SPEKTROFOTOMETRI
Disusun oleh:
Resti Fauziyah (10060318102)
Fika Nurul Hafidzoh (10060318107)
M. Farhan Fadilah Z (10060318109)
Alivia Dyanira (10060318111)
PRODI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2020 M
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami
berharap semoga ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Bandung, 27 November2020
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
2.1 Spektrofotometer.......................................................................................6
BAB III..................................................................................................................28
3.1 Kesimpulan..............................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan tabung foton hampa (Hariati,2012). Metode spektrofotometri
memiliki keuntungan yaitu dapat digunakan untuk menganalisa suatu zat dalam
jumlah kecil.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan
peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan
dalam mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu
perluasan pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi
energi radiasi oleh macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya
pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar.
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia
dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai
selektifitas fungsi polimer campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk
plastik dan elastomer. Spektroskopi infra merah, metoda pengukuran fotometer
UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa bersama sama dengan
dari metode pengukuran termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang teliti
sebagai pilihan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif bahan.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari spektrofotometri: Uv-Vis, NMR, Massa
dan IR.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari spektrofotometri: Uv-Vis, NMR, Massa
dan IR.
3. Untuk mengetahui cara kerja dari spektrofotometri: Uv-Vis, NMR, Massa
dan IR.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah salah satu peranti penting dalam dunia medis dan
industri kimia. Sebenarnya, alat ini terdiri dari spektrometer dan fotometer. Pada
spektrometer, dapat menghasilkan sinar dari sebuah spektrum dengan pancaran
panjang gelombang tertentu. Sementara itu, fotometer lebih mengacu pada alat
pengukur adanya intensitas cahaya yang mana ditransmisikan atau istilah lainnya
adalah di absorpsi.
4. Read Out
Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnyaisyarat listrik
yang berasal dari detector (Suharti, 2017).
2.2.2 Spektrofotometer IR
2.4.2 Monokromator
Monokromator ini terdiri dari sistem celah masuk dan celah keluar, alat
pendespersi yang berupa kisi difraksi atau prisma, dan beberapa cermin untuk
memantulkan dan memfokuskan sinar. Bahan yang digunakan untuk prisma
adalah natrium klorida, kalium bromida, sesium bromida dan litium fluorida.
Prisma natrium klorida paling banyak digunakan untuk monokromator infra
merah, karena dispersinya tinggi untuk daerah antara 5,0-16 µm, tetapi
dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 µm.
2.4.3 Detektor
Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas. Detektor
fotolistrik tidak dapat digunakan untuk menggunakan infra merah karena energi
foton infra merah tidak cukup besar untuk membebaskan elektron dari permukaan
katoda suatu tabung foton. Detektor panas untuk mendeteksi infra merah yaitu
termokopel, bolometer, dan sel Golay. Ketiga detektor ini bekerja berdasarkan
efek pemanasan yang ditimbulkan oleh sinar infra merah.
M➜M+
Sebagai contoh, metanol memberikan ion molekul sebagai berikut: CH3-O-
H➜CH3-O-H2e-1 m/z=32
Ion molekuler M+ selanjutnya terurai menjadi sepasang pecahan atau fragmen,
yang dapat berupa radikal dan ion atau molekul kecil radikal.
M+ ➜m1+ +m2
Ion-ion molekuler, ion-ion pecahan dan ion-ion radikal pecahan
selanjutnya dipisahkan sesuai dengan massa dan muatannya oleh pembelokan
medan magnet yang dapat berubah, dan akan menimbulkan arus pada kolektor
yang sebanding dengan limpahan relatif molekul ion tersebut. Spektrum massa
mengambarkan perbandingan limpahan relatif terhadap m/z (massa/muatan).
Partikel-partikel netral yang dihasilkan dalam proses fragmentasi (m2) atau
radikal (.m2) tidak dapat dideteksi dalam spektrometer massa. Spektrum massa
akan menghasilkan puncak-puncak yang tercatat dalam rekorder, yang
dipaparkan sebagai grafik batangan.
