Disusun Oleh
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam pembuatan produk ini adalah
“Pembuatan Teh Sehat Herbal dari Daun Salam dengan Aroma Melati untuk Penyakit Asam
Urat, Diabetes, Kolesterol, Maag, dan Diare”.
C. Tujuan
Tujuan pembuatan produk ini adalah untuk membuat suatu inovasi terbaru yang memiliki banyak
manfaat khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat.
D. Manfaat
Manfaat bagi peneliti :
1. Sebagai wahana bagi penulis untuk mengembangkan serta meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan peneliti dalam pembuat suatu produk.
2. Membuka peluang usaha secara mandiri.
Manfaat bagi produsen :
1. Sebagai inovasi terbaru untuk bersaing dengan produk lain.
2. Memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yang banyak diderita
orang Indonesia.
3. Biaya dalam proses produksi tidak mahal, karena bahan bakunya mudah didapat.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Daun Salam
1. Klasifikasi Tanaman
Nama : Syzygium polyanthum
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : S. polyanthum
2. Pemerian Botanis
Pohon berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m dan gemang 60 cm. Pepagan
(kulit batang) berwarna coklat abu-abu, memecah atau bersisik. Daun tunggal terletak
berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk jorong-lonjong, jorong
sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7 cm, gundul, dengan 6-11 urat daun sekunder, dan sejalur
urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik kelenjar minyak yang
sangat halus. Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 cm, muncul
di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum,
berbilangan-4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas,
putih, 2,5-3,5 mm; benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas
rontok; piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat atau agak
tertekan, 12 mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman
apabila masak.
3. Kegunaan
METODE PEMBUATAN
A. Pengolahan Simplisia
1. Pengeringan
Hasil panen tanaman obat untuk dibuat simplisia umumnya perlu segera
dikeringkan. Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air, untuk menjamin
dalam penyimpanannya, mencegah pertumbuhan janur, serta mencegah terjadinya proses
atau reaksi enzimatika yang dapat menurunkan mutu. Dalam pengeringan factor yang
penting adalah suhu,kelembaban dan aliran udara ( ventilasi ). Sumber suhu dapat berasal
dari matahari atau dapat pula dari suhu buatan.
Umumnya pengeringan bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri atau
komponen lain yang termolabil, hendaknya dilakukan pada suhu tidak terlalu tinggi dengan
aliran udara berlangas rendah secara teratur.Untuk simplisia yang mengandung alkaloida,
umumnya dikeringkan pada suhu kurang dari 70°.
Agar dalam pengeringan tidak terjadi proses pembusukkan, hendaknya simplisia
jangan tertumpuk tebal. Sehingga proses penguapan berlangsung denga cepat. Sering suhu
tidak terlalu tinggi dapat menyebabkan warna simplisia menjadi lebih menarik.Misalnya
pada pengeringan temulawak suhu awal pengeringan dengan panas buatan antara 50°-55°C.
2. Pengawetan
Simplisia nabati atau hewani harus dihindarkan dari serangga atau cemaran atau
mikroba dengan penambahan CHCL3,CCL4,eter atau pemberian bahan atau penggunaan
cara yang sesuai, sehingga tidak meninggalkan sisa yang membhayakan kesehatan.
3. Wadah
Wadah adalah tempat penyimpanan artikel dan dapat berhubungan langsung atau
tidak langsung dengan partikel.Wadah langsung (wadah Primer) adalah wadah yang
langsung berhubungan dengan partikel sepanjang waktu. Sedangkan wadah yang tidak
bersentuhan langsung dengan partikel disebut wadah sekunder.
Wadah dan sumbatnya tidak boleh mempengaruhi bahan yang disimpan
didalamnya baik secara fisika maupun kimia, yang dapat mengakibatkan perubahan
kekuatan, mutu atau kemurniaanya hingga tidak memenuhi persyaratan resmi.
Wadah tertutup baik : harus melindungi isi terhadap masuknya bahan padat dan
mencegah keehilangan bahan selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan
distribusi.
4. Kemurnian simplisia
Persyaratan simplisia nabati dan simplisia hewani diberlakukan pada simplisia
yang diperdagangkan, tetapi pada simplisia yang digunakan untuk suatu pembuatan atau
isolasi minyak atsiri,alkaloida,glikosida, atau zat aktif lain, tidak harus memenuhi
persyaratan tersebut.
Persyaratan yang membedakan struktur mikroskopik serbuk yang berasal dari
simplisia nabati atau simplisia hewani dapat tercakup dalam masing – masing monografi,
sebagai petunjuk identitas, mutu atau kemurniannya.
5. Benda Asing
Simplisia nabati atau simplisia hewani tidak boleh mengandung organism
pathogen, dan harus bebas dari cemaran mikroorganisme, serangga dan binatang lain
maupun kotoran.Simplisia tidak boleh menyimpang bau dan warna, tidak boleh
mengandung lender, atau menunjukkan adanya kerusakkan. Sebelum diserbukkan simplisia
nabati harus dibebaskan dari pasir, debu atau pengotoran lain yang berasal dari tanah
maupun benda anorganik asing.
2. Masukkan 1,2 gram daun salam kering dan 300 mg ekstrak melati ke dalam kantong teh.
o Sample 50 x
o Produksi 50 kotak
· Kantong teh
o Sampel 50 @
o Produksi 25 x 100
· Transportasi Rp200.000,00
· Promosi
· ATK
TOTAL Rp5.235.500,00