ASKEB
HPL : +7 -3 +1
IMT : BB / TB (m2)
19,8-26,8 = normal
<19,8 = underweight
26, 8 – 29 = overweight
>29,0 = obes
Penambahan bb
Nilai IMT TM I TM II
normal
Rendah ( <
19,8) 17,5-18
2,3 0,49
Normal ( 19,8- 11,5-16
26) 1,6 0,44
7-11,5
Tinggi (26,1-29) 0,9 0,3
6
Obes ( > 29)
Djj
Pergerakan janin
Rahim membesar
Tanda hegar : ismus Rahim hipertrofi sehingga bertambah panjang,
lunak pada perabaan
Braxthon hicks
BMR meningkat
Ball (+)
Amenore
Nausea
Anoreksia
Emesis
Hipersalivasi
Miksing
Pusing
Obstipasi
Hiperpigmentasi
Varises
Payudara tegang
Perubahan perasaan
BB meningkat
Diagnose banding
Kistoma ovarii
Mioma uteri
Retensi urine
ANC 7 T
Timbang bb, tfu, TD, TT, Tablet fe, Tes PMS, Temu wicara
ANC minimal
TM 1 : 1 kali
TM 2 : 1 kali
TM 3 : 2 kali
Kunjungan ulang
Pengukuran TFU > 12 minggu dgn palpasi, > 22 mg dgn pita ukur
1. Sering bak
3. Hemoroid
6. Mengidam ( pica)
Tekuk lutut kea rah abdomen, mandi air hangat, gunakan bantalan
pemanas pada area sakit
Makan sedikit tapi sering, hindari makan berlemak dan berbau tajam, tidur
kaki ditinggikan
Posisi tubuh yang baik, gunakan Kasur yang keras, gunakan bantal ketika
tidur
11.Varises
Tinggikan kaki sewaktu berbaring, jaga kaki agar tidak bersilang, hindari
berdiri dan duduk terlalu lama, senam
Zat besi : 3, 5 mg/hari, selama hamil tambahan suplemen zat besi sejak
minggu ke-12 sebanyak 90 tablet
Kalsium : 400 mg/hari
Asam folat : meningkat 2 kali lipat 0,4 mh/ hari, ada riwayat anak cacat
menjadi 4 mg /hari
Bagian Luar
1. Mons Pubis
Mons Pubis atau Mons Veneris. Mons pubis, atau yang juga disebut
dengan mons veneris merupakan bagian terluar dari organ reproduksi
pada perempuan. Bagian ini berbentuk segitiga yang melindung tulang
kemaluan (Simfisis pubis). Pada bagian ini juga terdapat jaringan kulit,
jaringan lemak, jaringan ikat, kelenjar keringat dan juga akar rambut.
2. Labia Mayor
Labia mayor disebut juga sebagai bibir kemaluan. Bagian ini berupa lipatan
yang menyerupai bibir yang merupakan kelanjutan dari mons pubis. Labia
mayor dibedakan menjadi dua berdasarkan letaknya, yaitu permukaan luar
dan permukaan dalamnya. Pada bagian luar labia mayora ini dilapisi sel
epitel bertanduk serta terdapat akar rambut. Sedangkan pada bagian labia
mayora sebelah dalam, atau yang menghadap ke labia minora tampak licin
karena banyak terdapat jaringan lemak, tidak mempunyai kelenjar
sebacea, folikel rambut dan kelenjar keringat
3. Labia Minor
Labia minora atau yang biasa disebut sebagai bibir kecil kemaluan berada
disebelah dalam, tepatnya setelah labia mayora dan sebelum vagina. Pada
dasarnya labia minora sama dengan labia mayora, yang membedakan
hanya pada labia minora tidak terdapat akar rambut dan memiliki banyak
pembuluh darah.
4. Klitoris
Klitoris pada organ reproduksi perempuan memeiliki struktur yang sama
dengan penis pada organ reproduksi laki laki. Struktur penis yang juga
terdapat pada klitoris yakni corpora cavernosa .Yang membedakan adalah
pada organ reproduksi perempuan bagian ini mengalami pertumbuhan
yang tidak sempurna sehingga terjadi rudimenter atau mengecil. Organ ini
memiliki sifat yang sasma dengan penis, yaitu bersifat ekertil. Klitoris
terletak didalam lania minora dan sebelah atas dari vagina. Permukaan
klitoris diselaputi oleh epitel berlapis pipih tak bertanduk, banyak juga
ditemukan pembuluh darah serta ujung-ujung saraf sensorik.
5. Selaput Dara
lubang vagina tertutup oleh membran tipis yang disebut Hymen atau
selaput dara. Pada organ ini terdapat lubang kecil sebagai jalan keluar
darah saat menstruasi. Hymen biasanya dijadikan acuan atau sebagai
penanda keperawanan seseorang. Hal ini disebabkan karena
hymenmemeiliki struktur yang tipis dan mudah sobek.
6. Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga kemaluan, yang terletak di labia minora dan
merupakan muara dari saluran uretra serta lubang vagina atau intruitus
vagina. Maka dari itu struktur ini disebut juga sebagai struktur terluar dari
bagian luar organ reproduksi perempuan.
Bagian Dalam
1. Vagina
Jika diperhatikan secara anatominya, vagina berada diantara rectum dan
kandung kemih. Vagina terbagi menjadi 3 berdasarkan strukturnya, lapisan
pertama berupa selaput lender, kedua lapisan muscular, dan ketiga lapisan
paling dalam.
Pada lapisan pertama berupa selaput lendir, walaupun vagina tidak
memiliki kelenjar lendir vagina akan selalu basah karena selalu dibasahi
oleh cairan yang berasal dari rahim. Pada saat bersenggama dan
melahirkan, dinding mukosa yang berhimpitan akan terbuka, namun saat
vagina tidak terjadi rengsangan apapun maka bagian ini akan tertutup
rapat. Lapisan kedua merupakan lapisan muscular yang tersusun dari otot-
otot yang berasal dari sphincter ani atau otot anus. Lapisan ketiga adalah
lapisan paling dalam, tersusun dari jaringan ikat.
2. Uterus
Menempelnya embrio hasil pembuahan sperma pada ovum sampai
tumbuh dan berkembang menjadi janin yang siap dilahirkan berada di
uterus. Uterus mempunyai rongga dengan bagian atas lebih lebar. Pada
kondisi tidak sedang hamil dan atau setelah melahirkan, uterus memiliki
masa sebesar 30 gram dengan bentuk menyerupai buah pir. Uterus Pada
anak anak berukuran 2-3 cm, pada kondisi nullipara atau belum pernah
hamil dan melahirkan berukuran 6-8 cm, pada kondisi multipara 8-9 cm.
uterus terdiri dari lapisan-lapisan otot yang kuat dan elastic, yang mampu
menyesuaikan diri ketika terjadi fase kehamilan. Struktur penyusun uterus
lapisan otot juga terdapat jaringan ikat serta ligament, hal ini berfungsi
mempertahankan posisinya. tiga lapisan yang menyusun dinding uterus
dijelaskan sebagai berikut
Peritoneum tersusun dari jaringan ikat, pembuluh limfe serta saraf.
Perimetrium, bagian terluar uterus yang bersinggungan langsung dengan
rongga perut.
Myometrium, merupakan bagian tengah dan paling tebal. Lapisan -lapisan
otot polos serta dilengkapi oleh pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf
mendominasi bagian myometrium. Otot-otot polos pada myometrium
memiliki fungsi penting saat proses kontraksi-relaksasi saat persalinan.
Ketika terjadi kehamilan, otot-otot pada uterus juga akan bertambah tebal.
Endometrium, Endomentrium merupakan bagian yang menebal ketika
terjadi ovulasi, Penebalan ini terjadi dalam rangka mempersiapkan diri
untuk menerima embrio yang telah dibuahi. Namun dinding Endomentrium
akan meluruh saat tidak ada pembuahan atau menstruasi.hal ini terjadi
karena Endomentrium yang mengandung banyak pembuluh darah serta
lapisan epitel, guna mendukung tumbuh dan berkembangnya embrio
selama proses kehamilan.
Secara anatomi-histologi, organ uterus juga dibagi menjadi beberapa
kuadran;
Pada bagian atas terdapat corpus uteri, cervix uteri, dan fundus uteri
Itsmus, adalah daerah sempit yang merupakan peralihan corpus menjadi
cervix
Portio vaginalis, merupakan penonjolan daerah cervix ke dalam vagina.
Bagian lain pada rahim akan mengalami perubahan struktur saat pra
ovulasi maupun pasca ovulasi , sedangkan bagian ini tidak mengalaminya.
3. Oviduk
oviduk atau Tuba fallopi, Oviduk merupakan sepasang saluran yang
menghubungkan antara ovarium dengan uterus. Oviduk mempunyai fungsi
yang cukup banyak dan penting. Pertama yaitu untuk menangkap telur
hasil ovulasi dari ovum, lalu sebagai tempat terjadinya fertilisasi oleh
sperma dan ovum, sebagai tempat pertumbuhan atau pembelahan embrio
sementara sebelum akhirnya melekat pada endometrium. Organ ini
memiliki panjang mulai dari 8 cm hingga 20 cm dengan diameter yang
berbeda-beda disepanjang bagiannya.
Bagian-bagian oviduk dapat dibagi menjadi;
Infundibulum – Infundibulum merupakan bagian dari tuba fallopi yang
terletak paling ujung atau paling dekat dengan ovarium. Infundibulum
berfungsi untuk menangkap ovum yang telah keluar dari jaringan ovarium,
ini sebabnya mengapa Infundibulum Memiliki lubang masuk yang lebar dan
berbentuk seperti corong. Pada sisi-sisi tepinya terdapat lipatan-lipatan
mukosa yang disebut fimbrae.
Ampulla – Ampulla adalah bagian terpanjang yang mencapai 2/3 panjang
tuba fallopi, memiliki karakteristik dinding yang tipis serta saluran yang
lebar,
Itsmus – Itsmus adalah saluran tuba fallopi dengan diameter yang lebih
sempit. Pada bagian Dindingnya dilengkapi lapisan otot yang cukup tebal.
Intra mural –Intra mural memiliki saluran yang sempit juga seperti itsmus,
serta menembus dinding uterus.
4. Ovarium
Ovarium adalah indung telur yang berfungsi sebagai organ penghasil sel
kelamin pada wanita. Organ ini berjumlah dua buah dan terletak di sisi
kanan dan kiri dari rahim dan berbentuk bulat lonjong.
Ovarium dibedakan menjadi dua bagian;
Cortex ovarium – Pada bagian inilah akan dihasilkan folikel ovarium atau
calon ovum beserta sel yang mengelilinginya, corpus luteum, dan corpus
albican. Bagian cortex pada ovarium tersusun oleh jaringan ikat padat,
sabut-sabut retikuler, tunika albiginea, serta ditutup oleh epitel permukaan.
Medula ovarium –Bagian medula terdiri dari jaringan ikat kendor dan
memiliki banyak pembuluh darah. pada medulla juga terdapat pembuluh
limfe, saraf, serta otot polos. Medula terletak lebih dalam daripada bagian
cortex.
Ovarium juga merupakan kelenjar endokrin. Sebgai kelenjar endokrin
ovarium berfungsi sebagai penghasil hormone. Dibawah ini merupakan
hormone yang disekresikan oleh ovarium.
Hormon Estrogen –Berperan sebagai stimulant pada indung telur untuk
memproduksi dan mematangkan sel telur, membantu mempersiapkan
rahim sebelum janin melekat. Estrogen juga mempengaruhi kelenjar
mammae dalam mempersiapkan asi.
Hormon Progesteron – Hormon ini merangsang sekresi dari kelenjar
uterine. Hormone ini membantu menguatkan jaringan rahim untuk
persiapan penempelan sel telur yang sudah dibuahi, Pemeliharaan
endometrium selama kehamilan, Mencegah indung telur menghasilkan sel
telur selama kehamilan. Hormone ini memiliki peranan yang penting dalam
tubuh perempuan.
Glandula Mammae (Kelenjar Payudara) – Glandula mammae sangat
berkaitan erat dengan sistem reproduksi wanita. Pertumbuhan dan
perkembangan kelenjar payudara dipengaruhi oleh keberadaan hormon
yang dihasilkan oleh ovarium. kelenjar payudara akan berkembang dengan
cepat seiring masa pubertas. Hal ini disebabkan bertambahnya jaringan
ikat dan lemak. Sedangkan kelenjarnya sendiri baru akan berfungsi ketika
terjadi kehamilan.
Tulang panggul terdapat sendi putar yang menempel pada tulang paha dan
tulang kaki. Ini menjaga tubuh tetap tegak, menekuk, dan memuntir serta
membantu seseorang untuk dapat berjalan atau berlari.
Panggul wanita berukuran lebih lebar dan lebih rendah daripada pria, hal
ini sebenarnya sesuai dengan kebutuhan wanita selama kehamilan dan
persalinan. Tulang panggul terdiri dari tiga tulang yang menyatu, yaitu
tulang pinggul, sakrum, dan tulang ekor.
Ilium, yaitu tulang terbesar atau utama tulang panggul. Tulang ini berada di
kedua sisi tulang belakang dan melengkung ke arah bagian depan tubuh.
Saat memegang perut, Anda akan merasakan adanya tulang yang
menonjol. Itu adalah bagian batas atas ilium yang disebut puncak iliaka.
Pubis, yaitu tulang yang berada di depan tulang pinggul dekat dengan alat
kelamin. Ada gabungan antara dua tulang pubis yang disebut simfisis
pubis, yaitu sendi tulang pubis yang sangat kuat. Saat melahirkan, ini
menjadi lebih fleksibel sehingga kepala bayi bisa lewat saat persalinan.
Ischium, yaitu tulang yang berada di bawah ilium dan di samping pubis.
Tulang ini tebal karena terbentuk dari dua tulang yang menyatu dan
melingkar. Di sinilah tulang paha bertemu dengan tulang panggul dan
menciptakan sendi panggul.
sumber: www.healthfixit.com
Kanal panggul
Area berbentuk bundar yang yang diliputi oleh tulang kemaluan di bagian
depan dan ischium di kedua sisi di belakangnya, disebut dengan kanal
panggul. Kanal ini memiliki bentuk melengkung karena perbedaan ukuran
bagian depan dan belakang yang diciptakan oleh tulang panggul. Ini
merupakan saluran yang harus dilewati oleh bayi ketika dilahirkan.
Pada daerah panggul wanita terdapat beberapa organ penting, seperti: