Anda di halaman 1dari 42

Perubahan

Anatomi Dan
Adaptasi
Fisiologi
Pada Ibu Hamil
Trimester I, II,
III
NAMA-NAMA KELOMPOK

 1. MARTAFINA SISILIA NUSMESE


2. MINCE BALUBUN
3. NUR AFIFAH JUFRI
4. NEVA FILAUMALY
 5. NONI REGINA PIPIANA
6. KANIA SIAHAYA
1. Sistem Reproduksi
a. UTERUS
Akan membesar pd bulan2 pertama di bawah
pengaruh estrogen&progesteron.
Pembesaran disebabkan :
1) Peningkatan vaskularisasi (peningkatan
peredaran darah) dan dilatasi (pelebaran)
pembuluh darah uterus
2)Hiperplasia (jml sel meningkat) dan hipertrofi
(uk sel meningkat) uterus
3)Perkembangan desidua.
Uterus Normal Uterus pd saat hamil
Berat uterus normal : 30 gr Berat uterus pd 40 minggu
(akhir kehamilan) : 1000gr
Bentuk : spt buah alpukat agak Bentuk : pd UK 4 bln (16
gepeng minggu) = bulat
Pd akhir kehamilan = lonjong spt
telur

Besar : telur ayam Besar : 8 minggu : sebesar telur


bebek.
12 minggu : sebesar telur angsa
(TFU teraba diatas simfisis)
16 minggu : sebesar kepala bayi
atau tinju orang dewasa

Posisi : antefleksi atau Posisi : UK 4 bln = msh didlm


retrofleksi, di dalam rongga rongga pelvis, semakin
pelvis membesar kmd memasuki
rongga abdomen
Uterus hamil sbg Uterus hamil sbg
organ pelvis organ abdomen
• Pertumbuhan rahim tidak sama kesemua arah,
tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat
didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim
bentuknya tidak sama = Tanda Piskacek.
• Ismus uteri pd awal kehamilan (TM I)
mengadakan hipertrofi shg lunak = tanda Hegar
• Tjd Braxton Hicks (UK 12 minggu) tjd krn
peregangan miometrium yg disebabkan oleh
tjdnya pembesaran uterus. Kontraksi Braxton
Hicks bersifat non-ritmik, sporadik, tanpa
disertai adanya rasa nyeri
Umur TFU
Kehamilan

4 minggu Belum teraba

8 minggu Di belakang simfisis

12 minggu 1-2 jari di atas simfisis

16 minggu Pertengahan simfisis – pusat

20 minggu 2 – 3 jari di bawah pusat

24 minggu Setinggi pusat

28 minggu 2 – 3 jari di atas pusat

32 minggu Pertengahan pusat – proc. xiphoideus (px)

36 minggu 3 jari di bawah px atau sampai setinggi px

40 minggu 2 jari di bawah px atau pertengahan pusat – px


b. SERVIKS UTERI
Estrogen meningkat, bertambah
hipervaskularisasi konsistensi serviks
mjd lunak (tanda Goodell).
Progesteron : Kelenjar2 di serviks akan
berfungsi lebih & akan mengeluarkan
lendir lbh byk perlindungan thd
infeksi ibu hamil mengeluh
mengeluarkan cairan dr jalan lahirnya
(fisiologik)
c. Vagina & vulva
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan
vagina & vulva tampak lbh merah & kebiru2an
(livide) = tanda Chadwick. Portio jg nampak
livide.
d. OVARIUM
Sampai kehamilan 16 mg msh t’dpt korpus
luteum dgn d = 3 cm yg memproduksi
estrogen&progesteron. > UK 16 mg plasenta
sdh t’btk&korpus luteum mengecil, shg
produksi estrogen&progesteron digantikan
oleh plasenta.
2. Payudara/ Mammae
Mengalami pertumbuhan& perkembangan sbg
persiapan pemberian ASI pada laktasi.
Hormon yg berpengaruh pd proses laktasi :
estrogen, progesteron, somatomamotropin, PIH
(Prolactine Inhibiting Hormone)
Estrogen : menimbulkan hipertofi sistem saluran
Progesteron : menambah sel2 asinus pd mammae
Somatomammotropin : mempengaruhi
p’tmbuhan sel2 asinus & menimbulkan
perubahan dlm sel shg tjd pembuatan kasein,
laktalbumin, laktoglobulin utk laktasi
PIH : menekan prolaktin agar tdk
mengeluarkan ASI
Penampakan payudara : mjd lebih besar(UK 6
mgg), glandula montgomery lbh jelas menonjol
di perm areola (menjaga agar puting tetap
lembut&kenyal) pd UK 8 mgg, areola
hiperpigmentasi&puting susu membesar,
tegak&hiperpigmentasi (UK 12 mgg).
UK 12 minggu : kolostrum
(putih agak jernih) keluar
dr puting susu (berasal dr
sel2 asinus)
PIH menekan prolaktin shg
menghambat ASI keluar
plc lahir pengaruh
hormon2 hilang
prolaktin keluar
tjd laktasi.
3. Sistem Endokrin

a. HCG (Hormone Chorionic Gonadotropic)


HCG disekresi oleh sel trofoblas utk
mempertahankan kehamilan. HCG
mempertahankan korpus luteum utk
memproduksi
estrogen&progesteron&selanjutnya akan
diambil alih oleh plasenta (UK 16 minggu)
b. Progesteron
Pada awal kehamilan dihasilkan oleh corpus
luteum (ovarium)&stlh itu secara bertahap
dihasilkan oleh plasenta.
Fungsi : Mengendurkan otot2 halus
(miometrium), menyebabkan penebalan
endometrium shg ovum yg dibuahi dpt
tertanam, menimbulkan perubahan pd
payudara (tegang&membesar).
c. Estrogen
Pd awal kehamilan dihasilkan oleh corpus
luteum (ovarium)&stlh itu secara bertahap
dihasilkan oleh plasenta.
Fungsi : penebalan endometrium shg ovum yg
dibuahi dpt tertanam; hypertrofi dinding
uterus, peningkatan ukuran pembuluh darah yg
mengakibatkan munculnya Tanda “Chadwick”,
tanda “Goodell”, Tanda “Hegar ”, pembesaran
uterus, pembesaran payudara.
d. Chorionic somatomammotropin (Human
Placental Lactogen/HPL)
Kadar HPL terus meningkat seiring dgn
pertumbuhan plasenta selama kehamilan.
Mpy efek laktogenik : merangsang
pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara
e. Melanophore Stimulating Hormone (MSH)
Mengalami peningkatan menimbulkan
pigmentasi, pd muka (cloasma gravidarum), pd
puting&areola mammae, linea menghitam,
striae gravidarum.
4. Sistem Kekebalan

Kadar imunoglobulin tdk berubah pd kehamilan.


Kadar anti bodi IgG ibu memiliki kemampuan
melintasi plasenta (satu-satunya imunoglobulin yg
menembus plasenta). IgG : utk mencegah risiko
infeksi.
5. Sistem Perkemihan
Kehamilan TM I : kandung kemih tertekan uterus yg
mulai membesar ibu sering kencing.
Kehamilan TM II : uterus telah keluar dari rongga
pelvis gejala sering kencing tdk dijumpai lagi.
Kehamilan TM III : bila kepala janin mulai turun ke
PA P kandung kencing tertekan keluhan
sering kencing timbul lagi.
Selain sering kencing, jg ditemui poliuria.
Poliuria disebabkan : adanya peningkatan sirkulasi
darah di ginjal pd kehamilan filtrasi di
glomerulus jg meningkat (69%).
6. Sistem Pencernaan
a. Krn pengaruh estrogen, pengeluaran asam
lambung meningkat menyebabkan :
pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi),
daerah lambung terasa panas, terasa mual
terutama dipagi hari (morning sickness),
muntah (emesis gravidarum)
b. Progesteron menimbulkan gerakan usus
(peristaltik) berkurang makanan lbh lama
berada di lambung & yg tlh dicerna lbh lama di
usus baik utk utk reabsorbsi akan tetapi
menimbulkan obstipasi.
7. Sistem
Muskuloskeletal

Bersamaan dengan
membesarnya ukuran uterus
menyebabkan perubahan
yang drastis pada kurva
tulang belakang yang
biasanya menjadi salah satu
ciri pada ibu hamil. Lordosis
progresif merupakan
gambaran karakteristik pd
kehamilan normal.
8. Sistem Kardiovaskuler
Perubahan kardiovaskuler pd kehamilan :
• TD darah arteri :
Sistolik :↓ 4 -6 mg
Diastolik :↓ 8 – 15 mg
Rata-rata :↓ 6 -10 mg
• Frek. Denyut jantung : ↑ 12 – 18 mg
• Curah jantung : ↑ 33 – 45 %
9. Sistem Integumen

Pd kulit terjadi hiperpigmentasi krn pengaruh


Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yg
meningkat, hormon ini jg dari lobus hipofisis
anterior.
Hiperpigmentasi tjd di :
• Muka : dahi, pipi, hidung, disebut masker
kehamilan (cloasma gravidarum)
• Payudara : pd puting & areola
• Perut : linea nigra & striae gravidarum
Cloasma
Pigmentasi pd putting & areola
gravidarum
Linea nigra & striae gravidarum
10. Metabolisme

• Metabolisme pd bumil meningkat : 15-20% yg


ditemukan pada TM terakhir, peningkatan ini :
utk pertumbuhan janin & persiapan
memberikan ASI.
• Kalori : berasal dr pembakaran karbohidrat.
Jika perlu tambahan kalori : dipakailah lemak
ibu.
• Protein : diperlukan utk perkembangan badan,
alat kandungan, mammae, janin, persiapan
laktasi bumil perlu memperoleh cukup
protein slm hamil 1 gr protein/kg BB dpt
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
• Kalsium : janin membutuhkan 30-40 gr kalsium
utk pembentukan tulang2nya
Ibu hamil membutuhkan : 1,5-2,5 gr kalsium.
• Zat besi : Bumil membutuhkan zat besi 30-50 mg
besi/hari.
11. Berat Badan & IMT

• Berat badan wanita hamil naik 6,5 – 16,5


kg, rata-rata 12,5 kg.
• Kenaikan BB dlm kehamilan disebabkan
oleh :
a. Hasil konsepsi : fetus, plasenta, liquor
amnii
b. Dari ibu sendiri : uterus &mammae yg
membesar, vol darah yg meningkat.
IMT = BB/TB²
BB = Berat Badan (dlm satuan kg)
TB = Tinggi Badan (dlm satuan meter)
IMT diklasifikasikan dlm 4 kategori :
• IMT rendah : < 19,8
• IMT normal : 19,8 – 26
• IMT tinggi : > 26 – 29
• IMT obesitas : > 29
Peningkatan BB total selama hamil yg
disarankan berdasarkan IMT sblm hamil :
• IMT rendah : 12,5 – 18 kg
• IMT normal : 11,5 – 16 kg
• IMT tinggi : 7,0 – 11,5 kg
• IMT obesitas : ± 6 kg
12. Sirkulasi Darah
• Selama kehamilan sirkulasi darah ibu
dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta,
uterus yg membesar dgn pembuluh2 darah yg
membesar pula, payudara & alat2 lain yg
berfungsi berlebihan selama kehamilan.
• Selama kehamilan volume darah (plasma) ibu
semakin meningkat secara fisiologi dengan
adanya pencairan darah (hemodilusi) : 25-30%
• Leukosit meningkat : 10.000 per ml.
• Jumlah sel darah merah (eritrosit) jg
meningkat. Peningkatan volume eritrosit ini
tdk seimbang dgn peningkatan volume
plasma (lbh bsr) konsentrasi Hb dlm
darah mjd lbh rendah Anemia
kehamilan.
• Kadar Hb ibu hamil : Hb 11 gr% = tidak
anemia, 9 – 10 gr% = anemia ringan, 7 – 8
gr% = anemia sedang, < 7 gr% = anemia
berat
13. Sistem Pernafasan

