Anda di halaman 1dari 3

GASTRITIS

No. Dokumen :
SOP No.Revisi
TanggalTerbit:
:

Halaman : 1/3
UPTD drg RUDY ISWOYO, MM
NIP. 19700823 200501 1 006
Puskesmas
Sempol

1. PENGERTIAN Gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada lapisan mukosa dan


submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat
akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat
akut, kronis, difus, atau lokal.
2. TUJUAN Sebagai acuan bagi dokter dan praktisi kesehatan di puskesmas dalam
menangani kasus penyakit Gastritis
3. KEBIJAKAN Keputusan Kepala Puskesmas Bareng No.188.451/103a/35.73
.306.08/SK/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas
Bareng.
4. REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK 02.02/menkes/514/2015 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Tingkat
Pertama.
5. Alat dan Tensimeter, Stetoskop,termometer
Bahan
6. PROSEDUR .1.Anamnesa :
Rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas. Keluhan
mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan, mual, muntah dan
kembung.

Faktor Risiko timbulnya gastritits yang dapat ditegakan lewat


anamnesis :
a. Polamakan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis makanan
pedas, porsi makan yang besar.
b. Seringminum kopi dan teh.
c. Infeksi bakteri atau parasit.
d. Pengunaan obat analgetik dan steroid.
e. Usialanjut.
f. Alkoholisme.
g. Stress.
h. Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit
autoimun, HIV/AIDS, Chron disease.

.2.Pemeriksaan fisik :
Pada Pemeriksaan Fisik Patognomonis didapatkan :
a. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
b. Bila terjadi proses inflamasiberat, dapat ditemukan pendarahan
saluran cerna berupa hematemesis dan melena.
c. Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak
anemis.

.3.Diagnosis :
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Untuk Diagnosis definitive dilakukan pemeriksaan penunjang.

5.4.Penatalaksanaan :
1. Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan
sering dengan porsi kecil danhin dari dari makanan yang
meningkatkan asam lambung atau perut kembung seperti kopi, the,
makanan pedas dan kol.
2. Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker2
x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin
400-800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali,
Lansoprazole 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500-1000
mg/hr.

KonselingdanEdukasi
Menginformasikan pasien dan keluarga mengenai faktor risiko
terjadinya gastritis.

.5.Kriteria rujukan :
a. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan.
b. Terjadi komplikasi.
b. Terjadialarm symptoms seperti perdarahan, berat badan menurun
10% dalam 6 bulan, dan mual muntah berlebihan.

.6.Prognosis :
Umumnya baik
7. DIAGRAM
ALIR
Anamnes Pemeriksaan
ttv dan fisik dx
a

Penatalaksanaan Menegakkan dx

Menentukan criteria Mencatat di


rujukan rekam medis
8. UNIT Ruang Pemeriksaan Umum,Ruang KIA, Farmasi,RS Rujukan
TERKAIT
1. SOP Penyuluhan
9. DOKUMEN
2. SOP Pengamatan, penyelidikan, pemeriksaan
TERKAIT

10. REKAMAN
Tanggal mulai
No. Yang diubah Isi Perubahan
HISTORIS diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai