Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA GASTRITIS

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


Kabupaten Ciamis No. Dokumen : 800/ /SOP/UKP/II /2016 Sadananya
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Februari 2016 Ka UPTD Puskesmas Sadananya

No. Revisi :
SOP UKP
Dedeng Nurkholik SP, SKM., MM
Halaman : 1/2 Penata Tk. I
NIP. 19770427 200112 1 002
A. Pengertian Suatu kegiatan penatalaksanaan terhadap penderita dengan suatu proses
inflamasi /peradangan pada lapisan mukosa dan submukosa lambung sebagai
mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan
iritan lain. Proses inflamas dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal.
B. Tujuan Sebagai acuan/panduan bagi petugas medis dalam penatalaksanaan Gatritis
dan mencegah terjadinya komplikasi.
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. tentang kebijakan pelayanan klinis
D. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
E. Alat dan :Tensi, Stetoskop, Termometer
Bahan
F. Prosedur 1. Melakukan anamnesa pada pasien. Keluhan utama pasien gastritis adalah
rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas. Keluhan
mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan, mual, muntah dan
kembung.
2. Menanyakan faktor resiko :
Pola makan yang tidak baik : waktu makan terlambat, jenis makanan
pedas, porsi makan yang besar
Sering minum kopi dan teh
Infeksi bakteri atau parasit
Penggunaan obat analgetik dan steroid
Usia lanjut
Alkoholisme
Stress
Penyakit lainnya, seperti penyakit refluks empedu, penyakit autoimun,
HIV/AIDS, Chron Desease
3. Melakukan pemeriksaan fisik terarah
a. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat
b. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan perdarahan saluran
cerna berupa hematemesis dan melena
c. Biasanya dengan pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak
anemis
d. Pemeriksaan penunjang tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis
dapat dilakukan pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan feses
4. Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang.
5. Penatalaksanaan Komprehensif
Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan.
TATALAKSANA GASTRITIS

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


Kabupaten Ciamis No. Dokumen : 800/ /SOP/UKP/II /2016 Sadananya
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Februari 2016 Ka UPTD Puskesmas Sadananya

No. Revisi :
SOP UKP
Terapi diberikan per oral antara lain:
H2 Bloker 2x /hari (Ranitidin 150 mg/ kali, famotodin 20 mg/kali,
simetidin 400-800 mg/kali).
PPI 2x/hari ( Omeprazole 20 mg/kali, lansoprazole 30mg/kali)
Anatasida dosis 3x500-1000 mg/hr.
Kriteria rujukan
a. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan
b. Terjadi komplikasi : perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus
peptikum, perforasi lambung, anemia
c. Terjadi alarm symptoms seperti perdarahan, berat badan menurun
10% dalam 6 bulan, dan mual muntah berlebihan
Prognosis
Sangat tergantung pada konsisi pasien saat datang, ada/tidaknya
komplikasi, dan pengobatannya. Umumnya prognosis gastritis adalah
bonam, namun dapat terjadi berulang bila pola hidup tidak berubah.

G. Unit Terkait 1. Pelayanan Rawat Jalan


2. Pelayanan tindakan gawat darurat

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai