga, sering diselipkan di sanggul supaya rambut menjadi harum, atau diletakkan diantara pakaian dalam lemari. Daun pandan yang diiris-iris kecil juga digunakan untuk campuran bunga rampai atau bunga tujuh rupa. Perbanyakan dengan pemisahan tunastunas muda yang tumbuh diantara akar-akarnya Sifat dan Khasiat Daun berkhasiat sebagai tonikum, penambah nafsu makan dan penenang Kandungan Kimia Daun pandan mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, tanin, polifenol dan zat warna Bagian yang Digunakan Daun Indikasi Daun berguna untuk mengatasi : Lemah syaraf (neurasthenia)

Tidak nafsu makan Reumatik, pegal linu Sakit disertai gelisah Rambut rontok, menghitamkan rambut Ketombe

Cara Pemakaian Daun pandan segar sebanyak 2-5 lembar diiris-iris secukupnya lalu direbus atau diseduh, minum. Atau daun ditumbuk lalu diperas dan diminum. Pemakaian luar, daun dicuci bersih lalu digiling halus. Turapkan pada luka atau kulit kepala yang berketombe Contoh Pemakaian Lemah syaraf Daun pandan segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu dipotong kecil-kecil. Rebus dengan 3 gelas air bersi sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum pagi dan sore hari, masing-masing 1 gelas. Reumatik dan pegal linu Daun pandan segar sebanyak 3 lembar dicuci bersih lalu diiris tipis-tipis. Seduh dengan cangkir minyak kelapa yang telah dipanaskan sambil diaduk merata. Setelah dingin siap untuk digunakan untuk menggosok bagian tubuh yang sakit. Daun pandan segar sebanyak 5 lembar dan daun serai 20 lembar, dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan minyak kayu putih dan minyak gandapura masing-masing 1 sendok makan. Aduk sambil diramas sambil merata. Ramuan ini digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit Gelisah Daun pandan segar sebanyak 2 lembar dicuci lalu diiris tipis-tipis. Seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari, sampai tenang Rambut rontok Sebanyak 10 lembar daun waru muda yang segar, segenggam daun urangaring, 5 lembar daun mangkokan, 1 lembar daun pandan, 10 kuntum bunga melati, dan 1 kuntum bunga mawar, setelah dicuci bersih lalu dipotongpotong secukupnya. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam panci email, lalu tambahkan minyak wijen, minyak kelapa dan minyak kemiri masing-masing cangkir. Panaskan sampai mendidih, lalu diangkat. Setelah dingin disaring, siap untuk digunakan. Caranya, oleskan campuran minyak tadi ke seluruh kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan malam hari sebelum tidur, esok paginya rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali seminggu Menghitamkan rambut Daun pandan wangi sebanyak 7 lembar dicuci lalu dipotong-potong. Rebus dengan 1 liter air sampai warnanya menjadi hijau. Embunkan air rebusan

tadi semalaman. Pagi harinya, campurkan rebusan daun pandan tadi dengan air perasan 3 buah mengkudu masak. Air campuran tadi lalu digunakan untuk mencuci rambut. Lakukan 3 kali seminggu, sampai terlihat hasilnya Ketombe Daun pandan segar sebanyak 7 lembar dicuci bersih lalu digiling halus. Tambahkan cangkir air bersih sambil diremas-remas merata. Peras dan saring. Air perasan daun pandan ini lalu dioleskan ke seluruh kulit kepala yang berketombe. Biarkan mengering, kalau perlu olesan diulang sekali lagi. Kira-kira - 1 jam kemudian, rambut dibilas dengan air bersih. Lakukan setiap hari sampai sembuh. KESIMPULAN DAN SARAN Tanaman obat yang ada dalam sistem informasi ini dan tampil di menu utama di bawah ini meliputi : Kemuning, murbei, pacar cina, padi dan pandan wangi Apabila masing-masing jenis tanaman obat ini diklik maka akan tampak sub menu yaitu : Uraian tumbuhan Sifat dan Khasiat Kandungan Kimia Bagian yang Digunakan Indikasi Cara Pemakaian Contoh Pemakaian Apabila sub menu ini diklik akan tampak informasi yang dibutuhkan oleh pengguna mengenai karakteristik informasi yang diinginkan

DAFTAR PUSTAKA Dalimartha, S, 2002, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jiid I, Trubus Agriwidya Mc.Leod, Jr, 2007, Management Information Systems, Pearson Education Inc OBrien, 2007, Management Informations System, Pearson Education Inc

Anda mungkin juga menyukai