MATERI
Persalinan Patologis
Kontrasepsi
2. Diagnosis Kehamilan
3. Persalinan Normal
4. Ruptur Perineum
5. Puerperium
Bimbel UKDI MANTAP
MENGHITUNG USIA KEHAMILAN
1. Rumus naegle Gerakan fetus I (quickening)
2. Gerakan fetus I Primi gravida : 18 mg
Multi gravida : 16 mg
3. Palpasi
Abdomen
Palpasi abdomen :
4. USG
- Rumus Bartholomew
- Rumus Mc Donald
Lect.
Bimbel UKDI MANTAP By dr. H.R. Siswosudarmo, Sp.OG
Bimbel UKDI MANTAP
Lect. By dr. H.R. Siswosudarmo, Sp.OG
RUMUS NAEGLE
siklus mens 28 hari
Ovulasi : hari ke 14
HPL : ovulasi + (9bl-7hr) = 280 hr dari HPHT (40 mg)
HPL : (hpht+14hr) + (9 bl -7hr)
: HPHT +7 hr + (1 th-3 bl)
Rumus :
(day+7), (month -3), (year +1)
1. Amenorrhea 4. Quickening
Persepsi gerakan janin I
Penyebab lain : ketidakseimbangan 18-20 mg (primigravida), 16 mg
ovarium hipofisis, stres, obat-obatan, (multigravida)
penyakit kronis Ditemukan jg pada Pseudocyesis
2. Mual dan muntah 5. Keluhan kencing
Morning sickness >> estrogen dan Urinasi >>, kencing malam >>
Desakan uterus yg membesar
beta HCG, << motilitas gaster pagi hari dan tarikan ke kranial
>> dg bau menusuk, emosi tidak stabil 6. Konstipasi
Beri makanan ringan mudah dicerna Efek relaksasi profesteron pd
tonus otot usus
3. Mastodinia Perubahan pola makan
Rasa kencang dan nyeri pada payudara 7. Perubahan BB
Pembesaran payudara, vaskularisasi>>, Kehamilan 2-3 bl << BB
proliferasi asinus dan duktus Selanjutnya >>
9. Warna kulit :
Kloasma, setelah 16 mg
Warna areola menggelap
Striae gravidarum
Linea nigra
Teleangiektasis
Stimulasi MSH krn estrogen yang tinggi kortikosteroid >>
Tanda Ladin Perlunakan pada bagian midline uterus pada bagian depan
junction antara uterus dan serviks. Muncul pada minggu ke 6 gestasi
Tanda Hegar Perlunakan pada segmen bawah Rahim (antara uterus dan cervix)
Tanda Van Fernwald Pada awal kehamilan minggu 5-8 perlunakan pada fundus uteri
terjadi implantasi
1. DJJ
Laenec (17-18 mg)
6. Laboratorium
Doppler (12 mg)
Tes inhibisi
2. Palpasi 22 mg koagulasi/PP test
3. Rontgenografi Inhibisi koagulasi
Tulang tampak mg 12-14 anti HcG
Jk terdapat keragu-raguan dan mendesak Mendeteksi HcG di
4. USG urin
Mg 6 : gestational sac Kepekaan pada
6-7 : polus embrional
8-9 : gerak janin
500-1000 mU/ml
9-10 : plasenta, dst Positif mg ke 6
2 gestational sac di mg 6 gmeli
Kala II: pembukaan lengkap sampai bayi lahir, 1 jam pada primigravida, 2 jam
pada multigravida.
Kala III: segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap, sekitar 30 menit.
Kemajuan pembukaan :
Kala I fase laten : 1 cm/jam
Kala I fase aktif : 1,5 cm/jam
Bimbel UKDI MANTAP
Bimbel UKDI MANTAP
Kala II
Pembukaan serviks lengkap atau
Kepala janin tampak di vulva dengan
diameter 5-6 cm
Penanganan:
Kosongkan v. urinaria
Mengatur posisi partus (posisi saat
mengejan)
Jaga kenyamanan ibu, asupan nutrisi,
rehidrasi
Ajarkan cara mengejan
Cek DJJ saat dan setelah kontraksi
Tanda:
Ibu mempunyai keinginan
untuk meneran.
Ibu merasa tekanan yang
semakin meningkat pada
rektum dan/ atau vaginanya.
Perineum menonjol dan
menipis.
Vulva-vagina dan sfingter
ani membuka. Bimbel UKDI MANTAP
EPISIOTOMI
INDIKASI:
Perineum rigid
Pertolongan persalinan kala II normal/ primi
Patologi (tumor, sikatrik)
Indikasi tertentu: bayi besar, distokia bahu,
presbom VE, forceps, gawat janin
Medial Mediolateral
Surgical repair Easy Diff
Faulty healing Rare Comm
Post op pain Minim Comm
Anatomical result Excell Not Excell
Blood loss Less More
Dysparenia Rare Occasion
Extensions Comm Uncom
Bimbel UKDI MANTAP
BISHOP SCORE
B ishop
I ffacement
S tation
H ard/ Medium/ Soft
O pening
P osition
Kustner: tali pusat dikencangkan tekan simphisis pubis bila tali pusat masuk
kembali, maka plasenta belum lepas.
Klein: pasien disuruh mengejan tali pusat memanjang jika setelah mengejan
tali pusat kembali memendek, maka plasenta belum lepas
Strasman: tali pusat dikencangkan uterus diketuk jika getaran sampai tali
pusat, maka plasenta belum lepas
Manuaba: Tangan kiri memegang uterus pada segmen bawah rahim, sedangkan
tangan kanan memegang dan mengencangkan tali usat, kedua tangan di tarik
berlawanan Tarikan terasa berat dan bila tali pusat tidak memanjang, berarti
plasenta belum lepas
Bimbel UKDI MANTAP
RUPTUR PERINEUM
Derajat Penjelasan
1 Laserasi epitel vagina atau laserasi pada
kulit perineum saja
2 Melibatkan kerusakan pada otot-otot
perineum, tetapi tidak melibatkan
kerusakan sfingter ani
3 Kerusakan pada otot sfingter ani
3a: robekan < 50% sfingter ani eksterna
3b: robekan > 50% sfingter ani eksterna
3c: robekan juga meliputi sfingter ani
interna
4 Robekan stadium 3 disertai robekan
epitel anus
Perineorafi
2. Bekas implantasi: Placental bed mengecil karena kontraksi ke cavum uteri dengan
diameter 7,5cm 2 minggu: 3,5 minggu ke 6: 2,4 cm dan akhirnya pulih
4. After pain (rasa sakit yang disebabkan kontraksi uterus): menghilang dalam 2-4 hari
pasca persalinan
5. Lochia: cairan secret berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas
A. Lochia rubra (cruenta) 2 hari postpartum: berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, verniks
kaseosa, lanugo, dan mekonium
B. Lochia sanguinolenta hari ke 3-7 postpartum: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir
C. Lochia serosa hari ke 7-14 postpartum: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi
6. Cerviks
7. Ligamen-Ligamen
Bimbel UKDI MANTAP
Persalinan Patologis
1. Persalinan Lama
2. Persalinan Macet
Diagonosis:
Distosia pada kala I fase aktif: grafik pembukaan serviks pada partograf berada di
antara garis waspada dan garis bertindak, atau sudah memotong garis bertindak
ATAU
Fase ekspulsi (kala II) memanjang: tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah
janin pada persalinan kala II. Dengan batasan waktu:
- Maksimal 2 jam untuk nulipara dan 1 jam untuk multipara, ATAU
- Maksimal 3 jam untuk nulipara dan 2 jam untuk multipara bila pasien
menggunakan analgesia epidural
Faktor Risiko (3P)
Power : His tdk adekuat (frek < 3x/10, durasi <40)
Passenger : malpresentasi, malposisi, janin besar
Passage : panggul sempit, dsb
KELAINAN PEMBUKAAN SERVIKS
(Fase Laten)
Nullipara Multipara
Lama fase laten 20 jam Lama fase laten 14 jam
Berikan 2,5 5 unit oksitosin dalam 500 ml cairan kristaloid, lalu mulai infus
dengan 8 tetes/menit. Setiap 30 menit, tambahkan 4 tetes/ menit hingga dosis
optimal untuk his adekuat tercapai. Dosis maksimum oksitosin adalah 20
mU/menit.
Jika terjadi hiperstimulasi (lama kontraksi lebih dari 60 detik atau lebih dari 4 kali
kontraksi dalam 10 menit), hentikan infus dan kurangi hiperstimulasi dengan:
o Terbutalin 250 g IV perlahan selama 5 menit, atau
o Salbutamol 10 mg dalam 1 L cairan (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat) 10
tetes/menit
Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dalam 500
ml larutan Ringer Laktat/Ringer Asetat, lalu berikan secara IV dengan
kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam, dan diulang hingga 24 jam
setelah persalinan atau kejang berakhir
Bimbel (bila eklampsia)
UKDI MANTAP
Pemberian MgSO4
Hydralazine (C) 50 to 300 mg/d in 2 to 4 divided doses Few controlled trials, long experience with few
adverse events documented; useful in combination
with sympatholytic agent; may cause neonatal
thrombocytopenia
-Receptor blockers (C) Depends on specific agent May decrease uteroplacental blood flow; may impair
fetal response to hypoxic stress; risk of growth
restriction when started in first or second trimester
(atenolol); may be associated with neonatal
hypoglycemia at higher doses
Hydrochlorothiazide (C) 12.5 to 25.0 mg/d Majority of controlled studies in normotensive
pregnant women rather than hypertensive patients;
can cause volume contraction and electrolyte
disorders; may be useful in combination with
methyldopa and vasodilator to mitigate
compensatory fluid retention
Contraindicated ACE-Is and angiotensin type 1 Leads to fetal loss in animals; human use associated
receptor antagonists (D) with cardiac defects, fetopathy, oligohydramnios,
growth restriction, renal agenesis and neonatal
anuric renal failure, which may be fatal
No antihypertensive has been proven safe for use during the first trimester. Drug therapy was indicated for uncomplicated chronic hypertension when diastolic
BP was 100 mm Hg (Korotkoff V). Treatment at lower levels may be indicated for patients with diabetes mellitus, renal disease, or target organ damage.
NHBPEP indicates National High Blood Pressure Education Program Working Group Report on High Blood Pressure in Pregnancy.
Bimbel UKDI MANTAP
Obat Anti Hipertensi
Nama obat Dosis Keterangan
Nifedipin 4 x 10-30 mg per oral Dapat menyebabkan
(short acting) hipoperfusi pada ibu dan
1 x 10-20 mg per oral janin jika diberikan
(long acting/ Adalat sublingual
OROS)
Nikardipin 5 mg/jam, dapat dititrasi
2,5 mg/jam tiap 5 menit
hingga maksimum 10
mg/jam
Metildopa 2 x 250-500 mg per oral
(dosis maksimum
2000mg/hari)
Emesis Gravidarum:
Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan hingga usia 16 minggu
Diagnosis:
Mual dan muntah sering menjadi masalah pada ibu hamil. Pada derajat yang berat, dapat
terjadi hiperemesis gravidarum, yaitu bila terjadi:
1. Mual dan muntah hebat
2. Berat badan turun > 5% dari berat badan sebelum hamil
3. Ketonuria
4. Dehidrasi
5. Ketidakseimbangan elektrolit
Tingkat 1:
Lemah, napsu makan , BB , nyeri epigastrium, nadi ,
turgor kulit berkurang, TD sistolik , lidah kering, mata cekung
Tingkat 2:
Apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering dan kotor, mata sedikit
ikterik, kadang suhu sedikit , oliguria, aseton tercium dalam
hawa pernapasan.
Tingkat 3:
KU lebih lemah lagi, muntah-muntah berhenti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi lebih cepat, TD
lebih turun, ikterik. Komplokasi fatal ensepalopati Wernicke:
nystagmus, diplopia, perbuahan mental.
Bimbel UKDI MANTAP
Bimbel UKDI MANTAP
Tatalaksana Umum
Sedapat mungkin, pertahankan kecukupan nutrisi ibu, termasuk suplementasi vitamin dan asam folat di awal
kehamilan.
Anjurkan istirahat yang cukup dan hindari kelelahan.
Tatalaksana Khusus
Bila perlu, berikan 10 mg doksilamin dikombinasikan dengan 10 mg vitamin B6 hingga 4 tablet/hari (misalnya 2
tablet saat akan tidur, 1 tablet saat pagi, dan 1 tablet saat siang).
Bila masih belum teratasi, tambahkan dimenhidrinat 50-100 mg per oral atau supositoria, 4-6 kali sehari (maksimal
200 mg/hari bila meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin), ATAU prometazin 5-10 mg 3-4 kali sehari per oral atau
supositoria.
Bila masih belum teratasi, tapi tidak terjadi dehidrasi, berikan salah satu obat di bawah ini:
Klorpromazin 10-25 mg per oral atau 50-100 mg IM tiap 4-6 jam
Proklorperazin 5-10 mg per oral atau IM atau supositoria tiap 6-8 jam
Prometazin 12,5-25 mg per oral atauIM tiap4-6 jam
Metoklopramid 5-10 mg per oral atau IM tiap 8 jam
Ondansetron 8 mg per oral tiap 1 jam
Bila masih belum teratasi dan terjadi dehidrasi, pasang kanula intravena dan berikan cairan sesuai dengan derajat
hidrasi ibu dan kebutuhan cairannya, lalu:
Berikan suplemen multivitaminIV
Berikan dimenhidrinat 50 mg dalam 50 ml NaCl 0,9% IV selama 20 menit, setiap 4-6 jam sekali
Bila perlu, tambahkan salah satu obat berikut ini:
Klorpromazin 25-50 mg IV tiap 4-6 jam
Proklorperazin 5-10 mg IV tiap 6-8 jam
Prometazin 12,5-25 mg IV tiap 4-6 jam
Metoklopramid 5-10 mg tiap 8 jam per oral
Bila perlu, tambahkan metilprednisolon 15-20 mg IV tiap 8 jam ATAU ondansetron 8mg selama 15 menit IV tiap
12 jam atau 1 mg/ jam terus-menerus selama Bimbel UKDI MANTAP
24 jam.
Early Pregnancy Haemorrhage
EPH
Abortus : KET
Mola Hidatidosa
1. Abortus imminens
Rawat inap :
Untuk menunjang bedrest
Observasi jika berlanjut menjadi Ab insipiens, inkomplit, atau komplit.
Bimbel UKDI MANTAP
Abortus insipiens
UK < 16 mg :
Evakuasi konsepsi dg aspirasi vakum manual
Jk tdk bisa : ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang tiap 15 menit jk perlu)
Atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang tiap 4 jam jk perlu)
Rencanakan evakuasi segera
UK > 16 mg :
Tunggu ekspulsi spontan evakuasi sisa konsepsi
Jk perlu, berikan oksitosin 40 IU dalam 1000cc NaCl 0,9% atau RL 40
tpm untuk mempercepat ekspulsi
UK > 16 mg :
Oksitosin 40U dlm 1000 cc RL, drip 40 tpm sampai tjd ekspulsi
Jk perlu : misoprostol 200 mcg pervag tiap 4 jam smp ekspulsi (maks 800 mcg)
Jk perlu : kuretase untuk membersihkan sisa jaringan di uterus.
Jika anemia berat (<7 gr/dl) transfusi darah sampai Hb mencapai 10 mg/dl
demam,
Sekret vagina berbau
AL > 11 rb atau < 4 rb
Dapat terjadi syok septik
Terapi : evakuasi segera produk konsepsi, spektrum luas parenteral, tangani syok jk
terjadi
Bimbel UKDI MANTAP
Safe pregnancy after medical abortion
http://www.afterabortion.com/physical.html
Bimbel UKDI MANTAP
Kontrasepsi Post Abortus
Metode Waktu aplikasi Keterangan
Kondom Segera Membantu mencegah PMS
Pil hormonal Segera Butuh ketaatan tinggi
Suntikan Segera
Implan Segera Jk sudah punya anak 1 atau
lebih dan ingin KB jangka
panjang
AKDR Segera atau setelah pasien Tunda insersi jk Hb < 7
pulih gr/dl atau curiga infeksi
Tubektomi Segera Tunda jk curiga infeksi dan
Hb < 7 gr/dl
Definisi:
Bagian dari penyakit trofoblastik gestasional, yang
disebabkan oleh kelainan pada villi khorionik yang
disebabkan oleh proliferasi trofoblastik dan edem
Tatalaksana Khusus
Lakukan evakuasi dengan menggunakan Aspirasi Vakum Manual (AVM) dan
kosongkan isi uterus secara cepat
Sementara proses evakuasi berlangsung, pasang infus oksitosin 10 unit
dalam 500 ml NaCl 0.9% atau RL dengan kecepatan 40-60 tetes/menit
untuk mencegah perdarahan.
Ibu dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal bila masih ingin
memiliki anak, atau tubektomi bila ingin menghentikan kesuburan
Bimbel UKDI MANTAP
MOLA HIDATIDOSA: Tatalaksana
Pemantauan:
Letak:
95% di berbagai segmen tuba Falopii
5% terdapat di ovarium, rongga peritoneum atau di dalam
serviks.
Tatalaksana Umum
Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid NaCl 0,9% atau Ringer Laktat
(500 mL dalam 15 menit pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama.
Segera rujuk ibu ke rumah sakit.
Tatalaksana Khusus
Segera uji silang darah dan persiapan laparotomi
Saat laparotomi, lakukan eksplorasi kedua ovarium dan tuba fallopii:
Jika terjadi kerusakan berat pada tuba, lakukan salpingektomi (eksisi bagian
tuba yang mengandung hasil konsepsi)
Jika terjadi kerusakan ringan pada tuba, usahakan melakukan salpingostomi
untuk mempertahankan tuba (hasil konsepsi dikeluarkan, tuba
dipertahankan)
Sebelum memulangkan pasien, berikan konseling untuk penggunaan
kontrasepsi. Jadwalkan kunjungan ulang setelah 4 minggu. Atasi anemia
dengan pemberian tablet besi sulfas ferosus 60 mg/hari selama 6 bulan.
Prolonged ROM :
PROM ROM PROM > 24 hours
SROM
(Spontaneous Rupture
of Membrane)
BIOCHEMICAL PROCESSES
- Disruption of collagen of the amnion and the
chorion
- Programmed death of cells in the fetal membranes
- Activation of catabolic enzyme (colagenase)
Connective-Tissue Disorders (EhlersDanlos
syndrome)
Phsycological stress
ROM - Nutritional deficiency
- Tobaco
Bimbel UKDI MANTAP
- Cervical dilatation
KPD: Diagnosis
PASTIKAN!
Cairan tersebut adalah cairan amnion dengan
memperhatikan:
Bau cairan ketuban yang khas.
Pemeriksaan speculum vagina pooling cairan ketuban di vagina atau ada
cairan yang merembes keluar dari cervix
Tes Nitrazin: lihat apakah kertas lakmus berubah dari merah menjadi biru.
Harap diingat bahwa darah, semen, dan infeksi dapat menyebabkan hasil
positif palsu.
Ferning Test: Gambaran pakis yang terlihat di mikroskop ketika mengamati
secret servikovaginal yang mongering
Rapid test (i.e. AmniSure)
USG : volume of amniotic fluid
34 minggu:
Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada kontraindikasi.
24-33 minggu:
Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta, dan kematian janin, lakukan
persalinan segera.
Berikan deksametason 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam atau betametason 12
mg IM tiap 24 jam selama 48 jam.
Lakukan pemeriksaan serial untuk menilai kondisi ibu dan janin.
Bayi dilahirkan di usia kehamilan 34 minggu, atau di usia kehamilan 32-33 minggu,
bila dapat dilakukan pemeriksaan kematangan paru dan hasil menunjukkan bahwa
paru sudah matang (komunikasikan dan sesuaikan dengan fasilitas perawatan bayi
preterm).
<24 minggu:
Pertimbangan dilakukan dengan melihat risiko ibu dan janin.
Lakukan konseling pada pasien. Terminasi kehamilan mungkin menjadi pilihan.
Jika terjadi infeksi (korioamnionitis), lakukan tatalaksana korioamnionitis
Bimbel UKDI MANTAP
Korioamnionitis
Definisi
infeksi pada korion dan amnion
Panggul Gynecoid
Panggul yang paling ideal. Diameter
anteroposterior = diameter transversa
bulat. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.
Panggul Android
Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga.
Umumnya pada panggul
pria. Panjang diameter transversa dekat
dengan sakrum. Pada waita ditemukan 15%.
Panggul Anthropoid
Bentuk pintu atas panggul agak lonjong
seperti telur. Panjang diameter
anteroposterior > diameter
transversa. Jenis ini ditemukan 35%
pada wanita.
Panggul Platypelloid
Merupakan panggul dengan bentuk lonjong
ke samping. Diameter transversa > diameter
anteroposterior, menyempit arah muka
belakang. Jenis ini ditemukan pada
5% wanita.
Pintu pelvis :
Pintu atas panggul (PAP)/ inlet
Pintu tengah panggul (PTP)/ mid
pelvis
Pintu bawah panggul (PBP)/ outlet
Distansia anteroposterior : 12 cm
PBP :
Distansia intertuberosum < 8 cm
Distansia anteroposterior < 11,5 cm
Distansia intertuberosum + diameter sagital posterior < 15 cm
2. Habitus/sikap (Attitude): Hub antara letak bagian-bagian janin satu thd yg lainnya
SC pada presbo :
Presentasi kaki ganda
Perlvis kecil/malformas
Janin sangat besar
Bekas SC
Kepala hiperekstensi/ defleksi
Pelepasan plasenta
endometritis
Bimbel UKDI MANTAP
Presentasi kaki (footling)
Pada presentasi ini
sebaiknya SC
Persalinan pervaginam
hanya bila:
persalinan sudah sedemikian
maju dan pembukaan lengkap
Bayi preterm sehingga kans
hidup kecil
Bayi kedua pada kehamilan
kembar
Bimbel UKDI MANTAP
Letak Lintang
Sc jika :
Persalinan macet
Tanda obstruksi
DJJ abnormal
Kepala janin teraba 3/5 atau lebih di atas simfisis pubis
atau station -2
Gagal vakum Bimbel UKDI MANTAP
Brow Presentation
The rarest presentation
Diagnosis
Pemeriksaan abdominal: kepala janin
lebih separuhnya di atas pelvis,
denyut jantung janin sepihak dengan
bagian kecil
Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih
tinggi dari sinsiput, teraba fontanella
anterior dan orbita, bagian kepala
masuk pintu atas panggul (PAP)
adalah antara tulang orbita dan
daerah ubun-ubun besar. Ini adalah
diameter yang PALING besar,
sehingga sulit lahir pervaginam
Bimbel UKDI MANTAP
Penanganan presentasi Dahi
Janin hidup SC
Janin mati :
Pembukaan serviks
lengkap
kraniotomi atau SC
Pembukaan serviks
tidak lengkap SC
Bimbel UKDI MANTAP
Presentasi Ganda/ Majemuk
Diagnosis:
Prolaps ekstremitas bersamaan dengan bagian terendah
janin (kepala/bokong)
Kehamilan dg
Distensi
Uterus
Diagnosis :
Diagnosis makrosomia tidak dapat ditegakkan hingga bayi
dilahirkan dan ditimbang berat badannya. Namun demikian,
dapat dilakukan perkiraan sebelum bayi dilahirkan,untuk
mengantisipasi risiko distosia bahu, fraktur klavikula, atau
cedera pleksus brakialis
Px fisik leopold dan pengukuran TFU
USG
BB ibu, tinggi ibu, riw. Obstetri sebelumnya, TFU, DM/tidak
Faktor Risiko
Riwayat melahirkan bayi besar (>4000 gram) sebelumnya
Orang tua bertubuh besar, terutama obesitas pada ibu
Multiparitas
Kehamilan lewat waktu
Usia ibu yang sudah tua
Janin laki-laki
Ras dan suku
Tatalaksana Umum
Untuk persalinan, rujuk ibu ke fasilitas yang dapat melakukan seksio sesarea.
Tatalaksana Khusus
Persalinan pervaginam dapat dicoba untuk taksiran berat janin hingga 5000 gram pada ibu
tanpa diabetes
Seksio sesarea dipertimbangkan untuk taksiran berat janin >5000 gram pada ibu tanpa
diabetes, dan >4500 gram pada ibu dengan diabetes.
Seksio sesarea menjadi indikasi bila taksiran berat janin >4500 gram dan terjadi
perpanjangan kala II persalinan atau terhentinya penurunan janin di kala II persalinan.
Bimbel UKDI MANTAP
Polihidramnion vs Oligohidramnion
POLIHIDRAMNION OLIGOHIDRAMNION
Hidramnion
Diagnosis
Faktor Predisposisi
Polyhydramnion Oligohydramnion
Esophageal atresia Bilateral Renal Agenesis
Insidens
1 - 2 per 1000 kelahiran
16 per 1000 kelahiran bayi > 4000 g
0.6-1.4%
Depend on criteria used
Bimbel UKDI MANTAP
Komplikasi Distosia bahu
Bayi
Kematian
Asfiksia dan komplikasinya
Fraktur - klavikula, humerus
Kelumpuhan pleksus brachialis
Ibu
Perdarahan postpartum
Ruptur uteri
Bimbel UKDI MANTAP
Faktor risiko
Kehamilan lewat waktu
Bayi makrosomia
Persalinan lama
Planned CS delivery may be reasonable for the diabetic woman with estimated
fetal weight exceeding 4500 g
Shoulder
Birthweight
Births dystocia
Group
(percent)
< 3000 g 2953 0
3001-3500 g 4309 14 (0.3)
3501-4000 g 2839 28 (1.0)
4001-4500 g 704 38 (5.4)
> 4500 g 91 17 (19.0)
All weight 10.896 97 (0.9)
Bimbel UKDI MANTAP
Diagnosis
(Manuver Massanti )
Tidak boleh menekan
fundus
Penanganan abdomen :
Penekanan suprapubik
dengan ujung genggaman
tangan pada bagian
belakang bahu depan untuk
membebaskannya. Bimbel UKDI MANTAP
Anterior Disimpaction
2) Manuver Rubin
Pemeriksaan vagina
adduksi bahu depan dengan
menekan bagian belakang
bahu (bahu didorong ke arah
dada)
Pikirkan tindakan episiotomi
Tidak boleh menekan fundus
Bimbel UKDI MANTAP
Rotation of Posterior Shoulder
Langkah 1
Penekanan pada
bagian depan bahu
belakang
Bisa dikombinasi
dengan anterior
disimpaction
manoeuvers
Tidak boleh menekan
fundus
Bimbel UKDI MANTAP
Rotation of Posterior Shoulder
Langkah 2
Woods screw manoeuvre
Bisa dilakukan secara simultan
dengan anterior dissimpaction
Langkah 3
Bisa diulang bila
proses persalinan
tidak tercapai pada
langkah 1 dan 2.
Langkah 4
Keluarkan tangan.
FAKTOR RISIKO
Hipertensi
Trauma abdomen
Penyalahgunaan obat (kokain dan
obat bius)
Riwayat solusio sebelumnya
Peregangan uterus berlebihan:
gemelli, polihidramnion
merokok, khususnya >1 bungkus
Bimbel UKDI MANTAP /hari
Bimbel UKDI MANTAP
Plasenta Previa Plasenta menutupi ostium uteri - Perdarahan
interna atau letak rendah pervaginam
- tidak nyeri
- Status hemodinamik
ibu = jumlah
perdarahan
pervaginam
- uterus tidak nyeri,
tidak irritabel, lunaK
- Kondisi janin normal
- Ultrasonografi
FAKTOR RISIKO
Riwayat plasenta previa sebelumnya
Riwayat seksio caesaria atau operasi uterus
multiparitas (5% pada pasien grand multipara)
Gravida tua
Kehamilan multipel
Bimbel UKDI MANTAP
merokok
Bimbel UKDI MANTAP
Bimbel UKDI MANTAP
Vasa Previa Pembuluh darah pada selaput - Apt test - Kleihauer
ketuban berjalan melewati servix test dari darah vagina
Insersi velamentosa atau lobus - bradikardia janin
suksenturiata (terminal) berawal
takikardia atau
sinusoidal
Villi are directly implanted into the myometrium without an intervening layer of
deciduas adherence of the placenta to the uterus risk of postpartum
bleeding and uterine rupture
Transfusi darah
- Histerorafi jika :
Uterus dapat diperbaiki
Risiko operasi < histerektomi
Ujung ruptur uretra tdk
nekrosis
- Histerektomi jika :
Robekan smp serviks dan
vagina
Bimbel UKDI MANTAP
PUERPERAL SEPSIS
SIGN SYMPTOM:
DEFINITION : fever ,chills and general
malaise
Any infection of the genital tract lower abdominal pain
occurring as a complication of tender uterus
abortion, labor, or delivery is
termed puerperal sepsis subinvolution of the uterus
purulent, foul-smelling
It is usually more than 24 lochia.
hours after delivery light vaginal bleeding
before the symptoms and shock
signs appear. (WHO 2008)
- Debility
- DL >> PMN
- Undernutrition
- Kultur bakteri (lochia)
- Systemic disease
- USG abses
- PROM
- Traumatic delivery
Metritis
ialah infeksi pada uterus setelah persalinan. Keterlambatan terapi akan
menyebabkan abses, peritonitis, syok, trombosis vena, emboli paru, infeksi
panggul kronik, sumbatan tuba, infertilitas.
Faktor Predisposisi
u kurangnya tindakan aseptik saat melakukan tindakan
u kurangnya higien pasien
u kurangnya nutrisi
Tanda dan Gejala
Demam >38C dapat disertai menggigil
Nyeri perut bawah
Lokia berbau dan purulen
Nyeri tekan uterus
Subinvolusi uterus
Dapat disertai perdarahan pervaginam dan syok
Bimbel UKDI MANTAP
Metritis: Tatalaksana
Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan eksplorasi digital dan keluarkan bekuan
serta sisa kotiledon. Gunakan forsep ovum atau kuret tumpul besar bila perlu
Jika tidak ada kemajuan dan ada peritonitis (demam, nyeri lepas dan nyeri
abdomen), lakukan laparotomi dan drainaseabdomen bila terdapat pus.
208
Postpartum Hemorrhage
A = airway
B = breathing
C = circulation
209
Postpartum Hemorrhage
TATALAKSANA - ABC s
Nilai jalan nafas, pernafasan,
sirkulasi
Beri oksigen
Bila menemukan tanda-tanda
syok, lakukan
penatalaksanaan syok
Pasang infus intravena
dengan kanul berukuran
besar (16 atau 18) dan mulai
berikan kristaloid
Awasi TD, Nadi, pernafasan
210
Bimbel UKDI MANTAP
Postpartum Hemorrhage
213
Postpartum Hemorrhage
Tatalaksana - Oxytocin
20-40 unit oksitosin dalam 1000 ml lar NaCl
0.9%/RL, 60 tpm, dan 10 unit IM
Lanjutkan infus oksitosin 20 unit dalam 1000 ml
NaCl/RL kec 40 tpm hingga perdarahan berhenti
214
Postpartum Hemorrhage
216
Postpartum Hemorrhage
217
Postpartum Hemorrhage
Definisi:
Tertinggalnya plasenta dalam uterus setelah 30
menit bayi lahir.
Jangan memberikan
ergometrin kontraksi
uterus tonik plasenta
sulit keluar!!
Lakukan penjahitan
Dosis awal IV: 20U/L infus IM/IV : 0,2 mg (pelan2) Oral 600 g atau
elektrolit (60 tpm) rektal 400g
IM : 10U
Dosis IV: 20U dlm 1 liter Ulangi 0,2mg setelah 15 400g 2-4 jam
Pemeliharaan infus (40 tts/m) menit setelah dosis awal
Definisi
PPI atau Persalinan Preterm: persalinan yang terjadi
sebelum usia kehamilan 37 minggu
Diagnosis:
Usia kehamilan <37 minggu
Terjadi kontraksi 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali
dalam 60 menit diikuti dengan perubahan serviks yang
progresif
Pembukaan serviks 2 cm
Faktor Risiko
Usia ibu <18 tahun atau >40 tahun
Hipertensi
Perkembangan janin terhambat
Solusio plasenta
Plasenta previa
Ketuban pecah dini
Infeksi intrauterine
Bakterial vaginosis
Serviks inkompetens
Kehamilan ganda
Penyakit periodontal
Riwayat persalinan preterm sebelumnya
Kurang gizi
Merokok
Manajemen
Tatalaksana Umum
Tatalaksana utama mencakup pemberian tokolitik, kortikosteroid, dan
antibiotika profilaksis. Namun beberapa kasus memerlukan penyesuaian.
Tatalaksana Khusus
Jika ditemui salah satu dari keadaan berikut ini, tokolitik tidak perlu
diberikan dan bayi dilahirkan secara pervaginam atau perabdominam
sesuai kondisi kehamilan:
Usia kehamilan di bawah 24 dan di atas 34 minggu
Pembukaan > 3 cm
Ada tanda korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklampsia, atau
perdarahan aktif
Ada gawat janin
Janin meninggal atau adanya kelainan kongenital yang kemungkinan
hidupnya kecil
Manajemen
Lakukan terapi konservatif (ekspektan) dengan tokolitik, kortikosteroid,
dan antibiotika jika syarat berikut ini terpenuhi:
A - (Tali Pusat Terkemuka) B - Cord presenting in front of the C - Frank breech presentation
fetal head; may be seen in the vagina with prolapsed cord
(Tali Pusat Menumbung) (Tali Pusat Menumbung)
Tatalaksana Khusus
Di rumah sakit, bila persalinan pervaginam
tidak dapat segera berlangsung (persalinan
kala I), lakukan seksio sesarea.
Bila persalinan pervaginam dapat segera
berlangsung (persalinan kala II), pimpin
persalinan sesegera mungkin.
Siapkan segera resusitasi neonatus
Bimbel UKDI MANTAP
Prolaps Tali Pusat
Tuberkulosis
Malaria
Varicella
Penyakit Tiroid
Demam Tifoid
Asma Akut
Mastitis
Anenchepaly
Other drugs
Tatalaksana Khusus
Pemberian insulin dimulai dengan dosis kecil yaitu 0,5-1,5 unit/kgBB/ hari.
Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan pemeriksaan tinggi fundus uteri, USG,
dan kardiotokografi.
Penilaian fungsi dinamik janin plasenta (FDJP) dilakukan tiap minggu sejak usia
kehamilan 36 minggu
Skor <5 merupakan tanda gawat janin dan indikasi untuk melakukan seksio sesarea. Lakukan
amniosentesis dahulu sebelum terminasi kehamilan bila usia kehamilan <38 minggu untuk memeriksa
kematangan janin.
Skor >6 menandakan janin sehat dan dapat dilahirkan pada umur kehamilan aterm dengan persalinan
normal. u Bila usia kehamilan telah mencapai 38 minggu dan janin tumbuh normal, tawarkan
persalinan elektif dengan induksi maupun seksio sesarea untuk mencegah distosia bahu.
Lakukan skrining diabetes kembali 6-12 minggu setelah bersalin. Ibu dengan riwayat
diabetes melitus gestasional perlu diskrining diabetes setiap 3 tahun seumur hidup.
Bimbel UKDI MANTAP
TB on pregnancy and lactation
KONTRA INDIKASI :
STREPTOMYCIN
OTOTOKSIK pd janin Efek teratogenik tidak terbukti
Nefrotoksik
Neurotoksik pd n 8 Semua jenis OAT aman untuk ibu menyusui
Bimbel UKDI MANTAP
Bimbel UKDI MANTAP
Varicella
Tatalaksana pada wanita hamil yang terinfeksi (menunjukkan manifestasi klinis)
atau terpapar kontak (kontak langsung di dalam ruangan dengan orang yang
infeksius* selama 1 jam atau lebih): Segera rujuk ke dokter spesialis
obstetrik dan ginekologi. Ibu hamil yang terinfeksi atau memiliki riwayat
terpapar kontak harus diisolasi terutama dari bayi dan ibu hamil lainnya.
Asiklovir paling efektif jika diberikan dalam 24 jam setelah lesi timbul atau
setelah terpapar kontak
Asiklovir aman diberikan pada ibu dengan usia kehamilan di atas 20 minggu.
Pada usia kehamilan sebelum itu,Bimbel
asiklovir harus diberikan dengan hati-hati.
UKDI MANTAP
THYROID DISORDER AND PREGNANCY
The neural tube is a narrow channel that folds and closes between the 3rd
and 4th weeks of pregnancy to form the brain and spinal cord of the embryo.
Causes :
Inadequate folic acid
IDDM menunda AFP
Maternal hypertermia
Genetics
ROM
CDC recommends the use of folic acid supplementation (4 mg per day) for
women who previously have had an infant or fetus with spina bifida,
anencephaly, or encephalocele.
FAMILY PLANNING
Alamiah:
Metode Kalender
Senggama Terputus
Penghalang:
Kondom (Pria dan Wanita)
Diafragma
Hormonal KB
Pil Kombinasi, Pil Progestin
Implant
Suntik Kombinasi, Suntik
Progestin
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Penghalang:
Tubektomi
Vasektomi
Lain-lain
Suppresses
hormones
responsible for
ovulation
Thickens
cervical mucus
to block sperm
Most common:
- KB sebelumnya
hormonal bs lgsg
diganti minipil - Lupa minum 1 hari
hari berikut minum 2
- KB sebelumnya KB
suntik minipil diberi di - Lupa 2 hari minum 2
jadwal selanjutnya saat ingat, besoknya
minum 2 kembali ke
- KB lain dpt lgsg ganti jadwal + kb pendukung
Mual, pusing, Tes kehamilan, px ginekologi tdk hamil minum pil saat
muntah makan malam/sebelum tidur
NET-EN (norethisterone
enanthate)
Injection every 2
months (8 weeks)
Pascapersalinan
Minilaparotomi Subumbilikus
Interval
Minilaparotomi Suprapubik
Laparoskopi
Bimbel UKDI MANTAP
Tubektomi:
Mekanisme Kerja
Mencegah pertemuan
sperma dengan sel telur
(fertilisasi) dengan jalan
menutup atau oklusi
saluran telur (tuba fallopii)
Tubektomi Mini-laparotomi:
MetodePomeroy
Extra-
retroperitoneal
312
Kontrasepsi Metode Operatif
Cincin
Tuba
Sebaiknya hindari sanggama selama 1 minggu atau klien siap untuk itu
Pesankan untuk kembali setelah 1 minggu jika menggunakan benang jahit yang
tidak dapat diserap (non-adsorbable)
Bimbel UKDI MANTAP
MOP
Kemudian vasa diambil dengan klem diseksi dan dioklusi, baik yang
kiri maupun yang kanan (hanya melalui satu lubang)
Pastikan area luka diseksi/insisi tetap bersih, kering dan terbalut selama
3 hari.
Klien boleh mandi setelah 24 jam tetapi luka harus tetap kering. Setelah
3 hari, klien boleh membersihkan luka dengan sabun dan air bersih
Gunakan penyangga skrotum, jaga agar area operasi tetap kering dan
istirahatlah selama 2 hari.
Untuk memastikan tidak ada sperma dalam cairan mani, lakukan uji air
mani setelah 3 bulan operasi.
Bimbel UKDI MANTAP