MINYAK ATSIRI
Disusun oleh :
BANDUNG
2020 M / 1442 H
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan curahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tugas makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah FItokimia. Dalam pembuatan makalah ini, kami
masih memiliki banyak kesulitan dan hambatan, dikarenakan kurangnya wawasan
kami dan sumber informasi pengetahuan yang terbatas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca untuk saat ini dan dapat
pula dijadikan pedoman pada masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 4
1. 1 Latar Belakang............................................................................................................. 4
1. 2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 4
1. 3 Tujuan.......................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................5
2. 1. Minyak Atsiri.............................................................................................................. 5
2. 2 Ekstraksi.......................................................................................................................6
2.3 Isolasi............................................................................................................................ 7
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................... 8
3.1. Metode Ekstraksi Minyak Atsiri.............................................................................. 8
3.1.1 Metode Ekstraksi Dengan Pelarut Menguap...................................................8
3.1.2 Metode Ekstraksi Dengan Lemak Dingin (Enfleurasi)................................... 8
3.1.2 Metode Ekstraksi Dengan Karbon dioksida Super Kritis............................... 9
3.2 Metode Isolasi Minyak Atsiri................................................................................10
3.2.1 Isolasi Minyak Atsiri Dengan Cara Destilasi................................................10
3.2.1 Isolasi Minyak Atsiri Dengan Cara Pengepresan..........................................11
3.2.1 Isolasi Minyak Atsiri Dengan Cara Maserasi............................................... 12
3.3 Analisis Minyak Atsiri Dengan GC-MS (Gas Chromatography Mass Spectrometry)12
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Minyak atsiri atau essential oils, etherial oils, dan volatile oils adalah
komoditi ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari daun, bunga,
kayu, biji-bijian bahkan putik bunga (Hardjono, 2004). Setidaknya ada 150
jenis minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar internasional dan
40 jenis di antaranya dapat diproduksi di Indonesia. Meskipun banyak jenis
minyak atsiri yang bisa diproduksi di Indonesia, baru sebagian kecil jenis
minyak atsiri yang telah berkembang dan sedang dikembangkan di Indonesia
(Mulyadi, 2008).
1. 2 Rumusan Masalah
2. 1. Minyak Atsiri
Minyak atsiri juga dikenal dengan nama minyak mudah menguap atau
minyak terbang. Pengertian atau definisi minyak atsiri yang ditulis dalam
Encyclopedia of Chemical Technology menyebutkan bahwa minyak atsiri
merupakan senyawa yang pada umumnya berwujud cairan, yang diperoleh dari
bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, dan biji maupun dari bunga
dengan cara ekstraksi (Sastrohamidjojo 2004). Minyak atsiri mempunyai sifat-
sifat mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi,
mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai tanaman penghasilnya, umumnya
larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Minyak atsiri akan
mengabsorpsi oksigen dari udara sehingga akan berubah warna, aroma, dan
kekentalan sehingga sifat kimia minyak atsiri tersebut akan berubah (Ketaren
1985).
2) industri farmasi sebagai obat anti nyeri, anti infeksi, dan anti bakteri,
4) industri kosmetik dan personal care product seperti sabun, pasta gigi,
lotion, skin care, produk-produk kecantikan, dan sebagainya,
5) industri parfum.
Penggunaan minyak atsiri dapat melalui konsumsi langsung melalui mulut atau
dengan pemakain luar. Minyak atsiri yang dikonsumsi secara langsung dapat
berupa makanan atau minuman seperti jamu yang mengandung minyak atsiri,
penyedap, flavor ice cream, permen, dan pasta gigi. Pemakaian luar minyak
atsiri antara lain pemijatan, lulur, obat luka, pewangi (parfum), pewangi
ruangan, lotion, dan sebagainya (Ketaren 1985).
2. 2 Ekstraksi
2.3 Isolasi
Alat yang digunakan dalam metode ini adalah ekstraktor yang terdiri
dari tabung ekstraktor berputar dan tabung evaporator (penguap). Tabung
ekstraktor dan evaporator ini dilengkapi dengan penunjuk tekanan dan suhu.
Di dalam ekstraktor berputar terdapat saluran masuk pelarut organik dan
pompanya. Sementara itu, saluran masuk evaporator dibuat tertutup agar
pelarut tidak mudah menguap.
Penggunaan CO2 super kritis merupakan cara baru yang relative lebih
mahal. Akan tetapi minyak atsiri yang dihasilkan memiliki kualitas yang
lebih baik dari metode-metode lain. Gas CO2 diisolasi dari senyawa cair
menjadi gas bertekanan tinggi dan bersifat non polar.
4.1 Kesimpulan
Atawia, B.A., S.A.S. Hallabo, and M.K Morsi. 1988. Effect of type of solvent
on quantity and quality jasmine concrete and absolute. Egyptian J. Food
Sci. l6(1-2):213224.
Hardjono, S., 2004, Kimia Minyak atsiri, Gadjah Mada University Press,.
Yogyakarta, hal 2, 9-15.
Irawan, B. 2010. Peningkatan Mutu Minyak Nilam dengan Ekstraksi dan
Destilasi pada Berbagai Komposisi Pelarut. Tesis. Teknik Kimia
UniversitasDiponegoro. Semarang.