Bila energi vibrasional cukup maka B+ atau C+ dapat terurai lebih lanjut.
Fragmen netral tidak nampak dalam spektra, yang nampak hanya ion
yang bermuatan positif. Terjadinya fragmentasi merupakan usaha untuk stabilitas
akibat adanya pemberian eneri yang berlebih (Riyanto, 2005).
1. Ionisasi
Atom diionisasi dengan mengambil satu atau lebih elektron dari atom
tersebut agar terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur
yang biasanya membentuk ion-ion negatif (contoh : klor) atau unsur-unsur
yang tidak pernah membentuk ion (contoh : argon). Spektrometer massa
ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.
2. Akselerasi
Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi
kinetik yang sama. Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang
sangat positif itu akan melewati 3 celah, dimana celah terakhir itu 0V.
Semua ion-ion tersebut dipercepat sampai menjadi sinar yang sangat
terfokus.
3. Defleksi (pembelokan)
Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet,
pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin
ringan massanya, akan semakin dibelokan. Besarnya pembelokannya juga
tergantung pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata lain,
semakin banyak elektron yang diambil pada tahap ionisasi semakin besar
muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin besar.
4. Deteksi
Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi secara
elektrik. Instrumentasi pada spektometer massa, yaitu:
1. Sistem penanganan sampel fungsinya mengubah sampel agar
mempuyai bentuk gas pada tekanan rendah dan reprodusibel.
2. Sumber ion fungsinya utnuk mengubah molekul-molekul
menjadi ion dalam bentuk gas.
3. Penganalisis massa untuk memisahkan ion-ion dengan
perbandingan massa terhadap muatan yang berbeda-beda. Jenis-jenis
penganalisis:
- Penganalisis berfokus tunggal dengan pembentukan magnet
- Penganalisis berfokus ganda
- Penganalisis lintasan waktu
- Penganalisis kuadrupol
4. Pengumpul ion
Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan
anggapan atom tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena
partikel-partikel bermuatan listrik dibelokkan dalam medan magnet
dan partikel-partikel yang tidak bermuatan (netral) tidak dibelokkan
(Tezaningrum, 2019).
a. Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion makin besar potensial
listrik yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil
pembelokan.
b. Kuat medan magnet makin kuat magnet, makin besar pembelokkan
c. Massa partikel (ion) makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan
d. Muatan partikel makin besar muatan, makin besar pembelokan
Inti proton (atom hidrogen) dan karbon (karbon 13) mempunyai sifat-
sifat magnet. Bila suatu senyawa mengandung hidrogen atau karbon diletakkan
dalam bidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi dengan radiasi
elektromagnetik maka inti atom hidrogen dan karbon dari senyawa tersebut akan
menyerap energy melalui suatu proses absorpsi yang dikenal dengan resonansi
magnetik. Absorpsi radiasi terjadi bila kekuatan medan magnet sesuai dengan
frekuensi radiasielektromagnetik.
Kegunaan SpektrofotometriNMR
1. Menentukan kemurnianobat-obatan.
3. Membantu ahli kimia penelitian menemukan apakah reaksi kimia telah terjadi
b. Berputar
d. Jumlah proton dan netron ganjil, contoh : 1H, 19F, 31P, 11B, 13C
4. Spektrofotometri NMR
Spektrofometri NMR adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk
menentukan susunan (jumlah) atom karbon di dalam suatu molekul organik
hasil isolasi atau hasil transformasi dan sintesis. Spektrofotometri jenis ini
didasarkan pada penyerapan energi oleh partikel yang sedang berputar di
dalam medan magnet yang kuat. Energi yang dipakai dalam
pengukuran dengan metode ini berada pada daerah gelombang radio 75-
0,5m atau pada frekuensi 4-600 MHz, yang bergantung pada jenis inti yang
diukur.
DAFTAR PUSTAKA