Anda di halaman 1dari 17

Filla Letlora

Poppi Ngutro
ASUHAN NEONATUS BAYI
DAN BALITA

Atresia Osephagus
Pengertian

Atresia Esophagus (esophagel


atresia) suatu kondisi medis
congenital (lahir cacat) yang
mempengaruhi saluran
pernafasan.
Hal ini menyebabkan
kerongkongan untuk mengakhiri
dalam kantong berakhir buta dadi
pada biasanya
menghubungankan ke perut.
Esophagus Arteria (ea)

Esophagus arteria adalah berbagai


cacat anatomi bawaan yang disebabkan
oleh abnormal perkembangan
embriologis kerongkongan
Esophagus terbagi atas dua kantong
buta yaitu : bagian atas dan bawah,
yang mungkin atau mungkin tidak
berkomunikasi dengan pohon
treacheobronchial, melalui saluran
fistulous disebut Treacheoesophageal
Fiatula (Tef)
Sambungan

Atau biasa juga diartikan


Atresia Esophagus adalah
gangguan pembentukan
dan pergerakan lipatan
pasangan kranial dan
satu lipatan kaudal pada
usus depan primitif
Etiologi

Etiologi dari ateria esophagus yaitu


kegagalan pada fase embrio
terutama pada bayi
Adapun klasifikasi atresia esophagus
menurut Voght pada tahun 1912 yang
masih digunakan samapi saat ini
sebagai berikut :

a. Atresia Esophagus dengan Fistula


Trakeoesophagus Distal
b. Atresia Esophagus Terisolasi tanpa
Fisula
c. Fistula Trakeoesophagus tanpa
Atresia
d. Atresia Esophagus dengan Fistula
Trakeoesophagus Proksimal
e. Atresia Esophagus dengan Fistula
Trakeoesophagus Distal dan Proksiamal
Gejala

Atresia Esophagus biasanya


mengeluarkan lidah yang sangat
banyak, Batuk bahkan tersendak
setelah berusaha menelan
makanan , Sianosis(kulit
kebiruan) , tidak mau menyusui

Jika bayi mengalami Atresia sejak


lahir, Bayi tidak dapat menelan
apapun termasuk ludah yang
dikeluarkan oleh kelenjar ludah
yang berada dalam mulut,
Sambungan

Bahkan cairan yang berada di


mulutnya biasanya akan dimuntahkan
kembali atau masuk kedalam saluran
pernapasan, dan ini akan mengganggu
system pernapasan secara tiba-tiba,
keadaan ini akan berakibat fatal jika
tidak segera diatasi.
Penyebab atresia esophagus adalah
kelainan bawaam pada saluram
pencernaan.
Diagnosa

Kondisi ini terlihat, setelah sekitar 26


minggu kehamilan pada USG. Diagnosa yg
dapat ditegakan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan pada atresia esophagus
:

a. Biasanya disertai Hidramnion 60%dapat


dilakukan kateterisasi dgn 6-10, jika saat
pemasangan kateter dan berhenti pada
jarak-kurang dari 10cm , maka di duga AE
b. Setelah diberikan minum, Bayi batuk
dan Sianosis karena aspirasi cairan
kedalam saluran napas
c. Pada BBL timbul sesak napas
disertai dengan air liur yg
keluar, maka diduga merupakan
gejala dari AE
d. Diagnosa dapat dibuat
dengan foto thoraks dan foto
abdomen yg akan menunjukan
gambaran kateter
terhenticpada tempat atresia
Komplikasi

Setiap usaha makan


biasanya menyebabkan
Pneumonia Aspirasi
akibat dari susu
mengumpal di kantong
dan Trakea serta Paru-
paru dan menyebabkan
keruskan.
Karena ini bahaya,
kondisi ini harus
ditangani sesegera
mungkin setelah lahir
Manifestasi

Manifestasi klinik pada


neonatus dengan
Atresia Esophagus
antara lain :

a. Hipersekresi cairan
dari mulut
b. Gangguan menelan
makanan
Penatalaksanaan
Pada bayi dengan EA
sebaiknya pertahankan
posisi bayi dalam posisi
tengkurap untuk mengurangi
kemungkinan isi lambung
masuk ke paru-paru dan
untuk meminimalkan
terjadinya aspirasi,
Pertahankan keefktifkan
fungsi respiasi, kemudian
dilakukan tindakan
pembedahan.
Sambungan

Sebelum dilaksanakan
tindakan bedah, maka bayi
terlebih dahulu dievaluasi.
Foto thoraks dpat
mengevaluasi abdomen
skeletal , malformasi
kardovaskular, pneumonia dna
lengkung aorta kanan,
Biasanya sudah mencakupi
penggunaan kontraks tidak
berlaku sering dibutuhkan
untuk mengevaluasi ATRESIA
ESOPHAGUS
Terkadang karena keadaan
penderita, maka operasi
dilakukan secara bertahap.
Adapun komplikasi -
komplikasi yang biasanya
timbul setelah operasi
perbaikan pada AE dan
FistulacTrakeoesphagus
adalah sebagai berikut :

a. Dismotilitas Esophagus
b. Gastrosophagus Refluks
c. Fistula Trekeosophagus
d. Disfagia
e. Kesulitan bernafas dan
tersendak
f. Meningkat ISPA

Anda mungkin juga menyukai