Anda di halaman 1dari 19

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia.

Belakangan populer dengan


sebutan herba atau herbal.

Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-
akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan,
seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam
kampung juga dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong.

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih
dapat ditoleransi peminumnya. Bahkan ada pula jamu yang ditambah dengan anggur. Selain
sebagai pengurang rasa pahit, anggur juga berfungsi untuk menghangatkan tubuh.

1. Jamu
Adalah obat asli Indonesia yang ramuan, cara pembuatan, cara penggunaan, pembuktian khasiat dan
keamanannya berdasarkan pengetahuan tradisional. Pembuktian khasiat jamu hanya berdasarkan
pengalaman atau data empiris bukan uji ilmiah dan uji klinis.

1. Meminum jamu dapat menjaga kesehatan dengan sedikit efek samping

Kebanyakan orang mengkonsumsi jamu untuk menjaga kesehatannya, memelihara kecantikan tubuh,

supplement penambah tenaga dan gairah hidup. Jamu yang terdiri dari tanaman obat memberikan dampak yang

terlihat lambat tetapi bersifat memperbaiki dibanding obat kimiawi yang memberikan efek cepat tetapi bersifat

merusak. Oleh karena itu jamu sering digunakan sebagai kombinasi pengobatan untuk mengobati penyakit

kronis. Pengobatan dengan menggunakan tanaman obat memiliki beberapa keuntungan, yaitu relatif aman untuk

dikonsumsi, memiliki toksisitas yang rendah serta tidak meninggalkan residu [5].

Contoh tanaman obat yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit dan telah lulus uji saintifikasi

adalah Temulawak dan Kunyit. Informasi yang dihimpun dari Pusat Studi Biofarmaka IPB

menyebutkan bahwa Curcuma xanthorrhiza Roxb atau yang lebih dikenal temulawak dan Curcuma

domestica Val atau yang lebih dikenal dengan kunyit merupakan tanaman obat dari family zingiberaceae yang

banyak terdapat di Indonesia. Penelitian menunjukan Temulawak dapat berfungsi sebagai anti mikroba,

antimetastatik, anti kanker, anti candida, antioksidan dan antihipolipidemik sedangkan Penelitian farmakologi

menyebutkan bahwa kunyit dapat berfungsi sebagai anti inflamasi, antioksidan, anti protozoa, nematisidal, anti

bakteri, anti venom, anti HIV, dan anti tumor. Warna kuning pada kedua rimpang merupakan cerminan dari
senyawa bioaktif kurkuminoid yang dapat berfungsi sebagai penangkap radikal bebas, penghambat nitrit oksida,

antiinflamasi, anti tumor, anti alergi, dan anti dementia [6].

Bahan Baku Jamu


Jamu dikenal sebagai obat tradisional asli Indonesia yang menggunakan
herbal atau tanaman sebagai bahan utama. Karena jumlah zat kimia sedikit
atau bahkan tidak ada sama sekali, maka kecil kemungkinan menderita efek
samping. Bahan baku dengan kualitas yang baik penting dipertimbangkan agar
jamu dapat bekerja lebih optimal. Banyak sekali hal yang harus diperhatikan
sebelum memilih bahan, mulai dari simplisia, termasuk aroma herbal, warna,
rasa, efek kimia dan juga sifat-sifat fisiologis tentunya. Mungkin Anda lebih
terbiasa dengan istilah simplisia, hal ini terutama merupakan representasi dari
beberapa bagian tanaman, seperti daun, batang, akar, bunga, biji, buah-
buahan dan sebagainya. Anda dapat memproses dan mengkonsumsinya, baik
dalam keadaan masih segar atau telah dikeringkan.

Daun (Folium) Umumnya, daun sering digunakan sebagai bahan baku dasar jamu atau obat herbal. Simplisia
dari daun dapat digunakan baik dalam bentuk segar maupun sudah dikeringkan. Sebaiknya pilihlah daun yang
masih muda, contohnya ketika Anda membutuhkan teh sebagai bahan jamu, maka pilihlah pucuknya. Namun
bagi sebagian jenis daun dapat dipilih daun yang lebih tua, seperti daun sirih, daun jati belanda dan masih
banyak lagi. Perlu diketahui bahwa daun segar dan muda mengandung kadar air yang lebih tinggi. Oleh karena
itu, proses pengeringan bisa menghabiskan waktu yang lebih lama. Selain itu, daun muda cenderung lebih
lembut sehingga perawatan yang salah dapat membuatnya mudah rusak. Sebaliknya, daun tua harus
dikeringkan secara bertahap untuk mendapatkan warna yang lebih menarik.

Akar (Radix) Semua orang setuju jika akar menjadi bagian paling penting dari tanaman. Ya, alasan sebenarnya
sederhana, bahwa tanaman tidak akan bisa tumbuh tanpa adanya akar. Kelebihan lain dari akar adalah dapat
digunakan sebagai bahan baku jamu atau obat herbal. Secara keseluruhan, akar dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu akar lunak dan akar keras. Mengapa disebut sebagai akar lunak karena mengandung kadar air yang
cukup tinggi, sekitar 60%. Sebaliknya, akar keras mengandung sedikit air dan juga serat dengan tingkat yang
jauh lebih tinggi. Tentunya kondisi kedua jenis akar mempengaruhi proses pengeringan. Hal yang tidak kalah
penting adalah, pilihllah akar yang masih utuh, akar batang, bukan akar serabut dan akar tersebut bebas dari
jamur dan lumut.

Rimpang (Rhizoma) Rimpang merupakan bentuk modifikasi tanaman yang biasanya menjalar di tanah. Dari
bagian yang menjalar, bisa berkembang membentuk tanaman baru. Rimpang mengandung sejumlah besar
alkoids dan substansi pati yang digunakan sebagai cadangan pangan. Rimpang dapat dikatakan memiliki
kualitas yang baik ketika sudah tua. Rimpang yang tua dapat menghasilkan simplisia lebih berkualitas sehingga
sangat baik untuk digunakan sebagai bahan utama jamu atau obat herbal lainnya.

Batang (Lignum) Simplisia batang dapat mencakup seluruh bagian tanaman, seperti bagian utama dari batang,
cabang-cabang serta ranting.

Kulit (Cortex) Kulit dapat ditemukan pada lapisan luar tanaman berkayu. Jika ingin mendapatkan kulit, Anda
dapat memotong dan kemudian menariknya sampai lapisan epidermis terkelupas. Kulit kayu mengandung serat
selulosa dan lignin tingkat tinggi.

Bunga (Flos) Simplisia dapat diperoleh dari seluruh bagian bunga, mulai dari kelopak, benang sari, putik dan
juga mahkota.

Buah (Fructus) Sama seperti bunga, Anda bisa memperoleh simplisia dari seluruh bagian buah, termasuk kulit,
daging dan bahkan biji.

Kulit Buah (Pericarpium) Simplisia hanya dapat ditemukan dari kulit yang cukup segar.
Biji (Semen) Biji dapat ditemukan dari biji secara langsung dengan mengupas kulit dan menyingkirkan
dagingnya. Karena daging yang tua mengandung kadar air yang rendah. Simpanlah simplisia di tempat yang
cukup kering dan tidak lembab untuk menghindari agar biji tidak berkecambah.

Getah atau Lendir Getah atau lendir dapat diperoleh dengan cara melukai batang tanaman. Untuk beberapa
jenis obat herbal getah atau lendir bisa menjadi padat setelah terjadi kontak dengan udara.

Apakah rutin meminum jamu tradisional justru membahayakan kesehatan?

Berbahaya atau tidaknya jamu terhadap kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, Untuk itu
perlu dijelaskan apa yang dimaksud dengan jamu dan posisinya di dunia kesehatan agar
pembaca dapat dengan mudah memahaminya.

Di Indonesia, jamu sudah dikenal sejak dari jaman nenek moyang sebagai obat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit atau sekedar mempertahankan kesehatan maupun
meningkatkan vitalitas. Efek pengobatannya pun tak perlu diragukan lagi karena sudah teruji
oleh waktu dan melalui berbagai proses penelitian dari instansi akademis yang bergerak dalam
bidang farmasi. Jadi kesimpulan saat ini adalah jamu merupakan obat tradisional, atau disebut
juga obat / ramuan herbal, yang aman dikonsumsi asalkan dengan dosis dan cara yang tepat.
Akan jauh lebih baik lagi apabila telah teruji secara klinis.

Mengapa saat ini banyak yang mengatakan bahwa jamu justru membahayakan
kesehatan?

Beberapa penyebab utamanya adalah:

1. Oplosan. Oknum produsen jamu sengaja mencampur produknya dengan zat yang tergolong
dalam kategori obat-obatan.
2. Ijin. Produsen jamu Indonesia masih jarang memiliki ijin atau standar produksi yang baik.

3. Palsu. Sangat banyak beredar di pasaran jamu yang lebih berbahaya daripada oplosan yaitu
jamu yang benar-benar palsu.

4. Overdosis. Masyarakat masih menganggap ramuan herbal atau obat alami tidak memiliki efek
samping sehingga dikonsumsi secara bebas.

5. Kontraindikasi. Jamu berpotensi bereaksi terhadap obat kimia apabila kombinasinya tidak
tepat.

6. Kebutuhan cairan tubuh yang tidak terpenuhi dapat mengganggu kinerja organ penyaring
darah dan racun seperti ginjal dan hati.

Sejarah Jamu
Keanekaragaman hayati Indonesia bisa dikatakan sangatlah lengkap. Hal ini
menyebabkan Indonesia menjadi negara yang sangat potensial bagi
ditemukannya pengobatan herbal terbaik di dunia. Di mana berbagai jenis
tanaman herbal bisa tumbuh dengan subur di Indonesia. Tanaman herbal
adalah bahan utama dalam pembuatan jamu. Semua orang Indonesia pastilah
mengenal jamu.

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia, khususnya


masyarakat Jawa. Jamu merupakan ramuan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan alam yang diracik tanpa menggunakan bahan kimia sebagai aditif
(bahan tambahan). Jamu sering disebut sebagai ramuan tradisional karena
jamu memang sudah dikenal sejak jaman nenek moyang sebelum ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan obat-obatan modern masuk ke Indonesia. Kebanyakan resep racikan
jamu berumur puluhan atau bahkan ratusan tahun dan terus digunakan secara turun temurun sampai sekarang
ini.

Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan,
kulit dan batang serta buah. Sebagai suatu bentuk pengobatan tradisional, jamu memegang peranan penting
dalam pengobatan penduduk negara berkembang. Diperkirakan 70-80% populasi di negara berkembang
memiliki ketergantungan pada obat tradisional.

Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh
waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun yang telah
menggunakan obat tradisional. Istilah jamu muncul pada zaman Jawa Baru, dimulai sekitar abad pertengahan
15-16 masehi. Karena jamu identik dengan budaya Jawa maka pengertian jamu pun di ambil dari bahasa Jawa
Kuno.

Menurut ahli bahasa Jawa Kuno, istilah jamu berasal dari singkatan dua kata bahasa Jawa Kuno yaitu Djampi
dan Oesodo. Djampi berarti penyembuhan yang menggunakan ramuan obat-obatan atau doa-doa dan ajian-
ajian sedangkan Oesodo berarti kesehatan. Pada abad pertengahan (15-16 M), istilah oesodo jarang digunakan.
Sebaliknya istilah jampi semakin popular diantara kalangan keraton. Kemudian sebutan jamu mulai
diperkenalkan kepada public oleh dukun atau tabib pengobat tradisional. Bukti bahwa jamu sudah ada sejak
jaman dulu dan sering dimanfaatkan adalah dengan adanya relief Candi Borobudur pada masa Kerajaan Hindu-
Budha tahun 722 M, di mana relief tersebut menggambarkan kebiasaan meracik dan minum jamu untuk
memelihara kesehatan. Bukti sejarah lainnya yaitu penemuan prasasti Madhawapura dari peninggalan Kerajaan
Hindu-Majapahit yaitu adanya profesi tukang meracik jamu yang disebut Acaraki.

Para ahli botani mempublikasikan tulisan-tulisan mengenai ragam dan manfaat tanaman untuk pengobatan.
Sehingga jamu yang dulunya hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja pada saat sekarang ini dapat dinikmati
oleh seluruh lapisan masyarakat baik orang tua maupun muda, anak-anak maupun orang dewasa. Dengan
demikian jamu menjadi sangat popular di Indonesia. Semakin berkembangnya zaman, jamu pun kadang disebut
sebagai obat herbal. Di mana obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstrak
tanpa campuran zat kimia. Pada saat sekarang ini, dalam usaha menyembuhkan sakitnya orang lebih tertarik
untuk menggunakan jamu/ obat herbal daripada menggunakan obat-obat sesuai resep dokter. Mereka berpikir
jamu/ obat herbal lebih aman karena efek sampingnya tidak merugikan tapi justru membuat sehat organ tubuh
lainnya.

Perbedaan antara jamu/ obat herbal dengan obat modern terletak pada bahan pembuatnya, di mana jamu
menggunakan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang langsung diambil dari alam, sedangkan obat modern
dihasilkan dari senyawa bahan-bahan kimia sintetis. Jamu/ obat herbal pun tidak hanya digunakan untuk
pengobatan, tetapi juga digunakan untuk pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, pemulihan kesehatan,
kebugaran, kecantikan, supplement harian penambah tenaga dan gairah hidup, serta meningkatkan
kebahagiaan dalam hidup rumah tangga. Bentuk jamu pun tidak hanya bubuk/ powder tapi juga berkembang,
ada yang dibuat dalam bentuk pil. kapsul, kaplet, maupun cair.

Jamu beras kencur

Jamu beras kencur dipercaya dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh. Dengan
membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang
biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu, banyak pula yang berpendapat bahwa jamu
beras kencur dapat merangsang nafsu makan, sehingga selera makan meningkat dan tubuh
menjadi lebih sehat.

Bahan baku

Dalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang digunakan,
namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu beras dan kencur. Kedua
bahan ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun komposisinya tidak
selalu sama di antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam
racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo, buah asam,
kunci, kayu keningar, kunir, jeruk nipis, dan buah pala. Sebagai pemanis digunakan gula
merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan.

Cara pengolahan

Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu direbus dan dibiarkan sampai dingin, kemudian
disediakan sesuai kebutuhan. Mula-mula beras disangan, selanjutnya ditumbuk sampai halus.
Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu
besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, diperas, dan disaring dengan saringan
atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Sari perasan bahan dicampurkan ke dalam air
matang yang sudah tersedia, diaduk rata. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol.

Jamu Kunir Asam

Jamu kunir asam dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu adem-ademan
atau seger-segeran yang dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat
membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk
menghindarkan dari panas dalam atau sariawan, serta membuat perut menjadi dingin.
Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang
sedang hamil muda sehubungan dengan sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual
jamu yang menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid.

Bahan baku

Penggunaan bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda di antara
pembuat. Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan
utama buah asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang
mencampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air perasan
buah jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan seringkali
mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan sedikit garam.

Cara pengolahan

Pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih dan
jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara
kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit),
dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai mendidih beberapa saat. Selanjutnya,
ditambahkan gula (atau pemanis buatan) sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi).
Rebusan yang diperoleh dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan.
Rebusan yang sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam
botol-botol dan siap untuk dijajakan.

Jamu Sinom

Manfaat, bahan penyusun, serta cara pembuatan jamu sinom tidak banyak berbeda dengan
jamu kunir asam. Perbedaan hanya terletak pada tambahan bahan sinom. Bahkan, beberapa
penjual tidak menambahkan sinom, tetapi dengan cara mengencerkan jamu kunir asam
dengan mengurangi jumlah bahan baku yang selanjutnya ditambahkan gula secukupnya.

Jamu Cabe Puyang

Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu pegal linu.
Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal di
pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan
kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas dingin atau demam. Seorang penjual
mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua.

Bahan baku

Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu dan puyang. Tambahan bahan baku lain
dalam jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Bahan lain yang
ditambahkan antara lain temu ireng, temulawak, jahe, kudu, adas, pulosari, kunir, merica,
kedawung, keningar, buah asam, dan kunci. Sebagai pemanis digunakan gula merah
dicampur gula putih dan kadangkala mereka juga mencampurkan gula buatan serta
dibubuhkan sedikit garam.

Cara pengolahan

Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih dan
dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan
komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Seluruh bahan ini
kemudian diperas melalui saringan ke dalam air matang yang sudah tersedia. Selanjutnya,
ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol.

Jamu Pahitan

Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan
jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk gatal-gatal
dan kencing manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk cuci darah, kurang
nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah,
jerawat, pegal, dan pusing.

Bahan baku

Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan sangat bervariasi, ada
yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang menambahkan bahan-bahan lain yang
rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang
mencampurkan bahan lain seperti adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang
dipergunakan dalam bumbu masakan).

Cara pengolahan

Pembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air sampai air
rebusan menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat
yang terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil akhirnya,
diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu pahitan, tidak diberikan gula atau
bahan pemanis lain. Sebagai penawar rasa pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang
mempunyai rasa manis dan segar seperti sinom atau kunir asam.

Jamu Kunci Suruh

Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan
keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita
(vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan dapat
menguatkan gigi.

Bahan baku

Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Biasanya
selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual jamu menambahkan bahan-
bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu sari rapat seperti
buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahan
lain yang ditambahkan, yaitu jambe, manis jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai
pemanis digunakan gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.

Cara pengolahan

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu air direbus
sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan
ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis
(kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah didinginkan.
Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai kebutuhan, sampai diperoleh rasa manis sesuai selera
dengan cara dicicipi. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk
dijajakan.
Jamu Kudu Laos

Menurut sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan
tekanan darah. Tetapi, ada pula yang mengatakan untuk melancarkan peredaran darah,
menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman, menambah nafsu makan,
melancarkan haid, dan menyegarkan badan.

Cara pengolahan

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu yaitu pertama-tama
air direbus sampai mendidih sejumlah sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan
komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu
kemudian diperas dan disaring dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin.
Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Ramuan
selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.

Jamu Uyup-uyup/Gepyokan

Jamu uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi
air susu ibu pada ibu yang sedang menyusui. Hanya seorang penjual jamu yang mengatakan
bahwa ada khasiat lain, yaitu untuk menghilangkan bau badan yang kurang sedap, baik pada
ibu maupun anak dan mendinginkan perut.

Bahan baku dan cara pengolahan

Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya
selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir,
temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda
antar penjual jamu, yaitu semua bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-
empon dirajang (diiris tipis) ditambah bahan-bahan lain dan ditumbuk kasar, lalu diperas
serta disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya
ditambahkan gula (atau pemanis buatan) sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi).
Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk diperjual belikan.

Info ini saya dapatkan dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu

Manfaat Jamu Tradisional Indonesia

{ Desember 15, 2009 @ 4:25 am } { Jenis Jamu & Manfaatnya }

{ Comments (1) }
Terlahir dan dibesarkan dalam kalangan keluarga yang lebih mengedepankan pengobatan
tradisional, tentu aroma jamu-jamuan sudah tidak asing lagi bagi indera penciuman saya.
Sejak kecil saya sudah dijejali atau istilah dalam bahasa jawa dicekok dengan aneka jamu-
jamuan, mulai dari jamu beras kencur untuk nafsu makan dan menghindari masuk angin.
Jamu asem kunyit agar badan segar terutama selagi menstruasi, serta jamu sirih agar rahim
sehat dan selaput keperawanan tetap kencang. Sirih yang akan diracik menjadi jamu pun
harus yang tulang batang didaunnya bertaut satu sama lain. Entah alasan apa yang
mendasarinya, tapi mitos itu sangat dipercaya oleh para leluhur dan keturunan yang terus
melestarikannya. Ada pemikiran bahwa bentuk sirih yang menyerupai area V perempuan
dipercaya mempunyai kekuatan magis dan zat antiseptik alami yang tak hanya memberi
aroma segar pada daerah sensitif perempuan, tapi juga mengencangkan panggul rahim
sehabis melahirkan. Disamping itu, ada jenis sirih merah yang berguna untuk mengobati
penyakit diabetes, darah tinggi, asam urat, maag, kencing manis dan kelelahan. Caranya
sangat sederhana, cukup minum 1 gelas rebusan sirih merah setiap hari untuk mengobati
berbagai macam penyakit tersebut.

Bagaimana dengan rasanya ? Namanya saja jamu tradisional yang bahan-bahannya murni
dari alam, tentu tidak ada yang rasa orange apalagi strawberry. Karena tidak diramu secara
kimiawi yang dengan menambahkan bahan pemanis buatan. Semua rasa pahit harus ditelan
dalam satu kali tegukan agar aroma menyengat dan rasa pahit tidak berlama-lama ada di
tenggorokan kita.
Bila kita ingin mengkaji sejauh mana manfaat dari Jamu Tradisional Indonesia, sepertinya
akan menghabiskan bab demi bab yang begitu banyak mengurai bahan-bahan alami jamu
yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia. Apalagi pengetahuan tentang
pengobatan tradisional dengan jamu, sudah dikenal sejak periode kerajaan Hindu-Jawa. Hal
ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Madhawapura dari jaman Majapahit yang menyebut
adanya tukang meramu jamu yang disebut Acaraki. Pada relief candi Borobudur sekitar tahun
800 900 masehi, juga menggambarkan adanya kegiatan membuat jamu.

Konon, pada zaman dahulu kala para selir raja yang jumlahnya bisa mencapai 40 orang.
Saling berlomba mempelajari ilmu meracik jamu. Semakin bervariasi dan tinggi ilmu yang
dimilikinya terutama untuk urusan area V. Maka kemungkinan untuk didatangi sang raja
akan semakin sering. Hingga semakin berkembanglah metode dan racikan jamu untuk
menyenangkan kaum lelaki, bahkan akhir-akhir ini tampak semakin menjamur salon V spa
untuk ratus vagina yang memakai bahan dasar ramuan tradisional jamu Indonesia.
Berikut adalah beberapa resep tradisional jamu Indonesia yang mungkin bisa menjadi
alternatif perawatan murah yang patut untuk dicoba, sebagai salah satu penghargaan dan
pelestarian kekayaan leluhur bangsa Indonesia.

1. Jamu Merapatkan Vagina

Bahan :

15 lembar daun sirih


buah gambir
Kulit pinang muda secukupnya
Kapur sirih secukupnya

Cara Membuat:
Serpihkan kulit pinang dengan cara dicabuti, tumbuk gambir hingga halus dan ayak kapur
sirih hingga merata. Semua bahan dicampur jadi satu dalam air mendidih. Diamkan beberapa
jam hingga dingin dan mengendap.

Gunakan untuk membasuh area V pada pagi, siang dan malam hari untuk mendapatkan
kualitas vagina yang selalu dalam keadaan rapat bak perawan keraton setiap saat.

Jika resep tersebut diatas terlalu ribet, berikut ada racikan sederhananya :

Ambil satu biji buah pinang, kupas dan hancurkan. masukkan dalam gelas dan tuang dengan
air panas setengah gelas. Tunggu sampai air hangat lalu diminum. Bisa ditambah gula jawa
atau gula putih untuk mengurangi rasa sepet-nya. Diminum 1 jam sebelum bersenggama.
Konon khasiatnya bisa menambah kemesraan dan tentunya kelanggengan serta
keharmonisan pasangan suami istri.

2. Mengencangkan wajah yang kusut

Bahan :

gelas beras (rendam semalaman)


ruas kunyit
ruas bangle
Air mawar

Cara Membuat :

Tiriskan rendaman beras lalu haluskan bersama kunyit dan bangle, campur dengan air mawar
hingga mengental. Usapkan ke wajah setiap malam sebelum tidur seperti menggunakan
masker, diamkan selama 15 s.d 30 menit. Basuh dengan air hangat kuku. Lakukan rutin
niscaya akan mendapatkan wajah yang kencang, segar dan awet muda.

3. Menghilangkan Bekas Luka

Bahan :

50 gr beras (rendam selama 15 menit)


1 ruas Kencur

Cara Membuat :
Tiriskan beras dan tumbuk halus bersama kencur. Usapkan pada bekas luka dan lakukan rutin
selama 2 minggu. Niscaya bekas luka akan hilang tanpa bekas.

4. Penambah Darah

Jamu ini baik sekali di konsumsi oleh perempuan yang tengah menstruasi, untuk mencegah
kekurangan darah (anemia), serta menghindari keluhan letih dan lesu.

Bahan :

3 tangkai daun pepaya muda


1 biji temu ireng

Cara membuat :

Cuci bersih tangkai daun pepaya muda, tambahkan temu ireng lalu tumbuk hingga halus. Beri
segelas air matang lalu saring. Minum sehari sekali selama periode menstruasi atau
setelahnya. Alhasil akan mendapatkan tubuh yang segar, bugar dan enerjik.

Semoga uraian tentang kekayaan dan manfaat Jamu Tradisional Indonesia bisa menambah
wawasan dan merubah wacana berpikir kita untuk beralih atau setidaknya, tidak
meninggalkan begitu saja warisan berharga para leluhur untuk kita wariskan dan teruskan
kepada anak cucu kita kelak.

Bahan bahan herbal yang dibuat menjadi jamu tradisional


Kunyit
Jahe
Temulawak
Temugiring
Langkuas
Bangle, Kencur dan lain lain
Bahan bahan kimia obat berbahaya
Maraknya jamu tradisional yang telah ditambahkan dengan bahan kimia berbahaya sering
menyebabkan keluhan yang sangat merugikan kesehatan tubuh , Hal tersebut karena ulah yang
dilakukan oleh para pedagang nakal.
Zat Sildenafil sitrat
Fenibutason
Asam metenamat
Predison
Sibutramine
Metampirion
Paracetamol
Dexamethasobne dan Ctm
Efek samping
Bahaya Minum jamu yang perlu diketahui untuk pria maupun wanita

1.Gagal ginjal akut


Jamu yang terbuat dari bahan herbal jika telah ditambahkan bahan kimia obat jenis Fenibutason
dalam kadar yang tinggi maka khasiat jamu akan memiliki resiko untuk menjadi racun karena dapat
merusak organ ginjal secara perlahan lahan yang akhirnya akan menyebabkan gagal ginjal. Ginjal
akan terus menerus bekerja keras untuk menyaring racun atau zat kimia fenibutason yang ada pada
jamu agar tidak membahayakan jaringan tubuh lain. Akibatnya ginjal akan menderita tekanan dan
kelelahan. (Baca juga : Gejala gagal ginjal akut dan kronis)
2. Kerusakan hati
Hati memiliki kemampuan memproduksi insulin dalam tubuh, Membersihkan darah dan memproduksi
protein serta cairan empedu, Namun fungsinya akan melambat dan terhambat ketika hati mendapat
asupan zat kimia obat jenis Metampiron dari jamu tradisional. Bahaya minuman jamun yang
mengandung zat kimia tersebut akan berakumulasi dengan cairan tubuh dan darah termasuk darah
pada jaringan hati yang kemudian memicu kerusakan hati.
3. Infeksi lambung
Jamu tradisional seharusnya bermanfaat bagi peningkatan kesehatan tubuh namun ketika jamu
ditambahkan dengan zat kimia obat jenis asam metenamat atau fenibutason maka bahaya minuman
jamu akan muncul berupa keluhan kesehatan pada organ lambung. Asam metenamat dan
fenibutason dapat meningkatkan asam lambung secara mendadak, Seseorang terkena diare dan
lebih berbahaya lagi karena bisa menyebabkan infeksi pada dinding lambung. (Baca juga :Obat
infeksi lambung)
sponsored links

4. Pendarahan usus
Bahaya minuman jamu dapat juga dikarenakan seseorang mengkonsumsi jamu yang didalamnya
mengandung bahan bahan kimia berbahaya secara bersamaan misalnya zat asam metanamat,
Sildenafil sutrat dan metampiron dalam jangka panjang , Maka akan menyebabkan pendarahan usus
dan memicu munculnya infeksi dan peradangan akut
5. Sakit kepala
zat sildenafil sitrat dalam kadar yang tinggi akan memiliki konsentrasi tinggi pula dan mengiritasi saraf
saraf serta menghambat laju jalan aliran darah ke kepala sehingga menyebabkan sakit kepala.
Bahaya minuman jamu tersebut sebaiknya segera ditinggalkan dan mulailah untuk membuat racikan
jamu sendiri yang bebas dari zat kimia apapun. (Baca juga : Obat sakit kepala)
6.Tulang keropos
Berhati hatilah jika ingin mengkonsumsi jamu yang meng-atasnamakan bahan bahan herbal alami,
Karena badan pengawas obat dan makanan atau BPOM Ri telah banyak menyita jamu tradisional
ilegal yang didalamnya mengandung zat kimia berbahaya jenis prenison yang dalam jangka
penggunaan dapat membuat kepadatan tulang semakin berkurang dan terserang pengeroposan atau
osteoporosis. Bahaya minuman jamu berupa munculnya penyakit 0steoporosis adalah salah satu
jenis penyakit yang sering diakibatkan oleh pengkonsumsian jamu tradisional yang telah
terkontiminasi zat kimia obat selama bertahun tahun.
7. Gangguan ritme jantung
Bahan bahan kimia obat yang ada dalam jamu termasuk paracetamol dalam dosis sembarangan
cenderung melukai jaringan jantung dan menyebabkan gangguan ritme jantung yang dapat
menghentikan denyutnya, Ini memiucu munculnya penurunan fungsi jantung. Jantung. mudah teritasi
dan meradang ketika bahan kimia obat masuk dalam pembuluh darah arteri. (Baca juga : Penyebab
gangguan Ritme jantung)
8. Gangguan organ janin
Ibu hamil yang rajin mengkonsumsi jamu tanpa anjuran dokter yang terlkait dan tidak mengetahui jika
jamu yang diminumnya mengandung bahan kimia berbahaya sepewrti Sildenafil sitrat, Sibutramine,
Asam metanamat atau yang lain dapat menyeababkan organ tubuh bayi terkena sensasi panas dan
terbakar sehingga melukai organ pentingnya. Bahaya minuman jamu yang mudah terjadi pada ibu
hamil berupa bayi lahir prematur atau cacat. Zat kimia pada jamu dapat masuk dengan cepat melalui
plasenta.
9. Pelebaran pembuluh darah wajah
Beberapa zat kimia obat yang dicampur dengna bahan herbal dapat membuat reaksi penolakan
didalam darah dan menyebabkan pelebaran pembuluh darah diseputar wajah. Bahayaa minuman
jamu yang mudah terlihat adalah wajah akan berubah atau nampak membengkak dan membesar.
10.Sembelit
Perlu diketahui bahwa bahaya minuman jamu akibat adanya zat kimia pada jamu dapat pula
menyebabkan seseorang menjadi sulit untuk buang air besar secara normal. Zat kimia pada jamu
dapat mengikat dan menyerap cairan tubuh serta air disaluran kandung kemih serta mengeringakan
feses yang seharusnya segera dibuang atau siap dikeluarkan. (Baca juga : Cara mengatasi Sembelit)
11.Kematian
Obat kuat jamu tradisional yang mengandung zat sildenafil sitrat yang jika dikonsumsi dalam jangka
panjang oleh opria maka akan menyebabkan tubuh tidak mampu mempercepat denyut jantung,
melebarkan saraf saraf tubuh dengan cepat sehingga bahaya minuman jamu tersebut dapat
menyebabkan seseorang meninggal dunia setelah melakukan hubungan sexual.
12. Kerontokan rambut
Seseorang yang mempunyai alergi terhadap bahan kimia jenis tertentu yang ada pada jamu misalnya
sibutramine atau prednison atau yang lainnya dapat mengalami gangguan pada minyak alami yang
ada dipermukaan kulit kepala sehimgga rambut mudah terjadi kerontokan raambut. Bahaya minuman
jamu yang dapat terjadi karena zat kimia obat adalah kerusakan kolagen dan zat kimia mampu
menyerap minyak alami yang tugasnya sebenarnya untuk menstabilkan ph kulit kepala, Memperkuat
batang rambut serta melumasi akar rambut agar tetap kuat lama kelamaan menjadi melemah,
Akibatnya kerontokan rambut tidak bisa dihindari.
13.Kram perut , Nyeri dada dan mual
Kram perut yang dikuti dengan rasa nyeri luarbiasa pada dada serta serangan mual mual mendadak
yang menyebabkan seseorang dapat kehilangan kesadaran dan pingsan bisa terjadi sesaat setelah
seseorang mengkonsumsi jamu yang didalamnya terdapat zat kimia jenis sibrutamine.
14.Ejakulasi dini dan gangguan testis
Mengkonsumsi jamu kuat atau jamu penggemuk badan yang mengandung zat dexamenthasone
dapat menyebabkan rasa kantuk bahkan seorang pria mengalami ejakulasi dini dan gangguan testis.
Sponsors Link

15.Meningkatkan tekanan darah


Apapun zat kimia obat yang ditambahkan pada jamu tradisonal yang dikonsumsi orang tua atau
lansia dalam jangka panjang dapat memicu munculnya bahaya minuman jamu berupa peningkatan
tekanana darah . Seseorabg yang telah memiliki penyakit darah tinggi dan mengkonsumsi jamu yang
mengandung bahan kimia obta dalam jangka panjang akan menderita serangan stroke ringan hingga
berat lalu muncul kelumpuhan beberapa anggota tubuhnya.
16.Pertumbuhan bulu menjadi Lebih aktif
Pada sebagian orang mengalami hipersensitive terhadap komponen zat kimia obat tertentu yang ada
pada jamu. Hipersensitive yang dimaksud adalah munculnya ruam ruam merah, Mulut menjadi kering
lalu diiringi dengan aktifitas abnormal dari perubahan hormon tubuh berupa pertumbuhan bulu bulu
pada tubuh menjadi lebih aktif dan cepat. Kondisi ini bisa dialami oleh kaum wanita pula.
17. Kehilangan nafsu makan
Bahaya minum jamu yang mengandung bahan kimia jenis dexamethasone dan Ctm yang
ditambahkan lagi dengan zat kimia lain dengan paracetamol misalnya dapat menyebabkan seseorang
kehilangan nafsu makannya dan menderita penurunan berat badan sekaligus menyebabkan
berkuraangnya imunitas tubuh.
18. Radang hidung (Rinitis)
Sildenafil sitrat dalam jumlah besar pada jamu tradisional dan dikonsumsi setiap hari dapat memicu
kelainan pada saluran atau rongga hidung. Sidenafil dapaat mengiritasi dinding rongga hidung dan
berpotensi membuat sebuah peradangan .
19. Gangguan penglihatan
Jamu yang ditambahkan berbagai macam obat kimia obat tanpa aturan dan dosis yang benar dapat
menimbulkan kelainan pada penglihatan. Kualitas penglihataan akan semakin berkurang seiring
seringnya seseorang atau kebiasaan mengkonsumsi jamu tradisional yaang mengandung bahan
kimia obat.
20.Gangguan pendengaran
Zat kimia obat jenis metampiron pada jamu herbal dapat menyebabkan seseorang terkena gangguan
pendengaraan berupa menurunnya kualitas mendengar dan telinga terasa sakit karena sering
berdenging. Bahaya minuman jamu akibat kandungan zat kimia metampiron didalamnya akan mudah
masuk dalam saluran getah bening bawah telinga lalu menuju saraf saraf dan aliraan darah searah
dengan rongga telinga. Metampiron secara bertahap akan mengiritasi saluran dan batang telinga
bagian dalam mengarah ke gendang telinga.

Beresiko kerusakan hati


Organ hati adalah organ yang bertugas untuk menyaring racun dalam darah, yang bisa diperoleh dari makanan
yang kita makan sebelum diedarkan kembali keseluruh jaringan tubuh. Karena jamu hanya diolah secara
tradisional, maka kemungkinan besar ia masih mengandung toksin yang akan memperberat kerja hati. Selain itu
kebersihannya juga bisa menjadi pertanyaan, dan bisa mengandung bakteri atau jamur yang dapat memproduksi
toksin berbahaya. Sekali dua kali mungkin saja tak akan terasa, namun jika dilakukan dalam waktu yang lama
hati bisa menyerah juga.

Sakit Ginjal, pengeroposan tulang dan pendarahan usus


Karena jamu diolah secara tradisional, jika minum jamu berarti kita juga minum sekalian ampasnya. Ampas jamu
yang lengket inilah yang banyak dikatakan bisa menyebabkan endapan yang dapat mencetuskan batu ginjal.
Bukan itu sebenarnya yang paling berbahaya, karena banyak jamu yang sengaja dicampur obat kimia yang
seharusnya melalui resep dokter(obat daftar G) oleh produsen jamu nakal. Obat-obatan kimia ini tentu saja bisa
sangat berpotensi tinggi untuk diminum dalam dosis yang berbahaya. Memang encok atau pegal linu bisa segera
hilang, namun tak jarang kasus pendarahan usus pada orang yang sering minum jamu ini. Hal ini juga dapat
mempengaruhi fungsi kerja ginjal, serta osteoporosis karena adanya tambahan zat kartikosteroid. Berhati-
hatilah, karea ingat!!!! jamu bukanlah obat, melainkan lebih ke suplemen kesehatan.

Darah tinggi dan jantung berdebar


Kafein adalah zat yang dapat menimbulkan kegelisahan, sakit kepala dan tekanan darah tinggi jika dikonsumsi
dalam jumlah banyak. Jika jamu yang anda konsumsi mengandung kafein, maka efek samping ini bisa Anda
rasakan. Selain itu, jamu yang terkenal manjur dari produsen nakal tak menutup kemungkinan dicampur dengan
bahan obat kimia yang dapat menimbulkan efek samping jantung berdebar. Tak sedikit orang yang menyatakan
jantungnya berdebar setelah ia mengkonsumsi jamu encok.

Resiko bagi ibu hamil dan menyusui


Organ tubuh Bayi masih dalam perkembangan, dan tentu saja masih sangat rentan. Ibu yang mengkonsumsi
jamu berarti juga akan memberikannya sekalian kepada bayinya. Pertanyaannya, apakah tubuh bayi tersebut
sudah mampu menerima zat-zat kimia dari dalam jamu?, dan apakah anda tahu apa kandungan senyawa kimia
dalam jamu serta kegunaannya?. Tentu saja hal ini berpotensi besar menimbulkan resiko yang tak diinginkan
terhadap bayi. Seperti dikatakan, jamu bisa mengandung kafein, dan bahkan tambahan obat kimia tanpa dosis
yang tepat.

Interaksi obat
Senyawa kimia tertentu yang bercampur bisa menjadi bentuk lain yang mungkin tak baik bagi tubuh. Jadi jika
Anda sedang dalam masa pengobatan dokter, senyawa kimia dari jamu bisa berinteraksi dengan obat dokter.
Bisa menumpulkan efek penyembuhan dari obat dokter uang sedang anda minum, bahkan semakin menambah
efek samping dari obat.

Jamu adalah warisan nenek moyang yang perlu untuk kita banggakan, dan syah-syah saja untuk dikonsumsi.
Namun, karena adanya pelaku yang tak bertanggung jawab, jamu justru bisa menimbulkan efek samping fatal
yang tak disadari. Jadi, untuk itu pastikan anda membeli produk jamu yang telah melewati badan uji POM,
sehingga bebas dari campuran kimia obat dari daftar G. Jika meramu jamu sendiri, sebaiknya menggunakan
bahan alami yang sudah teruji keamanannya, serta diolah dengan kebersihan yang baik.

Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa jamu bukanlah obat, melainkan suplemen yang dapat membantu menjaga
kesehatan tubuh. Nalar medis tak bisa menerima, jika jamu bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit
https://id.wikipedia.org/wiki/Jamu

https://health.detik.com/read/2011/06/16/173006/1661987/775/jamu-tak-bikin-
ginjal-rusak-asal

https://evrinasp.wordpress.com/2013/09/08/pengembangan-jamu-sebagai-
warisan-budaya/

http://jamuindonesia.com/shop/index.php?route=news/article&news_id=14

https://www.apki.or.id/amankah-jamu-tradisional/

http://jamuindonesia.com/shop/index.php?route=news/article&news_id=15

https://jamuonline.wordpress.com/category/jenis-jamu-manfaatnya/

http://halosehat.com/minuman/minuman-berbahaya/bahaya-minum-jamu

Anda mungkin juga menyukai