Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
FOLLOW UP
Identitas
Pasien
. IDENTITAS
Nama
: Tn. Ahmad
Umur
: 71 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Tj hutan, pulau petong,
pulau abang, galang
Tanggal Masuk RS : 10 Juni 2016
No. RM
: 154775
I
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Keluhan
Utama
RPS
(Riwayat
Penyakit
Sekarang)
Diagnosis
FOLLOW UP
Riwayat
Penyakit
Dahulu
Riwayat
penyakit
keluarga
HT (+)
Riwayat stroke sebelumnya (-)
DM II (-)
Keluarga pasien mengatakan, mempunyai
penyakit darah tinggi di dalam
keluarganya.
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
FOLLOW UP
PEMERIKSAAN
FISIK
Vital sign
Status Present :
Keadaan Umum
:Lemah
Kesadaran
: GCS E4M6V5
BB
:70kg
TD : 170/90
Nadi : 98x/menit
RR : 24x/m
Temp : 36,40C
Pemeriksaan Fisik :
Mata : CA -/-. SI -/- , Pupil isokor, 2,5mm ODS
Hidung : sekret (-), Epistaksi (-), Deformitas (-)
Mulut : Sianosis (-), Perdarahan (-)
Leher : KGB (-)
Thorax : Vesikuler, RH (-), WH (-)
: Cor : BJ I II Reguler Murni Gallop (-), Murmur
(-)
Abdomen : Distended (-), Simetris (+), Hepar / limpa
tak teraba, BU
(+) (Normal).
Ekstremitas : Akrla hangat, CRT <2,
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
Identitas
Pasien
Anamnesis
PEMERIKSAAN
FISIK
ST NEUROLOGIS
MOTORIK K
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
SENSORIK
Diagnosis
FOLLOW UP
REFLEKS FISIOLOGIS
N
N
REFLEKS PATOLOGIS
N +
N +
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
Pem.penunjang
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
FOLLOW UP
Penatalaksana
an
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
Diagnosis
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
penunjang
Diagnosis
FOLLOW UP
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
Tindakan Awal
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
penunjang
PENATALAKSANAAN
Konservatif :
IVFD RL 20 TPM
Protamin : Mecobalamin / 24 jam drip
Neuro Protector : Citicoline 250mg/ 12 jam
Antagonist H2 reseptor : Ranitidine/12 jam
Anti Agregasi Trombosit : Aspilet 80mg/ 1x4 tab
Diagnosis
TINDAKAN
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
S : kelemahan anggota gerak kiri (+) Mual muntah (-), Nyeri Tungkai
atas kanan bila gerak (+) berkurang, Sakit kepala (+)
O : GCS : E4 M6 Vx TD : 170/90
Motorik (K)
R. PATOLOGIS
FKL : Normal
5
1
+
RM : KK (-), KS (-)
Ncr : pupil isokor 2,5mm ODS
5
1
+
RCL (+), RCTL (+)
R. FISIOLOGIS
: Parese NVII, NXII (S),
N
Autonom : Normal
A : Hemiparese Sinistra, ec HS
N
: Hipertensi
P : Citicoline 250mg/ 12jam IV
: Ranitidin 50mg/ 12jam IV
: Mecobalamin 1amp/24 jam/drip
: Asam Traneksamat 500mg/ 8jam
: Manitol 20% 100cc/4jam drip
: Amlodipin 10mg 1-0-0
: Valsartan 80mg 0-0-1
: Ketorolac 30mg/ 8jam
Bedrest
SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
S : kelemahan anggota gerak kiri (+) Mual muntah (-), Nyeri Tungkai
atas kanan bila gerak (+) berkurang, Sakit kepala (+) berkurang
O : GCS : E4 M6 Vx TD : 140/90
Motorik (K)
R. PATOLOGIS
FKL : Normal
5
1
+
RM : KK (-), KS (-)
Ncr : pupil isokor 2,5mm ODS
5
1
+
RCL (+), RCTL (+)
R. FISIOLOGIS
: Parese NVII, NXII (S),
N
Autonom : Normal
A : Hemiparese Sinistra, ec HS
N
: Hipertensi
P : Citicoline 250mg/ 12jam IV
: Ranitidin 50mg/ 12jam IV
: Mecobalamin 1amp/24 jam/drip
: Asam Traneksamat 500mg/ 8jam
Stop
: Manitol 20% 100cc/4jam drip
: Amlodipin 10mg 1-0-0
: Valsartan 80mg 0-0-1
: Ketorolac 30mg/ 8jam
Bedrest
SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
S : kelemahan anggota gerak kiri (+) Mual muntah (-), Nyeri Tungkai
atas kanan bila gerak (+) berkurang, Sakit kepala (+) berkurang
O : GCS : E4 M6 Vx TD : 140/90
Motorik (K)
R. PATOLOGIS
FKL : Normal
5
1
+
RM : KK (-), KS (-)
Ncr : pupil isokor 2,5mm ODS
5
1
+
RCL (+), RCTL (+)
R. FISIOLOGIS
: Parese NVII, NXII (S),
N
Autonom : Normal
A : Hemiparese Sinistra, ec HS
N
: Hipertensi
P : Citicoline 250mg/ 12jam IV
: Ranitidin 50mg/ 12jam IV
: Mecobalamin 1amp/24 jam/drip
: Asam Traneksamat 500mg/ 8jam
Stop
: Manitol 20% 100cc/4jam drip
: Amlodipin 10mg 1-0-0
: Valsartan 80mg 0-0-1
: Ketorolac 30mg/ 8jam
Bedrest
SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
S : kelemahan anggota gerak kiri (+) Mual muntah (-), Nyeri Tungkai
atas kanan bila gerak (+) berkurang, Sakit kepala (+) berkurang
O : GCS : E4 M6 Vx TD : 130/90
Motorik (K)
R. PATOLOGIS
FKL : Normal
5
1
+
RM : KK (-), KS (-)
Ncr : pupil isokor 2,5mm ODS
5
1
+
RCL (+), RCTL (+)
R. FISIOLOGIS
: Parese NVII, NXII (S),
N
Autonom : Normal
A : Hemiparese Sinistra, ec HS
N
: Hipertensi
P : Citicoline 250mg/ 12jam IV
: Ranitidin 50mg/ 12jam IV
: Mecobalamin 1amp/24 jam/drip
: Asam Traneksamat 500mg/ 8jam
Stop
: Manitol 20% 100cc/4jam drip
: Amlodipin 10mg 1-0-0
: Valsartan 80mg 0-0-1
: Ketorolac 30mg/ 8jam
Bedrest
SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
S : kelemahan anggota gerak kiri (+) Mual muntah (-), Nyeri Tungkai
atas kanan bila gerak (+) berkurang, Sakit kepala (+) berkurang
O : GCS : E4 M6 Vx TD : 130/90
Motorik (K)
R. PATOLOGIS
FKL : Normal
5
1
+
RM : KK (-), KS (-)
Ncr : pupil isokor 2,5mm ODS
5
1
+
RCL (+), RCTL (+)
R. FISIOLOGIS
: Parese NVII, NXII (S),
N
Autonom : Normal
A : Hemiparese Sinistra, ec HS
N
: Hipertensi
P : Citicoline 250mg/ 12jam IV
: Ranitidin 50mg/ 12jam IV
: Mecobalamin 1amp/24 jam/drip
: Asam Traneksamat 500mg/ 8jam
Stop
: Manitol 20% 100cc/4jam drip
: Amlodipin 10mg 1-0-0
: Valsartan 80mg 0-0-1
: Ketorolac 30mg/ 8jam
Bedrest
SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
S : kelemahan anggota gerak kiri (+) tdr tdk bisa (+), Nyeri Tungkai atas kanan
bila gerak (+) berkurang, Sakit kepala (+) berkurang, luka lecet di bokong kiri
O : GCS : E4 M6 Vx TD : 130/90
Motorik (K)
FKL : Normal
R. PATOLOGIS
RM : KK (-), KS (-)
5
1
+
Ncr : pupil isokor 2,5mm ODS
RCL (+), RCTL (+)
5
1
+
: Parese NVII, NXII (S),
R. FISIOLOGIS
Autonom : Normal
N
A : Hemiparese Sinistra, ec HS
: Hipertensi
N
P : Citicoline 250mg/ 12jam IV
: Ranitidin 50mg/ 12jam IV
: Mecobalamin 1amp/24 jam/drip
: Amlodipin 10mg 1-0-0
: Valsartan 80mg 0-0-1
: Tramadol 50mg/ 12 jam
: Alfrazolam 0,5mg/ 0-0-1
: Bioplacenton salep 2x1
Boleh belajar duduk
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
S : kelemahan anggota gerak kiri (+) tdr bisa (+), Nyeri Tungkai atas kanan bila
gerak (+) berkurang, Sakit kepala (+) berkurang, luka lecet di bokong kiri
O : GCS : E4 M6 Vx TD : 130/90
Motorik (K)
FKL : Normal
R. PATOLOGIS
RM : KK (-), KS (-)
5
1
+
Ncr : pupil isokor 2,5mm ODS
RCL (+), RCTL (+)
5
1
+
: Parese NVII, NXII (S),
R. FISIOLOGIS
Autonom : Normal
N
A : Hemiparese Sinistra, ec HS
: Hipertensi
N
P : Citicoline 250mg/ 12jam IV
: Ranitidin 50mg/ 12jam IV
: Mecobalamin 1amp/24 jam/drip
: Amlodipin 10mg 1-0-0
: Valsartan 80mg 0-0-1
: Tramadol 50mg/ 12 jam
: Bioplacenton salep 2x1
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
S : kelemahan anggota gerak kiri (+) tdr bisa (+), Nyeri Tungkai atas kanan
bila gerak (+) berkurang, Sakit kepala (+) berkurang, luka lecet di bokong kiri
O : GCS : E4 M6 Vx TD : 130/90
Motorik (K)
FKL : Normal
R. PATOLOGIS
RM : KK (-), KS (-)
5
1
+
Ncr : pupil isokor 2,5mm ODS
RCL (+), RCTL (+)
5
1
+
: Parese NVII, NXII (S),
R. FISIOLOGIS
Autonom : Normal
N
A : Hemiparese Sinistra, ec HS
: Hipertensi
N
P : Citicoline 250mg/ 12jam IV
: Ranitidin 50mg/ 12jam IV
: Mecobalamin 1amp/24 jam/drip
: Amlodipin 10mg 1-0-0
: Valsartan 80mg 0-0-1
: Tramadol 50mg/ 12 jam
Acc Rawat jalan
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
DEFINISI STROKE HAEMORHAGE :
Menurut Doenges(2000) stroke merupakan kelainan serebrovaskuler
menunjukan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsional
maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari
pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak.
Menurut Batticaca (2008) stroke adalah suatu keadaan yang timbul
karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan
terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang
menderita kelumpuhan atau kematian.
Menurut Corwin (2009) ada dua klasifikasi umum cedera vascular
serebral (stroke) yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik terjadi
akibat penyumbatan aliran darah arteri yang lama kebagian otak. Stroke
Hemoragik terjadi akibat perdarahan dalam otak.
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
ETIOLOGI
Hipertensi
Pecahnya arteriola kecil dikarenakan oleh perubahan degeneratif akibat hipertensi
yang tidak terkontrol; resiko tahunan perdarahan rekuren adalah 2%, dapat
dikurangi dengan pengobatan hipertensi; diagnosis berdasarkan riwayat klinis
Amyloid Angiopathy : Pecahnya arteri ukuran kecil dan menengah, dengan deposisi
protein -amyloid; dapatberupa perdarahan lobar pada orang berusia diatas
70 tahun; risiko tahunanperdarahan rekuren adalah 10,5%; diagnosis
berdasarkan riwayat klinis dan jugaimaging seperti CT Scan, MRI, dan juga
Angiography
Aneurisma intracranial : Pecahnya pelebaran sakular dari arteri ukuran medium,
biasanya berhubungan denganperdarahan subarachnoid; Resiko perdarahan
rekuren adalah 50% dalam 6 bulan pertama, dimana berkurang 3% tiap tahunnya,
surgical clipping atau pemasangan endovascular coils dapat secara signifikan
mengurangi resiko perdarahan rekuren;diagnosis berdasarkan imaging sperti MRI
dan angiografi.
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
Manifestasi Klinis
1. Putaminal Hemorrhages
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
Manifestasi Klinis
2. Thalamic Hemorrhages
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
Manifestasi Klinis
3. Pontine Hemorrhages
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
Manifestasi Klinis
4. Cerebelar Hemorrhages
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
Bagaimana Patofisiologi Non Haemorhage
Stroke Pada Kasus ini?
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
Diagnosis :
ASGM : aspek yang dinilai meliputi berikut :
1.Penurunan kesadaran,
2.Nyeri kepala,
3.refleks babinski
Jika terdapat 2 3 kriteria tersebut dapat di tegakan stroke hemoragik,
Jika hanya Nyeri kepala atau penurunan kesadaran dapat ditegakan stroke hemoragik
Jika hanya babinski positif dan penurunan kesadaran -, nyeri kapala -, dapat di tegakan stroke iskemik,
Jika hanya babinski positif atau ketiga kriteria nya tidak ada di tegakan stroke iskemik
Siriraj :
Sedangkan Siriraj stroke score dapat dihitung menggunakan rumus berikut:(2.5 x tingkat kesadaran) + (2 x muntah) +
(2 x pusing) + (0.1 x tekanan darah diastolik) - (3
x atheroma markers) - 12.
Keterangan:
Derajat kesadaran: Sadar penuh = 0, Somnolen = 1, Koma = 2
Nyeri kepala: Tidak ada = 0, Ada = 1
Vomitus: Tidak ada = 0, Ada = 1
Ateroma : Tidak ada penyakit jantung, DM = 0, Ada = 1
Dengan hasil sebagai berikut:
SS > 1 = Stroke Hemoragik
-1 > SS > 1 = Perlu pemeriksaan penunjang (Ct- Scan)
SS < -1 = Stroke Non Hemoragik
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
Diagnosis :
1. Evaluasi cepat dan diagnosis
Oleh karena jendela terapi stroke akut sangat pendek, evaluasi dan diagnosis klinik harus
cepat. Evaluasi gejala dan tanda klinik meliputi:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan neurologik dan skala stroke.
4. Studi diagnostik stroke akut meliputi CT scan tanpa kontras, KGD, elektrolit darah,
tes fungsi ginjal, EKG, penanda iskemik jantung : darah rutin, PT/INR, aPTT, dan
saturasi oksigen
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan :
Adapun penatalaksanaan stroke meliputi (PERDOSSI, 2007) :
Terapi Umum :
a)Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
- Perbaikan jalan nafas dengan pemasangan pipa orofaring.
- Pada pasien hipoksia diberi suplai oksigen
b. Stabilisasi hemodinamik
- Berikan cairan kristaloid atau koloid intravena (hindari cairan hipotonik)
- Optimalisasi tekanan darah
-Bila tekanan darah sistolik < 120mmHg dan cairan sudah mencukupi, dapat diberikan obat-obat vasopressor.
-Pemantauan jantung harus dilakukan selama 24 jam pertama. Bila terdapat CHF, konsul ke kardiologi.
c. Pemeriksaan awal fisik umum
a)Tekanan darah
b)Pemeriksaan jantung
c)Pemeriksaan neurologi umum awal
d)Derajat kesadaran
e)Pemeriksaaan pupil dan okulomotor
f)Keparahan hemiparesis
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
D. Pengendalian peninggian TIK
Pemantauan ketat terhadap risiko edema serebri harus dilakukan dengan memperhatikan perburukan gejala
dan tanda neurologik pada hari pertama stroke
Monitor TIK harus dipasang pada pasien dengan GCS < 9 dan pasien yang mengalami penurunan kesadaran
Sasaran terapi TIK < 20 mmHg
- Elevasi kepala 20-30.
- Hindari penekanan vena jugulare
- Hindari pemberian cairan glukosa atau cairan hipotonik
- Hindari hipertermia
- Jaga normovolemia
- Osmoterapi atas indikasi: manitol 0,25-0,50 gr/kgBB, selama >20 menit, diulangi setiap 4-6 jam, kalau perlu
diberikan furosemide dengan dosis inisial 1 mg/kgBB IV.
- Intubasi untuk menjaga normoventilasi.
- Drainase ventrikuler dianjurkan pada hidrosefalus akut akibat stroke iskemik serebelar
e. Pengendalian Kejang
Bila kejang, berikan diazepam bolus lambat IV 5-20 mg dan diikuti phenitoin loading dose 15-20 mg/kg bolus
dengan kecepatan maksimum 50 mg/menit
Pada stroke perdarahan intraserebral dapat diberikan obat antiepilepsi profilaksis,selama 1 bulan dan
kemudian diturunkan dan dihentikan bila kejang tidak ada.
f. Pemeriksaan penunjang
EKG
Laboratorium: kimia darah, fungsi ginjal, hematologi dan faal hemostasis, KGD, analisa urin, AGDA dan
elektrolit.
Bila curiga PSA lakukan punksi lumbal
Pemeriksaan radiologi seperti CT scan dan rontgen dada
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
B. Penatalaksanaan Umum di Ruang Rawat Inap
1. Cairan
Berikan cairan isotonis seperti 0,9% salin , CVP pertahankan antara 5-12 mmHg.
Kebutuhan cairan 30 ml/kgBB.
Balans cairan diperhitungkan dengan mengukur produksi urin sehari ditambah pengeluaran
cairan yanng tidak dirasakan.
Elektrolit (sodium, potassium, calcium, magnesium) harus selalu diperiksaa dan diganti bila
terjadi kekuranngan.
Asidosis dan alkalosis harus dikoreksi sesuai dengan hasil AGDA.
Hindari cairan hipotonik dan glukosa kecuali hipoglikemia.
2. Nutrisi
Nutrisi enteral paling lambat dalam 48 jam.
Beri makanan lewat pipa orogastrik bila terdapat gangguan menelan atau kesadaran
menurun.
Pada keadaan akut kebutuhan kalori 25-30 kkal/kg/hari
3. Pencegahan dan mengatasi komplikasi
Mobilisasi dan penilaian dini untuk mencegah komplikasi subakut (aspirasi, malnutrisi,
pneumonia, DVT, emboli paru, dekubitus, komplikasi ortopedik dan fraktur)
Berikan antibiotik sesuai indikasi dan usahakan tes kultur dan sensitivitas kuman.
Pencegahan dekubitus dengan mobilisasi terbatas.
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
4. Penatalaksanaan medik yang lain
Hiperglikemia pada stroke akut harus diobati dan terjaga normoglikemia.
Jika gelisah dapat diberikan benzodiazepin atau obat anti cemas lainnya.
Analgesik dan anti muntah sesuai indikasi
Berikan H2 antagonist, apabila ada indikasi.
Mobilisasi berthap bila hemodinamik dan pernafasan stabil.
Rehabilitasi
Edukasi keluarga.
Discharge planning
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
- Pasien dengan perdarahan kecil (<10 cm3) atau defisit neurologis minimal
- Pasien dengan GCS 4. Meskipun pasien GCS 4 dengan perdarahan serebelar disertai
batang otak masih mungkin untuk life saving.
Dioperasi bila (surgical candidate)
- Pasien dengan perdarahan serebelar >3 cm dengan perburukan klinis atau kompresi batang
otak dan hidrosefalus dari obstruksi ventrikel harus secepatnya dibedah
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
PEMBAHASAN
Prognosis :
Prognosis bervariasi tergantung dari keparahan stroke, lokasi dan volume
perdarahan. Semakin rendah nilai SKG maka prognosis semakin buruk
dan tingkat mortalitasnya tinggi. Semakin besar volume perdarahan
maka prognosis semakin buruk. Dan adanya darah di dalam ventrikel
berhubungan dengan angka mortalitas yang tinggi. Adanya darah di
dalam ventrikel meningkatkan angka kematian sebanyak 2 kali lipat
(Nassisi, 2009).
KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.K BIMA SAKTI S.KED - M.
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
Patofisiologi aterosklerotik, Kaskade
iskemik ?
Jenis Edema cerebri : Sitotoksik,
Vasogenic, Interstitial, ?
Score siriraj, gajah mada, hasanudin, ?
Cara membedakan Emboli dan
trombosis (NHS) ?
Klasifikasi Bamford ?