• Pd kehamilan tjd perubahan sistem pernafasan :


utk bs memenuhi kebutuhan O2 (meningkat
20% utk metabolisme janin) & tjd desakan
diafragma akibat dorongan uterus yg membesar
pd UK 32 mgg ibu hamil akan bernafas lbh
dalam 20-25% dari biasanya.
14. Sistem Persyarafan
Perubahan fisiologi akibat kehamilan dpt
menyebabkan timbulnya gejala neurologis sbb :
• Kompresi saraf panggul akibat pembesaran
uterus memberikan tekanan pd pembuluh darah
panggul yg dpt mengganggu sirkulasi & saraf yg
menuju ektremitas bag bawah shg
menyebbabkan kram tungkai
• Lordosis dorsolumbal dpt menyebabkan nyeri
pinggang & punggung bag bwh akibat tarikan pd
saraf
PERUBAHAN DAN ADAPTASI
PSIKOLOGI DALAM MASA
KEHAMILAN
1.Trimester pertama
Dalam beberapa bulan pertama kehamilan, Bunda akan mengalami kelelahan, mual, nyeri
punggung bawah dan sebagainya. Progesteron juga dikaitkan dengan perubahan suasana
hati, kewaspadaan, dan menangis tanpa alasan.
Sangat umum bagi ibu yang baru pertama kali mengalami gejala kecemasan ringan. Ini
disebabkan oleh rasa takut kehilangan anak, dan hampir setiap ibu hamil dalam situasi ini
memiliki kekhawatiran yang sama persis.
Cara mengatasinya:
1. Cari kesibukan agar Bunda tidak memiliki celah untuk berpikir hal-hal negatif dan
stres.
2. Cari dukungan agar Bunda tidak merasa kesepian. Komunikasikan segala yang Bunda
rasakan dan butuhkan kepada orang tua, keluarga dan teman.
3. Memahami situasi yang sedang terjadi itu penting, sehingga Bunda bisa mengatasinya.
4. Meditasi atau melakukan yoga bisa menjadi solusi untuk menghilangkan stres dan
membuat rileks selama kehamilan.
2. Trimester kedua
Pada trimester sebelumnya, seperti kelelahan, perubahan suasana hati, mual di pagi hari
biasanya hilang pada trimester kedua. Tapi sebagai gantinya, Bunda mungkin akan menjadi
pelupa dan kurang teratur dari biasanya.
Peningkatan berat badan dan ekspansi fisik tubuh juga bisa menimbulkan masalah pada
tampilan. Meski emosi kehamilan pada trimester ini biasanya tidak terlalu ekstrem, tapi
tetap dapat mempengaruhi secara signifikan.
Cara mengatasinya:
1. Belajar menangani beberapa hal yang dikhawatirkan. Dokter mungkin akan menyarankan
untuk melakukan tes darah atau tes amniosentesis untuk memprediksi cacat lahir pada janin
seperti Down's Syndrome. Meski kemungkinan anak mengalami cacat jenis kecil, tetapi
membantu untuk siap.
2. Bangun ikatan dengan pasangan. Penting bagi Bunda dan Ayah menghabiskan waktu
berkualitas bersama. Cara ini berguna untuk mempertahankan ikatan emosional Bunda.
3. Trimester ketiga
Pelupa dan hal lain dari trimester sebelumnya mungkin masih Bunda alami.
Namun saat semakin mendekatinya tanggal kelahiran, Bunda mungkin mulai
mengalami sedikit kecemasan tentang persalinan.
Bunda juga akan mengalami lebih banyak sakit fisik, seperti sakit punggung, leher,
kaki dan tulang rusuk. Rasa sakit ini akan memperburuk suasana hati.
Cara mengatasinya:
1. Tetap tenang meski merasa cemas dengan waktu persalinan yang semakin dekat.
Bunda sudah mulai bisa untuk mempertimbangkan proses persalinan dan dampak
yang akan dimiliki bayi. Stres emosional selama kehamilan dapat memiliki efek
negatif pada bayi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang memiliki jumlah hormon stres
yang tinggi, kortisol, jauh lebih mungkin mengalami keguguran. Karena itu, Bunda
bisa melakukan latihan yoga, pernapasan dan meditasi agar lebih rileks dan positif.
2. Kunjungan dokter kandungan di trimester akhir ini sangat penting. Hormon Bunda
akan mengalami perubahan lebih dari sebelumnya, sehingga menanyakan pada dokter
tentang bagaimana cara menghadapinya menjadi cara yang bijak.
3. Persiapkan rumah untuk menyambut bayi yang baru lahir. Ini termasuk membuat
ruang tidur anak dan memastikan memiliki persediaan dasar seperti popok, obat bayi,
botol susu, dan sebagainya. Selain itu, ini bisa menjadi pengalihan dari stres dan
kecemasan tentang persalinan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai