Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA JAYAPURA

DINAS KESEHATAN KOTA JAYAPURA


PUSKESMAS KOTARAJA
Jln. Raya Abepura Kotaraja, Distrik Jayapura Selatan-Papua

PUSKESMAS STANDAROPERASIONAL PROSEDUR


KOTARAJA HEPATITIS A DAN HEPATITIS B

Kompetensi: 4A dan 3A

Pengertian Hepatitis A adalah proses peradangan difus pada sel hati yang disebabkan
oleh Hepatitis A virus (HAV) sebuah virus RNA yang disebarkan melalui
rute fecal oral.
Hepatitis B adalah virus yang menyerang hati, masuk melalui darah
ataupun cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi.

Tujuan Penatalaksanaan kasus Hepatitis A dan B sesuai standar terapi.

Kebijakan Penerapan standar terapi di Puskesmas.

Penyebab Hepatitis A adalah Hepatitis A virus (HAV)


Hepatitis B adalah Hepatitis B Virus (HBV)
Gambaran Klinis Hepatitis A
Demam
Mata dan kulit kuning
Penurunan nafsu makan
Nyeri otot dan sendi
Lemah,letih,lesu
Mual, muntah
Warna urin seperti teh
Tinja seperti dempul

Hepatitis B
Stadium praikterik selama 4-7 hari, keluhan : sakit kepala,, anoreksia,
mual, muntah, demam, nyeri pada otot, nyeri dari perut kanan atas, urin
menjadi lebih cokelat.
Stadium ikterik yang berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterus mula-mula
terikat pada sclera, kemuduan pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan
berkurang tapi pada pasien masih lemah, anoreksia dan muntah. Tinja
berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan.
Stadium pasca ikterik (rekonvalesensi). Ikterus mereda, warna urin dan
tinja normal lagi. Penyembuhan pada anak-anak lebih cepat dari orang
dewasa yaitu,pada akhir bulan kedua, karena penyebab yang biasanya
berbeda.
Pemeriksaan Hepatitis A
Fisik Febris
Sclera Ikterik,Jaundice
Hepatomegali
Warns urin seperti teh
Tinja seperti dempul
Hepatitis B
Sclera Ikterik dan pada kulit seluruh tubuh
nyeri dari perut kanan atas
Hepatosplenomegali dan limfadenopati pada 15-20% pasien
Warns urin menjadi lebih cokelat/teh
Tinja berwarna kelabu atau kuning muda

Pemeriksaan Tes Laboratorium urin (bilirubin di dalam urin).


Penunjang Pemeriksaan darah : peningkatan kadar bilirubin dalam darah, kadar SGOT
dan SGPT 2x nilai normal tertinggi.
HBsAg (Hepatitis B surface Antigent) untuk HVB
Anti-HBs antibody terhadap HBsAg
HBV DNA

Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan


penunjang.

Penatalaksanaan Hepatitis A
Asupan kalori dan cairan yang adekuat
Tirah baring
Tatalaksana Farmakologi sesuai dengan gejala yang dirasakan pasien
Antipiretik bila demam, paracetamol 500 mg (3-4x sehari) atau
ibuprofen 2x400 mg/hari.
Mual : Antiemetik seperti metoklopropamid 3x10 mg/hari atau
Domperidon 3x10 mg/hari.
Perut perih dan kembung : H2 Bloker (Simetidin 3x200
mg/hari atau Ranitidin 2x150 mg/hari) atau Proton Pump
Inhibitor ( omeprazole 1x20 mg/hari).
Pencegahannya melalui kebersihan lingkungan, terutama terhadap
makanan dan minuman dan melakukan Perilaku HIdup Bersih dan
Sehat (PHBS)

Hepatitis B
Asupan kalori dan cairan yang adekuat
Tirah baring
Tatalaksana Farmakologi sesuai dengan gejala yang dirasakan pasien
Antipiretik bila demam, paracetamol 500 mg (3-4x sehari) atau
ibuprofen 2x400 mg/hari.
Mual : Antiemetik seperti metoklopropamid 3x10 mg/hari atau
Domperidon 3x10 mg/hari.
Perut perih dan kembung : H2 Bloker (Simetidin 3x200
mg/hari atau Ranitidin 2x150 mg/hari) atau Proton Pump
Inhibitor ( omeprazole 1x20 mg/hari).

Hepatitis B kronik (interferon alfa-2a, Peginterferon alfa-2a,


Lamivudin,Adefovir,Entecavir,Telbivudin dan Tenofovir).

Konseling dan Edukasi


1. Pada Hepatitis B kronis karena pengobatan cukup lama, keluarga ikut
mendukung pasien agar teratur minum obat.
2. Pada fase akut, keluarga ikut menjaga asupan kalori dan cairan yang
adekuat dan membatasi aktifitas pasien.
3. Pencegahan penularan pada anggota keluarga dengan modifikasi pola
hidup untuk pencegahan transmisi, dan imunisasi.

Kriteria Rujukan
Pasien yang telah terdiagnosis Hepatitis B dirujuk ke pelayanan sekunder
(Spesialis Penyakit Dalam)

Output Tatalaksana kasus Hepatitis sesuai standar terapi Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai